Summer 1

Goodbye Summer

Aku membuka mataku perlahan. Udara dingin mulai masuk menusuk kulitku. Aku tarik selimutku hingga menutupi seluruh badanku. Saat aku melihat kearah jendela aku mengembuskan nafas berat. ‘Goodbye summer’ ucapku dalam hati. Aku masih memandangi jendela memandangi sesuatu yang bertekstur lembut, berwarna putih dan sangat dingin. Salju. Tanpa aku sadari air mata menjatuhi pipiku. “Yaa! Kenapa aku menangis?! Seharusnya aku senang winter sudah tiba. Winter adalah musim favoriteku kan?” omelku pada diri sendiri. Aku melepaskan genggamanku pada selimutku dan duduk di tepi kasur. Aku memandangi diriku di kaca yang berada tepat didepanku. “But I miss that summer.”

Flashback

            Aku berlari menuju kelasku. Ah sialan aku terlambat. Aku bahkan belum sempat merapihkan rambutku. Rambutku masih aku cepol asal dan berantakan. Tapi saat ini penampilanku tidak penting. Yang paling penting adalah akan ada keajaiban yang membuat pak Rimba belum sampai ke kelas. Namanya saja sudah mengerikan ‘Rimba’ dan sikapnya pun tak kalah mengerikan. Aku mendengar suara kaki yang sedang berlari juga dibelakang ku. Aku melirik kebelakang dan melihat sahabat ku Wooyoung sedang berlari juga. Ia berlari menyusul ku dan saat dia tepat disampingku ia berkata “Selalu senasib ya kita? Hahaha kita harus cepat sebelum raja hutan menghukum kita… Lagi..” ia menjulurkan lidahnya meledeku. Seketika ia berlari sangat kencang mendahului ku. Sampai kapanpun aku tidak akan bisa mengalahkan pelari terbaik disekolah ini tapi aku bukanlah orang yang mau kalah tanpa berusaha. Aku berlari mencoba mendahuluinya namun sayang, wooyoung sudah berhasil membuka pintu. Aku melihat dia berhenti mematung saat ia membuka pintu. Saat aku berhasil mencapai pintu aku memukulnya keras di kepala dan tangan. “Yak!! Jang Wooyoung!! Jangan mentang-mentang kau pelari terbaik disekolah kau meledekku terus! Kau tau aku tidak suka bertanding dengan sia-sia seperti itu! Seharusnya kau menungguku!” teriakku.

            Tapi wooyoung hanya memberikan tatapan ‘bukan waktunya untuk mengomeliku’ dan memberikan kode untukku melihat kearah dalam kelas. "Sial." ucapku saat melihat orang yang sedang menatap kita berdua di dalam kelas. tatapannya membuatku merasa merinding seketika... 

"JANG WOOYOUNG DAN LEE JIEUN!!" teriak pak Rimba..

~~~~~~~

Aku berdiri dengan kaki satu dan kedua tangan ditelinga didepan kelas. Jangan lupakan juga tulisan di jidat ku yang bertuliskan ‘Aku melanggar peraturan’. Kaki ku terasa sangat keram. Aku rasa sebentar lagi kaki ku akan patah.

“Jangan melebihkan keadaan kakimu tidak akan patah” ucap wooyoung.

Aku membesarkan mataku melihatnya. Apa orang ini bisa membaca pikiranku?

“Aku sudah mengetahui mu sejak lama jadi tak usah heran seperti itu okay?

Ah dia benar. Aku mengangguk dan menghadap kebawah. Aku merasa sangat pusing. Mungkin karena belum sarapan dan harus berlari hingga berakhir seperti ini.

“Jieun-ah, kau baik-baik saja?”

Aku mengangguk walaupun kepalaku terasa sangat sakit.

Aku merasa ada cairan yang jalan perlahan jatuh keluar ke lubang hidungku. Aku mengelapnya karena aku kira hanya cairan biasa ya kau tau….

Tapi saat aku mengelapnya dengan jas sekolahku yang berwarna coklat ini aku melihat warna merah di jasku.. ‘’ ucapku dalam hati.

 

            “Jieun-ah, tak usah berbohong ada apa denganmu?” ucap Wooyoung dan menaikan daguku agar dia bisa melihatku dengan jelas. Mata Wooyoung langsung membesar saat melihat darah di hidungku. Aku terus berusaha mengelap darah itu dengan jasku. “Gwenchana Wooyoung-ah, aku baik-baik saja.” Wooyoung hanya menatapku sinis dan menjongkok. Aku menaikan alisku bingung. “Naik ke punggungku! Aku akan membawamu ke ruang kesehatan!” aku pun menaiki punggunya dan menyenderkan daguku di pundaknya. Setiap kali aku sakit inilah yang selalu dia lakukan memberikanku piggy ride. Aku tersenyum “Gomawo Wooyoung-ah” ucapku dan memejamkan mata untuk tertidur sebentar aku sangat lelah.

            “HEI KALIAN!! KALIAN MASIH DALAM HUKUMAN!!!” teriak pak Rimba. Wooyoung tertawa “Sayangnya jieun sedang sakit pak!!” sahutnya dengan teriakan juga. jieun tersenyum dalam tidurnya, ia mendengar apa yang dikatakan sahabatnya itu dan ia tahu apa yang akan sahabatnya lakukan ia pun mulai menghitung dalam hati..

1…2…3…4….5…

Dan wooyoung berlari dengan sangat kencang walaupun sedang membawa jieun dipunggungnya. Jieun tersenyum dan mengencangkan gengamannya yang ada di leher Wooyoung. Dia tidak bisa membayangkan hidupnya tanpa wooyoung…

~~~~~

            Waktu pulang sekolah pun tiba. Pak Rimba mengejar kami hingga ruang kesehatan. Akhirnya aku menjelaskan semuanya tentang kondisiku yang memang mudah kelelahan dan pak Rimba meninggalkan kita di ruang kesehatan. Wooyoung menaruhku dikasur yang ada diruang kesehatan aku pun langsung memejamkan mata untuk menghilangkan sakit dikepala ku. Aku pikir Wooyoung akan meninggalkanku namun aku salah. Saat aku membuka mata karena mendengarkan bell sekolah aku melihat wooyoung duduk dikursi sebelah kasurku dan menatapku cemas. Aku tertawa kecil “Aku kira aku terbangun bukan karena bell tapi karena aku merasa ada orang yang menatapi ku hingga aku terbangun” ledekku.

“Ah mianhe jieun-ah, aku memabangunkan mu?”

“Aniyoo aku Cuma bercanda”

“bagaimana keadaanmu?”

“Sangat baik! Antarkan aku pulang wooyoung, jebal” ucapku menggunakan puppy eyes ku.

“Aihh baiklah tanpa kau meminta aku akan mengantarmu pulang”

            Wooyoung menggandeng tanganku keluar sekolah. Aku merasa risih saat sinar matahari menyinari kepalaku. Aku menutupi kepalaku dengan tangan kiri ku yang tidak digenggam wooyoung. Wooyoung melihat kearahku dan melepaskan jas sekolahnya lalu menaruhnya diatas kepalaku. “Kenapa kamu sangat membenci summer eoh?”

“Molla wooyoung-ah, aku juga tidak tau” ucapku sedikit datar karena kerisihan ku pada sinar matahari yang menyengat kulitku.

“Lihat saat summer semuanya terlihat cerah berbeda saat musim lain kan?”

“Tetap saja aku tidak suka.”

“Aih baiklah percuma membahasnya dengan kamu, mau membeli ice cream?”

Aku menangguk senang. Aku dan dia melihat bot ice cream yang ada didepan taman yang tak jauh dari rumah ku. Ia memesankan ice cream untukku. Aku pun berjalan memasuki taman. Benar semuanya terlihat cerah, anak-anak kecil bermain ditaman dengan riangnya dan para remaja yang baru pulang sekolah sepertinya juga sedang menikmati suasana cerah ini. Aku duduk di bawah pohon besar di pinggir taman itu. Aku menatapi sekeliling taman dengan serius hingga tidak sadar seseorang sudah duduk disampingku. “Ini ice cream mu.” Ucap Wooyoung yang menyadarkanku. Aku mengambil ice cream itu. Aku melihat rasa yang dibelikan Wooyoung untukku. Chocolate, kesukaanku. Dia memang selalu ingat semua tentang sahabatnya ini. Aku melihat wooyoung mengambil sesuatu dari tasnya. Ia mengeluarkan kotak berwarna kuning yang aku tidak tau apa itu isinya.

“itu apa?” tanyaku. Wooyoung hanya tersenyum dan membuka kotak itu. Aku lihat didalamnya adalah foto aku dan dia saat kami pertama bertemu yaitu saat ulang tahun sahabatku jiyeon dan foto terakhir kita saat aku mengunjungi rumahnya dan kita berfoto dengan polaroidnya. “Untuk apa itu?”. Lagi dan lagi Wooyoung hanya tersenyum dan mengubur kotak itu dibawah pohon. Aku menatapnya aneh. Saat ia selesai melakukan pekerjaannya ia mulai menjelaskannya padaku

“Aku dengar kalau kita mengubur foto bersama seseorang yang spesial maka selama foto itu masih tersimpan dibawah tanah hungungan dengan orang itupun tidak akan terpisahkan. Kau adalah sahabatku yang paling spesial jadi aku tidak mau kehilanganmu. Dan kotak kuning itu hanya inisiatuf ku karena itu warna favorite kita berdua bukan?” jelasnya dengan senyum lebar di wajahnya. Aku tersenyum senang dan menatapnya dengan rasa sangat bahagia. “Ahhh… kau sangat manis Wooyoung-ah, aku sangat beruntung mempunyai sahabat sepertimu..” seruku dan menepuk pundaknya.

“memang kau sangat beruntung. Baiklah miss Jieun mari kita pulang.” Dia menjongkokan badannya didepanku. Aku menaiki punggunya dan berseru riang

“Mari pulang dengan kecepatan tinggi kuda Wooyoung!!!”

“Yaak!!! Berisik kau berteriak dikupingku!!”

end of flashback

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
iuismylife
#1
Chapter 1: please continue
iuismylife
#2
it's very good
Adh_IU #3
Waaaa Goodbye summer.. aku juga suka lagu itu. Keep writing thor.. ditunggu next chap