SQUARE LOVE

Description

Cast : Nida Regita_Kim Mei Rin

            Lee Hyun Woo

            Yoo Seung Ho

            Park Ji Yeon

            Kim Sang Beom ( cameo )

            Kim Hyun Joong ( cameo )

Cerita awal :

Kisah cinta segiempat, empat orang artis remaja. Kim mei rin > Yoo Seung ho > Park Ji Yeon > Lee Hyun Woo > Kim Mei rin

Malam itu aku berjalan tanpa arah, hanya mengikuti kemana langkah kaki membawaku. Dunia ini terasa hampa, aku merasa hanya ada aku sendiri disini. Dinginnya malam tak terasa walaupun aku tdk memakai pakaian tebal, jaket ataupun syal sekalipun. Keramaian pun tidak kudengar atau kuperhatikan, pikiranku kosong. Tanpa sadar aku sudah berada tepat di depan han river. Aku memandanginya sejenak dan terduduk di sebuah bangku yang menatap langsung keindahan han river bridge. Kali ini aku tidak tau perasaanku sendiri, aku meihat hal yang menyakitkan. Aku melihat sahabatku Park Ji Yeon mengadakan pertemuan keluarga dengan serius dengan seseorang. Seseorang itu adalah orang yang kusuka my prince Yoo Seung Ho. Kalau ada orang yang melihatku sekarang mungkin mereka akan menganggapku aneh atau bahkan menganggapku teroris. Aku memakai masker yang menutubi setengah wajahku dan kacamata besar yang hampir menutupi seluruh wajahku. Aku melakukan ini karena aku takut wartawa infotainment mengambil gambarku dalam keadaan seperti ini. Sangat memalukan. Aku sendirian disana, tapi tiba-tiba ada seseorang ysng berkata "BODOH" sambil melempar jaketnya kearahku. Aku tersentak melihat orang itu, itu adlah Lee Hyun Woo. "Apa yang kau lakukan disini?" tanyaku. "BODOH" hanya itu yang kudengar. Aku berdiri dan beranjak pergi dari tempat itu. Saat aku mulai untuk melangkahkan kaki Hyun Woo berteriak "Gadis bodoh, knp kau menangis disini?" Langkahku terhenti tapi aku masih tetap tidak bias memalingkan wajahku untuk menatapnya. Aku hanya terdiam, Hyun Woo bejalan dari arah belakang dan memegang tanganku. Aku hendak meepaskannya tapi tiba tiba dia membalikkan badanku kehadapannya. Aku masih tidak bias menatap wajahnya.Hyun Woo membuka masker dan kacamata yang aku pakai seraya berkata "Gadis bodoh yang menangis memakai kacamata". Aku mulai berani untuk menatap matanya, tiba tiba Hyun Woo menarik tubuhku sampai menyentuh nya, dan terjatuh di pelukkannya. Pelukkannya sangat hangat,di berkata " Maafkan aku mulai sekarang izikan aku menjadi sapu tanganmu, yang akan menghapus semua air matamu". Aku merasa tidak enak aku ingin melepaskan pelukkannya tapi ia memelukku dengan erat " Jangan pergi, menangislah, aku akan melindungimu" ucapnya.Aku takut orang melihatku dan salah paham tapi aku tetap tidak bias melepaskannya. Aku menangis di bahunya selama beberapa menit. Hyun Woo melepaskan pelukkannya lau mengusap air mataku. "aku bisa melindungimu" ujar Hyun Woo. Aku tersenyum dan berkata "tolong indungi aku sebagai oppaku". "Oppa? Kau memanggilku oppa?" tanyanya. Aku hanya mengangguk, kelihatannya Hyun Woo tidak suka dengan panggilan oppa. "Baiklah saeng, akumembeli minum dulu saeng tunggu disini" ucapnya. Aku tertawa dia memanggilku saeng. Tak lama kemudian Hyun Woo dating membawa dua minuman hangat. Aku canggung memanggilnya oppa jadi aku utuskan memanggilny seperti biasa. Hyun Woo bercerita banyak padaku. Aku nyaman berada di dekatnya, tidak sama seperti saat aku di dekat seung ho. KAmi selalu bertengakar dan tidak akur tapi aku tetap saja menyukainya. Hyun woo mengajakku pulang. Kami menunggu di halte bis dekat tempat pertemuan keluarga itu berlangsung. Tidak ada siapapun di tempat itu. Bis pun dtang, kami berdua naik ke dalam. Aku duduk disebelah Hyun Woo. " kau yakin menganggapku oppa?"ucapnya. " Tidak, mungkin kita bisa jadi sahabat" jawabku. Tapi Hyun Woo kelihatan tidak puas dengan jawabanku. Malam itu aku sangat mengantuk. Tanpa sadar aku tertidur di bahu Hyun Woo. Sesaat bis berhenti karena ada penumpang yang naik. Penumpang itu adlah Ji Yeon dan Seung Ho. Aku tidak mendengar dengan jelas apa yang dibicarakan Hyun Woo, Seung ho, dan Ji yeon karena aku sangat ngantuk jadi hanya terdengar sayup sayup saja. Wajah Seung Ho dan Ji Yeon tampak sangat terkejut saat itu. Wajah Seung ho memerah."Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Ji Yeon. " Aku hanya kebetulan bertemu Rin di Han River" jawabnya. Seung Ho hanya terdiam. Mendengar keributan itu aku terbangun. Aku sangat terkejut melihat ada Ji Yeon dan Seung Ho disana. "Annyeonghaseyo" aku memberi salam pada mereka. Tapi tidak ada yang menjawab. Seung Ho terlihat bingung dan menariktangan J Yeon dengan erat menuju kursi belakang. Jujur kali ini aku sangat Jelous. Aku rasa mereka berdua mengawasiku, aku tau Ji Yeon menyukai Hyun Woo tapi kenapa dia bersama Seung Ho? Kenapa ada pertemuan keluarga? "Aku turun didepan, ada sesuatu yang harus kukerjakan" Hyun Woo memecah keheningan. Tanpa pikir panjang aku menjaawab "aku ikut". " Baiklah" ujarnya. Saat bis berhenti aku dan Hyun woo trun tanpa berpamitan dengan Ji yeon dan Seung Ho. Di sisi lain Ji Yeon mengajak Hyun Woo untuk memantauaku an Hyun Woo. Biasanya Seung Ho menolak, tapi kaliini ia setuju. Terdengar suara sepatu berlari mendekat ke arahku. Aku menunggu sampai mereka mendekat, aku melihat mereka berlari seperti pemeran utama dalam drama yang bergenre romance. "kami ikut" ucap Ji Yeon terengah engah. Akhirnya kami berempat pergi bersama ke sebuahmall yang ada di kawasan Seoul. Malam itu suhu sangat dingin, Hyun Woo dengan perhatiannya memasangkan syalnya pada leherku. Padahal Jaketnya pun sudah aku pakai semenjak di Han river. Ji Yeon terlihat jelous. Tapi Ji Yeon sendiri bersikap mesra dengan Seung Ho. Mereka selalu bersama. Hyun Woo mengajak kami ke sebuah rumah di belakang mall. Kami terkejut ternyata di tempat seperti itu ada panti asuhan yang kondisinya sangat memprihatinkan. Hyun woo memberikan semua barang, buku, dan makanan pda ibu panti. Hyun Woo sangat baik tapi aku tetap tidak bisa menyukainya. Sementara Ji Yeon dan Hyun Woo bermaindengan anak anak didalam aku berjalan keluar. Aku melihat Seung Ho dilingkari oleh anak anak kecil. Saat itu aku melihat sisi lain dari seung ho yang kukenal sebelumnya. "Hey anak jelek kenapa kau melihatku seperti itu?" teriaknya. "Sudah kubilang aku bukan anak kecil" aku balas meneriakinya.Tiba tiba seorang anak kecil berjaan kearahku dan menggenggam tanganku dan menariknya lalu meyatukannya dengan tangan seung ho "sekarang kalian adlah umma dan appaku" serunya. Kami hanya tersenyum. Setelah semua selesai kami semua hendak pulang. "Mei Rin Umma, Seung ho Oppa, sering sering kesini ya" teriak anak tadi. "Baiklah" kami menjawab bersama. Ji Yeon dan Hyun Woo hanya melihat kami. Arah rumah Ji yeon dan Hyun Woo sama sedangkan aku sama dengan seung ho. Awalnya hyun woo akan mengantarku, tapi tidak jadi karena ada tiga alasan: pertama hyun woo dikabarkan harus cepat pulang karena ada ssesuatu terjadi, kedua aku tidak enak dengan jiyeon jadi aku menolaknya, dan ketiga Seung Ho berkata "Aku akan pulang bersama rin, tidak usah khawatir. Mendengar itu aku sangat senang. Di jalan kami hanya diam seribu kata. "Dari sini kau bisa sndri kan?" ujarseung ho. "ne" hanya itu jawabku. Memang blok rumah kami berbeda, akul urus dan Seung ho belok kiri. Aku menatap punggung Seung Ho sampai tidak terlihat lagi lalu melanjutkan langkahku.  Tiba tiba aku mendengar suara aneh dari arah belakang, ternyata itu adlah penjahat yang suka menggoda wanita. Aku sangat ketakutan sampai tidak bisa bergerak dan berteriak. Penjahat itu mendorongku sampai punggungku meyentuh tembok. Lalu ia mendekatkan wajahnya dengan wajahku. Aku memalingkan wajahku dan menelan ludah. Tapi tiba tiba penjahat itu terjatuh dan tersungkur di tanah. Ada seseorang yang menendangnya "Kau tidak apa apa?" suara yang tidak asing bagiku,itu seung ho. "Gadisini pacarku, jangan pernah ganggu dia lagi!!" teriaknya pd penjahat itu. Penjahat itu kelihatan kesal lau berlari meninggalkan kami. Aku terjatuh ke tanah,seung ho berjongkok dan memeriksa keadaanku. Kakiku terkilir karena berjalan mundur saat di dorong oleh penjahat itu. "Bisa jalan Rin?" tanyanya. "ne" hanya itu yg bisa aku katakana. Untuk pertama kalinya seung ho menanyakan keadaanku. Seung ho membantuku berdiri sampai aku tidak sadar kalu aku tidak melepaskan pelukkan seung ho saking senangnya.Aku menanyakan aarti pertemuan keluarga itu. Seung ho menjelaskan semuanya, pertemuan itu tidak ada artinya, aku salah paham. Seung Ho bertanya "Cemburu anak jelek?"."lalu apa kau cemburu melihatku dengan Hyun Woo?" aku balik bertanya. Seung Ho mencibirku dan berkata "aku tidak suka anak jelek" lalu berjalan meninggalkanku. Aku mencoba melangkahkan kakiku tapi tidak bisa, aku terjatuh. Seug ho kembali dan berjongkok di hadapanku. "naiklah, tapi jangan salah paham aku hanya tdk ingin kau terluka gara gara aku meninggalkanmu di jalan sndirian  " ujarnya. Aku tersenyum dalam hati lalu naik ke punggungnya. "Hey, kau sangat berat"dia mengejekku. "tdi bahasamu sudah lebih baik kenapa sekarang berubah" ejekku."Rin, jangan salah paham tdi aku bilang kamu pasarku, sebenarnya…..". "Sebenarnya kamu tdk ingin mengatakannya, lagipula kamu menyukai ji yeon kan?"aku memotong ucapannya. Aku turun dari punggung seung ho dan berterima kasih.Seung ho berjalan meninggalkanku, aku memanggilnya " Yes, Seung Ho I'm jelous with you" kemudian bergegas masuk rumah. Keesokkan harinya, Seung ho sudah menunggu di depan rumahku. Aku terkejut da sangat senang. Seung ho menatapku ia berkata "I'm jeous with you too, aku tdk menyukai Ji Yeon, yang aku suka itu kamu,saranghe". Aku sangat terkejut, Ia mendekatkan wajahnya dengan wajahku,aku menutup mata tapi tiba tiba "ehm, Rin kami cemburu". Aku mendapat kejutan lagi, itu adalah oppaku Kim sang Beom dan orang yg kukagumi dari kecil Kim Hyun Joong baru pulang dari jepang. Seung Ho member salam pd kakakku dan hyun joong oppa lalu pergi. "Saeng, barusan apa yang akan kau lakukan, jgn lakukan itudi depan rumah orang tuamu?" oppaku menggoda. "Katanya aku harus menunggumu sampai dewasa rin? Kenapa kau menghianati oppa?" Hyun Joong oppa pun menambahkan. Wajahku memerah, segera aku bergegas menyusul Seung ho. Aku sangat gembira. Endingnya aku bersama Seung Ho dan J yeon bersama Hyun Woo. THE END

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet