Meet the Santa Claus!

[Indonesian] Will Santa Come Back?

“Sulli-ah.”

Gadis kecil yang rambut panjangnya diikat dua itu menghentikan kegiatannya bermain rumah-rumahan dengan boneka beruangnya, lalu menoleh mendengar namanya disebut.

“Mengapa kau belum ganti pakaian juga? Kita ‘kan mau ke gereja,” kata orang itu, ibunya.

“Aku tidak mau. Pak Beruang sedang berkunjung ke rumah,” tolak Sulli.

“Nanti kalau kau nakal, Santa Claus tidak akan datang kepadamu. Yang ada, kau akan diculik Pitt Hitam dan dimasukkan ke karung.” Wanita itu menakut-nakuti.

Sulli bergidik. “Benarkah? Apakah Santa hanya akan datang kalau aku pergi ke gereja?”

“Tentu saja, sayang,” ia mengelus rambut puterinya. “Santa akan memberi hadiah pada anak Tuhan. Jadi, ayo sekarang kau berganti pakaian, lalu kita pergi. Kau mau Santa datang, bukan?”

“Mm!” jawab Sulli semangat.

Keluarga Choi kemudian pergi ke gereja untuk mengikuti misa Natal. Dengan khusuk Sulli berdoa, agar Santa datang, memberikan hadiah padanya.

“IBUUU! AYAAAAH!!” seru Sulli.

Pasangan suami-istri Choi segera berlari menuju ke kamar puteri tunggal mereka.

Hari masih sangat pagi, dan tidak biasanya Sulli sesemangat itu di pagi hari.

“Ibu, Ayah, lihat! Santa datang!” Sulli mengacungkan sekotak hadiah yang tergeletak di tempat tidurnya.

Setahun kemudian..

“Ibu, Ayah! Santa datang lagi!”

Lagi, setahun kemudian..

“Ibu! Ayah! Lihat!” Seperti biasa, dengan gembira Sulli menunjukkan hadiahnya.

Tahun ini, karena Sulli baru saja masuk Sekolah Dasar, Santa memberikannya tas dan peralatan sekolah berwarna serba pink, warna kesukaan Sulli.

“Bagaimana Santa bisa masuk ke kamarku, ya?” pikir Sulli. “Tahun depan! Aku tidak boleh tidur semalaman!”

Berbekal rasa penasaran akan Santa, setahun kemudian, Sulli tidak tidur di malam Natal.

Grasak!

Terdengar suara jendela dibuka. Sulli membuka matanya. Sambil berpura-pura tidur, ia mendengarkan baik-baik suara langkah kaki yang berjalan semakin dekat ke tempat tidurnya.

“Tertangkap!” Tiba-tiba Sulli memegangi tangan sosok berjubah merah itu. “Santa!”

“Sssst.” Sosok itu mengisyaratkan Sulli untuk diam.

“Ssst.” Sulli menirukannya.

“Santa Claus adalah.. misteri. Tidak semua orang boleh melihatku. Kau bisa merahasiakan ini, ‘kan, gadis kecil?”

Dengan takjub Sulli mengangguk.

“Baiklah. Kalau begitu, aku akan melanjutkan tugasku. Tetaplah menjadi anak yang baik supaya kita bisa bertemu lagi tahun depan,” kata Santa Claus.

“Ah, tunggu, Santa!” buru-buru Sulli membuka lemarinya dan mengeluarkan sebuah kotak berwarna biru. “Setiap tahun kau selalu berkeliling dunia membagikan hadiah, pasti kau lelah. Jadi terimalah.”

Santa Claus membuka kotak yang diberikan Sulli: isinya kompres penghangat dan permen jeruk.

“Aih, terimakasih.”

“Apakah kau mau minum teh, Santa?” tawar Sulli.

“Tidak, aku harus segera pergi. Tapi terimakasih hadiahnya, gadis kecil.” Santa menepuk-nepuk pundak Sulli dan membuka jendela kamarnya.

“Tunggu, Santa!” panggil Sulli lagi. Ia berlari kecil mendekati Santa Claus, menarik jubahnya agar Santa menunduk. Lalu Sulli mengecup singkat bibir pria berkostum merah itu. “Aku sayang Santa.”

 

***

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
seiranti
#1
Chapter 7: Sulhee.. Really rare but u know I'm shipping them too^^ n this story soooo good.. Sooo sweet like a candy! "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ' btw can you make another sulhee story again pweezz cutie^^ (doing some dancing oplosan n bang jali)hoping that cutie authornim can see it^^ btw marry christmas to you too