Only you

Forever Khunyoung : One-Shot Collection
Please Subscribe to read the full chapter

 

"Hahh....."

"Ahh...."

"Enggh faster.."

"Moree....."

Suara erangan dan lenguhan itu  memenuhi kamar sewa di sebuah  Love Hotel. Dua sosok namja sedang bercinta di atas tempat tidur, tidak peduli dengan suara yang mereka timbulkan akan terdengar oleh orang lain. Mereka tahu, Love Hotel yang mereka sewa ini, jauh dari jalan utama dan terletak di pinggiran kota, jadi bisa di bilang tidak ada orang lain yang menyewa kamar  pada sore itu.

"Khunnie, faster.....ahhhh" Wooyoung mengerang dan mengerang. Tubuhnya bergerak-gerak sesuai dengan gerakan Nichkhun yang berada di atasnya. 

Kepalanya membentur bedhead, suara ranjang mencicit dengan keras membentur dinding, dan kulit yang saling menampar.

Kamar itu  berubah  panas, diselimuti nafsu yang membara.

"Disana...." Lagi....lagi..."teriaknya ketika junior Nichkhun memukul titik syarafnya. "Please jangan berhenti....faster..faster." 

Peluh menetes dari tubuh Nichkhun karena gerakannya yang sangat cepat dan tepat, kulit Wooyoung yang seputih susu telah memerah. Saatnya sudah dekat. Nichkhun tersenyum melihat Wooyoung yang sebentar lagi klimax. Dia kenal betul dengan tubuh Wooyoung ketika dia sampai pada titik itu, juniornya dihisap oleh hole yang mengetat dan membuatnya menjadi sulit untuk keluar masuk. Tapi Nichkhun tidak ingin memperlambat gerakannya. Bukan hanya ingin mengabulkan permintaan Wooyoung,  tapi karena klimaxnya juga sudah dekat.

"Oh baby, aku datang!?

"Yes. Ahhh!..... Aku ingin kau di dalam diriku.." pinta Wooyoung lagi.

"Aaahhhh......" teriakan mereka terdengar begitu kencang ketika klimax datang. Juniornya memompa dan mengosongkan cairannya di dalam tubuh Wooyoung, yang bergetar karena dia juga menyemprotkan benihnya diantara perut mereka.

Kemudian Nichkhun ambruk di atas tubuh Wooyoung dengan nafas yang masih memburu. Tubuhnya lengket oleh keringat dan sperma Wooyung yang tumpah di perutnya, tapi dia sedang malas untuk segera membersihkannya.

Tubuh Wooyoung bergerak-gerak di bawahnya, mencoba untuk bangkit.

"Khunnie, bangun! aku harus segera mandi dan berganti baju." pintanya manja.

Nichkhun terkekeh, kemudian mememindahkan tubuhnya ke samping. 

Wooyoung menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang telanjang, kemudian berlari kekamar mandi. Nichkhun tersenyum melihat Wooyoung yang masih malu-malu, padahal beberapa menit yang lalu, tubuh telanjangnya telah di eksploitasi dari ujung kepala hingga kaki. Setiap senti kulitnya, tak luput dari ciuman dan gigitan Nichkhun. Tersebar di hampir seluruh tubuhnya bercak kemerahan bekas gigitannya.

Ingin sekali Nichkhun menghabiskan sore itu bersama Wooyoung di atas tempat tidur. Bukan hanya untuk bercinta, tetapi Nichkhun juga ingin tidur sambil memeluk tubuhnya, menghabiskan malam panjang berdua tanpa di kejar-kejar oleh pr atau kedua orang tuanya yang selalu khawatir jika dia pulang terlalu malam. Ketika pagi hari dia ingin bercinta kembali dengan lebih lembut, lebih lama, dan lebih mesra. Kemudian membuat sarapan untuknya, lalu pergi ke sekolah bersama sambil bergandengan tangan tanpa harus sembunyi-sembunyi.

Sayup-sayup, Nichkhun melihat Wooyoung keluar dari kamar mandi dan sudah berganti dengan seragam sekolah mereka.

"Hyung, kau harus segera mandi. Apa kau tidak ingin pulang?" tanya Wooyoung sambil mematut wajahnya di cermin.

Aku ingin kau membuka pakaian itu dan berbaring lagi di sebelahku! teriak Nichkhun dalam hati.

"Kau bisakan pulang sendiri, aku ingin tidur sebentar. Aku kelelahan."Jawab Nichkhun dengan pandangan sayu..

"Ok, kalau begitu aku pulang dengan taxi saja. Di luar sepertinya sudah gelap." Wooyoung meraih tasnya yang tergeletak di di dekat pintu, kemudian membuka pintu kamar. Sebelum kaluar dia menoleh ke Nichkhun yang masih menatap tubuhnya.

"Sampai besok, Hyung." katanya sambil tersenyum manis. Kemudian dia menghilang di balik pintu yang dia tutup.

Nickhun tidak menjawab perkataan Wooyoung, dia hanya menatap pintu yang tertutup dengan pandangan kosong.

 

________________________________________________________________________________________________________________________________________

 

Nichkhun POV

 

Aku pertama kali melihatnya, awal masuk sekolah. Dia satu tingkat di bawahku, siswa baru tingkat satu. Dan hari itu adalah hari pertamanya masuk kesekolah yang sama denganku. Aku melihatnya bersama kedua orang tuanya di depan gerbang. Mereka memeluk tubuhnya dengan erat, kemudian mencium keningnya bergantian. Wajahnya saat itu cemberut cutely dan memprotes kelakuan ayah dan ibunya karena merasa malu. Tapi ibunya hanya tersenyum dan mencubit pipinya yang chubby dengan lembut, kemudian melambaikan tangan lalu masuk ke mobil. 

Entah mengapa aku melihat adegan itu dan merasa tertarik.Di depan gerbang banyak siswa baru yang diantar oleh orang tua mereka, tapi tidak semenarik keluarga itu. Rasa rindu pada kedua orang tuaku pun timbul.  Wajahnya biasa saja, menurutku, tapi dia sangat lucu. Aku berjalan mengikutinya dari belakang, masuk ke sekolah, kemudian berpisah karena kelas kami berada di gedung yang berbeda.

Kejadian itu telah terlupakan olehku. Tapi sebulan kemudian aku bertemu dengannya lagi di kantin. Saat itu aku sedang makan siang sendirian. Dia bersama teman kelasnya. Tertawa dan bercanda riang berjalan bersama masuk kedalam kantin. Mereka mengobrol sambil cekikikan di meja makan, tapi kadang dia tersipu malu di goda temannya yang paling tinggi dan sedang memakan pisang dengan lahap. Raut mukanya saat itu begitu menarik perhatian, bukan saja olehku, tapi hampir semua siswa yang ada di kantin. Dia begitu bersinar, dengan senyumannya dia terlihat indah. Anak perempuan menatapnya dengan perasaan suka, sedangkan anak laki-laki, menatapnya dengan kagum.

Kemudian tatapan kami bertemu, beberapa saat kemudian dia tersenyum padaku, dan berpaling, mencoba mendengarkan celotehan temannya yang mirip dengannya tapi memiliki mata yang lebih kecil. 

Dari saat itu, hampir tiap hari aku bertemu dengannya di kantin bersama dua orang temannya. Aku akan menggukkan kepalaku ketika kami bertemu pandang, kemudian dia akan membalas dengan senyum manisnya.

Aku adalah siswa asing di sekolah ini, jadi wajar jika aku memiliki sedikit teman. Biasanya aku akan menghabiskan istirahat siangku di atap sekolah. Berbaring menikmati matahari yang membakar kulitku sambil menghisap sebatang rokok. Tapi ketika aku bertemu dengannya dikantin waktu itu, aku jadi rajin datang kekantin hanya untuk bertemu dengannya.

Aku sedang berbaring di atap saat itu setelah makan siang di kantin. Menghisap rokok dengan pelan dan menghembuskan asapnya ke udara. Kemudian aku mendengar langkah kaki. Aku segera bangkit kemudian bersembunyi, takut ketahuan oleh guru karena merokok di sekolah. Tapi betapa kagetnya aku melihat teman sekelasku Lee Minho bersama seseorang.

Dia?! 

"Sekarang bicaralah, apa yang kau inginkan!" Minho berkata enggan, sambil melipat tangan ke dada.

"A...aku. A...ku.." Dia tergagap karena gugup.

"Kau menyia-nyiakan waktuku, sebentar lagi bell istirahat akan berbunyi, dan kita harus segera masuk kelas."

"Hyung aku menyukaimu. Aku ingin kau jadi pacarku." katanya cepat dengan sekali tarikan nafas dan penuh percaya diri.

Minho terkekeh. "Jang Wooyoung, kau tahu jika aku sudah punya pacar?"

Oh, namanya Jang Wooyoung?

"Aku tahu. Aku tahu. Tapi aku tetap ingin jadi pacarmu."

"Maaf aku tidak bisa, aku tidak mau putus dengan pacarku hanya karena kau yang ingin menjadi pacarku."

"Aku juga tidak ingin kau putus dengannya. Please, jadikan aku yang kedua. Akan aku lakukan apa saja asal kau mau bersamaku." Dia memohon.

Minho menatap mata Jang Wooyoung, dan terlihat keseriusan di sana. "Baiklah, tapi aku tidak ingin hubungan kita di ketahui oleh siapapun."

"Aku mengerti. Terima kasih hyung." katanya sambil tersenyum kemudian membungkukkan badannya.

"Kalau begitu aku akan kembali kekelasku." 

"Hyung boleh aku memelukmu sebentar?" pinta Wooyoung lagi.

Minho berbalik dan merentangkan tangannya. Kemudian Wooyoung berlari menghampiri dan langsung memeluknya. Tapi Minho tidak membalas pelukan itu, kedua tangannya jatuh disisinya.

"Boleh aku pergi sekarang?" Minho mencoba menghentikan Wooyoung yang ingin mendekapnya lama.

Wooyoung mengangguk dalam pelukan Minho, lalu dia melepaskan pelukannya. "Aku sangat menyukaimu hyung."

Minho menjauh, dan berbalik meninggalkan Wooyoung.

"Kembalilah ke kelasmu." teriak Minho tanpa menoleh.

"Ne, hyung." Wooyoung tersenyum. Kemudian ketika Minho tidak terlihat lagi, dia melompat-lompat kegirangan.

"Yeah!" teriaknya. Kemudian berlari meninggalkan atap.

Aku keluar dari persembunyian, dan menatap kepergiannya dengan terbengong-bengong. "Wah, daebak!" Tidak menyangka anak lucu itu begitu berani menyatakan rasa sukanya.

Bel istirahat berbunyi, aku bergegas meninggalkan atap menuju kekelasku. Untunglah guru belum datang, jadi aku bisa masuk dan duduk di kursiku dengan tenang. Aku menoleh dan menatap Lee Minho dengan tajam. 

Lee Minho, adalah ketua osis di sekolahku. Tampan, tinggi, memiliki prestasi di bidang olah raga dan akademik. Dia anak orang kaya, ibunya adalah ketua dewan murid, sedangkan ayahnya adalah seorang senator. Aku dengar, setelah dia lulus sekolah, dia akan kuliah di luar negeri. 

Lee Minho sedang menjalin hubungan dengan seorang yeoja cantik, beda kelas dengan kami, tapi satu tingkat. Yeoja itu pewaris tunggal dari pemilik Hotel Kingdom Park Jin Young. Hotelnya tersebar hampir di setiap kota.

"Hei, Khun. Mengapa kau menatapku? Apa kau menyukaiku juga?" katanya sambil tersenyum sinis ketika dia menangkap basah, aku yang sedang menatapnya dengan tajam.

"Wah, kau sombong sekali Minho. Tapi aku tidak seperti pemuda itu yang begitu bodoh, tanpa tahu siapa dirimu yang sebenarnya, lalu menyatakan cinta." aku mengedipkan mata.

Minho terlonjak kaget. Tidak menyangka jika Nichkhun mengetahui kejadian di atas atap tadi.

"Tapi jangan khawatir, aku akan menjaga rahasia itu, asalkan kau tidak menyakitinya." Aku mengancamnya sambil tersenyum.

Minho baru saja akan membalasku, tapi guru datang. 

Untuk sementara konfrontasi itu berakhir.

 

End of POV.

 

________________________________________________________________________________________________________________________________________

 

Wooyoung POV.

 

Aku tak bisa berhenti tersenyum, Minho hyung akhirnya mau jadi pacarku. Walaupun aku orang kedua baginya, yang penting dia mau bersamaku. Kami menghabiskan waktu bersama di ruang osis ketika jam istirahat siang. Menghabiskan bento buatanku bersama dan mengobrol apa saja. Dia akan mengirimk email jika dia bersama pacarnya dan menyuruhku untuk tidak datang ke ruang osis.

Dan aku akan menghabiskan bentoku bersama Chansung dan Junho. Kedua temanku itu, tidak tahu jika aku sedang menjalin hubungan dengan Minho hyung.

Siang itu aku sedang menunggunya di depan Lotte World, ini adalah first date kami. Aku mengenakan pakaian terbaikku untuk mengesankannya. Aku baru saja datang. Padahal kami berjanji bertemu di depan gerbang setengah jam lagi, tapi aku ingin datang lebih awal. Tidak ingin membuat Minho hyung yang menungguku.

Hp yang ada di saku jeansku bergetar, aku mengambilnya.

"Yeoboseyo! Minho hyung kau sudah datang? Aku......."

"Mianhae, aku tidak bisa datang, ada sesuatu yang harus aku lakukan, dan aku lupa memberi tahukanmu. Kau belum berangkatkan?" Minho hyung memotong perkataanku dengan cepat.

 

"Ye?...............Ndeh. Aa...aku masih berada di kamarku." aku sedikit lemas, dan kecewa.

"Syukurlah. Aku takut kau sudah pergi. Lain kali kita rencanakan lagi, kencan kita." katanya dan langsung memutuskan hubungan.

"Nde, hyung." Aku menatap layar hp dengan pandangan sedih, dengan cepat Minho hyung memutuskan hubungan telepon kami. Aku memasukan kembali hp kedalam saku, dan masuk ke dalam wahana bermain yang terbesar di Korea itu sendiri. Aku akan bermain sendiri saja, sayang jika aku pulang dan tidak jadi bermain, padahal cuaca siang ini sangat cerah.

Aku mencoba naik di setiap wahana. aku berteriak sepuasnya, melampiaskan kesedihanku. Perutku terasa mual lalu ak

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ShinPM98
#1
Chapter 5: Aku berharap kk mw membuat sequel utk Taeyang ini :(( aku pengen wooyoung hidup bahagia.. Khun tega banget ㅠ.ㅠ somehow pengen liat Khun tahu Taeyang anaknya >,<
lilaciyma2689 #2
Chapter 5: chapter 5: sequalnya ada ngak? maunya khun kembali sama woo and taeyang..bikin woo ama taeyang bahagia.
lagian khun ngak cinta sama istrinya. cian sama Woo n anaknya udah menderita
nuneoTAMA #3
Chapter 5: taeyang ceritanya serius nge-kill/// aku sedih bacanya
nuneoTAMA #4
Chapter 4: chp 4 : aku benci endingnya.... aku merasakan apa yang khunie rasakan... woo kau tega.... kau terlalu polos
aririska #5
yang taeyang itu g ada sequelnya kh?? padahal seru kayaknya kalo dilanjutin .. hehe
aririska #6
Chapter 1: sad ending sih ... tp keren banget ... semangat bikin yang lebih keren lagi y author nim ...
jangwooyoung0730
#7
Chapter 7: Hahahahahahahaha. Aku lupa cerita yg asli sblm sequel ini. Huhuhu.
Khun maafkan aku. Tapi adek mu cantik khun. Boleh lah kali kali adek mu dipasangkan dengan woo. Hahahaha. Yah walaupun jawabannya sudah pasti tidak. Hahahaha. Tp aku mau chereen dengan woo khun. Mereka serasi gitu loh. Mwahahahaha *ketawa ala nedyong* hahaha.

Okay okay. Junhooo. Suka kalo wooho udah jd brother. Hahaha. Cutee cutee. Iiih mason sama jason kayaknya kucu bgt dah. Padahal blm ga tau jason mukanya kayak mana. Hahaha. Tp mereka pasti kucuuu. Ga terlalu suka ah sama minnie. Parno sama yg nyangkut dg minnie atau mickey atau berbie. Hahahaha.

Lanjut lah. Cerita yg lebih menyakitkan kali kali authornim. Yg bisa menyayat nyayat hati ampe hati patah beribu ribu gitu. Tantangan buat aku~~ hahaha. Biar bumbu ceritanya makin sedap konflik nya harus lumayan agk yg berat. Hahaha. (Padahal ga suka yg berkonflik) tp mau baca nih yg lumayan konfliknya agak berat. Tp jangan berat bgt lah. Hahaha.
Okay setooop.
hwootestjang #8
Chapter 7: Jangan bilang bosan deh.. Suka bangat.. Aku aja belum boleh move on darinya..
ShinPM98
#9
Chapter 7: I like the sequel of "I am Sorry but I Love You" hehehe wooyoung hamil lg astaga hahaha... XD