An Annoying Teacher

[Indonesian] Will Santa Come Back?

“Ciuman pertama dengan Santa Claus?” Teman-teman Sulli tertawa.

Waktu sudah berlalu lebih dari sepuluh tahun yang lalu. Tak banyak perubahan pada diri Sulli. Ia tetap seorang yang kekanak-kanakan dan manis, yang tentunya.. percaya pada Santa Claus.

“Lalu setahun kemudian, hadiah apa yang kau terima?” tanya Suzy, sahabat Sulli.

“Setahun setelah itu, Santa tidak datang. Ia tidak pernah datang lagi.”

“Mungkinkah ia takut akan kau ‘serang’ lagi?” gurau Jiyoung.

“YAA!” kesal Sulli.

Sepertinya tak ada gunanya Sulli bercerita pada teman-temannya. Tak ada satupun dari mereka yang mempercayai adanya Santa Claus. Well, normalnya memang remaja sembilan belas tahun sudah tidak mempercayai dongeng masa kecil seperti itu.

“Ehem!” Seorang pria berdeham.

Murid-murid di kelas itu secepat mungkin kembali ke tempat duduknya dan berpura-pura membaca buku.

“Kumpulkan PR kemarin,” katanya.

Guru itu, Kim Heechul, memang masih muda. Usianya baru 30 tahun. Wajahnya bisa dibilang tampan dan cantik sekaligus. Perawakannya tinggi, kurus, berkulit putih bersih. Meskipun begitu, seisi sekolah sudah mengenalnya sebagai guru yang patut diwaspadai.

Pernah karena seorang murid terlambat hanya 10 menit, Kim Heechul meninggalkan kelas dengan memberikan 100 soal yang harus dikumpulkan kalau ia masuk lagi. Dan setengah jam kemudian, ia sudah kembali ke kelas. Sudah jelas tak ada satupun murid yang selesai. Sebagai akibatnya, seisi kelas harus mengerjakan sisa soal itu empat kali, hingga mereka semua baru bisa pulang menjelang petang. Sejak itu tak ada yang berani macam-macam di pelajarannya.

“Celaka, milikku tertinggal di rumah.” Sulli masih berusaha mencari bukunya di dalam tas.

“Dua puluh delapan buku, dan... dua puluh sembilan murid.” Kim Heechul mengetuk-etuk mejanya. “Siapa yang tidak mengumpulkan?”

Diiringi rasa takut, Sulli mengangkat tangannya.

“Mana tugasmu, Choi Sulli?”

“Di rumah,” jawab Sulli.

“Kau yakin di rumah? Atau kau belum mengerjakan?” tatap Kim Heechul dingin.

“Sudah, Pak. Tetapi saya lupa membawanya,” kata Sulli.

“Choi Sulli..”Kim Heechul membaca daftar nama murid. “Nomor absen 14. Baiklah. Kalian semua, rangkum materi semester ini dalam empat belas halaman, tidak boleh kurang tidak boleh lebih. Saya tunggu sampai pukul enam petang ini.”

“Sulli!” gerutu murid-murid seisi kelas.

 

***

Turunnya salju tak menyurutkan niat ribuan penghuni Seoul untuk berlalu-lalang menikmati salju ataupun mencari hadiah Natal. Maklum saja, dua minggu lagi Natal tiba. Pernak-pernik Natal sudah terlihat di penjuru kota, sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Jauh di balik gempita dunia malam itu, beberapa orang telihat keluar dari sebuah bangunan dengan lesu.

Bukan, bangunan itu bukanlah bar atau cafe, melainkan sebuah sekolah. Sebuah sekolah yang muridnya baru saja menyelesaikan hukuman dari gurunya karena kesalahan seorang gadis.

“Ini milikku,” murid terakhir yang masih tinggal di kelas menyerahkan pekerjaannya pada seorang gadis.

Gadis itu–Sulli–menerima tugas temannya. Memang ini salahnya, maka ia bertanggungjawab mengumpulkan dan menyerahkan tugas teman sekelasnya pada sang guru.

“Sulli-ah. Jaejin oppa menjemputku dengan motor. Kau bisa pulang sendiri, bukan?” tanya Jiyoung yang sedari tadi menemani Sulli.

“Bisa. Kau pulang saja dulu,” jawabnya.

 

***

 

“Permisi.” Perlahan Sulli membuka pintu ruang guru.

Sepi.

Tidakkah ada seseorang di sana? Mengapa sepi sekali?

Ah, sepertinya ada. Di salah satu meja, terlihat sesosok tubuh yang sedang tertidur. Sulli yakin benar itu Kim Heechul, karena itu ia menghampirinya.

Benar saja, meja itu bertuliskan Kim Hee Chul.

“Guru Kim, permisi,” Sulli meletakkan tugas teman-temannya di meja dan berusaha membangunkan gurunya.

Orang ini.. apa benar Guru Kim? Belum pernah Sulli melihat Kim Heechul mengikat rambut ikalnya. Dengan rambut terikat satu, tanpa kacamata, dan mata terpejam, membuat pria yang berusia 11 tahun di atas Sulli itu terlihat jauh lebih muda.

“Cantik sekali,” puji Sulli.

“Ngh..” Kim Heechul mendesah, terbangun mendengar suara di sekitarnya.

“Guru, ini pekerjaan kami sekelas.”

“Choi Sulli?” Kim Heechul terkejut. Cepat-cepat ia melepas ikat rambutnya dan kembali memaki kacamatanya. “Ehem. Baiklah. Uhuk, uhuk! Lain kali jangan lupa membawa tugasmu.”

Sulli mengangguk. “Anda.. sakit?”

“Tidak, hanya flu ringan saja.”

“Tunggu sebentar,” Sulli membuka tasnya, mencari-cari sesuatu. Setelah menemukan apa yang dicarinya, ia menyerahkannya pada Kim Heechul: kompres penghangat tubuh.

“Terimakasih,” kata Kim Heechul.

“Saya permisi dulu, Guru Kim. Selamat malam,” pamit Sulli.

“Kau pulang sendiri? Biar kuantar.”

“Eh? Tidak usah, saya bisa pulang sendiri,” Sulli menolak. Apa kata orang kalau ia pulang berdua dengan gurunya yang notabene belum menikah? Sulli berjengit membayangkannya.

 

***

 

“Di perempatan itu belok ke kiri,” kata Sulli.

Akhirnya Sulli tidak bisa menolak ajakan gurunya untuk pulang bersama. Untunglah hanya penjaga sekolah yang melihat mereka keluar bersama dari sekolah–dan Sulli sangat percaya kalau penjaga itu tidak akan bergosip yang bukan-bukan.

“Anda mau, Guru Kim?” Sulli menyodorkan bungkusan kecil pada Kim Heechul.

“Apa itu?” tanya Kim Heechul.

“Permen jeruk. Sejak kecil saya terbiasa memakannya di musim dingin,” kata Sulli.

“Permen jeruk.” Kim Heechul tersenyum. Tiba-tiba senyumnya memudar ketika Sulli menunjukkan rumahnya. “Itu.. rumahmu?”

“Iya,” sahut Sulli. “Terimakasih tumpangannya, Guru Kim.”

Kim Heechul mengamati Sulli sedetik, lalu menggelengkan kepalanya. “Kalau kau membuka jendela kamarmu seperti itu, udara dingin bisa masuk.”

“Apa?” Sulli melihat ke arah jendela kamarnya. “Astaga! Aku belum menutupnya. Baiklah, Guru Kim. Selamat malam!”

“Penghangat, permen jeruk, jendela itu..” kata Kim Heechul lirih.

 

***

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
seiranti
#1
Chapter 7: Sulhee.. Really rare but u know I'm shipping them too^^ n this story soooo good.. Sooo sweet like a candy! "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ' btw can you make another sulhee story again pweezz cutie^^ (doing some dancing oplosan n bang jali)hoping that cutie authornim can see it^^ btw marry christmas to you too