Alone

I'll Be Waiting

6 bulan kemudian…

Baekhyun merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya. Di ambilnya handpone nya yang tergeletak begitu saja di sampingnya.

To : Yeollie~

Bagaimana kabarmu? Kau tahu, hyung sangat merindukanmu. Apakah kamu juga? Hyung harap kamu juga :p Oh ya, ternyata Suho-hyung juga merindukan kejahilanmu lho. Aku tertawa mendengar dia berkata seperti itu. Begitu juga dengan Kai, Sehun, dan Tao. Haha, di sini banyak yang merindukanmu Yeol, bukan aku saja. Cepat pulang ne?

Send

Baekhyun melempar handpone nya ke sofa. Bingung apa yang harus dia lakukan hari ini. Dipikirannya hanya ada Chanyeol, Chanyeol, dan Chanyeol. Dirinya sangat merindukan namja jangkung itu.

Entah mengapa, pikirannya berpikir untuk menuju Namsan Tower. Diambilnya dompet yang terletak di tasnya. Mengecek apakah uangnya cukup untuk pergi ke sana. Setelah dilihat cukup –yalah, orang kaya- namja mungil itu segera mengganti baju dan lekas menuju ke sana.

Ramai

Ya, itu sekarang yang ada di pikiran Baekhyun. Ramai. Memang, sekarang adalah malam minggu, pasti ditempat seperti ini pasti sangatlah ramai.

Entah mengapa, kini dirinya malas untuk menuju puncak menara tersebut. Kini tidak ada niatan sama sekali.

Dulu dia sering mengajakku ke sini kata Baekhyun dalam hati.

“Baekhyun!” panggil seseorang. Namja imut tersebut segera mengalihkan pandangannya menuju asal suara. Terlihat dari dia berdiri, Suho sedang berlari menuju dirinya. Baekhyun hanya mematung diam melihat Suho yang tengah sedikit berlari.

“Baekhyun!” panggilnya lagi. Baekhyun hanya memandang dingin namja tersebut “waeyo?” tanyanya singkat dan dingin, namun sangat menggemaskan bagi Suho. “Hya! Kamu sangat imut!” teriak Suho sambil mencubit pipi Baekhyun. Baekhyun segera menjauhkan tangan Suho dari pipi mulusnya tersebut “yang boleh memegang ini hanya Chanyeol saja!” katanya ketus sambil mengelus pipinya yang memerah akibat cubitan Suho “kau masih mengingatnya saja eoh? Aku pikir kamu sudah melupakannya,” kesal Suho, Baekhyun hanya mencibir mendengar perkataan Suho, bagaimana dia bisa melupakan Chanyeol jika dirinya masih sangat mencintainya.

“Aku masih mencintainya hyung dan aku tidak akan melupakannya,” kata Baekhyun lalu mengalihkan pandangannya dari wajah Suho, bosan melihat wajah jeleknya –padahal Suho ganteng T^T- itu. “Bisakah sehari saja kamu melupakannya? Bisakah kamu dalam sehari itu hanya memikirkanku?” tanya Suho. Baekhyun yang sedang menapat tower yang tidak jauh darinya segera memandang Suho yang memasang raut wajah sedih “sayangnya tidak hyung, aku sangat mencintainya,” kata Baekhyun menolak dan tersenyum manis pada namja di depannya. Suho yang mendengar tolakan Baekhyun hanya bisa tersenyum kecut, sebesar itu  kah dirinya mencintai namja tiang listrik itu?

Keheningan terjadi di antara mereka. Sedangkan Baekhyun tidak menyadari keheningan itu, dirinya sibuk dengan memandang tower Seoul tersebut. “Ayo ke restoran tersebut. Daripada kita  berdiam diri di sini,” kata Suho memecah keheningan. Baekhyun menoleh pada Suho dan tersenyum bertanda setuju. Tak disangka namja cantik tersebut mau dengan ajakannya. “Kajja!” kata Suho tidak sabar dan menarik tangan Baekhyun.

“Aku memesan Tiramissu dan Chocolate hangat satu,” pesan Suho pada sang pelayang “Baekkie, kamu mau apa?” tanya Suho. Baekhyun yang merasa dipanggil dengan panggilan manis yang biasa digunakan Chanyeol menoleh “aku sama sepertimu hyung,” kata Baekhyun lalu tersenyum –lagi- Suho kembali menoleh pada pelayang tersebut dan berkata memesan satu sama seperti yang dia pesan sebelumnya. Sang pelayang menganggukan kepalanya, paham dengan pesanan namja tersebut.

Baekhyun hanya menatap keluar jendela. Menatap taman yang ada di sana. Aku sangat merindukanmu Park Chanyeol. Kapan kamu akan kembali? kata Baekhyun dalam hati.

“Pesanan datang,” kata seorang pelayan sambil membawa pesanan yang Suho pesan. Suho hanya bisa berkata terima kasih untuk jasa pelayan tersebut. “Baekkie, ini,” kata Suho sambil memberikan sebuah Tiramissu dan Chocolate panas pada Baekhyun “kumohon, jangan sebut panggilan itu padaku, kau bukanlah namjachingu-ku hyung,” pinta Baekhyun. Suho tersenyum kecut –lagi- sakit mendengar perkataan Baekhyun “baiklah,” kata Suho pelan. Baekhyun pun tersenyum mendengar jawaban Suho.

“Gomawo hyung, sudah mau mengantarku sampai ke rumah. Dan terima kasih juga untuk traktiranmu,” kata Baekhyun manis. “Annyeong,” ucap Baekhyun lalu meninggalkannya masuk ke dalam rumahnya.

Tiba-tiba tangan Baekhyun terasa seperti dipegang seseorang. Baekhyun pun menoleh pada Suho yang sudah dia yakin dialah pelakunya.

Chu~

“Selamat malam,” kata Suho lalu berlari meninggalkannya. Baekhyun hanya bisa tersenyum. Tersenyum getir, seharusnya yang mencium keningnya adalah Chanyeol, bukan Suho.

Baekhyun mengambil ponselnya yang tergeletak di sofanya. Melihat apakah Chanyeol sudah menjawab pesannya atau belum. Sesuai harapannya, Chanyeol menjawab pesannya. Dibukanya pesan itu cepat-cepat. Tidak sabar yang dia rasakan.

From : Yeollie~

Aku baik-baik saja hyung. Bagaimana dengan hyung sendiri? Benarkah? Mereka semua merindukanku? Haha, ada-ada saja. Iya, aku akan pulang jika sudah selesai di sini. Oh ya hyung, aku sudah memilik kekasih lho hyung. Namanya Sulli. Dia sangat manis dan cantik. Pintar juga. Hah, aku senang memiliki kekasih sepertinya. Oh ya, apakah hyung sudah mempunyai kekasih? Sampai segini saja pesanku hyung, saat ini aku sedang sibuk berkencan dengan Sulli haha. Annyeong.

DEG

 

gimana chingu?

bagus gak? :3

mianhae kalo gak bagus

comment nya ditunggu nih chingu ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
KyungBy
mianhae, untuk chapter waktunya kaisoo belum sempat selesai T^T mianhae *bow

Comments

You must be logged in to comment
Krzyalpha
#1
Chapter 2: Update fast please