Part 2

Love or Not??

Maaf kalau ada salah ketik ^^

.

.

            Wooyoung mengendarai mobilnya dengan isakan yang tak dapat terelakkan, tubuhnya bergatar hebat, dan air mata terus keluar tanpa diperintah, “Hyung... a–apa itu kau?” lirihnya bagaikan angin yang berhembus, begitu lirih dan menusuk.

            Wooyoung mengela nafas berat, sembari mengusap-usap air mata yang sudah membasahi pipinya, “Woo, mungkin kau salah lihat” bisiknya mencoba bertegar hati. Wooyoung menepuk-nepuk pipinya, mencoba menghilangkan pikiran bodoh yang menggerayahi hatinya.

            Setelah berkendara kurang lebih 20 menit, Wooyoung sudah tiba digedung agensi yang dinaunginya, JYP Entertainment. Wooyoung mengarahkan mobilnya ke basement, lalu keluar setelah memakirkan mobilnya ditempat tersebut. Wooyoung berjalan menuju lift yang akan membawanya menuju kelantai 3 gedung tersebut, dimana ruang kerja Park Jin Young –sang CEO, terletak.

            Tok..tokk..tokkk..

            Wooyoung mengetuk pelan pintu kayu tersebut, setelah sebelumnya menghela nafas berat untuk menghilangkan perasaan kalut yang menyelubunginya.

            “Masuk..” perintah suara tegas dari dalam.

            Wooyoung membuka pintunya pelahan, lalu masuk dan duduk tepat dihadapan sang CEO. “Ndeh hyung, kenapa kau memanggilku kemari?” tanyanya menatap orang yang berjasa besar dalam hidupnya tersebut.

            Jinyoung tersenyum, “Yah, apa kau bermimpi debut solo?” ujarnya balik bertanya.

            Wooyoung mengerutkan alis bingung, “Tentu saja. waeyo?” balasnya.

            “Wooyoung-ah, aku berencana mendebutkanmu setelah aku menimang antara kau dan Minjun” ujar sang CEO mulai serius, namun senyum lembut selalu terukir dibibirnya ketika berhadapan dengan Wooyoung.

            “Mwo?! Jinjja hyung?” seru Wooyoung tak percaya. Perlahan bibirnya membentuk sebuah senyuman yang begitu indah.

            Jinyoun bedecak, “Tentu saja. apa wajahku, terlihat seperti wajah-wajah seorang pembohong?”

            Wooyoung langsung menerjang Jinyoung –memeluknya begitu erat. Sampai CEO tersebut yakin jika dia akan mati kehabisan nafas jika Wooyoung tak melepaskan pelukannya dengan segera, “Gomawo hyung.. jeomal gomawo...” ujar Wooyoung setelah melepaskan pelukannya.

            Park Jinyoung mengatur nafasnya yang terengah-engah –seperti sesudah maraton, “Arraseo! Tapi jangan memeluk seolah aku ini guling.” Makinya tak terima, “Besok, datanglah kesini. Aku butuh bicara beberapa hal denganmu” sambungnya setelah degupan jantungnya terasa lebih baik.

            Wooyoung langsung tersenyum sambil membuntuk huruf o dengan jarinya –pertanda dia setuju, “Ok” serunya dengan semangat.

            “Sekarang kembalilah ke dorm dan istirahat” tambah Jinyoung memandang Wooyoung sambil menggerak-gerakkan tangannya seperti mengusir.

            “Ne, kalau begitu aku kembali. Sekali lagi terima kasih hyung” balas Wooyoung lalu berdiri dan membungkuk kepada sang CEO sebagai tanda hormat sekaligus terima kasih.

            Park Jinyoung mengangguk, dan Wooyoung pergi dari sana setelahnya. Jinyoung hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah salah satu artisnya yang kelewat childish.

..................

            Wooyoung berjalan dikoridor menuju lift dengan bersandung riang, disapanya satu persatu orang yang ditemuinya. Berita ini sedikit melupakan rasa sedih dan kesalnya kepada Nichkhun. Wooyoung terus berjalan sampai–

            Bugh,..

            Wooyoung meringis pelan saat bokongnya mendarat dengan tidak elitenya dilantai yang dingin tersebut, “Appo~” Lirihnya lalu mendongak –untuk menatap orang yang menabraknya atau lebih tepatnya, dia yang menabrak.

            “Mianhae. Jeomal mianhae, aku tak sengaja” ujar orang yang menabrak Wooyoung tersebut sembari mengulurkan tangannya.

            Wooyoung berkedip untuk menyakinkan padangannya mengenai orang yang menabraknya, “Soohyun hyung?” gumamnya menunjuk orang yang tadi menabraknya dengan tidak sopannya.

            “Kau?” orang tersebut membelalakkan mata, “Wooyoung-ah!” serunya tak percaya, mata mereka berdua sama-sama terbelalak karena kaget.

            Wooyoung sangat keget ketika menatap orang yang menabraknya, karena orang itu adalah seseorang yang menjadi teman dekatnya sejak debutnya menjadi seorang aktor diindustri drama Korea. Kim soo hyun.

            “Hyung.. Kenapa kau ada disini?” Wooyoung bertanya setelah dia berdiri dan mengusap-usap bokongnya yang terasa sakit. matanya tetap fokus pada sosok Kim soo hyun.

            “Oh..” Soohyung menggusap tengkuknya yang sama sekali tak kenapa-napa, “Aku baru bertemu dengan CEO agensimu, Park Jinyoung” sambungnya menjawab pertanyaan Wooyoung.

            Wooyoung menatap Soohyun dengan alis berkerut, “Ada ada dengan Park Jinyoung hyung, hyung?” tanyanya bingung, dan bukankah dia tadi juga baru saja bertemu dengan CEO aneh itu?

            “Aku baru saja menyerahkan kotrak kerja dengan Park Jinyoung hyung, setelahnya aku langsung pergi, lagian hanya sebentar. Kebetulan aku tadi dari toilet dan hendak ke lift, tapi tak sengaja menabrakmu disini” balas namja tampan tersebut tersenyum ramah.

            Wooyoung dan Soohyun berjalan berdampingnya menuju lift, “Kontrak?” Wooyoung berhenti sejenak untuk menatap Soohyun, lalu kembali berjalan mengikuti namja tersebut.

            Soohyung mengangguk, “Tunggu!” serunya tiba-tiba dan berhenti sambil menatap Wooyoung.

            Wooyoung yang sedikit kaget ikut berhenti, lalu memandang Soohyung dengan alis berkerut “Ada apa hyung?” tanyanya bingung dan tak mengerti.

            “Kau mau kemana?” jawab Soohyun balas bertanya.

            “Ke dorm, kenapa hyung?” balas Wooyoung dengan wajah innocent. Mereka sudah berada didalam lift sekarang.

            “Aku ingin mengajakmu makan es krim, apa kau mau?” tawar Soohyung menatap Wooyoung.

            Wooyoung mendengar kata ‘es krim’ langsung berbinar, “Tentu. Kenapa tidak?!” serunya merasa amat senang.

            “Baiklah...” Soohyung tersenyum lalu mengacak-acak rambut Wooyoung, “Kau tetap lugu seperti saat kita pertama bertemu Wooyoungie” gumamnya disela senyum yang terlukis elok dibibirnya.

            Wooyoung dan Kim Soo Hyung menaiki mobil masing-masing saat menuju kekedai es krim terdekat. Lagian tak mungkin mereka satu mobil, bagaimana dengan mobil Wooyoung nantinya? Yang ada Nichkhun akan mengomelinya karena meninggalkan mobil. Memikirkan Nichkhun, membuat Wooyoung kembali merasa sakit.

            Setelah sampai dikedai es krim terdekat, Wooyoung dan Soohyun keluar dan sama-sama memakai penyamaran –topi, kacamata, masker dan syal yang melilit leher mereka, lalu masuk kedalam kedai es krim tersebut dengan mengundang banyak perhatian.

            Mereka duduk di pojok dekat jendela. Seorang pelayang wanita menghampiri mereka dengan alis berkerut –siapa yang tak merasa aneh jika melihat orang yang memakai pakaian seperti itu bahkan disaat cuaca panas, “Silahkan tuan, ingin pasan apa?” tanya perempuan tersebut menyodorkan menu es krim yang ada dikedai tersebut.

            Soohyun menatap Wooyoung, “Kau mau pesan apa Wooyoungie?” tanyanya menatap Wooyoung, lalu melihat-lihat daftar menu yang ada disana.

            “Eeumm..” Wooyoung tampak menimang-nimang, “Aku mau es krim coklat ukuran jumbo, sama Waffle coklat. hyung mau pesan apa?” sambung Wooyoung menjawab sekaligus bertanya.

            “Sama..” Jawab Soohyun lalu menyerahkan kembali daftar menunya kepada sang pelayan. Pelayan tersebut mengangguk lalu pergi dari sana setelah membungkuk.

            Wooyoung menatap Soohyung, “Kau suka dengan es krim juga hyung?” tanyanya menatap namja yang lebih tua setahun darinya itu.

            Soohyung mengangguk –sebagai balasan, “Oh iya, apa 2PM tak ada jadwal hari ini?” Soohyun bertanya, mengubah topik.

            “Ani,.” balas Wooyoung singkat, “Ah iya. Tadi ada jadwal di Music Core.” Lanjutnya mengingat jika tadi, sebelum dia kekantor agensinya, dia baru saja selesai mengisi acara dimusic core bersama anggota 2pm lainnya.

            Seorang pelayan menghampiri mereka sembari membawa nampan yang berisi pesanan mereka berdua, “Permisi..” ujarnya sopan, sembari meletakkan pesanan mereka tadi dimeja, “Silahkan menikmati..” pelayan tersebut kembali berujar dengan ramah, dibalas anggukan oleh Soohyun dan Wooyoung. pelayan itu membungkuk lalu meninggalkan kedua pelanggannya untuk menikmati pesanan mereka.

            Wooyoung tersenyum memandang Soohyung lalu bersama-masa mulai makan ice krim pesanan mereka. Wooyoung memakan ice krimnya dengan lahap, tanpa menyadari tatapan lain Soohyung. Wooyoung yang menyadari bibirnya belepotan ice krim hendak mengambil tissue, namun Soohyun mencegah tangannya, dan mengambil tissue untuk membersihkan sudut bibir Wooyoung dengan tissue yang diambilnya.

            Wooyoung tertegun, namun sedetik kemudian, dia mengalihkan wajahnya kearah lain karena malu. Namun pandangannya bertemu dengan sosok pria yang begitu dikenalnya..

            DEG..

            ‘Nichkhun hyung..’ gumamnya begitu lirih.

            Lagi-lagi, bagaikan tertohok sembilah pedang, hati Wooyoung terasa begitu sakit dan perih. Nichkhun tengah berduaan dengan yeoja yang dilihat dibasement tadi pagi, Nichkhun mengandeng mesra yeoja tersebut. walaupun Nichkhun menggunakan penyamaran, tapi Wooyoung dapat dengan mudah mengenali sosok Nichkhun, dari style dan cara berjalan Nichkhun, begitu dihafal oleh Wooyoung, apalagi jam tangan limitid edition yang dikenakan Nichkhun itu. jam tangan yang Wooyoung berikan sebagai kado ulang tahun Nichkhun beberapa bulan lalu.

            Wooyoung yang sudah tak betah melihat Nichkhun berduaan dengan yeoja dihadapannya sendiri, memutuskan untuk segera kembali kedorm, “Hyung.. mianhae, aku harus segera kembali ke dorm” ujar Wooyoung memandang Soohyung sembari merapikan mejanya,

            “Kau yakin? Pesananmu belum habis?”

            Wooyoung menggeleng cepat, “Aku lelah hyung, aku harus pulang sekarang.” Ujarnya lalu berdiri.

            Soohyun hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal, “Ok! Kita pulang saja” balasnya setuju lalu berjalan kekasir dan membayar pesanan mereka.

            “Hyung.. mianhae, aku mengajakmu pulang secepat ini.” ujarnya menatap Soohyun ketika berjalan keluar dari kedai.

            “It’s ok..” balas Soohyun mengacak-acak rambut Wooyoung dengan gemas.

            “Terima kasih hyung, lain kali aku akan gantian meneraktirmu”

            “Aku tunggu janjimu Youngie..” balasnya.

            Wooyoung tersenyum lalu masuk kedalam mobil dan memacunya dengan secepat kilat, menuju kearah dorm 2pm. Soohyun hanya memiringkan kepalanya heran melihat tingkah Wooyoung.

            Setelah menempuh jarak selama 20 menit, Wooyoung akhirnya sampai dorm. Wooyoung masuk ke dalam dorm dengan wajah lesu.

            "Baby~ kau kemana saja?" Nichkhun berjalan menghampiri wooyoung.

Wooyoung memutar bola matanya kesal, "Cari udara segar!" Jawabnya ketus. 'Masih bisa kau manis di depan ku." Batin Wooyoung merasa sangat kesal dan sedih disaat bersamaan.

            Wooyoung menahan tubuh Nichkhun yang ingin memeluknya, Wooyoung berjalan masuk ke kamarnya. Wooyoung mengunci kamarnya dia ingin menyendiri untuk saat ini, menenangkan hatinya yang mendadak terasa sakit akibat ulah Nichkhun.

            Tok.. tokk..tokkk..

            Nichkhun terdengar mengetuk pintunya dari luar. Namun Wooyoung sama sekali tak peduli.

            “Baby.. kenapa kau mengunci pintunya?” Nichkhun berteriak, sembari terus mengetuk pintu kamar tersebut.

            Wooyoung diam memandang pintu itu, Wooyoung memutar tubuhnya, lalu berjalan kearah kamar mandi, karena sangat malas mendengar Nichkhun yang terus berteriak tak jelas.

            Wooyoung menyalakan shower dan langsung mendudukkan dirinya didalam bathub. Dalam otaknya terus berputar tentang kejadian tadi, Wooyoung menggeram kesal, lalu meninju pinggiran bathub hingga tangannya berdarah. Wooyoung meringis, namun bukan karena perih ditangannya, melainkan perih dihatinya. Wooyoung menenggelamkan dirinya didalam air bathub yang hangat, hingga seluruh tubuhnya tak kelihatan. Ketika dirasa pasokan udara dalam paru-parunya menipis, ia segera mengeluarkan kepalanya dari dalam air dan menghirup udara sebanyak-banyaknya.

            Wooyoung yang merasa lebih baik, segera beranjak dari bathub dan menganti pakaiannya dengan piyama. Lalu segera berbaring ketempat tidur, dia cukup lelah dengan masalah hari ini. lagian, Nichkhun juga sudah tak lagi mengedor-gedor pintu kamarnya.

            .........

            Matahari sudah menunjukkan wujudnya, sinar terangnya menyelinap masuk kedalam kamar yang diisi oleh seorang namja. Wooyoung yang merasakan terangnya cahaya matahari segera terbangun dan menggeliat tak nyaman.

            Menghela nafas panjang, Wooyoung memulai hari ini dengan dengan kata “Figting..” sembari mengepalkan tangan, lalu turun dari tempat tidurnya dan beranjak ke kamar mandi.

            Selesai dengan rutinitas paginya, Wooyoung segera berlari menuju ruang makan. Tempat dimana dia dapat mengisi perutnya sepenuh mungkin. Lagian, dia juga sudah kangen dengan anggota-anggota 2pm lainnya –kecuali Nichkhun, yang belum sempat disapanya malam tadi. Namun...

            “Oh !!” umpatnya ketika hanya melihat Nichkhun yang berada diruang makan. Niatnya tak ingin bertemu Nichkhun, malah melihat namja itu sendirian diruang makan.

            “Morning baby..” sapa Nichkhun dengan suara manja.

            Wooyoung berhenti berjalan, dan bergidik ngeri melihat Nichkhun.

 

Bersambung.....

Co-author here..
Jeomal mianhae karena updatenya lama, ini karena kesalahn co-author yang tiba-tiba ngilang.. hehe :D
Kritik dan Saran sangat dibutuhkan disini, jangan sungkan-sungkan mengkritik atau memberi saran untuk kami.. :D

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
vickywahyu #1
Chapter 2: Wihhh si khun ga tau malu ya udah selingkuh masih sok manis lagi ma si woo.
Lanjut thorr fighting
hwaiting93 #2
Chapter 2: Disini khun punya kembaran atau gimana ?
Itu khun di kedai es krim baru dateng , atau jalan pulang ? Kok datengnya duluan khun drpd uyong ?
Soohyun suka sama uyong ? Asek asek josss haha suka uyong dicintai banyak orang XD

Cepet diupdate ya author-nim , udah kepo tingkat tinggi nih ^^v
afiati #3
Chapter 2: update soon thor...
mannuel_khunyoung
#4
yeay!

author boleh nggk KY nya agak d buat menderita wkwkwk?bnyakin dulu woohyun nyaaaaaa thooooor?oh ayolah wkkwk



bg khun i kill youu

fighting thor
jangwooyoung0730
#5
Chapter 2: aiish jinjja, aku baru baca, mianhae authornim :(
aaaah jadi suka soohyun sama woo nihm cucok dah. ehehehe.
ayolah authornim, typo nya agak dikurangin. hehehe, agak bingung baca nya kalo terlalu bertebaran, hehehe.

dan yeoja? siapa yeoja itu? tiffany? victor.? atau siapa? berani sekali mr buck itu. ckckck, mampus tuh kalo woo berpling jadi ke soohyun. hihihi
specialkhunyoung
#6
Chapter 2: kalo' Khun selingkuh dibelakang Woo, mending Wooyoung sama Kim Soo Hyun aja...
panjangin dong author, berasa ini pendek banget

Oke lanjutkan ...
angangbooungeeowl
#7
Chapter 2: *hajar para author pakek cobek bis itu *masukin bom ke tas khun~~

sohyuunnn kamu gak boleh deket2 woo dalam radius kurang dari 100meter~~~
woo hanya milikku sekarang, titik..#kumat~}


Next~~~ asap~~~ n jangan lupa panjangin ya para tuyul author~~~ XP
wenywoolvr
#8
Chapter 2: Khun masih bisa bersikap manis stlah apa yg dia lakukan dibelakang baby..?? *tonjok khun*

Ahh,,sebaiknya woo sama soohyun az deh..hahaa
Update soooonnn...^o^
oka_oke #9
Chapter 2: kurangggggggggggggggggg ditunggu selanjutnya ne
Mirage_T-ARA
#10
Chapter 2: kependekan thor ... tapi ceritanya menarik sih, ditunggu lanjutannya ^^