I'm back

I'm back sweetheart

Waktu berlalu begitu cepat, aku bahkan tak bisa menghitungnya. Sudah berapa lama aku meninggalkannya senirian? Aku terus berharap kamu masih menungguku sampai sekarang dan menjaga hatimu hanya untukku. Semakin lama aku meninggalkanmu, semakin besar rindu ku padamu. 

Bertahun-tahun sudah aku meninggalkanmu sendirian disana. apa kau tau? Aku semakin bertambah dewasa. Lebih dewasa dari sebelumnya. Aku merindukanmu, sangat. Hatiku terasa mati, karna hati ini hanya hidup bila di dekatmu. Apa yang harus aku lakukan?

Aku selalu memimpikanmu, ya kamu yang telah memiliki hati ini. Kamu selalu menghantui malamku. Menghantui tidur singkat ku di siang hari. Apa yang sedang kamu lakukan sekarang? Bagaimana rupamu sekarang? Bertambah cantikkah? Oh Tuhan! aku tak bisa membayangkannya. aku berusaha menyelesaikan tugas dan keperluanku di sini agar aku cepat kembali. kembali ke pelukanmu. 

Tunggu aku sayangku. Aku akan segera kembali.

(/^O^)/

Seorang pria berambut ikal berjalan di tengah keramaian kota London, banyak orang berlalu-lalang di jalan yang di lewatinya tak mengurungkan dirinya untuk tetap berjalan meuju toko tujuannya. Langkah kaki jenjang itu berhenti di sebuah toko perhiasan terkenal, ia menatap sekilas pintu dihadapannya dan kemudian memutar handle pintu.

Kling... Suara bel pintu di toko berbunyi.
"Selamat datang tuan. ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang wanita cantik berambut blonde yang langsung menyapanya dengan sebuah senyum manis.
"Oh, iya... Saya ingin mengambil pesanan saya minggu lalu. apa kah sudah selesai?" jawab laki-laki berambut ikal tersebut.
"Maaf, tuan. Atas nama siapa pesanan anda?" tanya wanita berambut blonde itu lagi.
"Kyuhyun Cho." jawab lelaki itu tegas.
Wanita berambut blonde tersebut membuka buku yang sejak tadi di hadapannya itu dan mulai mencari nama yang di sebutkan oleh sang lelaki.
"Pesanan anda sudah jadi tuan. Akan saya ambilkan. Tolong tunggu sebentar" kata wanita itu seraya tersenyum ramah.

Wanita itu berjalan meninggalkan tempat nya menuju pintu yang tak jauh darinya. lelaki berambut ikal tersebut, yang diketaui namanya Kyuhyun  melihat-lihat sekitar untuk mengalihkan kebosanannya. Matanya tertuju pada sepasang cincin berwarna silver. Di langkahkannya kaki-kaki jenjangnya ke etalase dimana cincin itu diletakkan.

"Maaf tuan, ini pesanan anda." kata wanita blonde tadi dengan menyodorkan  sebuah kotak persegi panjang ke hadapan Kyuhyun.

Kyuhyun tak merespon perkataan wanita blonde tersebut dan terus memandang cincin yang menarik minatnya itu. Sang wanita pun melihat ke arah tatap Kyuhyun yang sedari tadi tidak meresponnya, kemudian ia tersenyum.
"Apakah tuan tertarik dengan cincin itu? Cincin itu hanya dibuat sepasang. Apa anda juga ingin membelinya?" tanya sang wanita sambil mengambil kotak cincin itu dari etalase dan menyodorkannya pada kyuhyun.
"Silahkan melihat cincin ini terlebih dahulu." ucapnya lagi.
Tangan kyuhyun mencapai kotak cincin itu kemudian mengangkatnya. Melihat detail pada cincin yang menarik perhatiannya itu. Seulas senyum menawan dikembangkan dari bibir tebalnya. Imajinasi akan orang tersayangnya yang akan menggunakannya membuatnya semakin sumringah. Di elus nya mata berlian cincin itu dan di kembalikannya kembali ketempatnya.
"Aku juga ambil yang ini." Ucapnya sambil menyodorkan cincinnya.
Sang wanita hanya mengulaskan senyumnya untuk membalas perkataan Kyuhyun.
"Ah, aku ingin cincin itu di ukir kan sebuah kata. Bisa kah?" tannya Kyuhyun.
"Tentu saja bisa, Tuan. Silahkan tuliskan kata yang ingin anda ukir di cincin ini" jawab sang wanita seraya menyodorkan kertas dan pen pada Kyuhyun.
Kyuhyun menulis dengan tenang dan langsung mengembalikannya.
"Tungggu sebentar tuan" ujar sang wanita.

(/^O^)/

Akhirnya... Aku menginjakkan kaki kembali ke tanah kelahiranku. Banyak yang berubah di sini. apa kah kamu juga berubah? Ku kembangkan senyum ku begitu aku melewati pintu keluar. Aku memasuki taksi dan menyebutkan alamat ku. Aku tak sabar ingin bertemu dengannya. Tunggu aku, sayang.

(/^O^)/

Suasana daerah rumahku tak berubah. Ya, aku sekarang sedang berjalan mengitari komplek perumahan ini. Kembali ku kembangkan senyumku begitu melewati tempat tempat dimana kenanganku bersamanya tertinggal. Seakan aku melihat langsung kejadian yang dulu. Aku ingat sekali wajah cantiknya, pipi gembulnya, dan senyuman manisnya yang di hiasi sepasang gigi kelinci itu. Ah, aku semakin merindukannya. Kamu dimana sayang? Aku sudah dekat denganmu.

Terus ku langkahkan kaki ku mengitari komplek. Akhirnya kaki ku membawaku ke taman ini. Taman yang penuh kenangan bersamanya. Tempat aku sering menghabiskan waktu dengannya. Ah, aku semakin merindukanmu sayang...

Ku kelilingi taman ini. Di ujung taman ada bangku dengan segera ku dudukkan diriku di sana. Ku dongakkan kepala ku ke atas, melihat bintang. Itu rutinitasku sedari dulu, ku genggam erat kalung yang melingkat di leherku, kemudian ku keluarkan sebuah kalung yang tidak berbeda jauh dengan ku. Ku genggam erat liontin nya, ku kecup sekilas. Aku ingin bertemu denganmu sayang...

(/^O^)/

Hiks. Hiks.
Aku mendengar suara isak tangis, ku edarkan pandanganku ke sekeliling taman. Ku lihat sesosok namja duduk di kursi yang tak jauh dari ku. Ia menundukkan wajahnya, sepertinya ia menangis. Semakin ku fokuskan pandangan ku padanya, aku seperti mengenal sosok itu. semakin lama aku 

melihatnya semakin aku yakin akan apa yang ku lihat. Itu dia, ya dia yang menggenggam erat hati ku.
Ku beranikan diriku untuk beranjak dan menghampirinya. Ku sodorkan sapu tangan yang sempat ku ambil saat aku berjalan ke arahnya. Dia mendongakkan kepalanya menatapku. Wajahnya lucu, ia terlihat kaget, senang dan kesal sekaligus. Sesuai dugaanku dia semakin cantik. Aku heran, saat ia melihatku tangisnya semakin kencang.

“Hyung, kau tidak apa-apa kan? Apa ada yang sakit?” tanyaku khawatir.

Ia menunjuk bagian dadanya, menandakan di bagian itu yang sakit, apa kah sesakit itu sampai ia menangis seperti ini? Begitu sakitnya kah menungguku kembali?

“Uljima. Sudahlah jangan menangis lagi, hyung. Kau membuatku menjadi orang jahat” ucapku sembari menghapus air matanya. Apa memang terlalu sakit baginya untuk menungguku selama ini? harusnya aku kembali lebih cepat untuk menemuinya. 
“Babo!” ucapnya sambil terisak. Aku hanya diam tak membalas.

“Babo! Babo! Kamu sangat babo Kyu! Membuatku menunggu mu sangat lama. Dan sekarang kamu baru muncul dan kembali ke hadapanku!” ujarnya dengan tangisan yang semakin keras.

“Mianhae. Jeongmal mianhae hyung. Maaf sudah membuatmu menungguku begitu lama. Dan terima kasih karena kamu mau menungguku yang begitu bodohnya meninggalkanmu dengan sebuah janji yang baru bisa terpenuhi setelah 6 tahun. Mianhae hyung. Jeongmal mianhae.” Ucapku panjang lebar sembari memeluknya dalam dekapan hangatku. Aku dapat merasakan saat dirinya menenggelamkan wajahnya ke dada bidangku, mengeratkan pelukan kami. 

Rasanya sangat hangat. Ku sunggingkan senyum kecil saat pelukan kami semakin erat.
Tubuhnya sangat pas di pelukanku. hangat rasanya memeluknya. Dia semakin  manis, aku makin mencintainya. 

“Kyu, saranghae” ucapnya sambil semakin menenggelamkan wajahnya ke dadaku dan semakin mengeratkan pelukannya seakan ia tidak ingin terpisah dariku lagi.

“Nado saranghae Minnie hyung” balasku sambil membelai rambut hitamnya kemudian menciumnya dengan sayang.

Makin ku tenggelamkan ciumanku ke dalam rambut hitam legamnya. Wangi rambut ini masih sama dengan 6 tahun lalu. Sungmin hyung ku tidak berubah, dia masih tetap sama.
 
Malam semakin larut, udara malam semakin dingin tak mengindahkan kami untuk beranjak dari taman ini. Aku masih ingin terus bersamanya, melepaskan semua rasa rinduku padanya. Hangat, tangan yang kini ku genggam hangat. Aku menyukainya. Genggamanku semakin erat, aku tak ingin kehilangan hangat nya genggaman tangannya. Kesunyian menemani kami, tak ada kata yang terucap. Saling berbicara melalui gesture tubuh, aku mengerti apa yang diinginkannya dan ia mengerti akan diriku. Aku tak akan meninggalkan mu lagi, tak akan.

“Hyung, ayo kita pulang. Sudah larut malam.” Ujar ku memecah keheningan diantara kami.

“Aku tidak mau pulang Kyu. Aku masih ingin disini bersamamu” ucap Sungmin hyung dengan mengerucutkan bibirnya. Terlihat manis dimanta ku. Aku menahan senyum melihatnya dan ia semakin mengerucutkan bibirnya, hal itu semakin membuatku gemas melihatnya.

“Ya! Kenapa kau tertawa eoh?! Tidak ada yang lucu Kyu!” ucap Sungmin  hyung marah dan di palingkan wajahnya dariku. Akhirnya emosinya mencapai  puncak.

“Haahh...” ku hela nafas panjang seraya mengambil benda itu dari kantung celanaku. Sungmin hyung masih kesal dengan ku sepertinya, dia tak ingin melihat ke arahku. Baiklah...

Ku ulukan tanganku ke arah lehernya. Ku buka pengait pada kalung yang kini ku pegang. Segera ku pasangkan kalung yang dengan susah payah aku pesan ini ke leher jenjangnya.

“Kyu, apa ini?” tanya Sungmin hyung bingung. sungguh wajah bingungnya menggemaskan.

“Liontin itu untukmu hyung. Sungguh cocok dengan mu, aku tidak salah memilihnya.” Jawab ku seraya tersenyum. Sungmin hyung masih memandangku dengan bingung.

“Liontin itu untukmu hyung. Liontin yang di design dengan khusus dan hanya ada sepasang. Aku juga memakainya” ujarku menerangkan pada hyung tersayangku, juga memperlihatkan kalung yang sama dengan yang dikenakannya.

“Liontin itu agar kau selalu mengingatku hyung. Dan menandakan kau milikku” lanjutku dan segera mencium pipinya. Sudah tak bisa ku tahan lagi untuk tidak mengecup pipi tembam nya itu.Wajahnya memerah setelahnya, sepertinya dia malu. Ku usap dengan sayang kepala hyung manisku, dan dia tersipu karenanya.

“Kajja, kita pulang” ajakku. aku melihatnya ingin protes dengan segera ku dahului sebelum ia protes. “Nanti aku akan menginap dirumahmu.” ucapku seraya bangkit dari kursi taman itu dan berjalan menuntunnya ke arah rumah. Tak ku lepaskan genggaman erat kami, aku menyukainya.

Kurasakan tangannya melepaskan tautan kami, ku lirik dia yang kemudian  melingkarkan tangannya ke lenganku.

“Kyu, kamu tidak akan pergi lagi kan?” tanyanya sambil bergelayut manja.

“Tidak akan hyung. Aku akan selalu berada disisimu. Aku janji tidak akan pergi lagi” balasku sambil mengelus kepalanya dengan sayang.

Keheningan menghampiri kami yang masih setia berjalan menuju rumah.

“Kyu…” panggil Sungmin hyung.

“Umm…” jawabku singkat dan masih dengan terus berjalan tanpa menoleh ke arah Sungmin hyung.

“Kenapa sekarang kau menjadi lebih tinggi dariku? Kau curang!” ucapnya dengan nada merajuk

“Haha. Entahlah hyung.” Balasku sambil tertawa ringan. lucu sekali hyung manisku ini.

“Kyu…” panggilnya lagi.

“Umm…” gumamku

“Kyu!” panggilnya lagi dengan suara yang agak keras.

“Ada apa hyung?” jawabku masih tak memalingkan wajahku. aku melirik melihat ekspresi nya. aku sungguh menyukai ekspresinya.

“Aish… Tatap aku…” ucapnya dengan gemas. ku hentikan langkahku dan menoleh ke arahnya

CUPS~
Ku rasakan sesuatu menyentuh bibirku sekilas. aku terdiam shock. Apa benar Sungmin hyung barusan menciumku? Aku masih belum dapat mempercayainya kalau Sungmin hyung mengecupku. Saat seluruh kesadaranku kembali, Sungmin hyung sudah berjalan di depanku. Dapat ku lihat telinganya memerah, sepertinya ia malu. Ku sunggingkan evil smirk ku.

“Hyung! Kau menjadi nakal eoh? Mau menggodaku?” teriakku cukup nyaring. 

Ku kikis jarak di antara kami dan segera ku lingkarkan tanganku ke lehernya. Ku lesakkan hidungku di lehernya dan ku hirup aroma stoberi yang melekat di tubuhnya.
“Kau akan tau akibatnya nanti hyung saat dirumah.” Ucapku dengan nada yang sedikit menggoda.

Sedikit ku angkat wajahku dari ceruk lehernya dan melihat ekspresinya. Sepertinya ia ketakutan akan kata-kataku. Hehe. Biarlah. Yang penting mulai sekarang aku tidak akan meninggalkannya lagi. tidak akan pernah sampai keabadian menjemput kami. 

 

END

 

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

hai, ini sequel dari waiting for him. kali ini saya buat dari kyuhyun sentrik alias sudut pandang kyuhyun. rasanya gaya penulisanku dan bahasa yang ku gunakan berubah. saya merasa kaku juga dalam menulis kembali.

jadi mohon kritik serta sarannya. dan terima kasih sudah membaca tulisan saya yang tidak bagus ini

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
melodica
#1
Chapter 1: cutee ><
i've read it!! i'm freakin read it!!!
ehrytie #2
Chapter 1: happy ending~~ yaayyyy yayy!!
so sweeeeeeet authornim ^0^
melodica
#3
update updatee~ hwaiting author-nim ><