Chapter 3: New Hope Or..

Notice Me

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 

The Caffe Pascucci, Apgujeong-dong, Gangnam-gu. Waktu sudah menunjukkan pukul 19.30.

 

"Selamat sore, saya Cha Hyunbik," sapa Chanyeol ketika bertemu dengan Kyungsoo.

 

"Selamat sore, saya Do Kyungsoo."

 

"Baiklah, langsung dimulai saja ya," kata Chanyeol. "Apa saja kesibukan Anda sekarang ini?"

 

"Kegiatan saya sekarang adalah sekolah, belajar dan mengikuti kursus agar nilai ujian saya memuaskan." jawab Kyungsoo.

 

"Oke, saya lihat kamu sangat berusaha untuk masuk ke universitas ini ya.." puji Chanyeol. "Bagaimana dengan prestasi Anda di sekolah selama ini?"

 

"Saya sering mengikuti lomba antar sekolah dan sering membawa pulang piagam atau medali, baik dari segi pelajaran maupun seni."

 

"Bolehkah saya melihat beberapa piagam Anda?" tanya Chanyeol.

 

"Maaf, saya tidak mempersiapkannya, karena saya baru tahu bahwa wawancara ini dilakukan malam ini juga." balas Kyungsoo, tenang.

 

"Oh, tidak apa-apa.. Bagaimana pendapat orang tua Anda melihat anaknya mendapat undangan dari Korea University?"

 

"Orang tua saya sangat mendukung, dan saya ingin membuktikkan kepada mereka bahwa saya diterima di Korea University." jawab Kyungsoo, semangat.

 

"Bagaimana dengan pendapat teman-teman Anda, atau mungkin, ehm.. pacar Anda, mengenai hal ini?"

 

"Mereka juga sangat mendukung saya, dan selalu memberi semangat kepada saya."

 

"Apakah pacar Anda tidak keberatan untuk membiarkan Anda belajar atau Anda masih menyempatkan waktu untuk bertemu dengannya?" tanya Chanyeol memancing percakapan, membuat Kyungsoo terdiam.

 

"Saya rasa dia bisa mengerti hal tersebut, karena dia akan melaksanakan ujian kelulusan tahun ini juga. Saya tidak ingin mengganggu waktu belajarnya, jadi untuk sementara ini saya membiarkannya." jawaban Kyungsoo membuat Minah, yang berada dua meja di belakang Kyungsoo, kesal.

 

"Kok begitu sih jawabannya?! Dia masih sayang sama aku atau enggak sih?!" bisik Minah kepada Baekhyun dan Sulli, kesal. "Sulli-ah, menurutku ini saatnya kita harus bilang ke dia. Coba kamu SMS Chanyeol, udah selesai belum?"

 

"Sabar, Minah-ah.. Jangan emosi begitu. Kamu harus terlihat dewasa di mata dia, meskipun sedang marah." jawab Sulli berusaha menenangkan Minah.

 

Tring tring!

 

Tiba-tiba handphone Chanyeol berdering dua kali, tanda SMS masuk.

 

To: Chanyeol

 

Chanyeol-ah, bagaimana? Apakah sudah selesai? Minah sudah sangat kesal. -Sulli

 

Chanyeol yang melihat SMS itu, langsung berkata, "Tunggu sebentar ya, saya ingin ke toilet sebentar."

 

Sambil menuju ke toilet, Chanyeol pun segera membalas SMS itu.

 

To: Sulli

 

SUDAH. Semuanya sudah beres. -Chanyeol

 

"Kyungsoo-ah, aku ingin mendengarkan semua penjelasan darimu." kata Minah, menahan amarahnya. Baekhyun dan Sulli mengikutinya dari belakang.

 

"Pen-penjelasan apa? Apa yang harus aku jelaskan ke kamu?" tanya Kyungsoo, kaget melihat Minah ada di restoran tersebut.

 

"Sudahlah, tidak usah pura-pura tidak tahu. Kamu kan yang bilang sendiri, kalau kamu membiarkan aku agar aku konsentrasi belajar. Maksud kamu apa? Bukannya kamu sendiri tahu cuma kamu yang bisa membuat aku konsentrasi belajar?" tanya Minah panjang lebar.

 

"Bukannya kamu yang selalu kasih semangat supaya aku bisa terus belajar? Aku tidak mau mengecewakan kamu, makanya aku begini. Terus, kenapa Baekhyun dan Sulli ada di sini?"

 

"Tapi bukan begini caranya Kyungsoo.. Kalian berdua masih bisa belajar bersama, masih bisa menghabiskan waktu bersama, tanpa harus khawatir tidak bisa membagi waktu." sambung Sulli.

 

"Aku khawatir dengan Minah, dia menangis karena kamu, melamun karena kamu, tidak semangat belajar karena kamu, harusnya kamu sadar, Do Kyungsoo. Makanya aku ada di sini, karena aku ingin memastikan keadaan kalian berdua." balas Baekhyun, menimpali.

 

"Oh, jadi wawancara ini merupakan akal-akalan kalian supaya bisa menenangkan Minah? Makasih, tapi tidak usah dilakukan. Kalian bisa langsung ketemu saya dan membicarakan masalah ini dengan baik-baik, bukan dengan mengambil waktu belajar orang." cerca Kyungsoo, membuat Baekhyun menghantamnya.

 

"Baekhyun-ah! Tahan emosi kamu!" pekik Sulli sambil menarik lengan Baekhyun.

 

"Hei, Do Kyungsoo! Sadar ya kamu! Aku sahabat Minah. Kalau sekali lagi kamu menyakiti Minah, akan kuhabisi kamu! Jangan memainkan perasaannya dia, mengerti?!" bentak Baekhyun, membuat orang-orang di restoran itu melirik ke arah Baekhyun.

 

"Sudahlah Baekhyun, mending kita pulang saja. Tidak enak dilihat banyak orang." kata Chanyeol yang kembali ke mejanya, sambil mengambil tasnya.

 

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 

Di perjalanan pulang, mereka terpisah. Sulli pulang diantar Chanyeol, sedangkan Baekhyun dan Minah pulang dengan kendaraan umum yang arahnya sama.

 

"Makasih ya, kamu sudah membela aku." tiba-tiba Minah menangis.

 

"Minah, jangan menangis.. Aku rela dia balas pukul ke aku jika itu harus." kata Baekhyun, menenangi Minah.

 

"Tapi aku juga tidak bisa terima jika dia harus membentak kamu.. Apalagi memukul kamu." jawab Minah, masih belum tenang.

 

Tanpa disadari, tiba-tiba Baekhyun menarik tangan Minah ke suatu gang di antara jalanan tersebut. Gelap dan tidak terlihat dari jauh. Baekhyun pun langsung memeluk Minah, hangat dan lembut.

 

"Baekhyun-ah, kenapa kamu memelukku? Kamu bukan pacarku, ingat itu." kata Minah sambil berusaha melepaskan pelukan tersebut.

 

"Aku akan terus memeluk kamu sampai kamu berhenti menangis." jawab Baekhyun.

 

"Kamu kenapa, Baekhyun-ah? Kenapa kamu bisa melakukan hal beresiko seperti ini?"

 

"Karena aku sayang sama kamu, Minah-ah. Dari sejak aku kenal kamu, aku suka sama kamu. Dan aku menghargai keputusan kamu untuk menjadi pacarnya Kyungsoo. Tapi aku tetap tidak bisa melihat kamu sakit hati oleh siapapun, meski dengan Kyungsoo sekalipun." balas Baekhyun panjang lebar, membuat Minah mempererat pelukannya.

 

"Kamu jahat, Baekhyun-ah. Kenapa kamu tidak langsung jujur aja pada saat itu?" Minah semakin menangis.

 

"Karena aku tidak mau merusak persahabatan ini, Bang Minah. Terlalu sayang jika harus putus begitu saja." Baekhyun mengelus lembut rambut Minah.

 

'Biarkan, setidaknya malam ini, aku menjadi malaikatmu, Princess Minah.' ucap Baekhyun dalam hatinya.

 

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 

Keesokan harinya..

 

Ada yang asing dengan pemandangan pagi ini. Jika biasanya Baekhyun dan Minah, dua sejoli itu, selalu bercanda dan saling mengejar satu sama lain, kali ini tidak. Mereka justru terlihat lebih romantis. Baekhyun membawa tas dan mengantarkan Minah sampai ke kelasnya.

 

"Kok tumben sih baik, mau mengantarkan aku sampai kelas. Biasanya kamu tidak mau." canda Minah, membuka percakapan.

 

"Bukannya bilang terima kasih, malah dikritik tumben." balas Baekhyun, bete.

 

"Hei, aku bercanda. Hehehehe," jawab Minah tertawa. "Makasih ya."

 

Kyungsoo yang tidak sengaja melihat mereka, merasa cemburu. Mengapa Minah harus bersama Baekhyun? Tanyanya dalam hati.

 

***

 

Ting tong ting tong!

 

Bel istirahat sudah berbunyi, dan yang tersisa di kelas hanya Minah dan Kyungsoo. Minah sedang menunggu Baekhyun yang membawakan makanan untuknya.

 

Kyungsoo pun ingat dengan buku diary Minah yang tertinggal di rumahnya beberapa bulan yang lalu, dan pacarnya sudah menanyakannya beberapa kali, tetapi tidak digubris olehnya. Jelas, ia ingin melihat apa saja yang ditulis oleh pacarnya tersebut. Karena kesal, ia membawakan buku diary tersebut ke meja Minah.

 

"Nih. Buku diary kamu." ujar Kyungsoo datar, dan langsung membalikkan badan.

 

"Tunggu. Kenapa kamu menyimpan buku ini? Dan kenapa kamu baru mengembalikkannya sekarang?" tanya Minah, penasaran.

 

"Yang penting buku ini sudah ada di pemiliknya."

 

"Kamu marah dengan kejadian kemarin? Makanya kamu mengembalikkan diary ini?" pertanyaan Minah membuat Kyungsoo menarik tangan Minah dan membawanya pergi.

 

"Kita mau kemana sih?! Kenapa harus keluar kelas segala?" tanya Minah ketika sampai di dalam gudang sekolah.

 

"Kemarin malam kamu sama Baekhyun kemana saja? Apa dia menyakiti kamu? Bagian mana saja yang disentuh sama dia?" tanya Kyungsoo sambil melihat kondisi pacarnya tersebut.

 

"Aku tidak melakukan apapun sama dia. Kenapa dengan kamu, Kyungsoo-ah? Bukannya waktu belajar kamu tidak ingin terganggu?" Minah bingung dengan sikap pacarnya hari itu.

 

"Apa kamu tidak bisa mempercayai aku sedikit saja? Sampai kalian membuat rencana untuk mewawancarai aku. Aku tahu aku salah, membiarkan kamu begitu saja, karena aku ingin membuat kamu senang. Tapi kenapa juga dengan kamu, Bang Minah?" balas Kyungsoo, menanyakan Minah.

 

"Bagaimana aku tidak khawatir, kamu mendiamkan aku, tidak membalas SMS ataupun telpon dari aku, dan bersikap sedingin itu sama aku. Sampai kamu menolak ajakan aku untuk belajar bersama. Makanya aku selalu cerita ke Baekhyun, karena dia selalu mengerti hubungan aku dan kamu, Kyungsoo." jelas Minah panjang lebar.

 

"Minah-ah, ayo pergi ke kelas." sambut Baekhyun tiba-tiba, tanpa memperdulikan kehadiran Kyungsoo.

 

Minah pun pergi meninggalkan Kyungsoo dan mengikuti Baekhyun. Kyungsoo masih tidak percaya dengan apa yang terjadi.

 

'Maafkan aku yang tidak menyadari keadaan hati kamu, sampai kamu berada di pelukan orang lain, Minah-ah.' sesal Kyungsoo dalam hati, dan tanpa sadar air matanya berjatuhan.

 

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 

"Minah-ah, kenapa kamu dengan Kyungsoo?" tanya Yura ketika memasuki jam pelajaran lagi.

 

"Ah.. Tidak apa-apa. Kamu tidak usah khawatir Yura-ah." jawab Minah tenang.

 

"Beneran tidak apa-apa? Sampai dia tidak bisa konsentrasi ke pelajaran tuh. Lihat saja ke arah dia." kata Yura sambil menunjuk ke arah Kyungsoo.

 

Minah yang melihat pacarnya sangat tidak bersemangat itu merasa kasihan kepada Kyungsoo dan berusaha untuk mengirimkan sebuah pesan singkat.

 

To: Kyungsoo

 

Maafkan aku ya, Kyungsoo-ah. Aku sudah memaafkan kamu kok. Tapi kamu harus semangat belajar. Hwaiting! -Minah

 

Terkirim. Dan Kyungsoo langsung mengeceknya.

 

Terlihat Kyungsoo membalikkan badannya ke arah Minah, dan tersenyum kepadanya.

 

To: Minah

 

Hwaiting, Minah-ah! Kita bisa melewati ini semua. -Kyungsoo

 

Tampaknya, hari ini Tuhan memberikan jawaban kepada sepasang kekasih yang sedang berada di ambang kekacauan.

 

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 

Hai semuanyaaaaa!! Makasih yaaaa udah banyak banget yang baca nih hehehehe >.<

Kangen gaaa sama chapter 3 nyaaa? kangen kan? kangen dong...... hehe(?)

Ide buat dapat chapter 3 ini paling susah, dapet point2 nya aja dari guru bahasa indonesia. Karena aku belum kuliah, jadi aku harus punya feel yg dalem untuk bikin wawancaranya. Dan tugas banyaaaaak banget, sehingga tidak fokus ke fanfic.

Sekali lagi terima kasih banyak yaaaa udah membaca, menyukai, bahkan mensubscribe fanfic ini :D

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
sweeticha26 #1
Chapter 4: Daebak chingu >_<
Ditunggu next chapternya
Buat vidionya MinSoo yg lainnya donk!!
Aku suka ma nie couple pake bingitz malah... #ALAYNYA_KUMAT
Figthing and Keep Writing :)
eururong
#2
Chapter 4: kesian baekhyun :v ah tpi udah rada ga ngeresep (?) gegara baekhyun yg di rl udah taken :V lol btw LANJUTKAAANNN fightiiingg
Minahbang93 #3
Daebak, Please Update Soon :)
parkrins
#4
Chapter 2: ayo update lagi~ ini agak pendek jadi susah mau deskripsiinnya~_~
eururong
#5
Chapter 2: Update lagi doonnngg :v ga sabar chap 3~!
eururong
#6
Wah bahasa! Update lg ya !! Ga sabar~!
parkrins
#7
Chapter 1: wah senangnya ada ff exoday dalam bahasa juga
ceritanya udah bagus kok author-nim tapi bahasanya kaya terlalu baku dan lebih baik dikurangin kata yg tidak pentingnya^^
aku suka banget sama pairnya hehe kyungah:3 ada baeknah ya disini tapi aku gak suka mereka tbvh akan ada chanyura kah? kalau ada tolong buat mereka bersatu lol yura sama baek juga gapapa. ada sulli jugaya -_- semoga gak sama chanyeol amin. ((ini aku kok ngatur ngatur-_-))
semangat lanjutnya authornim! aku tunggu kelajutannya lho:3
AmamiMiharu #8
Chapter 1: hahahahaha ceritanya bagus :) eh coba translate ke inggrinyaaa, cerita kamu bisa jadi disukai banyak orang ko :D try that ;)