I’m… (난)

2PM "Crying Challenge"
Please Subscribe to read the full chapter

I’m… (난)

(rikayoung)

Cast : Jang Wooyoung, Nichkhun Buck Horvejkul

 

**terinspirasi dari lagu Bernard Park – I’m… (난)

 

Sakit....

Semakin sakit....

Sejuta cara kututupi. Aku tak ingin melukaimu lebih dalam.

Aku sudah cukup melihatmu dalam simalakama berkepanjangan selama ini.

Apakah kau tahu ....aku memiliki rasa yang sama denganmu.

 

Senyum...

Hanya senyuman dan pelukan dan kecupan untukmu...

Ku tahu kau begitu bahagia mendapatkannya dariku,lebih dari saat kau dapatkan itu dari wanita itu.

Tapi aku tak berani mengharapmu karena ku tahu siapa aku dan siapa dirimu.

Apakah kau tahu...aku memiliki rasa lebih dari apa yang kau tahu.

 

***

Disini aku berdiri. Berhadapan dengan semua orang yang bahkan tak semua ku kenal. Apakah kau tahu, demi dirimu aku mau berdiri disini. Memukau semua penonton dengan kado yang Tuhan berikan padaku.

Tak ada jalan sulit bagiku untuk mencapai titik akhir dari perjalanan ini. Singgah ditempat ini adalah satu dari hal yang tak kuinginkan. Semua demi dirimu..

Bagaimana aku harus melihatmu duduk manis disana dengan senyum yang terus kau tebar dihadapanku, hanya padaku. Tapi tak bisa ku pungkiri, wanita itu duduk disebelahmu dengan tak kalah semangatnya. Meneriakiku dengan panggilan sayang dan pujian.

Senyum. Hanya itu balasku pada kau, wanita itu dan kalian. Tentu sejak awal manik mataku hanya tertuju padamu, seorang. Namun sepertinya aku harus berterima kasih padanya, karena melalui dia, aku hadir dan bisa bersamamu.

Dan disini awal alunan lagu itu dimulai..

Memori tentangmu yang menenggelamkan aku ....    

***

 

 “Lihatlah dia adalah malaikat kecilku...lucu bukan?” akumu dihadapan semua orang dan dengan senyuman yang mampu meluluhkan semua wanita, kau membanggakanku.

“Cantiknya, pipinya menggemaskan dan bibir merah mudanya, uggh.. Khun, bolehkan aku menikahinya saat sudah besar nanti?”  salah seorang temanmu berkata.

 

Dan tanpa kau pikir terlebih dahulu, kau langsung menjawab “Tidak! Dia hanya milikku!”. Andai saat itu aku bisa mencerna ucapanmu, pastilah aku menjadi orang yang paling bahagia.

 

You, are you alright? Are you happy?
Does she care for you and live for you like I did?

 

“Hueekkk...huhuhuhu...appa......”  tangisku pecah karena tak diizinkan memakan ice cream kesukaanku saat ku sakit, wanita itu melarangku. Tapi kau yang saat itu baru tiba dari kantor langsung menghampiriku, memelukku, membiarkanku membasahi kemeja kesayanganmu dengan air mata.

 

 “Ada apa ini? Kenapa dia menangis? Kau tau kan dia sedang sakit,” ucapmu dengan nada agak tinggi pada wanita itu. “Aku tahu dia sakit,Khun. Lihatlah dia ingin makan ice cream. Kalau nanti demamnya semakin tinggi bagaimana?”  balasnya tak mau kalah. “Sudah.. biarkan aku yang mengurusnya,tolong siapkan makan malam ya..”  ucapmu melembut sambil tetap memelukku.

 

Wanita itu pergi, dan kau membujukku. “Sstt... Wooyoungie, kau sedang demam, makan ice cream nya setelah kau sembuh ya? Nanti appa akan membawamu ke taman bermain,hanya kita berdua ,bagaimana? Sekarang kau makan dan minum obat dulu ya?” . Aku mengangguk patuh. Membenamkan wajahku semakin dalam tengkuk leher hangatmu.

 

Did you forget everything? Our love, our kisses?
Can you live as you forget those memories?

 

“Appa...Look! Look!” teriakku gembira memberikan kau selembar kertas hasil jerih payahku pagi siang dan malam. Kau adalah orang pertama yang ingin kutemui saat itu. Hanya kau.

 

Because I can’t let go of you like this
I’m just looking at you like this

 

“Anak appa sudah besar,huh?”

 “Appa…”  hanya rengekan manjaku yang menjawab kikihannya. Betapa malunya aku. Bagaimana tidak, kau melihat aku menuju kedewasaan dan dengan santainya kau meledekku, tawa renyahmu yang begitu tulus membuatku semakin malu. Andai kau tahu,bahwa dirimulah yang aku impikan, bukan perempuan teman sekolahku ataupun artis cantik seperti ledekanmu. Bagiku, dirimu jauh jauh jauh lebih cantik. 

 

 

Did you forget everything? Our love, our kisses?
Can you live as you forget those memories?

Because I can’t let go of you like this
I’m just looking at you like this

 

“Appa,  apakah ini sakit? Sangat sakit kah? Mereka bilang itu akan sakit. Huhuhu.... aku tidak mau...huhuhuhu......” tangisku membayangkan rasa sakit yang akan menghampiri indera perabaku .

“Sstt... ini tidak akan sakit, hanya sedikit mungkin,hmm..tenanglah.. appa disini untukmu,ne?, pelukmu menjawab semua ketakutanku.

Kau kecup dahiku penuh cinta dan ketulusan.....

 

Dan entah mengapa aku merasa bahwa semua itu tidaklah sesakit apa yang aku pikirkan dan dengan patuh menuruti semua maumu. Hanya semua yang ada pada darimu yang bisa masuk keseluruh aliran darahku, hembusan napasku dan sel tubuhku.

 

I have nothing but to wait for you
The reason I lived, th

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nunneo74
#1
Chapter 3: ♦♦ : angst klise, tapi setidaknya bisa membuat saya merasakan sakit hati si tokoh
Mrs_Jang #2
Chapter 3: ◆◆◆
Uyounggie
#3
Chapter 5: Cup yg ini.. dibuat panjang donk...!! Sedihhh bangettt
vickywahyu #4
Chapter 11: Udah diumumin ya/? Humm
Bikin lagi donk admin semuanya. Seru lhoo :D
Hehe~ #peace
ShinPM98
#5
Chapter 5: Super angst for me...i want a sequel ㅠ.ㅠ
cnl_keykhun40
#6
Chapter 7: ♦♦
Jadi.. si nichkhun gak tahu kalau Wooyoung suka sama dia? astaga~ dia selalu kasihan :(
bisa gak gantian Nichkhun yang sengsara? kebanyakan Woo yang menderita. kan kasihan :(
cnl_keykhun40
#7
Chapter 6: ♦♦ Ohh.. wooyoungie kasihan :( kok kebanyakan wooyoung yang tersakiti ><
cnl_keykhun40
#8
Chapter 5: ♦♦
ahh.. gantung sekali >< pengen ada sequel. kasihan banget si woo.. khun gak peka, nyebelin.. Oh.. jadi galau ><
cnl_keykhun40
#9
Chapter 4: ♦
mianhae.. sebenarnya idenya bagus dan sedikit ekhm.. , aku tidak terlalu suka. gak nge feel ._.
cnl_keykhun40
#10
Chapter 3: ♦♦♦
Gak hampir nangis sih.. Tapi hatiku hampir remuk kayaknya/?
Nice story..
Kasian banget si wooyoung. Harusnya ada nichkhun disana yang akan jadi bintang untuk menemani woo yg menjadi bulan. Ohh.. Pasti lebih sweet..
But its good job..