Part Two (2)

Adventure of 2PM (Bugaksan Mountain)

           “ Anyyeongg!!~  Kami da.... “ baru saja wooyoung melangkah masuk, ia pun...

            “OMOOO!” wooyoung berteriak, entah terkejut atau kagum dia melihat adegan panas minjun dan taecyon. Lantas minjun dan taecyon langsung menghentikan kegiatan mereka.

            “YAA! Bisa tidak kau tidak berteriak!” ujar minjun yang langsung membetulkan seleting celana nya di atas sofa, taecyon pun langsung berdiri.

            “ada apa??” nichkhun yang menyusul di belakang nya, kemudian chansung dan junho juga bertanya-tanya mengapa wooyoung berteriak. Maklum, hanya wooyoung yang melangkah pertama memasuki ruang tv itu dan melihat adegan tersebut.

            “ituu... mereka..” baru saja wooyoung ingin menjawab, taecyon langsung berlari kearah wooyoung dan menutup bibir wooyoung dengan tangan nya.

            “HMPHH!” wooyoung meronta karena sekarang taecyon menjepit kepala wooyoung di ketek nya dan menutup mulut nya dengan tangan nya.

            “ Tidak apa-apa. Dia hanya terlalu polos. Kalian paham maksud ku kan??”  ujar taecyon menyengir.

            “ Ohhhh,,, nee...” chansung dan junho serempak menjawab dengan ekspresi tersenyum mengerti. Sedangkan nichkhun hanya menggeleng kepala nya dan ia pun langsung menarik wooyoung dari jepitan taecyon.

            “ sini...” ujar nichkhun yang langsung merangkul wooyoung.

            “ wajar wooyoung berteriak, kau melakukan nya di tempat yang bukan privasi.. aigoo..” ujar nichkhun membela wooyoung dan mengelus kepala wooyoung sambil merangkulnya.

            “ aishh, taec hyung. Tangan mu bauuu!” keluh woyoung sambil menutup mulutnya dengan tangan nya sendiri.

           “ iya hyungg.. mereka berdua  lagi ngelakuin itu disini.. aku kan kaget ngeliat nya, pas masuk tiba-tiba... lagi.. begitu.. wajar aku berteriak...” ujar wooyoung  kembali sambil merona malu menceritakan apa yang di lihat nya tadi.

            “  aishh.. kau saja yang terlalu polos woo, begitu saja berteriak” ujar taec sedikit mencibir dan menggaruk tengkuk nya sendiri.

            “  sst, sudah, sudah. Hal seperti ini gak usah di besar-besarin. “ minjun langsung melangkah mendekati mereka.

            “Sekarang kalian makan sana, di dapur ada ramen. Tadi menjelang malam, aku membuat nya bersama taec” ujar minjun kembali sambil menunjuk ke arah dapur.

            “ hyung, tangan mu kenapa??” junho menyadari  telapak tangan kiri minjun  terlihat tidak seperti biasanya.

            “ohh, ini. Tadi kesiram air panas” jawab minjun ringan.

            “MWO?! Kok bisa hyung?”  tanya chansung  khawatir.

            “tenang.. bukan masalah besar. Lagipula nanti juga sembuh. Ini udah gak terasa panas. Tadi taec mengobati nya..” ujar minjun tersenyum ke arah kekasih nya tersebut.

            “ bravoo.. kalian berdua hebat” wooyoung bertepuk tangan sendiri.

            “Hebat kenapa woo? “ ujar taecyon

            “hebat karena walaupun kondisi tangan minjun hyung  yang lagi begitu, kalian berdua masih tetep bisa.. ituuu.. hahahaha” tawa wooyoung iseng  langsung melepas rangkulan nichkhun dan berlari cepat  dengan langkah kaki yang diayun-ayun kan ke arah dapur.

            “AISHH! Wooyoung-ah!!” teriak minjun. Chansung dan junho hanya tertawa melihat tingkah wooyoung yang seperti itu, sedangkan taecyon dan nichkhun hanya menggeleng kepala mereka saja.

            “ hei khun, kau harus beri dia pelajaran semalaman suntuk sampai pagi.” Ujar taecyon iseng melirik ke arah nichkhun, namun nichkhun hanya tersenyum saja menanggapi ungkapan taecyon.

            ‘ mungkin di lain waktu.. ‘ batin nichkhun dalam hati dengan senyuman sedikit evil nya.

 

            Keesokan pagi nya, matahari cukup terang menyibak jendela kamar wooyoung dan nichkhun begitupula dengan kamar-kamar lain nya di vila tersebut.

            “ Morning wooyoungie~ “ sapa nichkhun dengan kecupan hangat di jidat wooyoung yang masih tertidur lelap.

            “ chagi.. bangun..” usap telapak tangan nichkhun di rambut wooyoung.

            “ nghh.. sebentar lagi hyung.... masih ngantuk...” ujar wooyoung dengan suara nya yang khas bangun tidur, ia tetap memejamkan mata nya dan justru berbalik badan.

            “ sudah  jam 7 woo..  ayo mandi terus sarapan.. kita bukan nya hari ini udah ada rencana mau pergi ke hutan dalam pegunungan sama yang lain nya?... jam 10 kita berangkat.. bangun chagiya.. “  nichkhun berkata seperti itu sambil tetap mengelus rambut wooyoung dengan lembut dan penuh kasih sayang.

            “ ........” tidak ada jawaban, wooyoung justru kembali tidur.

            “aigoo.. baiklah...” nichkhun menghela nafas , kemudian ia langsung bangun dari  kasur dan menggendong wooyoung dari samping.

            “ khun hyung.. aishh.. kau ngapain sih.. “ ujar wooyoung terkejut dan sedikit kesal karena kekasih nya menganggu tidur lelap nya.

            “ayo.. kau harus mandi.. aish,, kau berat woo.. ” ujar nichkhun sambil tetap menggendong wooyoung menuju kamar mandi.

            “ salah sendiri menggendong ku.. masih ngantukk hyungg.. “ dengan suara aegyo nya wooyoung mengeluh sambil memukul  pelan dada nichkhun dengan mata yang masih terpejam.

            “ mandi, kau harus mandi sekarang” sesampai nya dikamar mandi, nichkhun langsung mendudukan wooyoung di atas closet.

            “sekarang buka baju mu dan mandi. Aku tunggu di luar, setelah kau mandi. Baru aku yang mandi” ujar nichkhun menepuk atas pundak wooyoung.

            “ hmhh.. “ wooyoung menjawab dengan mata yang masih meram dan kepala nya yang naik turun karena ia masih sangat ngantuk.

            “aishh.. kau ini.. benar-benar,” nichkhun langsung membuka  satu persatu kancing piyama wooyoung yang bergambar anak ayam tersebut.

            “ hehe..” wooyoung menyengir dengan mata yang tetap terpejam.

            “ kenapa kau tertawa?” ujar nickhun sambil tetap membuka kancing piyama wooyoung dan kemudian melepasnya.

            “ gomawo..” nyengir wooyoung kembali.

            “untuk?..”

            “karena kau membantuku.. melepaskan piyama ku.. ehe...” nyengir wooyoung semakin menjadi namun kali ini ia membuka matanya dan mengedipkan kedua mata nya berulang-ulang kali kepada nichkhun.

            “ gomawo hyung..” senyum wooyoung mengembang dengan suara yang masih khas orang habis tidur tersebut.

            “aigoo.. kau ini, manja sekali..” usap nichkhun ke kepala wooyoung dengan gemas.

            “ya sudah, kau mandi. Aku tunggu di luar, jangan lama-lama mandi nya. araso?”  ujar nichkhun yang langsung melangkah keluar kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi tersebut.

            ‘ sungguh beruntung aku punya kekasih seperti mu hyung... ‘ batin wooyoung dalam hati mensyukuri bahwa ia memiliki kekasih seperti Nichkhun yang sangat ia cintai tersebut.

 

                Sekarang sudah menunjukan pukul 9 lewat 50 menit. Para anggota member 2PM bersama manager dan staff nya sedang bersiap-siap memasuki mobil Jipp yang akan mereka gunakan untuk masuk ke pedalaman pegunungan bugaksan tersebut.

                Namun tidak hanya mereka saja, para guide pegunungan tersebut yang akan membantu perjalanan mereka juga ikut serta. Member 2PM bersama sang manager berada dalam satu mobil yang sama. Semua total dari mobil yang akan berangkat berjumlah 4 mobil. Satu untuk member 2PM bersama manager didalam nya, dua nya lagi untuk staff pribadi 2PM, dan satu nya lagi untuk para guide perjalanan.

 

            “Khun hyung... kau tau? aku benar-benar tidak sabar untuk perjalanan ke hutan perdalaman nanti..” ujar junho geram sambil menepuk-nepuk jendela mobil jipp tersebut karena ia kegirangan.

            “ yang benar saja.. pasti kau ketakutan kalau sudah sampai sana..” iseng wooyoung sambil menyengir yang sedang duduk di belakang tempat duduk junho.

            “aishhh.. “ junho menengok kebelakang  dan mendengus sedikit kesal.

            “sstt.. sudah, sudah. Kalian ini” ujar nichkhun yang duduk di sebelah junho.

            “ junho yah... sudah, jangan hiraukan wooyoung.. dia memang iseng.. kau anggap saja wooyoung tak ada...” ujar taecyon yang duduk di sebelah wooyoung.

            “ Ya! Maksudmu?” dengan sedikit berteriak wooyoung memprotes sambil mengembungkan pipi nya.

            “aigoo.. hahaa.. lihat, pipi mu mirip pantat ayam..” tawa taecyon menggema didalam mobil jipp tersebut  karena ia melihat wooyoung menggembungkan pipi nya di hadapan nya.

            “AISHH! Taec hyung!” dengan cepat wooyoung langsung menyenggol bahu taecyon cukup keras.

            “ah woo! appo..  ” keluh taecyon sambil mengelus bahunya yang sedikit merasa kesakitan karena disenggol wooyoung dengan cukup keras.

            “wooyoung-ah.. jangan kasar...” tegur minjun yang duduk disamping nichkhun sambil melirik ke arah wooyoung dan taecyon yang berada di belakang tempat duduk junho dan nichkhun.

            “ biarin, habis taec hyung bicara begitu... ” balas wooyoung sambil menghela nafas dan mengalihkan pandangan matanya ke jendela.

            “chagi.. sudah jangan kesal begitu, taec hyung pasti cuman bercanda. Ne?” hibur nichkhun menoleh kebelakang.

            “hmhh.. ne..” anggukan kepala wooyoung menandakan wooyoung mengerti sambil ia tersenyum kepada kekasih nya tersebut.

            “ huuu.. dasar. Giliran nichkhun aja di dengerin” chansung ikutan nimbrung dalam pembicaraan mereka.

            “namanya juga pacar nya.. coba kalau aku jadi pacar nya, pasti bakal di dengerin juga..” ujar minjun bercanda yang diselingi senggolan pelan dari nichkhun.

            “jangan bicara ngawur hyung.. kau gak akan pernah jadi pacar nya..” dengan ekspersi melotot yang dimainkan-mainkan nichkhun menatap minjun.

            “ hahhaa.. bercanda khun.. lagipula gimana dengan my honey  kalau aku pacaran dengan wooyoung.. ” ujar minjun sambil tertawa dan menengok ke arah taecyon.

            “aku gak peduli” iseng taecyon sambil memanyunkan bibir nya dengan ekspersi cute yang dibuat-buat sebaik mungkin.

            “aishh.. kau ini..” senyum minjun gemas kepada sang kekasih nya tersebut lalu ia kembali menghadap  ke depan.

                  Di perjalanan....

            “ woahhhhhh... liat, liat.. pohon nya lebih besar dari villa kita.. jinjja...” dengan kagum wooyoung  melihat pemandangan diluar jendela. Terlihat banyak pohon yang menjulang tinggi sekitar 170 meter dengan warna  hijau kegelapan. Sangat indah.. disertai dengan tumbuhan berwarna hijau kemudaan di samping-samping pohon tersebut.

            “keren...” ujar chansung dengan mulut menganga melihat pemandangan di luar jendela.

            “ ini baru namanya liburan akhir tahun yang seruu! “ teriak junho yang sangat puas sambil melihat pemandangan di luar jendela dengan kagum.

            “coba setiap bulan kita semua bisa berlibur ke sini ya minjae hyung...” ujar junho kepada minjae hyung yang sedang mengambil foto pemandangan luar jendela menggunakan kamera digital miliknya.

            “ne.. “ jawab nya singkat karena ia masih asik mengambil foto pemandangan di luar jendela dari dalam mobil yang sedang melaju tersebut.

            “ itu tidak akan mungkin ho, kita udah cukup sibuk setiap bulan... cari waktu berlibur panjang saja.. cuman bisa di akhir tahun...” ujar taecyon sedikit mengeluh.

            “ hei, gak baik mengeluh seperti itu hyung... kau harus bersyukur memiliki kesibukan.. coba kau liat orang-orang di perkotaan yang gak punya pekerjaan.. mereka pasti bingung mencari sesuap nasi.. dan kita?... kau harus bisa belajar bersyukur taec hyung..” ujar nichkhun sambil menoleh ke arah taecyon di belakang tempat duduk nya.

            “ ne, kau benar.. mian, aku sudah berkata seperti itu... “ balas taecyon.

            “ apalagi kita punya hottest.. kau harus lebih banyak bersyukur taec.. karena mereka juga.. kita punya pekerjaan... kalau gak ada mereka juga, kita mungkin tidak akan mempunyai fans yang setia seperti hottest.. mereka selalu ada buat kita.. “ ujar chansung menambahkan.

            “wahh.. chansung-ah.. kau makin pintar ya sekarang.. jadi terlihat semakin.. tua...” puji taecyon dengan kata-kata yang cukup iseng pada akhirnya walaupun ia sebenarnya  merasa kagum mendengar ungkapan chansung.

            “mwo?” dengan mulut leter O chansung menghadap taecyon.

            “hahaha.. ani, hanya bercanda. Gomawo sudah berkata seperti itu. Aku kagum padamu magnae palsu” ujar taecyon sambil sedikit mengacak rambut chansung.

            “  palsu.. ?? waeyo??.. ” mata chansung mulai melotot.

            “ taec.. sudah,  jangan iseng. Nikmati saja pemandangan nya..” ujar minjun yang langsung memotong pembicaraan chansung dan taecyon daripada nantinya menimbulkan pertengkaran kecil.

            “ araso..” sambil mengangkat bahunya naik turun taecyon kembali melirik ke jendela luar.

 

                  2 setengah jam berlalu. Mereka semua masih didalam perjalanan menuju pedalaman hutan di pegunungan bugaksan tersebut. Hujan mulai turun dengan cukup deras dan hal ini cukup membuat perjalanan mereka menuju tempat tujuan sedikit lebih sulit karena jalanan yang berliku-liku dan licin.

                 Nichkhun, taecyon, chansung dan junho sedang tertidur pulas di dalam mobil. Sedangkan wooyoung, minjun,  minjae dan tentu saja sang supir tidak dalam kondisi tertidur. Wooyoung sedang mendengarkan musik menggunakan headset nya sambil menatap pemandangan di jendela mobil, minjun bermain game angry bird di HP nya sedangkan Minjae melihat peta jalanan yang sedang di pegang nya.

 

            “ maaf ajusshi, kira-kira berapa lama lagi kita akan sampai ke tempat tujuan?” tanya minjae kepada supir yang berumur 49 tahun tersebut.

            “ mungkin sekitar 2 jam lagi.. permasalahan nya hujan turun cukup deras  dan jalanan terlihat licin. Saya harus bisa lebih berhati-hati mengendarai mobil ini. Maaf, jika perjalanan terasa lebih lama.” Balas supir tersebut meminta maaf dengan sedikit menunduk  walaupun tetap memandang ke arah depan lalu ia menegakan kepala nya kembali.

            “ oh, ani. Tidak masalah. Saya hanya bertanya saja. Justru saya berterimakasih ajushhi sudah mau berhati-hati dalam mengendarai mobil ini. Gomawo ajusshi” terlihat minjae hyung sedikit kikuk karena ia terkejut ajusshi tersebut tiba-tiba meminta maaf padanya.

            “cheonma..” balas ajushi tersebut.

                  Tidak terasa waktu terus berjalan.. sudah hampir 3 jam mereka di dalam perjalanan. Hujan turun semakin deras dan kali ini disertai dengan angin yang kencang. Nichkhun yang sekarang sudah terbangun mulai merasa khawatir dalam perjalanan.

            “ minjae hyung.. apa tidak apa-apa kita teruskan perjalanan dalam kondisi hujan deras seperti ini?” ujar nichkhun khawatir melihat ke luar jendela, pohon-pohon seperti bergoyang kesana kemari karena derasnya hujan dan angin yang terlihat kencang.

            “ sebentar, hyung mau hubungi Tim yang didepan dulu. ” ujar minjae sambil menekan nomor telfon di hp nya, namun...

            “ sial, sinyal gak ada” keluh minjae.

            “ pakai ini saja” ujar sang supir yang langsung mengambil alat penghubung komunikasi berwarna hitam yang berada pada samping setir mobil nya sambil tetap dalam posisi menyetir.

            “Gomawo ajusshi” balas minjae.

            “maaf, bagaimana cara pakai nya..?” tanya minjae hyung yang terlihat bingung.

            “ tekan angka 1 untuk menghubungi mobil yang di depan” ujar sang supir.

            “ oh ne, gomawo” minjae langsung menekan angka 1.

            “ halo? Cek? Cek? Apakah terdengar suara saya?” ujar minjae di depan alat penghubung tersebut.

            “halo?halo?? halo?! ” ujar minjae kembali dan sekarang dengan suara yang cukup keras hingga membangun kan chansung, taecyon dan junho.

            “ ada apa sih?...” ujar junho sambil mengucek-ucek mata nya.

            “ iya, ada apa? “ sahut chansung.

            “sstt... kalian berdua diam dulu” ujar wooyoung  yang terdengar sedikit khawatir dari nada suara nya. sejujurnya wooyoung yang belum tidur dari tadi sudah mulai merasa khawatir semenjak hujan deras mulai turun, ia melihat beberapa pohon bergoyang kesana kemari seperti mau jatuh dan angin terlihat kencang hingga daun-daun berterbangan dimana-mana.

            “ haloo? Cek,cek. “ ujar minjae yang  mencoba terus menghubungi mobil didepan,  Karena mobil di depan sudah tidak terlihat. Sepertinya mobil yang 2PM naiki lumayan tertinggal jauh.

            “ hyung... aku takutt...” ujar wooyoung yang memegang pundak nichkhun dengan lumayan erat.

            “ tenang chagi.. ” elus tangan nichkun pada tangan wooyoung untuk membuat wooyoung tenang.

            “ ah, kau woo. Begitu aja takut. Jinjja. Ckck.” ujar taecyon yang justru meledek wooyoung.

            “ hyung!” tegur nichkhun dengan mata yang melotot.

            “mian, mian. Bercanda” ujar taecyon menyengir kepada nichkhun.

            “ candaan mu gak lucu hyung” cibir wooyoung.

            “  ssttt.. sudah,sudah, kalian semua jangan ribut. Minjae hyung lagi mencoba hubungi mobil yang didepan” lerai minjun.

            “ hallo? Haloo?! Apa anda dengar saya?!” teriak minjae hyung semakin menjadi.

            “ mungkin alat penghubung yang di depan gak berfungsi hyung..” ujar chansung.

            “ coba aku hubungi mereka pake hp ku.. nomor nya berapa hyung?” baru saja junho mau menekan nomor handphone..

            “aishh... tanda sinyal di hp nya gak ada sama sekali.. aigooo.. coba kalian cek punya kalian.. apa ada sinyal? ” ujar junho kepada seluruh member.

            “ ani, gak ada chagi..” balas chansung setelah melihat layar Handphone nya, Taecyon pun menggeleng, begitu juga dengan nichkhun,wooyoung dan minjun.

            “ terus gimana ini?....” ujar wooyoung khawatir sambil melihat kejendela yang terlihat hujan semakin turun sangat deras, begitu pula dengan angin nya terlihat sangat kencang. Banyak sekali daun-daun berjatuhan dan pohon bergoyang kesana kemari.

            “ aku juga gak tau..” balas junho.

            “ tenang wooyoungie.. tenang... “ ujar nichkhun yang masih memegang  erat telapak tangan kanan wooyoung di pundak kiri nya.

            “kalian tenang lah. Jangan buat aku tambah bingung” ujar minjae hyung sambil terus mencoba menghubungi mobil yang di depan.

            “coba saran saya tekan tanda tiga atau empat, siapa tau mereka bisa di hubungi” ujar sang supir sambil tetap menyetir perlahan. Minjae hyung langsung menekan tanda tiga.

            “cek,cek, halo?! Halo?!!” teriak minje hyung memanggil, namun tidak ada jawaban dari alat penghubung tersebut.

            “Dibelakang ada mobil lain tidak??? Apa mereka persis di belakang kita??” ujar minjae hyung yang langsung menengok ke kaca samping luar mobil jipp tersebut.

            “ aku rasa tidak hyung” balas taecyon sambil melihat ke arah belakang.

            “ tidak ada hyung..” balas chansung dengan jawaban yang sama sambil melihat kebelakang.

            “aishh.. jinjja..” wooyoung sekarang benar-benar panik.

            “ hyung, apa sebaiknya kita berhenti dulu disini sambil menunggu mobil yang di belakang menyusul?” usul nichkhun yang mulai panik namun tetap terlihat tenang. Suara hujan deras pun terdengar mengetuk, ngetuk  sangat keras di atap mobil.

            “ iya hyung.. lebih baik berhenti saja dulu mobil nya..” ujar junho setuju akan saran nichkhun.

            “ minjae hyungg.. berhenti saja..  berhenti!  jujur... aku benar-benar takut...” terdengar suara kekhawatiran yang amat sangat  dari bibir wooyoung.

            “ woo.. tenang...” nichkhun mencoba menenangkan wooyoung sambil menoleh ke arah nya dengan tangan yang masih menggenggam telapak tangan wooyoung, nyatanya nichkhun juga sama panik nya dengan wooyoung, tapi ia lebih memilih tenang, daripada orang yang di cintai nya tersebut semakin panik karena melihat nya ikutan panik.

            “ wooyoung.. kau bisa tenang tidak?... berisik. ” ujar junho yang sekarang merasa kesal karena kepanikan wooyoung.

            “ ho..” nichkhun langsung melirik junho dengan tatapan tajam yang menandakan agar junho diam. Untungnya junho paham maksud tatapan nichkhun dan lebih baik memilih diam daripada nichkhun sang malaikat bisa berubah menjadi evil dalam sekejap mata apabila ia tidak mau menuruti kemauan nya apalagi ini berhubungan dengan wooyoung.

            “ apa saya berhentikan saja dulu mobil nya?” tanya supir kepada minjae hyung.

            “ sebentar, saya hubungi yang nomor empat dulu” ujar minjae hyung yang langsung menekan tombol 4.

            “halo? Halo???” tetap tidak ada jawaban.

            “ aishh.. baiklah, ajushhi tolong hentikan mobil di dekat situ.” Pinta minjae hyung yang menunjuk ke arah depan samping pinggiran jalanan yang di atas nya menjulang  tanah yang lumayan berbukit tinggi ,begitupula dengan kondisi pinggiran jalanan yang mereka lalui di sebelah kanan supir, menjulang  tanah yang berbukit dengan pohon yang besar-besar.

            “ ne” jawab supir singkat sambil menyetir.

 

                 Namun............

 

            “AWASSSSS!!!” Minjun berteriak.

                  Dan ya.... kecelakaan telah terjadi. Mobil yang di tumpangi 2PM terguling ke samping kiri melawati pinggiran jurang dan akhirnya mobil mereka terjatuh ke bawah....

             - TO BE CONTINIUED-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
LenkaChakhi
#1
Chapter 2: uuuhhh... ini kapan update nya ??????? lenka udah penasaran parahh niii...
deCasindazoNe #2
Update donk.......gmana nasib 2pm ni......
Uyounggie
#3
Chapter 2: Yaaahhhhchh...! jatuhhhhh


Kasiaann kasiaan Kasiaann!


Hadechhhh..! :( .

Lanjuttt dach...! Keren nie
KidMoonlight #4
Chapter 2: Keren thor.. btw ff ini lebih ke khunyoung ya??

Penasaran lanjutannya.. lanjut terus thor. Update soon
oka_oke #5
Chapter 2: omooo apa ini? woo baby gak kenapa napa pan ya??
angangbooungeeowl
#6
Chapter 2: hiii ngeri banget jangan bilang abis jatuh trus smuax mati, ato masuk ke.mesin waktu, ato smuax hilang ingatan.n brpncar kmn2.lol
update soon thorr...!(^O^)y
cahyaAngAngel #7
Chapter 2: Wah ..... next next next ....!!!

Parah nih author kenapa tbc nya kayak sinetron sih ~kkk

Up date soon thorr.. :D
afiati #8
Chapter 2: Apa yg terjadi thor,duh di cut nya mesti di bagian yg lagi seru deh...kayak ngeliat kartun ini mah
ImaCnn #9
Chapter 2: Oh no authornim jangan bilang mereka meninggal dunia;( jangan Thornim pleaseeeee
ok update soon authornim:D
specialkhunyoung
#10
Chapter 1: mana bagiankhunyoung??
Semoga chap selanjutnya khunyoung lbh banyak