i'll go!

Black Diary | 난 갈거야 | WooGyu

All Story Sunggyu’s POV

 

 

Seperti menanti butiran salju yang turun ditengah musim panas berlangsung, itu sesuatu yang mustahil bukan? Atau mungkin menanti hujan turun lebat di tengah-tengah gersang yang menggunung? Itu juga sesuatu yang tak biasa, kan? Seperti itulah rasa cintaku padanya. Aku hanya mengaguminya, aku hanya bisa memandanginya dari sini, tempatku berpijak, jauh dari jangkauan singgasananya.

 

“Hemmm...” helaan nafas kembali kukeluarkan secara teratur saat terpaan angin pantai Busan mulai menyibak rambutku secara perlahan. Aku Kim Sungkyu pemuda yang hanya memiliki sebuah perasaan suka pada seorang pria tampan dengan segala kesempuraannya, dia adalah Nam Woohyun. Tanpa sadar bibirku kembali menyungging membuat simpul senyum ketika aku mulai membayangkan sosok yang kusebut namanya Nam Woohyun. Padahal hanya dengan mengingat namanya, hanya dengan mambayangkannya dengan mata tertutup itu sudah membuatku senang. Seolah ia ada di sampingku sekarang.

 

“Hahaha..” Aku tertawa dengan sendirinya, percis seperti orang gila. Tawa yang sulit untuk kuartikan. Apakah aku terlahir sebagai seorang pengecut?  Atau mungkin sebagai seorang pecundang?  Dengan hanya memendam perasaan yang tak pernah berujung padanya. Tidak, kurasa jawabannya aku bukanlah seorang pengecut, dan aku juga bukan pengagum rahasianya. Semua sudah jelas bahwa aku menyukainya. Hanya saja selama ini ia yang tidak pernah menyadari perasaanku.

 

Samar-samar aku mendengar seseorang berjalan mendekatiku. Di pantai ini tak banyak orang yang berkunjung, jadi aku bisa dengan bebas mengexpresikan perasaanku untuk Woohyun. ini seperti aku menjalin kasih dengan pantai, hanya deburan ombak pantai yang bisa kuajak bicara. Juga semilir angin yang seolah ikut mendukung tenggelamnya perasaanku ini. Nyalihku terlalu kecil walau hanya sekedar untuk mengatakan ‘Aku mencintaimu.’

 

“Sunggyu, kau disini rupanya” sebuah suara sukses membuyarkan lamunanku, tanpa menoleh pun aku sudah mengetahuinya siapa pemilik suara berat tersebut, ya..dia Nam Woohyun. Aku menoleh dengan senyum indah yang tak pernah kuberikan pada siapapun kecuali hanya padanya, tentu dia tidak akan menyadarinya. Kau begitu bodoh dan menyedihkan Kim Sunggyu, umpatku dalam hati. Semua itu benar, kan?

 

Woohyun meraih tanganku. Dia menyuruhku untuk duduk disampingnya dan menikmati pemadangan sore hari di pantai Busan. Pantai yang menyimpan banyak kenangan antara aku dan Woohyun. deburan ombak, semilir angis sore, serta hilir mudik burung yang terbang kesana-kemari semakin menambah suasana damai sore itu. Sangat indah seperti kau Nam Woohyun yang terlihat begitu sempurna dimataku. Cukup lama rasa ini bersemayam dengan tenang di dasar hatiku tanpa berniat untuk kuutarakan padamu. Aku hanya tidak ingin kebersamaan Kita akan berakhir sia-sia jika aku mengutarakan perasaanku yang sesungguhnya.

 

“Kau tahu kenapa aku suka pantai?” tanyanya. Dengan pandangan yang masih focus menerawang deburan ombak yang berebut ingin menepih silih berganti dibibir pantai. Apa perlu aku menjawab pertanyaannya? Tentu saja kau sangat suka pantai, pantai menyimpan banyak memori manismu bersama orang yang kau cintai, ya kan?

 

“Aku tidak tahu, Hyun.” jawabku seadanya. Aku kembali menundukan kepalaku, aku sendiri bingung apa yang harus kulakukan? Menjahuinya? Itu tidak mungkin, dan lagi aku juga tidak bisa mengutarakan yang sebenarnya. Karena aku tahu dia sudah menyukai orang lain. Lalu kenapa hanya aku yang menyimpan rasa ini? Keanpa? tiga tahun, ya..tiga tahun, aku tidak tahu apa aku harus mengatakan waktu tiga tahun bersamanya ini adalah singkat atau mungkin waktu terlama bersamanya, karena selama itu pula aku menyimpan perasaanku padanya tanpa dia sadari.

 

Jangan kira aku hebat dan kuat menyimpan rasa seorang diri. Jangan kira aku tangguh dan tak merasa sakit hanya karena berhasil memendam perasaan suka yang tak pernah kutarakan. Tentu saja aku rapuh, saat rasa rindu itu datang aku hanya bisa mengutarakan apa yang kurasa pada lembaran-lembaran putih yang tak bernoda sebelumnya. Benda itu Diary temanku berbagi rasa tentang semua yang kurasakan selama ini pdanya. Aku tahu aku tidak boleh terus terusan seperti ini, cepat atau lambat Woohyun juga akan memilih jalan kehidupannya sendiri.

 

 

Apa yang harus aku lakukan?

 Apa Aku harus berpaling darimu? aku sakit terlampau sakit saat kau bersamanya

Apalagi yang harus aku lakukan?

Apa mungkin kau tidak mengtahui perasaanku?

Apakah aku terjebak dengan cinta sepihakmu?

Mungkinkah kita tidak saling mencinta? Tapi faktanya aku mencintaimu Woohyun!

Lihatlah, aku begitu rapuh Woohyun! Aku tidak bisa memendamnya sendiri

Apa yang harus aku lakukan? 

Mungkin kita tidak ditakdirkan untuk tak bersama selamanya?

Mencintaimu apa mungkin itu suatu kebetulan?

Sampai disini..pada akhirnya aku harus pergi membawa cinta ini. Cintak yang tak pernah berujung.

Terimakasih sudah hadir di hidupku, terimakasih tuhan karena sudah mempercayaiku untuk menyukai seseorang, terimakasih karena engkau memberikan kesempatan untuk untuk mencintai Woohyun.

Nam woohyun ku rasa ini kata terindah dariku untukmu sebelum aku pergi bahwa  Aku Mencintaimu Nam Woohyun...

 

 

Lepas, beban cintaku terasa sedikit berkurang sekarang. Kuletakan sepucuk surat putih di samping tempat tidurnya. Aku tidak berharap dia membacanya karena aku tahu aku tidak sanggup mengutarakannya secara langsung. Tersenyum dalam kehampaan aku mulai melangkah menjauh dari kediamannya. Selamat tinggal cintaku.

 

END

 

 

A/N : Sebenarnya songfict/shortfict ini tercipta karena terinspirasi dari lagu-nya NELL yang ‘Meoreojida’ kurang lebih seperti itu lah kalau liriknya di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Lagu Meoreojida juga pernah di coverin sama Sunggyu, waktu di radio ketika INFINITE baru debut satu bulan. Kalau kalian penasaran sama lagu-nya bisa klik link dibawah ini à S

Sunggyu - Meoreojida --> https://www.youtube.com/watch?v=D2g1x9f7bGM (ini link nya bagi yang mau dengerin original by NELL Cover by Sunggyu)

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Alvin_19 #1
Chapter 1: dterusim dong critanya biar lebih mengena,,,
kay_yayah #2
Chapter 1: Dear author..saya harap kamu dapat membuat sequel untuk cerita ini..sangat sedih apabila sungyu pergi meninggalkan cinta nya...
empresschingyu
#3
Chapter 1: gyu gyu mau pergi kemana?
gyu belum pernah lihat woohyun sama orang lainkan?
bisa aja orang yg dicintahin woohyun itu kamu gyu..

nyesek bacanya.
ah, author-nim mengapa mereka harus dipisahkan?
ini ga ada sequel buat mempersatukan mereka? *puppy eyes*