Day by Day

Description

 

 

Haru Haru [prolog]
Author by. Haneunhyun
Seo Joo Hyun | Xi Luhan | Etc.

 

 

I feel so alone in this empty room.

“Aku pulang.” tak ada jawaban, tak ada seorang pun disana, hanya sebuah ruangan besar dengan lampu yang sengaja dibiarkannya menyala, hampa. Luhan memasuki ruang apartemennya dengan langkah gontai, dengan nafas berat ia melangkahkan kakinya memasuki pintu.

 

Oppa kau sudah pulang, aku memasak makanan kesukan mu malam ini.

 

Suara itu terngiang di telinga luhan saat ia baru saja memasuki daerah ruang makan, ia menoleh, tak ada siapa pun dan apa pun disana, sunyi. Ia tersenyum pedih.

 

Oppa, aku tak ingin membuatmu memilih. A-aku tak ingin kau jadikan ku sebagai pilihan. Ji-jika kau juga mencintainya, Lepaskanlah aku. Aku tak ingin jadi beban untukmu.

 

My heart still Hurt

 

Luhan menatap nanar piguran yang tergantung di dinding kamar, ia menatap gambarnya dan yeoja di sebelahnya, yeoja itu tersenyum bahagian, dulu.

 

Oppa, kau harus tersenyum lebar, ne. Hana. Dul. Set!!

 

I try to hear you, who can’t i hear.

 

Luhan menutup mata, saat ingatan-ingatan itu satu per satu mendatanginya kembali. Lima tahun telah berlalu, luhan masih disini, di tempat tertimbunnya banyak kenangan-kenangan indah dengan yeojanya, dulu.


Ia mengambil salah satu piguran yang berada di atas meja, gambar yeojanya yang tengah tersenyum lembut dengan semangkuk ice cream di genggamannya, sangat cantik.  ia mengelus piguran itu lembut, lalu melirih.

 

“Seohyun-ah.” Ia tersenyum, masih menatap piguran itu dalam. “Seandainya aku bisa membuat mesin waktu. Aku ingin mengulang semuanya. Kembali di pagi yang sama saat kau masih berada di sisiku, tersenyum untukku.” Ujar luhan yang kini telah mendekap piguran seohyun dalam pelukannya. “Aku- aku berjanji tak akan membuat kesalahan itu lagi. Tak akan membuatmu kecewa lagi. dan- dan tak akan membiarkanmu pergi dari sisiku lagi.”

Pipi luhan merasakan hangat saat air mata yang sejak lama di bendungnya jatuh tertumpa dari pelupuk matanya. Ia tak dapat lagi menahan tangisnya. ia tak lagi dapat menjadi luhan yang dulu, yang tegar dan kuat. Ia rapuh, rapuh karena kehilangan sesuatu yang berarti dalam hidupnya. Rapuh karena membiarkan gadis itu pergi dan meninggalkan seberkas penyesalan dalam benaknya.

Seandainya…

Seandainya waktu dapat terulang kembali, ia bersumpah tak akan mengecewakan gadis itu lagi, ia berjanji tak akan membuatnya menangis karena kesalahannya lagi, dan tak akan membiarkan yeoja itu pergi lagi. Ya, seandainnya.

~Haru Haru~

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet