KETERTARIKAN
COFFEE SHOPKris tersenyum puas mendapati sederet nomor di kertas yang merupakan nomor handphone Luhan.
"Cafe ini buka dari jam lima sampai jam berapa ? jam berapa kau pulang ?" tanya Kris lagi.
"Jam dua belas malam "
"Ah baiklah " Kris melirik arloji di pergelangan tangannya yang menunjukkan jam sembilan malam.
"Masih ada tiga jam lagi, mari kita mengobrol "
"Tapi kopimu sudah habis "
"Aku akan memesan kopi lagi agar aku bisa lebih lama berada di sini"
Kris berkata dengan cuek.
"Tapi Kris.... kelihatannya kedua temanmu sudah mengajakmu pulang "
Luhan menunjuk Kai dan Eunhyuk yang sudah berdiri di samping Kris sambil menatapnya.
Kris memberi pandangan enggannya kepada kedua rekannya itu.
"Kris, kita pulang " ajak Kai.
"Sebentar, kalian berdua mau pulang sekarang ?" tanya Kris.
Eunhyuk mengangguk, "Iya, ini sudah malam "
"Ini baru jam sembilan, teman. Biasanya kalian pulang lebih malam dari ini, mau berpura-pura menjadi anak rumahan sekarang ? "
Kris terkekeh pelan, "Kalau kalian mau pulang, silahkan pulang dulu sana "
"Kenapa tidak mau pulang, besok kita ke sini lagi ya ?" Kai berkata seperti membujuk anak kecil berusia lima tahun untuk pulang dari taman bermain.
Ia mengetahui benar alasan Kris tidak mau pulang tak lain adalag gadis yang sedang ada di pangkuannya itu, Luhan.
"Kris, sudahlah, Dua temanmu itu sudah mengajakmu pulang, bukankah besok kau bisa datang kemari lagi ? atau kau juga bisa meneleponku begitu sampai di rumahmu ? " Luhan angkat bicara.
"Oooooo.....jadi dia sudah meminta nomor teleponmu ?" Eunhyuk bertanya pada Luhan yang dijawab anggukan polos pemuda itu. Kai terlihat berusaha menahan tawanya.
"Heeheeehee...oke juga kau , kris. Tapi kita pulang dulu saja , aku capek " Eunhyuk meraih tangan Kris, memaksanya beranjak.
Luhan bangkit dari pangkuan kris, memberi senyuman pada Kris yang membuat hati k
Comments