[NO TITLE] #1

[NO TITLE] #1

“Hai.” Seseorang menyapaku sembari menempelkan minuman hangat itu pada punggung tanganku yang sudah kugenggam erat karena dingin.

Aku menoleh menemukan sosok itu tersenyum lalu menggoyang-goyangkan dua cup coffe ditangannya. Aku menggeser dudukku,mempersilahkan pria itu duduk di sebelahku.

“COPPIE TIME!” serunya semangat. Aku mengambil jatahku lalu memegangnya erat sebelum kuminum, hangat sekali~

“COFFE YA COFFE.” Aku membetulkan ejaan inggris ngawur-nya itu. sungguh, aku sangat gemas pada logat inggris bangsa bermata sipit dan berwajah manis ini.

Pria itu hanya tersenyum seperti anak anjing.

Sangat menggemaskan.

Kami hanya diam dan meminum kopi kami masing-masing. Dia diam sambil menatap langit malam ini yang sangat mengagumkan, cerah dan beberapa bintang.

Aku mengalihkan pandanganku pada pria ini, dia menatapku dengan ekspresi yang sungguh ini berbeda-tapi aku pernah melihatnya, mungkin.

Aku lupa.

“ken-kenapa?” Ucapku gugup saat matanya menelisik wajahku. Sudut bibirnya sedikit tertarik dan wajahnya ah tidak lebih tepatnya kedua mata indahnya itu berbinar-binar. Pria itu hanya tertawa lalu kembali mendongak menatap langit.

Aku merasa senang saat dia masih bernafas saat ini, disampingku dan tersenyum. Aku tak ingin kebahagiaan lagi selain itu.

“jangan memandangiku seperti itu, aku akan tetap hidup sampai cucu kita menikah.”

“donghae..” aku mendesah pelan, pria itu bisa tidak menganggap ini semua bukan lelucon? Mungkin dia memang harus ku lempar ke rumah sakit jika masih bisa tersenyum tertawa menganggap kanker hati stadium 2 adalah lelucon.

“sudahlah, wajahmu itu jelek sekali.”

“donghae, dengarkan aku. hentikan semua kegiatan gilamu itu dan kita berobat. Ini belum terlambat.” Aku memohon padanya, entah ini kali keberapa aku memohon padanya seperti ini. Dia tidak pernah mendengarkanku.

Hening menyeruak diantara kami. Tak satupun yang bicara selanjutnya baik aku ataupun donghae. Pria itu bungkam menggenggam cup coffe-nya. Aku tidak tahu apa yang ia pikirkan saat ini dan ia rasakan saat ini, itu membuatku takut.

Dia tidak pernah memberitahuku apapun, rasa sakitnya atau apa.

‘aku mencintaimu.’

bodoh!’

‘kau milikku.’

Aku bahkan lupa sudah berapa ribu kali kau mengatakan itu. kata cinta dan segala kata-kata manismu. Semua tidak berasa saat ini.

Sekarang itu pahit.

Aku bangkit dari dudukku, dia tetap tak bergeming memandang apa itu yang ada didepannya. Jalanan malam?

“berheti, mulailah pikirkan dirimu sendiri.”

“aku masuk.”

Saat itu aku tidak pernah berbalik lagi barang untuk memelukmu atau menghentikan isakanmu. Semuanya terlalu berat dan terlalu cepat terjadi.

Aku hanya mencoba tidak menyesalinya.

 

Karena Tuhan bisa menjaganya dan memeluknya, lebih dari apa yang kuberikan.

Di dunia ini aku percaya keajaiban, aku percaya peri aku percaya segala kisah dongeng bodoh konyol itu. tapi aku tidak percaya satu hal, donghae akan baik-baik saja sekarang.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet