Matahari cerah siap menyinari seluruh penjuru bumi. Termasuk Korea Selatan. Gadis cantik ini bangun dari tidur nyenyaknya selama hampir 10 jam. Ia membuka jendelanya dan menyibakkan gorden golden dengan motif sulur-sulur kesukaannya. Ia menghirup banyak-banyak udara segar pagi ini. Ia menghela napas, menandakan sudah saatnya ia berangkat sekolah.

"Annyeong haseyo Seoul. Yoona's coming" ucap gadis dengan rambut coklat kehitamannya ini sambil melangkah keluar kamar setelah mencuci mukanya dan menyisir rapi rambutnya.

"Hoaaamm..." Lagi-lagi ia menguap keras.

"Aish, ada apa denganmu, Yoon? Suka sekali menguap" komentar kakaknya, Park Sulli yang sedang memakan lahap ramyunnya.

"Aku capek eon. Sudah seharian aku bekerja menyelesaikan tugasku" jawabnya sekenanya. Ia duduk di dekat appanya lalu meraih ramyun dan sepiring jjangmyeon. Ia meraih sumpit dan garpu lalu memakan sarapannya dengan lahap. 

"Appa, eomma, kapan pernikahanku akan dilaksanakan?" erang Sulli sambil mencuci mangkuk dari ramyun yang baru saja ia makan.

"Aish, kerjalah dulu. Bulan depan kita akan melaksanakannya" jawab appa sambil menurunkan menurunkan koran, menatap tajam mata anak sulungnya itu.

Sulli mencibir kesal. Ia melengos menuju kamar mandi sambil membawa handuk kimononya. Sementara Yoona yang selesai makan langsung mandi karena ia benar-benar terburu-buru. Ia ada janji dengan temannya, Tiffany untuk menemaninya memberi bekal kepada Chanyeol, pacarnya yang baru saja merayakan anniversary keduanya.

"Annyeong appa, eomma! Aku berangkaaat!" ucap Sulli yang hendak pergi namun tertahan oleh teriakan melengking dari mulut adiknya.

"EONNIE TUNGGU AKU!!" teriaknya dengan suara 5 oktaf. 'Aish, aku bisa-bisa tuli mendengarnya berteriak begini' cibir Sulli dalam hati.

"Kajja, ppali!" seru Sulli dari bawah.