What is love?

Description

What is love? By : Kkuma [Main cast : Baro B1A4 & Hyuna 4minute] oOo Minggu pertama musim gugur di Seoul.Seorang yeoja berambut cokelat panjang bergelombang berjalan santai menyusuri jalan setapak di sisi jalan raya yang masih lengang pagi ini.Tangan kanannya sibuk memainkan ponsel, sedangkan tangan kirinya setia membawa sebuah kantung belanja yg berukuran sedang.Ia berhenti sejenak di sebuah kursi tepat disamping pohon maple besar. "Semua terlihat sama saja, tapi apa itu benar?", gumamnya yg kini memandangi sekelilingnya. Kim Hyuna, nama yeoja ini. Senyum tipis terukir di wajahnya. Matanya mulai berkaca-kaca, mengingat sesuatu... Ah tidak, seseorang yg tidak pernah lepas dari pikirannya! "Baiklah, aku yg akan menemukanmu! Tunggu aku!", katanya lagi. Ia menghela nafas panjang, lalu bangkit dari duduknya. Ia memulai langkah pertamanya. Sepanjang jalan itu, ia memikirkan seseorang itu. Ia seperti memutar kembali ingatannya. Seperti menonton sebuah film lama. Ponselnya bergetar dari balik saku jeans birunya.Sebuah pesan singkat yang langsung membuatnya tersenyum. From : Park Lizzy Hey, what is love? "Love?", gumamnya seraya memasukan kembali ponselnya kedalam sakunya. Ia tidak langsung membalas pesan Lizzy. Ia ingin memikirkannya lebih dulu. Ia meneruskan langkahnya. Angin berhembus kencang, membuat tumpukan dedaunan kering di sisi jalan beterbangan.Ia mengambil sehelai daun maple yg ada disana. Mengamati lalu memejamkan matanya sejenak. "What is love my prince?", tanyanya dalam hati. Ia mencoba mengingat wajah namja yg mengajarinya banyak hal tentang cinta. Namja tampan dng senyuman manisnya.Namja pintar yg bisa diandalkan.Namja bersuara indah.Namja dengan pelukan terhangat yg pernah dirasakannya. Cha Sun Woo. . . . *** [Hyuna's PoV] Aku memutuskan untuk memulai hari yang luar biasa ini dengan pergi ke toko buku.Hari ini matahari bersinar cukup terik dan menyilaukan mata. Hah, untung saja aku sudah tiba di toko buku yang sering ku kunjungi dulu... Ruangan yg di dominasi warna kayu ini memberi kesan hangat meski udara di dalam sini sangat sejuk. Aku menyusuri rak-rak buku yg tertata rapi itu. Memperhatikan tempat yang... Tidak berubah banyak sejak terakhir kali aku mengunjunginya. To : Park Lizzy Love is when you don't matter the differences, whatever it is. Sent! Aku memilih tempat di pojok ruangan dengan jendela besar yg menghadap taman bunga tepat di samping toko buku itu. Sebelumnya aku sudah mengambil beberapa buku humor, termasuk komik kesukaanku. -Flashback- "Membosankan", cibir ku saat melihat namja chingu ku itu tengah sibuk dengan buku tebalnya. Ia hanya melirikku sekilas sambil membenahi posisi kacamatanya. "Ck! Komik lagi?Basi", sindirnya ketika melihat buku di tanganku, komik naruto. "Kau teruskan saja dgn buku biologimu itu, aku juga akan konsentrasi dgn komikku tuan Cha Sun Woo", "YA! Kau marah nona Kim?", Sunwoo menarik paksa komikku dan menangkup kedua pipiku agar bisa menghadapnya langsung. "Sebaiknya kau mulai membiasakan membaca buku pelajaran, chagiyaa.Kita kan sudah di kelas akhir, belajarlah lebih giat sedikit", katanya lembut. Oh my... Aku bisa melihat jelas wajah Sunwoo ku ini.Sorot matanya yg teduh, dan pembawaannya yg tenang."Wah, kau semakin keren Sunwoo-ah", ujarku begitu saja yg langsung di respon dengan jitakan kecil di dahiku. "Appo!Menyebalkan", kataku lagi sambil membereskan buku komikku dan juga buku biologi Sunwoo. "Tapi aku belum selesai!", protes Sunwoo yg kini berjalan mengikutiku keluar dr toko buku ini. "Ini sudah sore!Kau kan ada jadwal les", ujarku saat kami sudah berada di luar toko buku. Sunwoo tersenyum sekilas, ia menarik pipi kiriku. Sungguh menyebalkan. "Ok, kalau begitu, aku akan mengantarmu pulang sebentar. Kajja!", Sunwoo mulai menyalakan sepeda motornya yg berwarna hitam itu. "Tidak usah, aku naik bis saja! Sudah sana pergi", "Kau yakin?", "Iya sayang", aku memasukan buku biologi kedalam tas Sunwoo. "Gomawo, hyuna-ya.Eh, berikan aku komikmu itu" "Untuk apa?" "Aku akan menyitanya, haha", Sunwoo mengambil paksa komikku itu. Ck! Dia memang menyebalkan! Tak lama kemudian, ia sudah melaju pergi meninggalkanku di halte bus. Aku pun mengeluarkan komik lain dari dalam tasku, membacanya sambil menunggu bis tumpanganku datang. -Flashback end- "Gamshahamnida", kataku saat selesai membayar beberapa buku yg kupilih tadi. Aku segera menyebrang ke arah halte bus. Sungguh, saat cinta itu datang, ia tidak lagi peduli dgn perbedaan yg ada. Aku berbeda sekali dgn Sunwoo! Aku ini lebih suka bermain dan bermalas-malasan dgn komik dan buku sketsa ku. Sedangkan Sunwoo... Yap! Dia murid kelas unggulan di sekolahku, pintar dan populer. "Perbedaan itulah yang membuat kita saling melengkapi" , hah... Aku masih ingat betul perkataan Sunwoo itu. *** Kota Paju, yg jarak perjalanannya bisa ditempuh selama 1 jam dari kota Seoul ini menjadi tempat tujuan kedua ku. Aku merapikan sebentar rambutku yg tertiup angin tadi.Paju adalah pusat pertokoan yg sangat ramai dan cukup terkenal.Dan di tempat inilah, aku pernah menghabiskan waktu bersama Sunwoo dulu. To : Park Lizzy Love is when you can share everything, even for an ice cream Sent! Aku mengedarkan pandanganku ke sekitarku yang sudah di padati pengunjung itu. Hmm… tapi mataku terhenti begitu saja di depan sebuah toko pakaian yang jaraknya hanya beberapa langkah saja dari tempatku. Aku melihat ada sepasang remaja yang sedang sibuk memilih pakaian untuk satu sama lain. Aku tersenyum kecil, hah, mereka bahkan masih mengenakan seragam sekolahnya. Cinta itu tidak mengenal usia kan?. Kuputuskan untuk membeli es krim saja dan duduk bersantai sejenak di depan toko itu. Bangku panjang berwarna kayu ini dulu terasa hangat… ya dulu, saat Sunwoo masih ada, duduk di sampingku. -Flashback- "Setidaknya kau harus punya baju hangat keren untuk trainee nanti kan?", ujarku seraya menyerahkan tas belanja yg berisi baju hangat untuk Sunwoo. "Hyuna-ya...", Sunwoo memelukku, "Aku akan mentraktirmu es krim", bisiknya yang dilanjutkan dgn mencium sekilas keningku. Sunwoo menyuruhku untuk duduk diam disana, sedangkan ia sendiri berjalan pergi. Tak lama kemudian, ia datang dengan sebuah es krim vanila. "Payah sekali, disana hanya tersisa satu es krim saja", katanya dgn wajah sedikit kesal. Aku segera melahap es krim ku, sesekali melirik ke arah Sunwoo yg terus saja melihat isi tas belanja yg kuberikan tadi. "Ini enak!Kau harus coba", aku menyodorkan es krim ku itu kearahnya. Sunwoo tersenyum dan langsung melahapnya. Tidak! Dia menghabiskannya sendirian... Arrgghhh, dia memang menyebalkan! -Flashback End- Aku melahap es krim ku yg sudah sedikit lumer mengenai tanganku. Aku bisa merasakan air mataku mulai turun perlahan. "I miss you, Cha Sun Woo...", ujarku pelan. *** Malam ini hujan turun begitu derasnya, kontras sekali dengan cuaca di siang hari yang begitu terik.Aku masih saja berjalan santai menyusuri tepi jalan raya yang memang mulai sepi ini. Aku melirik jam di tanganku, ternyata masih jam 7! Cuaca seperti ini membuat orang-orang memilih bersembunyi di balik selimut hangat. Tapi tidak denganku, aku harus meneruskan langkahku. Menuju sebuah tempat yang setidaknya… semoga, dan setidaknya… bias membuatku tenang. Aku berhenti di sebuah taman bermain yang tentu saja sudah sepi. Taman yang begitu familiar di seputaran distrik gangnam. Aku langsung menuju ke sebuah ayunan di sana. Duduk diam, mengingat dia… dibawah naungan payung biru ku.Aku tidak lagi peduli dgn dinginnya angin saat ini, juga tetesan hujan yang sesekali menerpa tubuhku. -Flashback- “Aku akan sangat sibuk mulai besok. Jadwal trainee ku makin padat, sekolah, les… aku tidak yakin bisa sering menemanimu lagi hyun. Mianhae…”, ujar Sunwoo yang bisa kulihat jelas ada rasa bersalah di matanya itu. Aku tersenyum, menyentuh tangannya.“Hei, gwaenchana sunwoo-ah. Aku mengerti kok! Fighting ne!!!”, seruku mencoba menyemangatinya. “Hmm, lagi pula, kita masih bisa bertemu di sekolah kan? Kau focus saja dengan kegiatanmu”, lanjutku lagi. "Kau harus janji, saat kau tidak tahan lagi dgn kesibukanku ini, kau harus bilang.Kau boleh meninggalkanku, hyuna-ya". “Kalaupun kita berpisah nanti, kaulah yang harus melepau lebih dulu, Cha Sunwoo.Aku akan terus bersamamu sampai kau tidak membutuhkanku lagi”, balasku sepenuh hati. Aku benar-benar tidak berniat melepaskannya. Aku mencoba tidak menangis, tapi air mataku turun begitu saja. Aku sungguh takut kehilangan Sunwoo. “Mian, aku membuatmu sedih”, Sunwoo menyeka air mataku dengan tangan hangatnya dan membawaku kedalam pelukannya.“Tolong jangan menangis saat aku tidak ada didekatmu.Itu akan membuatku merasa buruk”, katanya lagi. -Flashback End- “Haaaahhh… Sunwoo!!! Kau menyebalkan, kau tau eoh?! Aku akan menendang kakimu saat kita bertemu nanti!”, seru ku di tengah hujan yg semakin deras itu. Kuputuskan untuk mengirimi pesan singkat kepada temanku, Lizzy. To : Park Lizzy Love is wiping the tears and faces the fears. Sent! Aku mulai membayangkan wajah bingung, Lizzy sejak menerima beberapa pesanku tentang definisi “LOVE” itu. *** Saat ini aku sudah berdiri di depan gedung yang sudah dipadati para fans dari grup boyband B1A4! Oh my... Aku bisa melihat banyak poster dan banner yang memuat wajah kelima namja tampan itu. Dan mataku hanya terfokus pada salah seorang diantaranya... To : Park Lizzy Even when you hurted, you still believe that is LOVE. Sent! "Aku terluka, dan dia pun juga merasakan yang sama. Itu benar kan, Sunwoo-ah?". Aku berjanji akan bertemu dengan Lizzy di tempat ini, ia akan memberikan akses khusus padaku untuk menemui Sunwoo. Dan jujur saja, jantungku berdetak tidak karuan saat ini. Membayangkan dalam beberapa menit kedepan, dia sudah menjadi nyata di depanku! -Flashback- "Selanjutnya kita akan seperti apa, hyuna-ya? Aku semakin jauh darimu", Sunwoo berdiri dihadapanku sambil mengulurkan tangannya menyentuh pundakku. Aku diam, mencoba merenungkan dan memahami arah pembicaraan Sunwoo.Ku lihat kuku-kuku ditangannya mulai panjang. "Jam berapa Jinyoung akan menjemputmu?", tanyaku. Aku mengeluarkan pemotong kuku dari dalam tasku."Biar kurapikan kukumu ya, kau pasti sangat sibuk sampai tidak sempat melakukannya", kataku lagi. Aku membayangkan... mungkin nanti akan ada orang lain yang melakukan ini untuknya. Hatiku sangat sakit! Ya... I miss the old you, my Sunwoo! Aku pasti akan merindukan ocehan cerewetmu itu, senyuman mu, semua hal tentangmu. Sunwoo berjongkok, menyamakan tingginya denganku yang sedang duduk di bangku halte ini.Aku menunduk sejak tadi.Aku takut Sunwoo melihat wajah sedihku ini. "Mianhae Hyuna", "Gwaenchana..", "Aku akan mengatakan sesuatu yang... demi Tuhan, aku yakin ini akan melukaimu", Sunwoo menangkup kedua tanganku. Kami berbicara dekat sekali.Aku bisa menatap lekat-lekat wajah Sunwoo.Ya... mungkin ini yang terakhir kalinya. "Aku tau apa yang akan kau katakan", ujarku menyela Sunwoo. Aku tidak mau mendengar itu dari mulutnya! Biarkan aku memahaminya sendiri. Aku mencoba tidak menangis! Tapi mataku bekerja tidak sinkron dengan hatiku. "Chukkae-yo! Kudengar lusa nanti kau sudah mulai debut kan? Kau hebat Sunwoo", kataku lagi. Sunwoo tidak mengatakan apapun. Aku sempat melihat matanya berkaca-kaca sesaat sebelum menarikku ke dalam dekapannya. "Kita berpisah sebentar ya. Aku janji saat waktu-ku mulai stabil, aku akan mencarimu! Kau bisa menungguku kan?", Aku hanya mengangguk pelan. Tak lama kemudian, mobil Jinyoung sudah berhenti tepat didepan halte tempat kami 'berpisah' sekarang.Aku memakaikan syal hitam tebal di leher Sunwoo. "Kau tau Sunwoo, selama kau mencoba untuk tetap bersamaku, aku akan ada disini menunggumu", ucapku dengan senyuman paling tulus kepadanya. "Aku percaya itu.Jeongmal saranghae, Kim Hyuna.Jaga dirimu!" -Flashback End- "Hei, disini kau rupanya?!", seru yeoja berambut blonde dengan dress baby pink yang tengah berdiri di hadapanku. Aku tersenyum lebar dan langsung memeluknya. "Aigoo, kau cantik sekali Lizzy-ah", "Kau juga terlihat ... berbeda! Huaaa Chukkae ya, kau menang kompetisi 'OSAKA EXPO' kan? Kau sudah jadi desainer hebat! Good Job!!!", Lizzy menepuk punggungku. Hmm, kami sudah lama sekali tidak bertemu. 4 tahun! Dengan tidak sabar, Lizzy menarikku masuk kedalam gedung.Kami berlari kecil menerobos beberapa kru yang sibuk menyiapkan panggung dan lain-lainnya.Di sepanjang perjalanan menuju kamar ganti B1A4 ini, aku mengingat kembali semua kejadian saat bersama Sunwoo dulu. Tok Tok Tok. "Kami tidak pesan pizza!", seru Jinyoung dengan wajah meledek saat membukakan pintu kamar itu. Tentu saja langsung dibalas dengan tendangan 'kecil' tepat di tulang kering namja itu oleh Lizzy.Hahaha, dua orang ini selalu seperti ini sejak dulu."Jinyoung... kali ini aku sedang serius! Kau jangan bertingkah aneh ne! Sana mundurlah dan duduk diam di sudut sana!", seru Lizzy sambil menerobos masuk dan menujuk ke arah sudut ruangan. Jinyoung yang masih meringis kesakitan ini malah membalas Lizzy dengan melempar bantal sofa.Hyuna masih menunggu di luar ruangan. "Sunwoo-ah, aku membawakanmu kado ulang tahun yang sangat spesial!", Namja bernama Cha Sunwoo ini melirik Lizzy dari cermin besarnya. "Kau tidak membawa apapun di tanganmu", katanya.Ia sibuk merapikan topi lucunya yang akan ia kenakan untuk tampil sebentar lagi. Jinyoung berniat keluar ruangan untuk mengambil sesuatu... "KIM HYUNA?! OH MY.... ", teriaknya terkejut saat melihat yeoja bermantel putih itu kini berdiri dan tersenyum manis di hadapannya. Sunwoo langsung menoleh dan melirik Lizzy, "Kalian mengerjaiku kan?!", tuduhnya. Lizzy tersenyum penuh arti dan mendorong temannya ini keluar ruangan.C.Nu, Gongchan dan Sandeul pun mengikuti mereka. Lizzy menarik kerah baju Jinyoung, "Kemari kau rubah jelek, biarkan mereka berdua saja". *** "Aku menunggumu di tempat itu setiap hari, tapi kau tidak datang.Kau juga tidak mengabariku", Aku membuka suara di tengah kebisuan kami saat ini.Sunwoo seperti orang yang kebingungan. Kadang ia berdiri tegak, lalau semenit kemudian ia jongkok, lalu beranjak duduk. "Benar kau hyuna ku?", tanyanya yang kini menyentuh pipiku dengan tangannya. Aku hanya mengangguk pelan. "Aku pernah sekali mencoba menemuimu, tapi... kau tidak ada.Kau menghilang dariku Hyuna- ya", "Aku memutuskan untuk pergi, mewujudkan mimpiku sebagai desainer.Kau tau, aku hanya ingin menjadi yeoja yang pantas untukmu.Aku ini tidak berotak cerdas, tidak kaya, aku tidak punya apapun yang bisa kubanggakan untuk berdiri di sampingmu.Aku berusaha keras setiap harinya. Aku tau kau tidak mementingkan itu semua, tapi kau ini seorang bintang, apa jadinya bila orang tau kalau yeoja mu ini hanya yeoja biasa yang tidak berarti sama sekali. Aku tidak mau dianggap 'parasit' dalam perjalanan karirmu. Dan... kali ini, aku datang sendiri. Aku ingin memberi taumu kalau aku... sudah menjadi desainer.Aku...aku... merindukanmu Sunwoo-ah...hiks", terangku panjang lebar. Sunwoo pun menarikku kedalam pelukannya.Ia mencium keningku. Aku hanya bisa menangis tanpa suara... "Jangan pernah berpikir untuk menghilang lagi Kim Hyuna!Mulai sekarang, kau dalam pengawasanku", serunya dengan mimik wajah serius namun justru terlihat lucu untukku. "Tapi... tunggu sebentar... ", katanya lagi.Ia mencari temannya yang kini sedang beradu argumen dengan Jinyoung. "YA! PARK LIZZY, JADI SELAMA INI KAU TAU KEBERADAAN HYUNA?! AWAS KAU YA!", teriak Sunwoo yang langsung membuat Lizzy menjulurkan lidahnya. Aku berlari ke arah Lizzy dan membisikkan sesuatu... "Love is Jung Jin Young..." Lizzy melirik ngeri kearah Jinyoung.Namja itu kini sedang sibuk dengan ponselnya. "Kau gila ya?", balas Lizzy kepadaku. "Kalian itu cocok! Semangat ne?", kataku lagi yang langsung menuai mimik muka protes dari Lizzy. Aku tidak peduli.Aku meninggalkannya dan berjalan mendekati Sunwooku. Lizzy melirik Jinyoung sekali lagi, "Aigoo, mengerikan! Dia itu mengerikan! Aku benci player", gumamnya yang ternyata didengar Jinyoung. "Kau membicarakanku? Kau memperhatikanku sejak tadi...", Jinyoung berjalan mendekati Lizzy. "Apa kau baru sadar ketampananku? Kau menyukaiku kan? Mengaku saja", kini ia malah menyudutkan Lizzy ke dinding. "Kau ini tidak waras ya?", Lizzy mendorong tubuh Jinyoung menjauhinya. "Kalau didunia ini hanya tersisa 1 org namja, dan itu KAU. Mungkin akan ku pertimbangkan untuk menyukaimu... hmm... mengerikan", katanya lagi. Jinyoung berlari mengejar Lizzy yang tadi sempat merebut ponselnya. Aku hanya diam sambil tersenyum memperhatikan tingkah mereka... Love is a strengh feeling that can't be explain. Nobody can't describe it. Love is pure ... Aku dan Sunwoo Dan mungkin selanjutnya Lizzy dan Jinyoung. -END-

Comments

You must be logged in to comment
xiaolanxia #1
nice fict ❤