((EunHae) Shining Star *FF JADUL GUE*

Description

EunHae love sad story…

OneShoot.

 

Cahaya…

Dia ingin menjadi sebuah cahaya…

Dia menyukai bintang…

Karena cahayanya…

Dan dia ingin menjadi bintang…

Foreword

ketika aku berangkat kesekolah, dijalan yang sering aku lewati banyak sekali kertas berwarna yang berbentuk bintang.

Entah siapa yang membuangnya. Tapi bentuknya sangat bagus sekali. Aku terus mengikuti jatuhnya kertas itu. Dan aku berhenti disebuah rumah, dan saat aku lihat keatas rumah itu ada seseorang yang menjatuhkan kertas kertas tersebut.

Wajahnya terlihat tak bersemangat. Wajahnya manis sekali. Kulitnya putih dan terlihat halus. Rambutnya sedikit pirang. Ia sangat indah sekali untuk dipandang. Tak kusangka hatiku terasa nyaman bila melihatnya.

-----------------------------------------------

hari berikutnya aku memainkan piano ku di depan rumahnya. Ia keluar dari rumahnya. Ia menatapku diatas. Ia tersenyum. Aku membalas senyumannya. Aku menyanyikan lagu kesukaanku yang berjudul Shining Star. Ia terus menatapku sampai aku selesai bernyanyi.

Setelah selesai ia menjumpaiku dibawah. Kami berdua duduk dibangku depan rumahnya.

Wajahnya sangat bersih. Aku mulai bertanya padanya.

“O iya, aku Lee Donghae, nama kamu siapa?” sapa ku.

“Aku Lee Hyukjae, panggil saja Eunhyuk” jawabnya dengan suara yang lembut.

“Eunhyuk yah? Nama yang sangat indah…”

Ia tertawa kecil. Membuat suasana hatiku sangat tenang.

“Nyanyianmu bagus… aku suka lagu yang kau nyanyikan barusan…” sahut Hyuk.

“Benarkah? Aku juga menyukai lagunya” jawabku.

“Oh iya, Eunhyuk ah, kenapa kau suka membuat bintang dari kertas dan membuangnya?”

“Emmm… karena aku ingin menjadi bintang” jawabnya singkat.

“Mwo? Kenapa harus menjadi bintang?”

“Aku menyukai cahayanya. Cahaya nya menerangi saat kegelapan datang. Karena itu… aku ingin menjadi bintang. Dan aku sering melihatmu pergi kesekolah lewat depan rumahku ” jawabnya sambil sedikit berceria dan tersipu malu. Aku tertawa kecil. Aku merasa senang dengan yang ia katakan.

----------------------------------------------

sudah 1 bulan aku mengenalnya. Hari ini aku mengunjunginya lagi seperti biasa. Dan aku membawakan nya bunga mawar. Saat ia membuka pintu, wajahnya sedikit pucat.

“Apa kau baik baik saja?” tanyaku khawatir.

“Tidak apa apa, aku hanya sedikit tidak enak badan…”

“Eunhyuk ah, aku tidak pernah melihatmu pergi sekolah. Apa kau sudah berhenti?”

“Sebenarnya karena penyakitku ini, aku tidak bisa pergi sekolah selama 6 bulan ini”

Aku terdiam mendengar ucapannya. Ia menceritakan penyakitnya padaku. Aku … hatiku sangat sedih mendengar semua yang ia katakan.

‘Maaf… aku tidak menceritakan ini sebelumnya padamu…”

“Jangan seperti ini… aku tidak marah..”

“Uhuk… uhukk..” Eunhyuk terbatuk. Batuknya terus menerus dan mengeluarkan banyak darah. Lalu aku membawanya kerumah sakit.

Aku dan kedua orang tua Eunhyuk menunggunya diluar. Aku terus berjalan mondar mandir. Perasaanku tidak merasa nyaman.

Kemudian dokter keluar.

“Apa dia tidak pernah dirawat atau berobat?” Tanya dokter itu pada ibu dan ayah Hyukie.

“Kami selalu memaksanya untuk dirawat, tapi ia tidak mau, dan tetap ingin berada dirumah.” Jawab ayah nya Hyuk.

“Penyakitnya sudah semakin mendalam. Kemungkinan sangat sulit untuk disembuhkan”

Aku langsung menarik baju si dokter.

“Apa? Apa kau bilang?”

“Kalian berdoa saja. Dan kalian harus persiapkan diri kalian untuk menerima apa yang akan terjadi nanti” sahut si dokter dengan putus asa.

Ibu Eunhyuk langsung menangis histeris.

“Mwo? Tolong dok… tolong selamatkan Eunhyuk… aku mohon selamatkan dia…” aku menangis dan merosot terduduk.

^Apa? Apa yang terjadi??? Apa yang harus aku lakukan tuhan….^

Aku menemui Eunhyuk dikamar rawatnya. Matanya terpejam. Aku menangis melihatnya.

Eunhyuk terbangun. Ia memalingkan mukanya.

“Aku… tidak ingin kau melihatku dalam keadaan seperti ini…” sahutnya pelan.

“Tidak apa apa… jangan khawatir, dokter bilang dalam beberapa minggu ini penyakitmu akan sembuh… yakinlah”

Lalu Eunhyuk memandang kearahku. Ia menangis.

“Apa kau ingin mendengar lagu itu lagi? Aku membawa mp3 ini untukmu. Kau bisa mendengarkannya…”

“Ya, tapi nanti saja… bisakah kau membawaku pergi ketempat yang jauh?”

“Eh? Kemana? Tapi nanti orang tuamu akan khawatir..”

“Tidak apa apa… aku sudah terbiasa. Jadi bisakan?”

-------------------------------------------------

Ketika menjelang malam aku dan Eunhyuk kabur dari rumah sakit. Lalu kami naik bis. Aku bersandar didadaku. Aku memeluknya.

“Eunhyuk ah, kau baik baik saja?” tanyaku khawatir.

“Em. Aku baik baik saja. Donghae ah, aku ingin mendengarkan lagu Shining Star…”

“Oh, baiklah” lalu aku memasangkan earphone di salah salah satu telinganya. Dan yang satu lagi ku pasang ditelingaku. Eunhyuk tertidur. Aku memeluknya dengan sangat erat.

Aku mengelus pelan rambutnya. Rambut indahnya rontok di tanganku. Aku sangat terkejut. Aku menangis lagi.

Semalaman aku dan Eunhyuk tidur di bus. Lalu kami turun. Aku menggendongnya. Lalu ia terbatuk kembali dengan darah yang keluar dari mulutnya. Lalu dengan segera aku membawanya kedokter yang terdekat. Saat Hyuk diperiksa Hyuk terus memegang tanganku dengan erat. Si dokter memasang wajah yang putus asa.

“Aku tidak bisa berbuat apa apa lagi, lebih baik kau bawa dia ke rumah sakit yang lebih besar. Maaf” sahut si dokter. Aku terpaku kembali.

“Eunhyuk ah, lebih baik kita pulang saja “

“Aku tidak mau, aku takut bila aku kembali nanti, aku bisa mati” jawabnya sambil masih terbatuk dan menangis.

“Aku ingin mencari cahayaku… aku bisa terus hidup, jika aku melakukannya” lanjut Hyuk.

Aku membawanya keluar dari rumah sakit. Lalu Hyuk menyuruh ku berhenti disebuah studio photo.

“Donghae ah, bagaimana bila kita photo bersama?”

“Photo? Baik”

Kami memasuki studio photo itu. Kami berpose demgan Aku memeluknya dan memegang tangannya. Setelah selesai aku mengambil photo itu, dan memberikannya pada Hyuk.

“Kau yang pegang saja. Itu untukmu…” katanya pelan.

Aku memandang photo itu. Aku menatap wajah Hyuk yang sangat pucat. Tak terasa airmataku keluar dengan sendirinya.

“Kenapa? Apa wajahku terlihat menyedihkan?” tanyanya pelan.

“Tidak… tidak apa apa…” jawabku sambil mencoba untuk tersenyum.

“Ayo kita pergi…” aku menggendongnya kembali.

Aku membawanya kesebuah puncak. Dengan angin yang sepoi sepoi dan cahaya matahari yang menyinari dan mengahangatkan. Aku dan Eunhyuk duduk di rumput rumput kecil.

“Apa kau merasa dingin?”

“Tidak. Ini hangat… “ jawabnya sambil bersandar didadaku. Aku memeluknya.

“Donghae ah… kau tau… aku berjuang hidup sampai sekarang, karena mu… aku ingin terus hidup bersamamu…” ucap Hyuk dengan lirih.

“Terima kasih, kau telah masuk kedalam hidupku, dan setia padaku… aku merasa sangat bahagia sekali… aku bersyukur sekali bisa bertemu denganmu…aku rela jika aku harus mati sekarang… asalkan dipelukanmu…” sahutnya.

“Jangan bicara seperti itu… jangan bicara lagi. Eunhyuk ah… Aku ingin menjadi kegelapan. Dengan begitu, kau akan terus hidup dan menerangiku… dan aku akan terus hidup disisimu untuk selamanya. Benarkan?” ucapku sambil menangis. Aku terus memeluknya dengan erat.

Eunhyuk tersenyum kecil. Ia meneteskan airmatanya.

“Donghae ah….”

“Ng?”

“Saranghae….” Sahutnya pelan. Dan aku merasakan tubuh Hyuk memberat. Eunhyuk menutup matanya dan menangis.

“Eunhyuk ah… na do saranghae… jeongmal saranghae… ” jawabku sambil menangis. Lalu aku menangis histeris. Aku tak percaya Eunhyuk meninggalkanku dengan seperti ini. Ia sudah tak bernyawa…

 

 

THE END>>>>>>>>>>>>>>>>>

DONT COPAST!!!!!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet