Secret.

비밀.

"Kalau aku tukar dengan rahasia, bagaimana?"

 

"Rahasia?"

 

-:-:-

 

Sejauh mata memandang, hanya hamparan luas berwarna hijau yang terlihat. Tapi ada juga pohon besar nan rindang disisi kiri. Coba langkahkan kaki menyerong kanan, ada bulir-bulir putih bunga krisan yang bergoyang.

 

Lucy suka tempat ini. Padahal baru beberapa menit lalu ia sampai. Terpana dan terpaku. Setelah memantapkan diri, Lucy mulai melangkah. Lurus sambil merentangkan kedua lengannya. Ah, rasanya ia ingin terbang. Menikmati pemandangan dari atas awan. Tapi apa daya, ia tak punya sepasang sayap. Hanya dua kaki beralaskan--

 

"Oh, kemana sepatuku?"

 

Ya, Lucy baru sadar kalau ia tak memakai apapun sebagai alas kaki. Tak mengapa, rumputnya cukup lembut. Bahkan kerikil tak nampak.

 

"Sebenarnya tempat apa ini?" bisik Lucy pada dirinya sendiri.

 

"Taman impian," suara lembut seseorang mengalun terlampau dekat dengan telinga Lucy.

 

"Astaga! Siapa kau?"

 

"Seokjin. Kau?"

 

Lucy tak menyangka, pria dengan senyum termanis ini bisa dengan mudahnya menyebutkan namanya. Mungkin ia orang yang ramah. "Lucy."

 

Seokjin mengangguk. "Kau terlihat kebingungan. Ingin bertanya sesuatu?"

 

Apa Seokjin pemilik tempat ini? Sepertinya ia sangat tahu apapun yang ada disini.

 

"Kau bilang tadi ini adalah taman impian. Maksudnya?"

 

"Hmm~" Seokjin mendekap kedua lengannya, manik matanya bergerak memutar perlahan. "Susah dijelaskan," ujarnya kemudian diakhiri dengan senyuman.

 

Eh, jawaban macam apa itu?! Tadi menantang boleh bertanya, tapi jawabannya malah seperti itu. Aneh.

 

"Tidak puas dengan jawabanku, ya?" Terka Seokjin seakan bisa membaca pikiran Lucy.

 

"Begitulah."

 

"Kalau aku tukar dengan sebuah rahasia, bagaimana?"

 

"Rahasia?" Mata Lucy seakan bersinar mendengar kata itu. Isi kepala yang tadinya penuh amarah seakan menguar begitu saja.

 

"Janji tidak akan memberitahu orang lain?" Seokjin mengulurkan kelingkingnya.

 

"Janji!" Lucy langsung mengaitkan kelingking Seokjin dengan miliknya.

 

Ada jeda beberapa detik sebelum Seokjin berujar. Tak lupa juga dengan senyum diakhir kalimat yang membuat tubuh Lucy bergetar.

 

"Tahu tidak, sebenarnya kau itu...

 

.

 

.

 

.

 

sudah...

 

.

 

.

 

.

 

.

 

.

 

mati."

 

 

-:-:-

 


 

 

Apa ini?! Absurd banget ya? -_-

Tadinya mau pake cast member BTS yang laen, tapi cuma Seokjin yang senyumnya kadang creepy gitu ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
qinyin1023 #1
Chapter 1: Omg kirain jin mau kasih tau rahasia apa, tau"nya :')
Ayamaguchiya #2
Chapter 1: Udah kebayang jin bilang apaan, awalnya keren banget penulisannya tapi diakhir serada nyesek :"
Btw, nice story authornim :D