The Mask of Prince ch 2

The Mask of Prince ch 1

The Mask of Prince chapt. 2 : Separuh Jiwa

cast : Kyuhyun SJ, Yesung SJ, Leeteuk SJ, Kyungsoo EXO, Jumnyeon EXO. cast terus bertambah dengan sendirinya

Gendre : Brothership, tragedy, drama, romance, friendship, angst, hurt, comfort menyakitkan deh hahai

warning : cerita bisa membuat bosan karena berjalan seperti novel

NO SILENT READERS

PLEASE REVIEM —sangat ngarep

DON'T LIKE DON'T READ AND ENJOY.

Ketika kita merasakan beberapa lama waktu berjalan maka hal itu akan seperti angin yang akan melesat dengan cepat. Seperti saat ini anak yang dulu memiliki suara cadel sudah tumbuh menjadi sosok remaja 16 tahun, yang kini sedang menemani adiknya di taman bunga mawar putih milik kerajaan. Bosan melihat adik yang dulu bayi mungil itu sibuk sendiri dengan mawarnya, dengan otak jahil remaja itu -Teukieu- melempar kertas kusut ke kepala adiknya "PUK".

" Aish hyung apa yang kau lakukan? "

" Mengganggumu yang sedang asyik sendiri. "

" Bagaimana jika nanti aku gegar otak?! "

" Hey Kyunnie aku hanya menimpukmu dengan kertas bukan batu, jangan berlebihan. "

" Jangan hancurkan rambutku. "

Berakhirlah adegan tersebut dengan rengekan sang adik yang marah karena tatanan rambutnya dirusak oleh sang hyung. Oh betapa lucunya adiknya tersebut, dia mengerucutkan bibir dan menggembungkan kedua pipinya imut. Teukie tersenyum tipis melihatnya, baginya dia senang membuat Kyunnie kesal karena dengan begitu dia bisa sedikit mengurangi penatnya.

Penat ? Tentu sebagai seorang pewaris tahta, di usianya tersebut dia harus bisa dan mampu tahu cara menyelesaikan masalah kerajaan. Salahkan juga dirinya yang terlalu pintar sehingga kerajaan sangat membanggakannya dan memilih dirinya menyelesaikan masalah kerajaan. Beginilah hasil buah cinta priajenius dan wanita cerdas. Pada akhirnya dia meninggalkan sang adik dan pergi ke sekolah khusus kerajaan.

—–SKIP—–

Makan malam ini sungguh spesial, karena semua orang penting kerjaan ada, tentu saja keluarga kecil tersebut Raja Jumnyeon, ratu Kimi, dan kedua pangerannya. Makan malam berjalan dengan tenang, hanya suara dentingan sendok dan garpu yang terdengar. Hingga Teukie lah yang merasakan atmosfer aneh. Biasanya Kyunnie akan cerewt berceloteh tentang apa yang dia alami di sekolah, tapi kali ini dia memilih diam.

" Tumben sekali kau tidak cerewet. "

" Kau ini Teukie Kyunnie diam salah, bicara juga salah. Appa sunnguh tak mengerti. "

" Tapi aku lebih suka kalau dia cerewet. "

" Iya.. ya jika eomma boleh tahu apa yang menyebabkanmu seperti ini? "

" Entahlah eomma….. meski kita sudah bersama begini, aku tidak tahu mengapa disini rasanya kita masih kehilangan seseorang. Lalu… lalu mestinya masih ada satu orang lagi yang seharusnya makan bersama kita eomma. entah a..aku selesai ingin tidur. "

Terlihat air mata di sudut mata Kyunnie yang disaksikan oleh ke-3 orang yang menyimpan rahasia. Kimi menundukkan kepalanya untuk menahan air matanya yang akan jatuh dengan Jumnyeon yang berusaha menenangkannya, Sementara Teukie hanya menatap nanar pintu kamar Kyunnie. Beberapa detik setelahnya dia memilih beranjak pergi untuk menumui "DIA" yang sedari tadi dibicarakan.

" Kau mau kemana? "

" Menemui DIA yang ada disana. "

" Tapi ini sudah malam chagy. "

" Tenang eomma-ku yang cantik aku tidak akan pulang larut kok. "

" Kau selalu berlebihan pada putramu. "

" Tentu saja, apa kau cemburu eoh? "

" Ti…"

" Aku rasa harus secepatnya kita harus memberitahu tentang DIA pada Kyunnie. "

"….." "…"

" Jika kita terus menundanya, hati Kyunnie akan semakin terluka, aku mohon kalian mengerti. "

" Baiklah appa selalu percaya padamu. "

" Eomma sungguh bersyukur mempunyai putra sepertimu. "

Satu kecupan dari Kimi mendarat di pipi Teukie. Maka kini Jumnyeon sedang merengek pada Kimi minta di poppo. 'Dimulailah kembali perang anak kecil.' Pikir Teukie dalam hati. Kini Teukie tengah berjalan ke parkiran kerajaan untuk menaiki mobil. Disana dia sudah disambut oleh sopir pribadi kerajaan.

" Seperti biasa. "

" Ya antar aku ke rumah DIA. "

Mobil mewah berwarna hitam elegant tersebut melaju dengan cepat meninggalkan kerajaan indah yang kokoh tersebut. Ini sudah menjadi rutinitas bagi seorang Teukie, pergi disaat Kyunnie tengah terlelap tidur untuk mengunjungi DIA yang selalu kesepian. Karena Jumnyeon dan Kimi sedang sangat sibuk maka Teukie lah yang sudah wajar untuk menjenguk DIA. Bukan hanya begitu dalam istana pun Teukie merangkap sebagai kakak sekaligus sebagai ayah dan ibu bagi Kyunnie, karena raja dan ratu tersebut terlalu banyak memiliki tugas negara.

Lama melamunkan hal tersebut Teukie agak terkejut menyadari dirinya sudah sampai di rumah sakit yang bernama "Hope Hospital". Ya rumah DIA yang tadi dipikirkannya adalah rumah sakit. Para pekerja rumah sakit membungkuk 90 derajat menyadari siapa yang berkunjung. Dari arah kanan datanglah seorang dokter muda yang tamapan dan baru berumur 20 tahun. Sembari membenarkan letak kacamatanya dokter muda berkebangsaan Korea tersebut yaitu dokter Yesung langsung membawa sang putra mahkota pergi.

Dulu memang dokter Casey yang menangani DIA, namun karena terlalu sibuk maka Yesunglah yang bertugas menangani DIA. Meski usianya masih muda kemampuan dokter Yesung tidak perlu dipertanyakan lagi. Bahkan bisa dibilang Yesung mempunyai kemampuan yang setara dengan dokter Casey.

" Bagaimana keadaan DIA hari ini hyung? "

" Cukup baik meski beberapa jam yang lalu tekanan darahnya cukup turun. "

" Benarkah? Sepertinya DIA sudah mulai bandel ya hyung? "

" Kurasa begitu, tapi hyung tadi sudah menghukumnya dengan suntikan obat. "

" Aku rasa DIA bisa lebih tenang sekarang. "

" Tentu siapa dulu yang menjinakkannya. "

" Sepertinya sudah sampai, kalau ketika aku datang DIA tidak juga membuka matanya, aku akan menjitaknya hyung haha "

" Hmm baiklah….. aku kembali ke ruanganku. "

Terlihat, terlihat sungguh jelas di mata Yesung mata Teukie memerah menahan tangis. Tawa yang tadi diperdengarkan Teukie padanya hanyalah sebuah tawa hambar tanapa ketulusan. Sedewasa apapun Teukie dia hanyalah sosok anak remaja berumur 16 tahun yang emosinya masih labil. Yesung kagum pada sosok tersebut, sosok yang begitu tegar menghadapi semua kepiluan hidup.

Pintu ini, pintu yang akan membawa Teukie bertemu dengan sosok DIA. DIA yang selalu membuat dadanya begitu sesak. Seulas senyum dirinya pakasakan saat mulai mengambil kursi dan duduk di samping tempat tidur DIA. Jutaan kubik air mata seakan berlomba untuk keluar dari hazel matanya. Namun Teukie mencoba bertahan dan kembali mencoba berkomunikasi dengan DIA yang ada di hadapannya. Digenggamnya tangan lemah tersebut dan disentuhnya rambut serta wajah DIA seakan sentuhan yang sedikit keras bisa saja menghancurkan sosok rapuh tersebut.

" Apa kau betah dengan mimpimu? "

"….."

" Bagaimana hari ini, apa mimpimu indah hari ini? "
"….."

" Kalau hyung hari ini lelah lagi, tugas kerajaan menumouk, jangan tidur terus pemalas segera bantu aku menyelesaikannya. "

"….."

" Kau tahu si Kyunnie itu lebih suka menghabiskan waktu dengan mawar bodohnya itu dan dia juga sudah berani mengejekku. "

"…."

" Tapi lebih baik dia daripada kau, Kyunnie selalu menjawab semua pertanyaanku bukan diam seperti dirimu. "

"…."

" Tentang Kyunnie…..dia tadi menangis mengingatmu. Dia terlihat menyebalkan jika seperti itu, hyung tidak suka. Kami masih belum memberitahunya tentangmu hingga saat ini. Aku yakin hatinya sungguh terluka. Apa aku salah? Apa hyung salah? Tolong katakan…apa kau juga marah padaku? Tolong jawab hyung … Kyuhyunnie. "

Kini runtuhlah semua pertahanan seorang Teukie Andreas. Air beninng yang sedari tadi dirinya tahan tumpahlah sudah dari kedua mata beningnya. Sekuat dan setegar apapun Teukie, sosok yang ada dihadapannya ini selalu mampu meruntuhkan topeng kuat Teukie.

DIA yang sedari tadimenjadi pemikiran utama adalah sosok yang kini terbaring dengan berbagai kabel dan peralatan medis yang melilit tubuhnya. DIA adalah sosok yang selalu mampu membuat semua orang menangis merindunya. DIA adalah sosok yang disembunyikannya. DIA adalah sosok bayi mungil yang mempunyai pilihan mati/dipertahankan, yang akhirnya dipertahankan. DIA adalah Andreas…..Kyuhyun, malaikat tanpa dosa yang diharapkan segera bangun dari tidur panjangnya, mungkinkah sosok ini menjadi malaikat harapan bagi semua orang.

Karena merasa waktu semakin malam, Teukie segera beranjak dari rumah sakit tersebut. Sang supir tidak berani bertanya apa-apa pada Yang Mulia yang wajahnya terlihat kusut seperti ini. Beginilah setiap setelah mengunjungi Kyuhyun wajah Teukie akan menampakkan kesedihan dan luka yang mendalam. Tanpa seorang pun yang tahu kedua anak kembar identik yang kini terlelap masing-masing tersebut menitikkan air marta dari sudut matanya. Merasakan sang hyung tertua yang kini terisak di dalam mobil.

—-SKIP—–

Awan yang tadinya gelap berubah menjadi cerah. Bulan yang tadi bersinar bersama bintang kini digantikan oleh mentari bersama kicauan burung. Terlihat seorang remaja masih bergelung dengan selimut di atas tempat tidurnya yang luas. Sungguh nyaman dirasakannya, namun kenyamanannya hanya berlangsung sebentar karena seseorang menarik selimutnya dan membuatnya terjatuh.

" Aw…. sakit hyung. "

" Cepat bangun pemalas. "

" Iya tapi tidak usah sampai membuatku terjatuh. "

" Sudah jangan merengek ayo segera bersiap-siap. "

" Tidak sebelum hyung meminta maaf. "

" Baiklah maaf itu tadi merupakan unsur kesengajaan. "
" Apa tadi unsur sengaja katamu?! "

" Iya Kyunnie dongsaengku tercinta tadi hyung sengaja membuatmu terjatuh. "

" Dasar hyung jelek… eh hyung ke…"

" Sudah cepat siap-siap setelah itu sarapan, appa dan eomma sudah pergi ke Jepang tadi pagi. "

Teukie pergi dengan cepat sebelum adiknya menanyakan hal aneh-aneh padanya. Dia sadar matanya sembab karena semalaman dia menangis. Kyunnie itu cerdas dan mudah menyadari sesuatu maka bukan tidak mungkin dia akan menanyakan penyebab mengapa dirinya menangis.

Tidak perlu berlama-lama bagi Kyunnie untuk bersiap-siap karena dia bukanlah seseorang yang bertipe perfectionist. Setelah siap Kyunnie langsung menuju ruang makan, dimana disana sudah ada Teukie yang tengah menunggunya. Sarapan berlangsung riang karena kini Kyunnie kembali berceloteh. Namun kediaman sang hyung dan melihat mata sembab sang hyung membuatnya bertekad menyelesaikan pertanyaannya tadi.

" Kenapa matamu sembab? "

" Emmm… benarkah? "

" Apa kau baru putus? "

" Tidak ya…..aku tidak akan menangis karena wanita. "

" Sombongnya….jika bukan itu lantas apa yang membuatmu seperti ini? "

" Tidak ada "

" Bohong! Bahkan hampir setiap pagi aku melihat matamu sembab. "

" Suatu saat kau akan mengerti dan sebaiknya untuk beberapa hari ini kita jangan terlalu dekat."

" Maksudmu? "

" Akan datang masa dimana dirimu akan membenci aku,appa, & eomma. Tapi kumohon kau hanya membenci diriku jangan appa & eomma, karena yang sepenuhnya salah adalah aku. "

" Tunggu aku tidak mengerti pembicaraan ini hyung. "

" Persiapkan mentalmu, karena kebenaran akan segera kau ketahui. Maka pada saat itu benci saja diriku. Karena aku pantas mendapatkannya darimu. "

" A… a….aku.."

" Sudah ya hyung terlambat saeng. "

" Maksudnya apa semua ini. "

Ucapan lirih Kyunnie terdengar begitu jelas oleh Teukie yang beranjak berjalan. Lagi mata Teukie ingin mengeluarkan air mata. Dengan cepat dia melangkah meninggalkan sang adik. Sementara Kyunnie masih mematung mencerna semua perkataan aneh Teukie. Benci. Aku yang salah. hanya benci aku. Itulah ucapan sang hyung yang terus tergiang di benaknya.

' Aku memang merasa hidupku yang berjalan ini terlalu lancar dan inilah ternyata tikungan yang ada di hidupku kini. Perasaanku yang selalu kosong dan semua orang yang seakan bersandiwara, apa hidupku ini seperti puzzle yang penuh teka teki? Meskipun begitu ada satu hal yang akuti di dunia, yaitu membenci mu hyung. Bagiku kau adalah seorang hyung dan appa dan eomma sekaligus. Apa aku sanggup melakukannya hyung…aku belum siap untuk membencimu hyung.' Jerit Kyunnie dalam hatinya. Meneteslah sudah liquid bening tersebut dari mata indahnya.

Tidak ingin terlarut dalam kesedihan tersebut Kyunnie beranjak ke sekolah, mengingat waktu yang semakin siang. Memang beginilah hidup seharusnya, yaitu ada pahit dan manis. Walau begitu masih tetap saja sesak yang ada di dalam dada Kyunnie tak mampu untuk dia menahannya.

~~~SKIP~~~~~

Tempat yang paling sempurna untuk melupakan masalah adalah sekolah. Disana kita akan bertemu dengan teman-teman, bermain lalu dengan cepat akan lupa masalah yang kita alami. Tapi tetap saja kesedihan dan kepedihan itu akan teringat kembali ketika kita pulang sekolah. Seperti perasaan yang kini tengah dihadapi Kyunnie. Dirinya masuk ke dalam istana dan tepat disana Teukie sudah dengan pakaian siap akan pergi.

Kyunnie berjalan begitu saja melewati Teukie tanpa menoleh. Bukan….bukan karena dirinya mulai membenci Teukie, namun saat dia menatap Teukie air matanya seakan ingin tumpah begitu saja. Tetapi saat beberapa langkah Kyunnie melewatinya, Teukie menarik tangannya dengan kasar. Padahal selama ini Teukie selalu bersikap lembut padanya.

" Lepaskan hyung sakit. "

"….."

" Sebenarnya mau kemana kita ini?! "

"….."

" Sungguh hyung kau bisa membuatku gila dengan terus diam begini. "

"…."

" Apa kau bisu?! Setidaknya jawab pertanyaanku! "

"…."

" Hey…."

Kyunnie yang tadinya ingin berontak lagi dari sang hyung langsung mengurungkan niatnya. Dalam seumur hidupnya Kyunnie baru pertama kali melihatr sorotan tajam dari mata Teukie. Hal itu membuat dirinya bungkam seketika. Kini yang dilakukannya hanyalah menurut dan menjadi anak yang manis. Sakit….hatinya sungguh sakit mendapat perlakuan dari sang hyung yang dicintainya.

Terdiam dalam lamunannya, membuat Kyunnie tidak merasakan berapa lama waktu berjalan. Mobil mewah kerajaan tersebut kini berhenti dengan manis di sebuah rumah sakit yang besar. Dalam hati Kyunnie bertanya-tanya untuk apa hyungnya membawa dia kemari? Kembali Teukie menarik lengannya dengan kasar dan berjalan seakan menyeretnya.

Seperti biasa semua staff rumah sakit menunjukkan sikap hormatnya pada sang Putera Mahkota. Yesung baru saja keluar dari ruangan Kyuhyun, dirinya kaget seketika melihat siapa yang dibawa oleh Teukie. Mencoba menghilangkan rasa kagetnya, Yesung mulai membuka pembicaraan dalam keheningan tersebut.

" Tumben kau datang jam segini. "

" Banyak urusanku dalam hidup ini hyung. "

" Oh….dia benar-benar sama dengannya. "

" Ketika hyung dengannya, kau akan merasakan perbedaannya hyung. "

" Tapi apa ini tidak terlalu cepat? "

" Aku rasa ini saat yang tepat hyung. "

" Tapi hyung rasa…"

" Tenang hyung jika memang harus ada yang pergi dan angkat kaki adalah aku. Jika ada orang yang harus dibenci adalah aku. Kau tenang saja hyung haha. "

" Bisakah kau tidak memperdengarkan tawa palsumu pada hyung ?"

" Maksudmu? "

" Hyung sudah muak dengan sikap sok tegarmu itu! "

" Terima kasih karena sudah berempati padaku hyung, namun ini adalah takdir harus tetap kita jalani. "

" Teu…."

Lagi selalu seperti ini belum sempat Yesung mengatakan semuanya Teukie selalu dapat menghilang dari pandangannya. Terkadang Yesung berpikir sebenarnya siapa disini yang dewasa, sikap seorang Teukie tidak mudah ditebak dan mempunyai pribadi dewasa yang berwibawa dan bijaksana. Sementara Kyunnie yang tadi mendengarkan pembicaraan tersebut semakin bertanda tanya besar dalam hatinya.

Berhentilah langkah kaki Kyunnie dan Teukie di depan sebuah ruang rawat steril. Mungkin setelah membuka pintu tersebut tanda tanya atau seluruh pertanyaan Kyunnie tadi akan segera terjawab. Teukie hendak membuka kenop pintu itu, namun tangannya bergetar seakan tak sanggup untuk membukanya.

" Bukalah….tanganku terlalu kotor.. u… untuk membukanya. "

Bergetar….suara yang selalu lembut itu kini bergetar. Meneteslah sudah air mata seorang Teukie. Kyunnie tidak bisa percaya dengan apa yang dilihatnya, Teukie yang selalu tegar kini meneteskan sebuah air dari matanya. Mengingat perintah hyungnya tadi, Kyunnie langsung membuka pintu ruangan itu.

'DEG'. Jantungnta tiba-tiba berdetak dengan cepat, kakinya kaku tak mampu digerakkan. Kedua tangannya mengepal dengan cepat. Air mata yang tadi hanya menggenang sedikit kini berubah banyak dan langsung terjun dengan bebas menuruni pipi chubbynya. Sosok yang ada dihadapannya adalah separuh jiwa yang selalu dirasakannya menghilang. Kyunnie terisak, isakan tangisnya sungguh memilukan untuk didengar. Kyunnie terduduk lemas, membekap mulutnya dengan tangannya sendiri berusaha menahan isakannya.

Teukie yang mendengar dan menyaksikan hal tersebut hanya bisa menangis dengan diam. Air itu seakan tidak lelah untuk membasahi wajah tampan Teukie. Sadar ini adalah takdir yang sewajarnya dijalankan, Teukie segera beranjak pergi. Benar, hari ini setelah mengatakan kebenaran Teukie memutuskan untuk menatap di Kanada meninggalkan sang adik yang kini menangis pilu. Ketika melangkah meninggalkan rumah sakit langkah Teuke terhenti oleh perkataan Yesung.

" Pada akhirnya kau hanya akan taat menuruti takdir. "

" Ini memang yang seharusnya kulakukan sejak dulu hyung. "

" Belum tentu Kyunnie membencimu Teukie-ah. "

" Hatiku memang berharap seperti itu hyung, tapi takdir bisa berkata lain. "

" Kau seakan lari dari kenyataan Teukie! "

" Jika iya kenapa? "

" Kau pengecut Teukie…..! "

Percuma Yesung berteriak sekencang itu, karena Teukie sudah melesat pergi dengan mobilnya. Tidak Yesung tidak akan menyerah, dia segera bergegas pergi ke ruangan Kyuhyun. Saat sampai disana Yesung mendapati pemandangan yang pilu, kedua anak kembar itu menangis bersama, meski Kyuhyun sama sekali tidak membuka matanya. Tapi Yesung harus cepat sebelum Teukie pergi.

" Alfa. "

" H…hyung. "

" Aku ingin bertanya apa kau membenci Teukie? "

" Jujur aku marah padanya hyung. Aku marah karena dia menyembunyikan diriku ini 'Kyuhyun'. Karena dia memisahkanku dengan Kyuhyun sangat lama. Tapi aku tidak akan pernah sanggup untuk membencinya hyung. "

" Lalu apa kau akan semakin marah jika kini kau tahu Teukie sedang menuju ke bandara untuk pergi ke Kanada dan menetap disana? "

" Sudah tentu….maksudmu hyung akan pergi? "

" Begitulah, dia merasa menjadi manusia paling baik kau susul dia sekarang. Biar aku yang menjaga pangeran tampan ini. "

" Baiklah. "

Tidak Kyunnie tidak ingin lagi merasakan separuh jiwanya hilang kembali. Meski setengah nyawanya sudah dia dapatkan kembali, Kyunnie tidak ingin ada kehampaan lagi di ruang hatinya. Bukan…bukan dengan jalan seperti ini dia menjalankan takdirnya, Kyunnie ingin membuatnya lebih baik.

~~~~SKIP~~~~

Tak butuh waktu lama bagi Kyunnie untuk menemukan keberadaan sang hyung di bandara. Ketika Teukie akan melangkah tarikan tangan dari sang adik membuat dirinya mematung seketika.

" Aku mohon jangan pergi hyung. "

" Kyunnie kita harus menjalankan takdir. "

" Aku memang marah hyung, bahkan aku sangat marah padamu. "

" Benar kan. "

" Tapi…tapi seumur hidupku aku tidak sanggup bahkan tidak akan sanggup membencimu. "

" Kyunnie ini tak…."

" Tidak ada lagi takdir. sekarang separuh jiwaku yang hilang telah kembali, tapi hyung akan pergi. Berarti yang aku dapatkan kini hanya akan percuma. "

" Tapi aku hanya membawa takdir pahit bagimu. "

" Jika aku harus memilih antara takdir pahit dan takdir manis, aku akan memilih takdir pahit yang ku terima adalah dari sebuah kejujuran daripada takdir manis yang kudapat dari sebuah kebohongan. Aku berterimakasih hyung atas kejujuranmu meskipun memang pahit ku terima. Aku tidak akan memohon lagi setelah mengucapkan ini. Kumohon jangan pergi.."

Liuk-liuk air mata membasahi wajah adiknya. Sungguh dirinta sangat tidak tega melihat adiknya menangis. Kata-kata yang dikeluarkan adiknya sungguh membuatnya tersentuh. Sangat jarang dirinya mendapatkan perkataan yang begitu menenangkan hatinya. Seulas senyum terpatri di wajahnya, kini dia yakin dengan keputusannya.

" Sudah jangan menagis, kau jelek. "

" Tidak! Sebelum hyung batal pergi."

" Ya..ya aku tidak akan pergi."

" Sungguh? "

" ya..sudah jangan menagis lagi. "

" Terima kasih. Kyuhyun sungguh manis hyung. "

" Tentu sangat sama sepertimu. "

" Bahkan Kyuhyun belum pernah melakukan dosa. "

" Benar, karena ketika dia membuka mata maka dirinya seperti malaikat. "

" Benar sekali hyung. "

" Kyunnie.."

" Hmmmm. "

" Berjanjilah jangan meneteskan air mata lagi dan bersedih. "

" baik, hyung tapi alasannya apa? "

" Rahasia week."

" Aish. "

' Dasar bodohnya kambuh lagi, seharusnya kau sudah tahu jawabannya kan.' Berkata Teukie dalam hatinya. Jujur saja hatinya sangat sakit dan teriris perih saat melihat atau mendengar Kyunnie mulai terisak. Mulai detik ini Teuke berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak membuat Kyunnie menangis. Oh apakah benar janji itu bisa dipenuhi? Hanya waktu yang dapat menjawab semuanya.

Tbc

mohon komenn ya yayaya

kalo bingung disini Yesung lebih tua dari Teukpa

ok ok chinguu

 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet