Be With You I,m Survive

Description

Be With You I’m Survive

Author            : FathiaAdni

Genre             : Romance, tragedy (maybe)

Rating             : PG15

Length            : Chapterd

Cast                :

- Kim Min Jung

- Cho Kyuhyun

- Lee Na Ra

- Cho Young Hwan

- Kang Hye Young

-Cho Jin Hee

-Kim Tae Jun

- Han Mi Ja

Other cast       :

Find it by yourself

Disclaimer       : fanfic ini murni karya saya. Plot yang ada di fanfic ini buatan saya. Cast yang ada di sini bukan murni milik saya. Kecuali Kyuhyun, dia milik  Saya!*di tabok sparkyu Yang lain milik readers terserah(?). Dilarang memplagiat

Note : Ff ini gaje banget (?) kalo gak suka jangan di baca. Dan maaf kalo isinya aneh dan banyak typo. Author masih newbie di duna per-fanfic-an.

Min Jung POV

“Oppa salju pertama mulai turun hari ini.” Aku tersenyum cerah. Tanganku menengadah menengadah keatas merasakan butiran-butian putih salju mengenai tanganku. “Katanya, jika pasangan bertemu pada saat salju pertama turun, maka mereka akan menjadi pasangan selamanya.”

“Min Jung~ah, kita hentikan saja sampai disini.”

“Apa?”

“Hubungan kita. Aku akan menikah dengan wanita lain minggu depan.”

“Menikah? Minggu depan?”

“Sebenarnya, orang tuaku sudah menjodohkan kami sejak lama.”

“Apa? Dan kau baru bilang sekarang?”

“Maaf. Aku tak punya pilihan. Kita tak bisa terus bersama”

Pria itu pergi meninggalkanku. Dikursi taman ini, duduk membeku bersama dinginnya salju.

                                                                        ****

“Aku pulang.” Aku memasuki kedai kecil di pinggir jalan yang merangkap sebagai rumahku. Rumah kecil yang telah keluargaku diami selama dua puluh tahun. Dan selama itu pula keluarga kami berjualan makanan di kedai ini.

“Eo, kau sudah pulang. Makanlah dulu. Ibu sudah siapkan sup hangat untukmu.”

“Tak usah, aku tidak lapar.” Aku menolaknya. Setelah dicampakkan begitu saja, minumpun serasa tidak akan tertelan ditenggorokan.

Aku melangkahkan kakiku ke kamar. Meletakkan tas tangan ku dan segera mngehambur kekasur. Mataku terpejam merenungi kejadian yang baru saja menimpaku. Dicampakkan lagi, untuk kesekian kalinya. Menyedihkan!

“Noona.” adikku tiba-tiba masuk dan duduk dikursi belajarku tanpa mengetuk. Membuatku sedikit terkejut.

“Kenapa?”

“Kau dicampakkan lagi?” Tanya adikku yang sontak membuatku membulatkan mata.

“Siapa bilang? Justru aku yang mencampakkannya.” Aku berbohong. Tak ingin terlihat payah didepan adikku.

“Jangan bohong, wajahmu tak bisa menipuku.”

“Aish, memangnya kau tau apa? Anak SMA tak seharusnya bertanya masalah pribadi orang dewasa.” Sanggahku atas ucapan adikku barusan.

“Hei, walaupun aku anak SMA setidaknya aku tak sepayah kau dalam urusan cinta.” Ucap adikku mengejek sambil berlari meninggalkan kamarku.

“Ya! Kim Tae Jun  Kau masih SMA. Aku akan membunuhmu jika kau ketahuan berpacaran!” teriakku keras. Aku yakin adikku masih bisa mendengarkan teriakkanku walaupun sudah berada di luar kamarku.

Sejenak aku berfikir tentang ucapan adikku. Yah aku memang payah dalam urusan cinta. Walaupun aku tidak tinggal di jaman Joseon tapi teman-temanku bilang aku sangat kolot tentang cinta. Walaupun aku sudah beberapa kali punya pacar. Tapi aku masih tak mengerti bagaimana mengungkapkan rasa sayang kepada pasanganku. Kim Min Jung, kau memang payah.

                                                                        ****

Matahari mulai meninggi menampakkan sinarnya yang menembus celah-celah kecil kamarku yang cukup menyilaukan mata. Aku mengerjapkan mataku berkali-kali membiasakan cahayanya yang masuk kedalam bola mataku. Aku terduduk sesaat. Mencoba mengumpulkan kesadaranku yang belum seratus persen.

“Jam berapa ini?” Ucapku lirih sambil mataku mengarah ketempat terletaknya jam.”Omo, jam 7?”

 

Author POV

Min Jung membulakan matanya. Sebenarnya berapa lama ia tidur hingga bangun sesiang ini? Gadis itu segera bangkit dan menyambar handuk berwarna cream yang tergantung di dinding kamarnya. Setidaknya, ia kan meminimalisir keterlambatan kuliahnya dengan mandi kilat.

“Noona, kau kesiangan.” Ucap Tae Jun, adiknya sambil menyesap segelas susu ditangannya. “Yah, mungkin efek dicampakan.” Lanjut Tae Jun lagi dengan nada mengejeknya yang khas.

“Ya! Diam kau bocah SMA.” Min Jung menjitak kepala Tae Jun sedikit keras membuat Tae Jun sedikit mengaduh sambil tangannya mengelus bekas jitakan yang ditinggalkan kakaknya,

                                                                        ****

Min Jung setengah berlari melewati koridor kampusnya. Gawat, hari ini ia akan benar-benar telat. Seorang Kim Min Jung untuk pertama kalinya telat memasuki kelas telat memasuki kelas.

“Annyeong Haseyo.” Min Jung membungkukkan badannya menyapa dosen yang sedang mengajar dikelasnya. “Professor~nim, maaf saya terlambat.”

“Ah, Kim Min Jung~ssi, tak biasanya kau datang terlambat. Yah silahkan duduk.”

                                                                        ****

Kelas sudah bubar beberapa menit yang lalu. Min Jung melirik sekilas arloji hitam yang ada ditangannya. Masih jam 10 pagi ternyata. Yah hari ini hanya ada satu kelas saja. waktu selebihnya akan ia gunakan untuk membantu orangtuanya berjualan dikedai. Tiba-tiba matanya menangkap sosok pria yang dua tahun lalu menjadi kekasihnya bersama seorang gadis muda yang menurutnya tak lebih baik dari dirinya. Sama seperti kisah cinta sebelumya, pria inipun mencampakkannya membuat ia sempat hamper gila selama berbulan-bulan.

“Kyu Jin~ssi, apa kabar?” Min Jung mencoba menyapa.

“A..aa Min Jung~ssi, kebetulan kita bertemu disini.” Pria bernama Kyu Jin tersebut tampak gugup melihat kehadiran Min Jung yang tiba-tiba.

“Kapan, kau tiba di Korea?”

“Tiba di Korea? Oppa apa maksudnya?” selah gadis yang sedang bersama pria bernama Kyu Jin tersebut.

“Ah agasshi, kau tidak tahu? Kyu Jin ini pergi sekolah ke Amerika dua tahun yang lalu.”

“Amerika dua tahun yang lalu? Jangan bercanda, kami bahkan sudah berpacaran selama dua tahun, dan Kyu Jin oppa bahkan tidak kemana-mana.”

“Benarkah, berarti kau berbohong kepadak Kyu Jin~ssi.” Sergah Min Jung yang sukses membuat mantan kekasihnya tersebut gelagapan.

“Min Jung~ah, maaf kita sedang terburu-buru.” Ucap pria bernama Kyu Jin tersebut. “Jae In~ah, ayo” pria bernama Kyu Jin tersebut buru-buru menarik pergelangan tangan kekasihnya menjauh dari Min Jung.

Sementara itu, Min Jung hanya tersenyum kecut memandangnya. Bukan karena cemburu atau masih mengharapkan mantan kekasihnya itu. Namun ia mengerti kenapa pria tersebut membohonginya.

“Jadi…mengatakan akan pergi ke Amerika hanya alasan meninggalkanku?”

 

Min Jung POV

Aku merapikan beberapa mangkuk yang sedikit berantakan di kedai ku. Sementara ayah sibuk memasang berbagai lampu warna-warni untuk persiapan natal yang akan segera datang. Musim dingin seperti ini kedai kami mungkin akan sedikit bertambah ramai. Yah, musim dingin seperti ini akan sangat pas menyantap makanan-makanan hangat. Aku menghela nafasku panjang ketika sekelebat bayangan kemarin malam menghampiriku. Seburuk itukah aku hingga mantan-mantan kekasihku mencampakkanku bahkan sampai berbohong?

“Noona, berhentilah memasang wajah sedihmu. Kau sudah dicampakan berkali-kali, seharusnya kau seudah terbiasa dengan itu.” Celetuk adikku tiba-tiba membuat pengunjung-pengunjung yang sedang menikmati makannya tertawa perlahan. Aish, memalukan!

“Aish, bocah ini benar-benar…” ucapku sambil berlagak akan memukulnya.

“Jika kau seorang artis kau tidak akan dicampakkan mereka. Tapi sayangnya kau hanya seorang kutubuku.” Adikku terkikik. Rasanya aku ingin menghajarnya dan menelannya hidup-hidup.

“Kau…sekali lagi berbicara yang aneh-aneh, jangan harap aku akan mengerjakan PR matematikamu!” Ancamku yang membuat Tae Jun sedikit kikuk. Ancaman ini selalu berhasil untuknya.

“Ah agasshi, apakah kau ingin jadi artis?” tiba-tiba salah seorang pengunjung stengah baya menanyaiku dengan pertanyaan yang menurutku cukup aneh.

“Ne? Aku? Ahjussi jangan bercanda.” Aku hanya terkikik kecil menanggapi pertanyaan ahjussi tersebut. Oh ayolah, itu kan sangat mustahil.

“Aku serius.” Ahjussi tersebut beranjak dari tempat duduknya menghampiriku. Mengeluarkan kartu namanya dan menyodorkannya kepadaku yang terbingung. “Jika kau serius kau bisa menghubungiku, tampaknya kau orang yang berbakat.”

“Ahjussi, apakah ini serius?” aku masih tak percaya. Bagaimana mungkin aku menjadi seorang artis?

“Ck, kau masih tak percaya? Apa kartu namaku terlihat palsu atau aku hanya mengada-ngada?” Ucap ahjussi tersebut kemudian kembali duduk ditempat duduknya.

“Jang Nam Hee? CE entertainment?” aku terbengong “Omo, bukankah ini agensinya penyanyi favoritku Kang Sun Hee?”

“Noona, apakah ucapan ahjussi tadi serius?” Tae Jun menghampiriku sambil merebut kartu nama yang ada ditanganku. Ia juga tampaknya masih terkejut dengan ucapan ahjussi itu.

“Entahlah, apa kau pikir ini sungguhan?”

“Noona, CE entertainment bukankah agensinya Kang Sun Hee penyanyi yang sangat kau sukai itu?” Tae Jun juga tampak terkejut. “Noona, aku rasa ini sungguhan, terima saja tawaran ahjussi itu. Hidup kita pasti akan lebih baik dan ibu tak harus berjualan di kedai sampai larut malam.”

Sesaat aku terdiam. Menatap ibuku yang  sedang memasak jjangjamyeon yang dipesan pelanggan. Wajahnya tampak kusam. Terlihat lelah walau ibu tak pernah mengeluh kepada kami, anak-anaknya.

Haruskah aku menerima tawaran ahjussi itu?

~TO BE CONTINUED~

Wuahh, akhirnya ff yang baru chapter satu ini bisa terselesaikan. Gamsha buat readers sekalian yang ma baca ff yang penuh dengan kekurangan ini.*bow. Diharapkan dengan sangat loh kritik dan saran nya. Biar part berikutnya lebih bagus lagi. Maaf kalo typo juga bertebaran dimana-mana. Author masih anak baru masih polos* readers langsung pada mual.

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet