One [Indonesian Version]

Mr.Destiny

Ini mimpiku dari dulu, tidak ada yang pernah memaksaku menjadi seperti sekarang ini. Ini semua karena aku sendiri memang menginginkannya. Mimpiku untuk menjadi seorang penyanyi dan penari. Mimpiku untuk berbagi kebahagiaan melewati lagu yang kubawakan.

Inilah aku Kim Jong In, best dancer of EXO. Aku memiliki banyak fans

 

Fans..

 

Aku kembali teringat ketika hanya tinggal beberapa minggu lagi aku akan debut, managerku berkata bahwa aku sudah mempunyai banyak fans diluar sana. Benar saja, aku berkata, aku bergerak, aku menari, aku menyanyi, mereka selalu meneriakkan namaku, apapun yang aku lakukan mereka takkan pernah jenuh meneriakkan namaku. Mereka sangat menggilaiku. Mereka menyukaiku. Mereka fansku.

 

Jutaan flashlight menghujani wajahku, setiap langkahku aku selalu tersiram oleh flashlight para fansku. Jika boleh jujur, aku tak terlalu menyukainya. Namun manager selalu menasehatiku untuk selalu tersenyum dan terlihat ramah didepan mereka jika aku tak ingin mengecewakan mereka atau tak ingin terlibat dalam masalah oleh komentar komentar pedas netizen.

 

Selalu tersenyum?

 

          Aku selalu berusaha untuk selalu tersenyum entah itu saat aku sedih, kesal, sakit, bertengkar dengan member lain, didepan para fans. Aku tak ingin mereka bertanya-tanya “ Ada apa dengannya?” Aku tak ingin mereka mengkhawatirkanku. Ya ini semua demi fans, Aku ingat ketika Kyungsoo hyung melakukan itu semua demi fans, ketika ia menahan rasa sakit namun ia tetap memaksakan tampil dalam konser kami.

 

Berbicara tentang fans? Tidak lelahkah mereka?

 

Maksudku, bukankah perjalanan ini terlalu panjang bagi mereka? Karena bagiku, ini sangatlah panjang dan melelahkan.

Mengikutiku…akan sangat melelahkan.

Dari satu acara ke acara musik yang lain. Dari satu tempat ke tempat lain. Tak jarang aku melihat beberapa wajah familiar yang memakai pakaian yang sama dari pagi sampai malam, membawa kamera besar di genggaman mereka. Aku akan gila bila menjadi mereka.

Dan ..

Salah satu dari mereka..

Wajahnya terlalu familiar untukku, dari awal aku menjadi trainee SM hingga sekarang aku selalu melihatnya kemanapun aku pergi. Apakah dia sasaeng fansku sejak awal? Oh aku pikir tidak, karena kulihat dia berpendidikan dan sopan, ia terlihat tak ingin mencampuri urusan pribadiku layaknya sasaengfans lainnya. Ia hanya memotretku saja. Hanya itu. Terkadang aku lihat ia tersenyum sekilas melihatku walau tak bergitu jelas lalu kembali memotretku. Namun sekali lagi aku tegaskan aku tidak bisa melihatnya terlalu jelas.

‘Siapa dia’ ?

 

“hei .. Kau ini kenapa? Sepertinya kau sedang memikirkan ..’’ Kyungsoo menggantungkan suaranya.

“Jangan bilang kau menyukai fansite” ucap Baekhyun menatapku

Aku akhirnya menceritakan gadis yang telah membuatku penasaran selama ini. Ia selalu menggunakan mini dress lengkap dengan accesories rambut berkilauan dan rambutnya tergerai bebas yang membuatku yakin bahwa ia sangat sangat cantik. Ia selalu tersenyum sambil memegang kamera besarnya, entahlah yang pasti kamera yang biasa ia bawa untuk memotretku. Aku hanya bisa melihat senyumannya begitu manis dari kejauhan karena ia selalu menutupi wajahnya dengan kamera besarnya itu.

 

“Entahlah. Apakah itu sesuatu yang dilarang? Apakah itu sesuatu yang mustahil jika aku menyukai fansiteku sendiri?”

Kyungsoo dan Baekhyun hanya saling bertatapan “Tidak, mungkin”

“Aku menyukai salah satu fansiteku juga, aku pernah melihat wajahnya sekilas, ketika ia menyibakkan rambutnya. Ia begitu cantik bagiku. Namun aku sungguh tak tahu namanya, aku hanya tahu fansite itu bernama PolarLight” ucap Baekhyun meyakinkanku bahwa itu bukanlah tindakan ilegal jika aku menyukai fansite.

bahkan aku tak tahu siapa namanya’

“Ya, tapi jika kalian benar-benar menyukainya, Mungkin kalian akan membuat jutaan fans diluar sana patah hati” ucap Kyungsoo ironis sekali.

“Dunia serasa terhenti ketika aku melihatnya tersenyum” ucapku kepada Baekhyun dan Kyungsoo.

Kyungsoo dan Baekhyun mengangguk setuju, dulu Kyungsoo pernah berkata bahwa ia memiliki fans bernama ‘sunny’ ia sangat imut. Bahkan Kyungsoo pun mengaku ia gugup ketika sunny meminta tanda tangannya dengan sangat imut, bukankah harusnya sang fans lah yang gugup apabila bertemu dengan idolanya? Ck, aneh memang.

“Sudahlah, lupakan. Mungkin itu hanya kebetulan, kita tak sengaja hanya melihatnya dan tak melihat fansite yang lain”

‘Benarkah? Tapi mengapa dari jutaan fans disana aku hanya melihat kearahnya?’

“Tapi aku pikir polar memang punya daya tarik tersendiri sehingga aku selalu terpana olehnya” ucap Baekhyun mengendikkan bahu.

 

Aku menerawang keluar jendela dorm kami. Diluar sana salju sudah mulai turun. Dan aku kembali memikirkan, apakah gadis itu juga akan mengikutiku ketika cuaca seperti ini? Kuharap tidak, aku tak ingin ia sakit.

 

Yes, she caught my eye,
As we walked on by

 

 Hari ini aku kembali melihatnya diacara fansigning Busan. Ia menggerai rambutnya lagi, dan tak lupa accesories imut dirambutnya. ia menggunakan mini dress warna biru muda, aku menatap lensa kameranya lalu tersenyum sambil membuat love sign untuknya, lalu mengacungkan jempol

‘good job’ terimakasih telah memotretku

Namun aku terkaget ketika ia menurunkan lensa kameranya, aku takut ia lelah memotretku. Tapi kulihat ia tersenyum dengan sangat sangat manis, ia begitu manis. Ah aku terpana ketika mata kami bertemu tanpa halangan apapun. Seolah mata kita dapat berbicara satu sama lain, namun aku tak dapat mengerti apa yang ia katakan.

 

Ia cantik, jujur, ia teramat sangat cantik. Namun ini benar benar bukan tipeku, aku menyukai tipe wanita yang yah well terlihat indah menggunakan jeans. Tapi aku tak peduli, didepan mataku kini terdapat gadis cantik menatapku pasti.

 

Aku bisa merasakan bahwa aku seperti tak bisa bernafas melihatnya, jantungku berdetak terlalu cepat. Namun akupun tersadar ketika Kyungsoo hyung menarikku untuk duduk. Seketika aku kehilangan dirinya dari kerumunan fans.    

 

And I don’t think that I’ll see her
again,
But we shared a moment that will
last ’til the end.

 

“Mr.Destiny?”

 

Aku terus menscroll halaman di website jongin.net itu. Disana terdapat banyak sekali foto-foto hasil jepretanku, aku salut, hasil jepretannya benar-benar sangat memukau. Dan aku sangat menyukai beberapa fotoku yang terlihat sangat err .. seksi disana hahaha

 

“Itu salah satu fansite besarmu” ucap Baekhyun yang masih memanjakan badannya di kasur empuk milikku sembari memakan beberapa cemilan dari tasku.

 

“Haruskah aku mengucapkan selamat kepadamu?”

“Untuk apa? Kau juga memiliki fansite cantik”

“Entahlah, tapi Polar terlihat sangat pendiam. Aku jarang melihatnya tersenyum, namun memang pada dasarnya ia cantik yah well.”

 

Aku terus menscroll halaman itu.

 

“Mengapa hanya ia yang menarik perhatianmu?”

 

Oh well Baekhyun, mengapa kau tanyakan itu kepadaku? Sejujurnya aku juga bingung mengapa ini bisa terjadi.

 

“Dari sekian banyak fans mengapa hanya dia?”

 

Cukup, otakku juga sudah terlalu sakit memikirkan itu semua.


“Lalu kenapa kau juga hanya menatap kearah kamera Polar, Baek?”

“Karena aku ingin”

 

Jawaban yang benar-benar tak memuaskan bagiku -_- aku memilih memikirkan hal-hal yang tak pernah kupikirkana sebelumnya sambil menatap foto-fotoku

 

‘siapa namanya?’, ‘berapa umurnya?’, ‘apa yang dia lakukan saat EXO tak punya acara apa-apa?’, ‘apa dia punya pekerjaan lain?’ ‘apa dia masih sekolah?’

 

Bahkan satu yang tak pantas aku tanyakan.

 

‘apa dia punya pacar?’



Hell, aku memutuskan berhenti bertanya sebelum perasaan ini semakin memburuk dan aku kembali mengingat perkataan Baekhyun, merapalkannya bagai mantra.

 

Keesokan hari pun aku masih memikirkannya,

‘Apakah ia akan tetap menyukaiku apabila aku hanya seorang Kim JongIn? Hanya seorang lelaki biasa yang menari dipanggung panggung kecil bukan panggung besar layaknya SMTOWN concert dll?’

‘Apakah ia akan tetap memotretku apabila aku hanya seorang lelaki biasa tanpa segala make up yang menempel di wajahku?’

‘Apa ia akan tetap memotretku apabila aku hanya seorang mahasiswa dengan buku ditangan?’

 

Pertanyaan-pertanyaan itu sungguh konyol.

“ Kau melamunkannya lagi” celetuk Kyungsoo

“Ah, iya, eh tidak”

“Sudahlah jaga kesehatanmu, lihatlah kau sedang berada didepan para fans sekarang. Kau ini kecil-kecil sudah banyak pikiran saja.”

Ish. Aku mendengus lalu merangkul erat Kyungsoo hingga ia terasa seperti tercekik, namun ketika kyungsoo hendak membalasnya aku sudah berlari dan melihat lihat diantara kerumunan fans.

 

Namun ..

 

Aku tak melihatnya?

Kemana dia? Aku tersenyum sedih, ya ini menyedihkan. Sungguh. Aku seketika tak memiliki mood.

“Kyungsoo, aku ingin ke toilet”

“Mau kuantar?”

“Tidak, terimakasih”

 

Kyungsoo pun menganggukkan kepalanya, aku berjalan sendiri menuju toilet. Aku melihat ada beberapa fans meneriakkan namaku dan mengikutiku, ya tak apa asalkan mereka tak memfotoku ketika aku buang air.

Ketika aku selesai buang air, aku kaget ternyata banyak sekali fans didepan sana menungguku untuk keluar dari toilet. Untung toilet ini ada 2 pintu, aku pun melewati pintu belakang pintu itu terhubung dengan lobi dekat eskalator, tempat itu sepi, tidak ada yang mengenaliku. Kami melewatinya tadi dan tinggal satu kali putaran maka aku akan bertemu lagi dengan member yang lainnya.

 

Aku berjalan ..

 

Berjalan ...

 

Dan berjalan...

 

Hingga sesekali melirik sekitar apakah ada yang menguntitku. Dan tak sadar tali sepatuku lepas, mau tak mau aku harus mengikatnya. Ketika aku hendak berjalan lagi ..

 

Ia .. berada disana..

 

Tepat didepanku ..

 

Berdiri dengan mini dress warna ungu dengan sneakers serasi, dan tak lepas kamera ditangannya. Kami berdua membeku.

Detik itu ia tidak berada dalam kerumunan fans, detik itu ia tak jauh dari pandanganku, ia hanya berjarak 2 meter dariku. Detik itu hanya kami berdua disana, detik itu kami bertatapan langsung ..

Ia tersenyum lalu membungkukkan badannya “ Annyeong Haseyo Kim Jong In, Hyemi imnida nice to meet you”

 

aku merasakannya , dunia terasa berhenti. Dan seperti ada kupu-kupu berterbangan di perutku. Ini benar, aku sedang merasakannya sekarang.

Ada banyak yang ingin kuutarakan padanya, beberapa pernyataan, beberapa hal yang menggangguku karena kini dia masih tersenyum dan dia tidak berteriak layaknya penggemar lainnya. Ketika aku mendekat dan hendak bertanya, ia malah mundur dari tempatnya.

 

"Kau adalah objek terindahku Jongin" ucapnya sambil memegangi kamera yang tergantung dilehernya erat. Sebelum aku membuka mulut, kalimatnya barusan sukses membuatku mengatupkan mulutku lagi dan berhenti ditempat. 

"Biarkan aku seperti ini, dunia kita berbeda"

"..."

"Aku akan selalu mendukungmu selama aku bisa, tapi tidak untuk selamanya. Maaf"

"Aku mengerti"

"Terimakasih" Ia tersenyum, lagi dan lagi perasaan aneh menjalar ke tubuhku. Ini memang gila, bagaimana bisa aku jatuh hati pada fans-ku sendiri?!

 

Ah well aku mulai berimajinasi!

 

Aku membayangkan jika saja aku bisa mengambil sebuah keputusan gila dan menarik tangannya, kami berlari kabur dan meninggalkan semua yang ada di belakang. Hanya berdua, tanpa gangguan fans maupun manager.

 

1 detik...

 

 

 

2 detik...

 

 

 

 

3 detik... 4 detik.. 

 

 

 

5 detik.. 

 

5 detik kami terdiam..  5 detik kami saling menatap satu sama lain, tatapannya yang lembut seakan menembus otakku 

 

But it’s time to face the truth…

 

“Hei, Jongin! Apa yang kau lakukan di sana? Sebentar lagi kita akan naik pesawat.” Itu suara Chanyeol

 

Dan mungkin…dia adalah mimpi kesekian yang masih bisa menunggu.

Atau mungkin tidak.

 

"Mr.Destiny" Aku pun pergi setelah membungkuk padanya,tak lupa tersenyum dan yang paling mengherankan mengapa dia tidak mengambil fotoku. Ini peluang yang besar bukan?

 

I will never be with you.

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet