Chapter 1

It Is My Love Story

It Is My Love Story

Main cast:Kim Myungsoo

       Bae Suzy
         Son Naeun

          Choi Minho
            Jung Soojung

     Choi Jinri

Genre:Romance,Horror,Tragedy,Psikopat

Author:Radita

 

Summary:Aku tidak percaya bahwa cinta itu ada ~ Kim Myungsoo

Myungsoo POV

Hari ini aku bergelut lagi dengan setumpuk kertas di meja. Sekarang aku sedang mengerjakan proyek karena sedang mengadakan kerja sama dengan perusahaan di bidang Peralatan Olahraga, karena ingin iklannya di pasang di Mall perusahaanku. Aku melamun,aku sempat berpikir berulang kali, andai waktu bisa diputar kembali, aku ingin menyelamatkan Naeun yang dibunuh secara sadis, aku ingin berteriak, tetapi, semua sudah terlambat. Naeun sudah tak terselamatkan.

“Ohh, Tuan Myungsoo, Anda melamun lagi?”  tanya sekretarisku, Choi Minho

“Ohh, aniyo. Sekretaris Choi!”  sahutku

“Ini ada dokumen-dokumen yang harus di tanda tangani oleh anda “ serah sekretaris Choi

Arraseo Sekretaris Choi! ” jawabku

Setelah menandatangani dokumen - dokumen itu, aku segera pulang. Aku ingin istarahat dengan tenang. Tiba-tiba di dalam mobil, aku memikirkan Naeun yang sempat meminta maaf kepadaku.

“Musun suriya?” Batinku bertanya

Sebelumnya, aku pernah berjanji pada diriku sendiri, jika aku menemukan tersangka di balik semua ini, aku meminta untuk di hukum seberat-beratnya.

Suzy POV

Aku kembali tidak bisa tidur lagi. Arwah-arwah itu terus menggangguku. Ada yang meminta bantuan, ada yang mengganggu, ada yang sekedar bercengkrama denganku. Tapi aku lama-lama tidak kuat dengan mereka. Setiap  aku beraktivitas, dia selalu menghampiriku. Ketika aku melamar pekerjaan, aku berteriak-teriak sendiri, karena tiba-tiba ada hantu yang muncul dengan begitu cepat. Pada akhirnya aku ditolak untuk pekerjaan itu. Terus ketika aku berkencan, saat aku akan mencium nan namjachingu, tiba-tiba arwah itu menghampiriku dengan memegang pundak nan namjachingu. Pada akhirnya,aku putus dengannya. Semua orang mengataiku itu orang gila, karena teriak-teriak gak jelas, berbicara sendiri, dan sebagainya. Untung ada sahabatku Jung Eunji yang selalu memberiku semangat.
                         “Ohh, Eunji-ah, apa yang kamu lakukan?” tanyaku

                         “Aku lagi membereskan beberapa meja makan di sini Suzy-ah, tunggu aku ya ketika kau mau pulang” jawab Eunji

                        “Ohh, arra Eunji-ah” sahutku

Setelah aku menunggu Eunji, akhirnya dia menampakkan diri

Kajja,Suzy-ah” ajak Eunji

Aku dan Eunji berjalan pulang ke Apartemen kami. Oh yaa, aku hampir saja lupa, bahwa aku dan Eunji satu apartemen. Sesampai di apartemen, aku disuruh oleh ahjumma pemilik apartemen ini,untuk membersihkan kamar nomor 404 yang baru saja ditinggal oleh penghuninya, katanya penghuni tidak betah karena hantu yang berada di laci. Di tengah-tengah hujan, aku membersihkan kamar itu. Ketika kilat menyambar, aku melihat bayangan seorang nenek tua, aku yang ketakutan akhirnya menyalakan lampu. Setelah menyalakan lampu, perasaan lega yang kurasakan ,tetapi tak beberapa kemudian, lampu itu mati secara tiba-tiba.

Segera aku membersihkan sampah-sampah yang ada di kamar itu, tetapi aku mengambilnya dengan tangan yang gemetar dan perasaan yang meliputi jiwaku adalah ketakutan. Muncullah arwah nenek tua memakai wajah yang buruk rupa. Seketika, aku yang melihatnya kaget dan langsung berlarian kaget menuju apartemenku. Setelah melihat keadaan aman, baru ku lihat, ternyata sudah ada nenek itu disampingku. Dia meminta tolong untuk memberikan sesuatu kepada anaknya. Makanya tidak ada yang tahu, bahwa laci itu dijaga olehnya, supaya tidak dicuri.
 

Eunji POV

Perkenalkan Naneun Jung Eunji imnida. Aku adalah teman dari Bae Suzy. Aku berteman dengan Suzy sejak kecil. Dia mempunyai kemampuan yang sangat istimewa, yaitu mempunyai indra ke 6. Tapi, dari yang kulihat, tampak dari wajah Suzy ada bulatan hitam di bawah kantung matanya, dia kelihatan tampak mengantuk setiap hari.

Dia seperti tidak mempunyai perlindungan untuk berlindung dari arwah-arwah yang terus mengganggunya. Aku melihatnya tadi keluar memakai mantel, karena diluar cuaca sedang tidak baik. Setelah dia keluar, aku menutup pintu apartemen. Aku ingin makan Ramyeon dan Kimbap yang aku beli di luar apartemen tadi sekaligus istirahat untuk persiapan kerja paruh waktu.

Suzy POV

            Aku keluar dari apartemenku, aku sedang diperintah oleh arwah nenek itu, untuk memberikan buku tabungan kepada anak lelakinya itu. Setelah menaiki taksi untuk menuju tempat tinggalnya, akhirnya sampai juga.

            Ketika aku menurunkan kakiku di sana, ada seorang pria duduk di depan foto sambil di depan foto arwah nenek itu, ada sesajian. Mungkin biar arwahnya tenang. Aku menghampiri pria itu.

            “Anyyeonghaseyo Ahjussi” sapaku

            “Anyyeong”  jawabnya

            “Naneun mempunyai titipan dari Eomma Ahjussi” sahutku

            Aku menyerahkan sebuah buku tabungan yang tadi sempat aku pegang dengan erat. Ahjussi itu menerimanya dengan ragu. Tapi aku memberitahukan sesuatu yang dibilang oleh nenek itu.

                        “Kau itu bastard nak,suka berjudi,dan menghabiskan uangku nakkk,jangan lagi kamu menghabiskan uang yang ku beri ini,brengsek,itu kata eommamu” kataku sambil memegang kra baju ahjussi itu.

            Ahjussi itu kaget, dia langsung melihat isi tabungan itu, dia langsung kaget dan bertanya kepadaku
                        “Apa ini benar-benar dari eomma?” tanyanya dengan ragu

            Aku mengganggukan kepalaku. Dia rupanya sangat senang sekarang. Aku segera melangkahkan kakiku untuk meninggalkan rumah ahjussi itu. Di  luar, cuacanya sedang hujan deras. Biasanya, malam seperti ini tidak ada bis menuju apartemenku. Aku melihat ada mobil yang melaju, aku melambaikan tanganku sambil berdoa, semoga ada memberikan aku tumpangan mobil. Mobil itu berhenti, dan aku masuk.

Myungsoo POV

            Aku sedang menyetir mobilku, aku sedang menuju perjalanan pulang ke rumah. Tiba-tiba ada seseorang yang melambaikan tangan kepadaku, untuk meminta tumpangan kepadanya. Aku memberhentikan mobil, dan dia membuka pintu.

                        “Ohh, anyyeonghaseyo, mianhaeyo aku  telah merepotkan anda” sahut yeoja itu

                        “Ohh, tidak apa-apa, kalau boleh tahu siapa nama anda?” tanyaku dengan sopan, tapi dengan kesan cuek dan dingin

                        “Naneun Bae Suzy imnida,  panggil saja Suzy. Siapa nama anda? Tapi sebelumnya, gomawoyo.” ucapnya

                        “Naneun Kim Myungsoo imnida, CEO Kingdom Mall” sahutku sombong dan dingin.

            Aku berpikir, yeoja ini ngapain malam-malam begini pergi keluar. Sambil fokus menyetir mobil, aku bingung apa yang aku lakukan setelah ini. Aku sendiri bungkam saja. Aku mengganggap yeoja disampingku ini tak ada. Tiba-tiba yeoja ini menutup wajahnya dan keringat dinginnya terus meluncur dari dahinya kebawah. Dia seperti ketakutan, apa yang terjadi dengannya? batinku bertanya

Suzy POV

            Aku menumpang pulang dengan menaiki mobil yang dikendarai oleh Kim Myungsoo, seorang namja sombong yang dingin dan cuek. Seorang CEO Kingdom Mall yang terkenal kaya raya itu ternyata cold prince. Kenapa dia seperti itu? tanyaku dalam hati

            Di saat dia menyetir mobil, tiba – tiba ada arwah yeoja memakai baju putih melayang di udara mendekatiku. Sontak aku menutup kedua mataku, dengan maksud untuk menghindari gwishin itu, jika aku melihat gwishin, maka keringat dinginku keluar begitu saja. Aku berniat menyentuh Cold Prince itu, tapi aku ragu untuk menyentuhnya. Lama-lama hantu itu mendekati aku, dengan rasa takut aku menyentuh Kim Myungsoo. Dalam sekejap, hantu itu menghilang. Aku terheran-heran melihatnya, aku sempat berpikir mungkin saja Myungsoo jimatku, untuk menghindari arwah yang terus menggangguku. Aku juga melihat Myungsoo seperti tidak nyaman atas tindakanku tadi.

                        “Mianhae Myungsoo-ssi.” ujarku sambil menundukkan kepalaku dengan nada bicaraku seperti orang bersalah.

                        “Apa katamu?!” tanya Myungsoo yang tiba-tiba membentak aku

            Seketika aku kaget mendengar  apa yang dikatakan Myungsoo, hatiku seperti tersayat beribu pisau yang menghujam. Padahal aku sudah meminta maaf kepadanya.

                        “Ohh Tuhan,apa salahku dimarahi oleh orang yang baru ku kenal?” batinku berteriak

Myungsoo POV

            Yeoja di sampingku yang berkeringat dingin seperti ketakutan begitu, aku yang sedang fokus mengemudikan mobilku, terperangah kaget. Bagaimana tidak?  Yeoja disampingku tiba-tiba memegang tanganku. Otomatis aku membentaknya.

                        “Mianhae,Myungsoo-ssi.” ujarnya kepadaku

                        “Apa katamu?!” kataku sambil membentaknya.

            Aku memang marah, masih baru kenal di mobilku, sudah seenaknya memegangku, memang aku ini siapanya dia?. Setelah aku mengantarkan yeoja babo disampingku ini, aku menelpon sekretaris Choi. Aku ingin mengajak Sekretaris Choi pergi jalan-jalan sekedar untuk menghilangkan penat yang mendera akibat tugas kantor yang menumpuk.

                        “Anyyeong Sekretaris Choi!” sapaku melalui Handphone yang telah terhubung dengan Sekretaris Choi

                        “Ada apa sajangnim?” jawabnya

                        “Apa sekretaris Choi sedang tidak sibuk?” tanyaku

                        “Memangnya ada apa sajangnim?” sahutnya

                        “Begini Sekretaris Choi, aku ingin  mengajak anda pergi ke suatu tempat, ya hanya untuk menghilangkan stress yang mendera, hanya karena tugas kantor yang makin hari makin  menumpuk.” jelasku sambil memberitahu tujuanku menelponnya.

                        “Ohh, apakah sajangnim juga tidak sibuk?” tanyanya balik

                        “Saya sedang menikmati waktu yang kosong ini, setidaknya penat yang bersarang di tubuhku bisa menghilang, walaupun hanya sedikit sekali. Hehehe.” ucapku sambil tertawa

                        “Ohh bisa kok sajangnim. Saya akan ke rumah Sajangnim.” ucapnya

                        “Arraseo, aku akan menunggu anda di rumah. Sampai bertemu di rumah” ucapku sambil menutup telpon.

            Aku menunggu Sekretaris Choi, sambil bermain-main dengan anjing kecilku yang neomu neomu kyeopta menurutku tapi, hehe.

            TING TING, suara bel rumahku berbunyi, pertanda Sekretaris Choi sudah datang.

                        “Anyyeong, Sekretaris Choi” sapaku hangat

                        “Anyyeong, Myungie” sahutnya

Minho POV

            Anyyeong haseyo, Perkenalkan Naneun Choi Minho imnida. Saya bekerja sebagai Sekretaris atau orang kepercayaannya Myungie. Aku lebih sering memanggilnya Myungie, karena umur kami sama. Hanya selisih beberapa bulan.

                        “Myungie, ngomong-ngomong kita mau kemana?’ tanyaku yang kepo

“Kita akan pergi ke Pulau Jeju, Minhonie. Apakah kau tak keberatan?” jawabnya

                        “Ohh, aku tak akan keberatan Myungie.” sahutku sambil tertawa

            Aku dan Myungie berkemas-kemas, karena akan berangkat ke Pulau Jeju. Pulau yang ingin aku kunjungi sejak dulu, tapi tak pernah terpenuhi, karena banyaknya pekerjaan yang menumpuk.

            Keesokan hari

                        “Myungie, apakah kau sudah siap?” tanyaku sambil menutup bagasi mobil

                        “Arraseo, aku udah memasukkannya” sahutnya

            Sambil menunggu Myungie, aku mencoba mengingat mengapa sosok Myungie yang dulu ceria, berubah menjadi pria dingin, dan misterius. Aku mencoba mengingat peristiwa yang menyebabkannya menjadi seperti ini. Ahh tiba-tiba aku ingat

FLASHBACK

            Myungsoo di sekap oleh penculik yang menculiknya, dan yeojachingunya juga disekap. Myungsoo diikat di kursi , dia sebenarnya berontak, tapi apa daya dia tidak bisa. Dia disuguhi bahwa Naeun disiksa dengan cara yang tragis, di pukul dengan benda tumpul, hingga kepalanya memuncratkan darah yang deras, disiram dengan air keras,hingga kulitnya melepuh dan dia mati dengan cara perutnya ditusuk pisau berkali – kali dan perutnya dikoyak hingga memperlihatkan isi perut itu sampai lantai yang tadinya berwarna putih, seketika menjadi warna merah pekat dan berbau anyir itu.

            FLASHBACK END

            Aku sebenarnya kasihan juga pada Myungie, ditinggal oleh cinta pertamanya dengan cara tragis. Aku juga ingin bertanya, apa Myungie sudah tahu tersangka dibalik semua ini? Aku batalkan pertanyaanku yang ini. Jika aku bertanya kepadanya, mungkin dia marah-marah kepadaku.

Myungsoo POV

            Aku ingin mengajak Minhonie. Sekali-kali refreshing, melenyapkan diri sementara waktu dari tumpukan kertas yang minta dikerjakan. Aku mengambil penerbangan yang cepat dari Seoul ke Jeju. Setelah sampai di Pulau Jeju, aku dan Minho langsung ke Hotel yang disediakan oleh pegawai Hotel. Sesampai di kamar, aku melihat pemandangan Pulau Jeju, menakjubkan. Tetapi seharusnya aku menenangkan pikiran, aku melamun. Kembali memikirkan Naeun. Naeun yang masih tersenyum kepadaku, tetapi kini dia telah tiada. Aku sekarang mengatakan bahwa cinta itu tidak ada. Mengapa aku berkata demikian? Karena Naeun meninggal secara tragis di depan mata kepalaku sendiri, sehingga menimbulkan bekas luka yang sangat mendalam di hatiku, dan trauma. Sebenarnya aku ini menjadi Cold Prince, karena Naeun itu. Dia sudah mengubahku seperti ini. Mengingat masa laluku yang tragis, aku ingin melupakannya, tetapi hatiku sudah terlanjur mencintainya. Huh, daripada memikirkan Naeun, lebih baik bermain banana boat.

                        “Minhonie, kajja bermain Banana boat” ajakku

            “Kajja Myungie-ah, aku disini bosan, jika lama-lama berada di kamar hotel seperti ini” jawabnya

            Aku dan Minho berjalan-jalan di sekitar hotel.

                        “Minhonie, kajja kita makan” ajakku sambil memegangi perutku yang meronta-ronta untuk minta diisi

                        “Wae Myungie? Mari kita melihat pemandangan yang indah ini” ucapnya sambil menegadah ke atas,melihat langit.

                        “Perutku meronta-ronta, minta diisi” ujarku polos sambil memasang wajah innocent

            Kulihat Minho tertawa terbahak-bahak.

            HA HA HA HA HA 

            Suara Minho tertawa, membuatku semakin kesal saja. Membuat moodku yang baik hari ini menjadi buruk. Saking tertawanya keras, kutinggalkan saja. Setelah sadar, dia lalu mengejarku

                        “Ya ya ya Myungie-ah,eodigayo?” ucapnya lalu mengejarku

            Aku segera ke restoran, untuk memesan makanan yang bisa mengenyangkan perutku. Setelah makan lalu aku kembali ke kamar hotel. Sesampai di kamar, aku melamun lagi, memikirkan Naeun.

            FLASHBACK
                        “Naeun,mengapa kau berpacaran denganku?” tanyaku serius

                        “Karena aku mencintaimu Oppa” jawabnya

                        “Bukan karena aku anak orang kaya?” tanyaku lagi

                        “Ani,Myungie-ah.Cinta itu berasal dari dalam hati bukan dari duniawi” ucapnya sambil memegang pundakku

            Hening beberapa saat

                        “Myungie-ah,apakah aku boleh bertanya?” tanyanya dengan memasang tampang serius

                        “Tentu saja chagi” jawabku

                        “Oppa,berjanjilah kepadaku,jika aku pergi,kau tidak menangis kepadaku” Ujarnya sambil menautkan jari kelingking

                        “Musun suriya?Naeun” ucapku bingung

            Tetapi Naeun lalu mengambilku jari kelingkingku dan menautkan  dengan jari miliknya

                        “Aku tidak mengerti apa yang kau maksud Naeun?” ucapku

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet