Pain [Fanfict]

Description

WHIIIIIIIIIIIIM!!!!!!! Kamu menyebalkan sekali. Aku jadi men-translate puluhan kata-kata Korea ke bahasa Indonesia(?) just bcs you wanna read my fiction. Yaudahdeh, gapapa/? Enjoy!!!!!!!! Awas lo kalo ketemu HAHAHAHA. /apa/

Foreword

Pain.

Masih terlalu pagi untuk sinar matahari menyentuh setiap helai daun. Hanya Samar. Sinar matahari memilih berrsembunyi di balik kabut tipis. Embun membentuk butiran mutiara di kaca jendela yang mati. Kicau sayup burung murai terdengar dari ujung ranting pohon marbel. Aku tersenyum.

Seakan nyata aku bisa melihat hadirnya di seberang sana. Dalam jangkauan mata aku bisa melihatnya berdiri di depan jendela kamar. Hembusan angin kecil di sekitarnya membuat helai tirai bergerak. Tirai putih yang berpadu senada dengan t-shirt dan cardigan putih yang melekat sempurna di tubuhnya. Aku tersenyum lagi.

Hai sosok nyata namun yang hanya fana hadir dalam hidupku! Aku di sini! Apakah kau mendengar jeritan hatiku?

It's hurt…

Aku tersadar. Semua ini hanya imajinasiku. Ia tidak pernah lagi nyata hadir di sisiku. Hanya aku yang tertatih-tatih mencintainya hingga sejauh ini.

Aku menyentuh kaca jendela yang berembun. Ini menyakitkan, ketika ia berada begitu jauh dan aku merindukannya. Aku memejamkan mata. Satu persatu bayangan dirinya hadir.

"I love you, my only and one love forever."

Aku menyentuh dadaku. Ada bagian yang hilang dan kosong ketika ia tidak ada di sini. Bisikan kalimat itu seakan masih terdengar nyata di telingaku. Di pagi itu ketika aku membuka mata dan menemukan pandangan penuh cinta menghujaniku.

"Aku akan merindukanmu."

Perih. Aku selalu merindukannya. Aku mengalihkan pandangan pada deretan bunga yang berjejer cantik di balkon.

"You're my beautiful flower."

Aku menyentuh pipiku yang saat itu bersemu merah ketika ia menyelipkan helaian rambutku di belakang telinga. Sentuhan lembut tangannya di setiap jengkal kulitku masih terasa. Apa yang ia lakukan saat ini? Apakah ia juga tersiksa seperti aku saat ini?

Aku menyilangkan kedua tangan di depan dada. Pagi ini semuanya terasa semakin kosong. Ia ada dalam pikiranku tanpa mau beranjak sedikit pun, tapi ia tidak juga hadir.

You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here

Aku menghembuskan nafas berat. Berharap sepenuh hati ia hadir untukku. Saat ini.

 

 

--

"Untuk apa hembusan nafas itu? Seakan dunia retak perlahan."

Tubuhku menegang. Merasakan tangan kokoh melingkar dengan lembut di pinggangku. Merasakan hembusan nafas hangat di leherku.

"Kau tidak mengganti password apartemenmu?"

"Sehun-ah?"

"Yes baby, It's me."

It's hurt when you're so far away. And now…

I'm here now.

Are you really come to me?

Aku menatap matanya dan menemukan duniaku yang kosong kembali penuh. Sempurna.It's perfect when I'm with you. Walau terkadang mencintaimu sangat menyakitkan, tapi aku tahu kamu akan datang kembali untukku. Menyembuhkan semua luka. Aku bergumam dalam hati.

Ia mengunciku dengan tatapan lembut dan sebuah pelukan.

Untukmu, untuk mencintaimu, aku siap terluka, aku siap tersakiti.

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet