Final

When The Angel Meet The Troll [EDITED]

 

Suho thought he would meet someone who better than kris, but he never thought if that person is jongdae

 

“Apa ini milikmu?, kau menjatuhkannya di jalan kemarin... kupikir ini berharga jadi aku menunggumu di sini untuk mengembalikannya”

 

Suho ternganga melihat sosok pemuda berwajah tirus dengan kacamata lebar bertengger di hidungnya dan sebuah seringai lebar yang nampak konyol menghiasi wajah pemuda itu.

Suho berbalik untuk melihat kedua sahabatnya dan ketika ia melihat reaksi serupa dari kedua sahabatnya –Kyungsoo dan Jongin–, maka Suho pikir ia baru saja melakukan kesalahan dalam hidupnya.

 

“Hyung... kau harus memenuhi janjimu” ujar Jongin setengah berbisik kepada suho

 

Dan Suho pun hanya bisa menelan air liurnya ketika diperhatikannya kembali sosok pemuda berkacamata lebar itu yang dengan tangan kanannya menyodorkan sebuah gelang berwarna gelap dengan hiasan platinum berbentuk raindrop yang tak asing lagi bagi Suho, karena gelang itu adalah pemberian ibunya, dan itu merupakan barang berharga yang ia miliki.

Namun sekarang entah mengapa ia tak lagi menginginkan gelang itu karena ia merasa gelang itu sepertinya membawanya pada seseorang yang salah.

 

Dan orang itu adalah kim Jongdae

 

 

----------------------------------------

 

 

/Flashback/

 

“Aku harus menemukan gelang itu!, gelang itu adalah satu-satunya kenangan dari mendiang ibuku” Ujar Suho sembari memeriksa di setiap kolong meja di ballroom hotel yang nampak sepi dan lengang itu

 

“bukankah sudah kuperingatkan untuk tidak minum satu tetespun alkohol malam itu, dan kau berhasil menenggak 11 gelas!, kau benar-benar membuatku malu malam itu hyung”

 

“berhenti mengoceh dan bantu kami menemukannya Jongin!, gelang itu tak akan muncul dengan sendirinya jika yang kau lakukan hanya mengoceh terus!” Gertak Suho pada Jongin

 

Suho tak mengingat apapun yang terjadi semalam, yang ia tahu ia meminum banyak sekali wine di tengah pesta pertunangan Kris –mantan kekasihnya-  dengan seorang pemuda berlesung pipi  yang pernah ia kenal sebagai sahabatnya sendiri.

Batin suho bergemuruh setiap kali mengingat momen di mana Kris memeluk dan mencium Lay di tengah ramainya tamu undangan, ia masih ingat Kris yang tertawa ketika menyematkan sebuah cincin berlian di jari manis Lay.

 

Kris seperti tengah mengejeknya dengan memperlihatkan kemesraan bersama lay, dan itu membuat hatinya panas mendidih.

Dengan emosi yang terus bergejolak di batinnya, Suho mengambil segelas wine putih dan meminumnya dalam oneshot hingga tanpa ia sadari ia telah minum hingga 11 gelas malam itu.

 

“Hyung... kita telah mencarinya selama satu jam, kurasa ini tak akan berhasil, para petugas kebersihan mungkin sudah membuangnya ke tempat sampah”Ujar Kyungsoo putus asa.

“kalau begitu kita cari di tempat sampah”

“APA!!” pekik jongin protes

“ini tidak akan berhasil hyung.... mereka pasti sudah mengangkut semua sampah pagi-pagi sekali”ujar kyungsoo  menahan langkah Suho

“tapi kyung...”

 

Kyungsoo tahu gelang itu sangat berharga bagi suho, tapi kyungsoo juga harus berfikir realistis, bahwa mereka tidak akan pernah menemukan gelang itu kecuali ada keajaiban muncul.

 

“ku harap ada seseorang yang menemukannya dan mengembalikannya padaku” gumam Suho lemah

“bagaimana kau bisa berfikir seperti itu?, jika ada orang yang menemukannya maka orang itu pasti akan menyimpannya, atau bahkan menjualnya”ujar Jongin

“aku yakin pasti gelang itu akan kembali padaku, dan jika seseorang menemukannya dan mengembalikannya padaku, siapapun dia.... dia akan kujadikan sebagai kekasih” Ujar Suho

“bagaimana jika dia seorang kakek-kakek cabul?”

 

 

‘DENG!!’

 

‘T.T’ ------> Suho

 

 

 

/Flashback end/

---------------------------------------

 

 

“Haha hyung... kau tidak lihat wajahmu tadi?, kau seperti habis menonton sebuah film horror, dan kau lihat dia?, haahaa...hah hah...”

 

Suho menutup telinganya rapat-rapat dengan bantal yang tergeletak di sofa ruang tengah saat Jongin mulai menggodanya dengan lelucon-lelucon yang menurutnya sama sekali tak lucu, sementara jongin masih terus terkekeh meski ia mendapat death glare dari Kyungsoo.

Menurut jongin ini sebuah lelucon yang konyol, dan ia tak bisa berhenti membayangkan Suho akan menjalani sisa hidupnya bersama dengan troll seperti Jongdae.

Tapi menurut Suho ini adalah sebuah bencana, ia tak mungkin menerima apalagi bersama dengan Jongdae. He’s know that it’s look so cruel, but... yeah terlalu banyak alasan kenapa ia tak bisa menerima Jongdae.

 

Yang pertama, karena ia tak mengenal pribadi jongdae, dan yeah.. yang ia tahu hanyalah semua orang memanggil Jongdae ‘Troll’ dan itu masuk ke dalam alasan ke-dua, dan yang ke tiga dan yang paling penting..

 

“Aku tak bisa membayangkan wajah Kris, jika ia melihat mu berjalan bersama si Troll itu, hahaha”

 

Jongin kembali tertawa terpingkal-pingkal, hingga ia terbatuk-batuk dan terguling di lantai ruang tengah.

Kyungsoo hanya bisa menggelengkan kepalanya, melihat Jongin yang kini mulai susah payah untuk mengatur nafasnya.

 

 

“Hyung... bagaimanapun kau telah berjanji, kau harus memenuhinya”ujar kyungsoo lembut sembari mengelus pundak Suho pelan.

 

Suho yang sedari tadi menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya pun kini menoleh ke arah Kyungsoo yang menatapnya dengan dengan sebuah senyuman. Suho bisa melihat bahwa kyungsoo tengah berusaha meyakinkannya, namun apa daya, pikirannya terlalu kacau dengan gambaran-gambaran Troll Jongdae yang berputar-putar di kepalanya.

 

 

“Tapi kyung...”

“baik... dia mungkin tidak setampan dan sekeren Kris, dia terlihat konyol dan nyentrik...”

 

Kyungsoo berhenti bicara saat dilihatnya Suho yang mengerutkan dahi ketika Kyungsoo menyebutkan kata ‘nyentrik’

 

“Baiklah... aneh”Ujar kyungsoo sembari menghela nafas panjang

“tapi dia orang yang baik”lanjut Kyungsoo

“bagaimana kau bisa mengatakan hal seperti itu, kau mengenalnya?”tanya Suho penasaran

“baiklah.. mungkin aku tak benar-benar mengenalnya, ok!, sebenarnya aku juga tak mengenalnya, tapi well.. dari tindakannya hari ini, bukankah bisa kita simpulkan ia orang yang baik?, maksudku.. dia bisa saja mengambil gelang itu dan menyimpannya atau bahkan menjualnya, tapi seperti yang kau lihat.. dia mengembalikannya padamu”

 

Suho terdiam mendengar penjelasan kyungsoo, sesaat ia menatap kembali gelang yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, dan kembali seringai konyol di wajah jongdae melintas di pikirannya.

Ia tak tahu apa yang akan terjadi padanya nanti, tapi.... yang ia tahu ia berterimakasih untuk Jongdae yang telah mengmbalikan gelang yang merupakan harta berharga miliknya.

 

"Setidaknya dia bukan kakek-kakek cabul"celoteh Jongin santai

 

 

 

"DENG!"

 

=_=" "Kim Jongiiiiiiiin!"

 

---------------------------------

 

 

2 days later

Suho membuka kap mobilnya, dan asap hitam pekat langsung menyapa wajahnya, dan membuatnya terbatuk-batuk.

 

“aarrggghh sial, kenapa harus sekarang!”gerutu Suho frustasi

 

Ia mengedarkan pandangannya ke mesin yang terus mengeluarkan asap tersebut, sesaat ia menggelengekan kepalanya karena sungguh ia tak mengerti apa-apa tentang mesin, jadi ia putuskan untuk meminta bantuan kepada pihak yang tepat, yakni.... Bengkel!

Setelah menelepon pihak bengkel, Suho berdiri di pinggir jalan dan berharap ada taksi yang melewati jalan itu namun sial baginya karena semua taksi di sekitar area itu sudah penuh dan ia harus menunggu 30 menit untuk mendapatkan taksi dari area lain tapi ia menolaknya.

Suho menghadang beberapa mobil yang melewati jalan itu, namun sial baginya karena tak ada satupun yang mau berhenti untuknya, ia tertunduk lemas menghadapi kenyataan bahwa ia akan mendapat detensi dari dosennya nanti.

 

“butuh tumpangan?”

 

Suho tersenyum dan segera mengangkat kepalanya untuk melihat seorang kim Jongdae duduk di atas  sepeda dengan seringai konyolnya,

Seketika Senyum manis Suho pun luntur, berganti dengan wajah muram, namun tetap... ia menerima tawaran Jongdae dan menempatkan kakinya di atas 2 silinder  yang terpasang di hub roda belakang.

 

“berpegangan hyung...” ujar Jongdae semangat

 

Jongdae mengayuh sepedanya dengan kecepatan maksimal hingga Suho hampir terjungkal, namun beruntung karena lengannya berhasil meraih pundak Jongdae, dan sepanjang perjalanan pun kedua tangannya terus menempel erat di sana, dan Jongdae bisa merasakan lehernya yang tergelitik karena hembusan hangat dari nafas Suho yang menundukkan tubuhnya untuk menjaga keseimbangan.

 

 

--------------------------------------

 

 

Baiklah... hari itu Suho mungkin harus berterimakasih karena Jongdae telah menghindarkannya dari detensi akibat keterlambatan, namun Hell... karena setelah itu entah mengapa dan entah bagaimana, kemanapun Suho pergi, kemanapun ia melangkah dia selalu bertemu Jongdae.

Di kantin kampus, di jalanan, di taman, di lorong kelas, di kelas musik, bahkan di kafe di tempat biasa ia berkumpul bersama Kyungsoo dan Jongin.

Suho tak kuat lagi dengan semua itu dan sekarang wajah Jongdae dengan seringai konyol terus berkelebatan di pikirannya, bahkan tak jarang muncul di mimpinya, mengejarnya, menghantuinya, dan mungkin ingin membunuhnya yang tak menepati janjinya sendiri.

 

 

-----------------------------------------------------

 

Perpustakaan

Biasanya tempat itu akan membuat pikiran Suho lebih tenang dengan beberapa novel romance mungkin akan membuat Suho melupakan bayangan Jongdae, jadi ia putuskan untuk melihat-lihat sesi buku Novel di perpustakaan dan ia tersenyum saat melihat sebuah novel baru dari penulis kesukaannya bertengger rapi di salah satu rak.

Namun senyuman itu seketika luntur berganti dengan ekspressi horror saat ia melihat dari celah-celah deretan buku,

Kris yang tengah melingkarkan tangannya di pinggang lay dan dengan penuh nafsu melumat bibir Lay yang juga bergerak mengikuti ritme gerak bibir dan lidah Kris.

 

Suho segera membalikkan badannya, hatinya seketika hancur  dan perasaan menyakitkan itu muncul kembali seperti seribu jarum menancap di hatinya yang bahkan belum sepenuhnya sembuh.

Perasaan yang sama ketika ia melihat Kris malam itu terlelap di atas ranjang di Apartemennya dengan Lay yang tidur di dalam dekapannya tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya.

Suho ingat betapa kerasnya ia berteriak malam itu, ia menangis dan meronta seperti orang gila, batinnya hancur dan yang ia lakukan hanya terus menangis dan menangis,

ia marah, ia sedih, dan ia merasa terkhianati, namun setelah malam itu ketika Kris datang  padanya dan ia sempat berfikir Kris akan kembali padanya, tapi Suho tahu hal itu tak akan terjadi ketika Kris menyodorkan padanya sebuah undangan pertunangan dan dengan tatapan kosong Suho pun hanya mengatakan satu kalimat yang bahkan ia tak yakin pernah keluar dari bibirnya.

 

“semoga kau bahagia dengannya, lay.. dia pemuda yang baik”

 

 

------------------------------------

 

 

“BRUKK... KLUNTANG!!”

 

Suho yang berlari tanpa memperhatikan jalan pun akhirnya menabrak seseorang hingga membuat orang tersebut dan dirinya terjerembab di lantai dengan cat yang melumuri kemeja putih Suho dan menggantinya dengan warna biru terang.

 

“Hyung... kau baik-baik saja?, maafkan aku!” teriak seseorang –yang ternyata adalah Jongdae – dengan khawatir

 

Suho tak menjawab pertannyaan Jongdae, ia membiarkan Jongdae meraih tangannya hingga ia berhasil berdiri dan membiarkan Jongdae menuntunnya berjalan melewati lorong perpustakaan tanpa mempedulikan banyaknya mata yang memperhatikan keduanya.

 

Jongdae mendudukan Suho di salah satu bangku di sebuah ruangan yang penuh dengan kaleng-kaleng cat di beberapa sudut ruangan dan lukisan-lukisan yang bertengger manis di easel-easel.

Beberapa palet dan pisau palet terlihat tergeletak di sekitaran easel-easel tersebut.

 

 

“Aku hanya mempunyai ini... ku harap ini pas untukmu” Ujar Jongdae sembari mengulurkan sebuah kemeja kotak-kotak berwarna merah

 

Suho tersenyum lemah dan meraih kemeja itu dari tangan Jongdae. Masih terlihat jelas bulir air mata di sudut matanya, dan Jongdae hanya bisa melihat itu dengan tatapan khawatir(?)

 

“Ibuku selalu menasehatiku untuk tidak berlari di lorong, dan ku rasa kali ini aku harus menasehatimu Hyung” Ujar Jongdae di iringi tawa renyah yang keluar dari mulutnya

 

Jongdae melirik ke arah Suho yang tengah membuka kancing kemejanya yang kotor, dan bisa ia lihat kulit Suho yang berwarna putih pucat dan abs di perutnya bagaikan pahatan tangan seorang seniman yunani.

 

“Glup”

 

tanpa Jongdae sadari, ia baru saja menelan air liurnya ketika Tubuh bagian atas Suho terekspose secara sempurna.

 

“apa yang kau lihat?”tanya Suho saat menyadari Jongdae yang sedari tadi memperhatikannya tanpa berkedip

“ti...tidak apa-apa”jawab Jongdae cepat sebelum akhirnya berbalik kembali pada lukisannya.

 

Ia yakin bahwa sekarang wajahnya pasti sudah sama merahnya dengan udang rebus.

 

“Jongdae-ah.... terima kasih”

 

Jongdae mengigit bibir bawahnya, tangannya berhenti mengoreskan cat di kanfas ketika Suho mengatakan terimakasih padanya.

 

“i... itu.. bukan..”

“tidak.. aku berhutang padamu, ehm... dan jika kau membutuhkan sesuatu, datanglah padaku, aku akan membantumu”

 

Jongdae menoleh ke arah Suho yang kini telah berganti baju dengan kemeja merah miliknya, di lihatnya wajah suho yang tersenyum lembut padanya hingga sebuah anggukan pelan darinya membuat senyum di wajah Suho terlihat semakin lebar.

 

“Indah” pikir Jongdae

“Hei... apa itu lukisanmu?” tanya Suho sembari memperhatikan lukisan yang hampir jadi di kanvas milik Jongdae

 

Jongdae menoleh pada lukisan di hadapannya, dimana terlihat jelas gambar seorang pemuda berseragam sekolah yang tengah terduduk di sebuah kursi taman sembari membaca buku dengan latar belakang langit senja yang semakin membuat lukisan tersebut nampak teduh dan indah.

 

“ehm!”jawab Jongdae singkat

“lukisan yang indah”ujar Suho kagum

 

 

 

 

“tak lebih indah dari senyummu hyung”gumam Jongdae ketika Suho menutup pintu ruang studionya.

 

 

----------------------------------------

 

 

Suho menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang King size miliknya, matanya menatap langit-langit kamarnya dengan pandangan kosong dan pikirannya kembali pada bayangan saat Kris mencium Lay di hadapannya, dan tangannya mengepal penuh amarah untuk itu,

namun itu tak lama saat bayangan senyum Jongdae muncul begitu saja bagaikan pop up di otaknya, dan sebuah senyuman tergurat di wajah Suho menggantikan amarah yang sempat muncul.

 

“Bocah itu...”gumam Suho

 

----------------------------------------

 

 

“Hyung..... kau baik-baik saja?, apa ada yang terluka?”teriak Kyungsoo sembari berlari menghambur ke arah Suho yang tengah memasak sup di dapur.

“a... aku tidak apa-apa kyung.. tenanglah”

“aku dengar Jongdae membawamu ke ruangannya, aku pikir aku tak akan melihatmu lagi di apartemen ini”imbuh Jongin yang kini mengincipi sup buatan Suho

“kau tidak terlihat sedih saat mengatakannya”ujar Suho datar

“sejujurnya.... Ya!, hehe jika kau pergi aku bisa bersama Kyung seharian hehe”

 

 

“Pletak!”

 

 

Sebuah pukulan gagang spatula berhasil mendarat manis di kepala Jongin dan betapa terkejutnya Jongin ketika melihat pelakunya adalah Kyungsoo, dan ia semakin kesal saat Suho menjulurkan lidah ke arahnya

 

“Kau benar kyung... kurasa Jongdae orang yang baik”ujar Suho

“jadi kau mulai menyukainya?” Tanya Jongin

“apa??, aku mengatakan dia baik bukan berarti aku menyukai troll itu!, dan Hei... jangan kau habiskan Sup ku itu!” Gertak Suho pada Jongin yang masih terus saja menyerutup Sup buatnnya menggunakan sendok.

 

 

-----------------------------------------

 

 

“Suho... apa kau baik-baik saja?”tanya Kris khawatir

 

Suho tak menjawab pertanyaan Kris dan tetap memandang datar ke depan tanpa mempedulikan Kris yang terlihat mulai frustasi menghadapinya

Ia sedikit terkejut saat bertemu dengan Kris di perjalanannya ke studio tempat biasa Jongdae melukis.

 Ia baru saja mendapat pesan dari Jongdae untuk memintanya datang dan membantunya di studio dan ia pun segera meninggalkan Jongin dan kyungsoo di kantin hanya untuk sesegera mungkin bertemu Jongdae, hingga akhirnya langkahnya terhenti oleh manusia setinggi 6 kaki di hadapannya ini dan memutuskan untuk menemui Jongdae nanti.

 

“Hei... apa kau masih marah padaku?, aku menghawatirkanmu!, apa kau tak bisa melihatnya?, seharian aku mencarimu, aku dengar kau bersama Jongdae si Troll itu!, dan kau tahu seharian aku memikirkan hal buruk yang mungkin terjadi padamu!”

 

Mendengar penjelasan Kris yang panjang lebar, suho mengangkat kepalanya dan memandang wajah Kris yang memang lebi tinggi darinya itu dengan ekspressi yang masih sama –datar –

 

“apa pedulimu?, apa pedulimu padaku huh?!, sebagai apa? Sahabat? Apa menurutmu dua orang yang pernah bersama sebagai kekasih bisa menjadi sahabat?!, kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan, kau mendapatkan Lay!, dan itu artinya kau kehilangan diriku!, jadi jangan pernah temui aku lagi!” gertak Suho

 

Kris mungkin tak menyadarinya, namun ketika Suho mengatakan itu semua tubuh mungilnya gemetar dan kedua tangannya menggenggam erat berharap ia masih bisa untuk sekedar berdiri tegak.


 

--------------------------------------------

 

 

Suho terduduk di sebuah kursi, di hadapannya Jongdae dengan serius menatapnya intens, sebelum akhirnya menggoreskan cat ke atas kanvasnya dengan cepat dan teratur.

Gerak tangannya lincah menari di atas kanvas dan mengguratkan tiap warna-warna yang menakjubkan di atas kanvas.

 

“Hyung... kau.. baik baik saja?, ehm.. jika permintaanku untuk menjadikanmu muse lukisanku ini memberatkanmu maka...”

“tidak Jong-ah.. aku baik-baik saja, hanya saja.... pikiranku terasa kacau”

“terlihat jelas”

“benarkah?”

“ehm!, apa keberatan jika bercerita?”

 

Suho menatap Jongdae sesaat, dan ia mengangguk perlahan ketika di lihatnya mata Jongdae yang berkilat-kilat dan terlihat lucu dengan goresan cat di pipi kanannya.

 

“namanya Kris...”Ujar suho membuka pembicaraannya

“aku tahu.. dia pemuda china yang tampan dengan tinggi 6 kaki, benarkan?”

“ya.. dia pemuda china yang tampan, dan kau benar dengan tinggi badannya. Kami dulu pernah bersama, aku mencintainya, dan ku rasa masih sampai sekarang”

 

Jongdae menghentikan gerak tangannya saat Suho mengatakan itu semua, entah Suho sadar atau tidak, namun seketika saat itu senyum Jongdae berganti dengan raut wajah yang muram.

 

“tapi dia... dia menyukai sahabatku sendiri, dan mereka bertunangan beberapa minggu yang lalu, aku... aku marah pada mereka, aku.. sangat marah, namun aku tak bisa berbuat apa-apa, aku tak bisa menarik Kris ke sisi ku lagi karena dia telah bahagia bersama Lay, dan itu... sangat menyakitkanku, aku ingin mati rasanya saat itu”

“hyung...”

 

Suho menarik nafasnya perlahan sebelum akhirnya sebuah bulir air mata jatuh dari sudut matanya, ia mengusapnya kasar dan kemudian kembali membuka mulutnya untuk bercerita,  meski dengan tubuh yang gemetar dan isakan, ia terus bercerita.

 

“Yang aku kecewakan darinya bukanlah tentang perselingkuhannya dengan sahabatku, hanya saja.... ia tak pernah meminta maaf pada ku, mereka tak pernah melakukannya, aku berfikir, apakah mereka tak pernah memikirkan perasaanku, hingga dengan mudahnya mengkhianatiku seolah aku akan baik-baik saja!, mereka...”

 

 

Setelah itu tak ada lagi kata-kata yang keluar dari bibir suho, ia menundukkan wajahnya dan membiarkan air mata semakin deras mengalir dan membasahi lantai studio, sesaat ia sedikit terkejut saat ia merasakan sebuah rengkuhan dari sepasang tangan yang melingkar di dadanya,

ia bisa merasakan tubuh Jongdae yang memeluknya dari belakang seolah ingin merasakan kesedihan yang ia rasakan, dan dengan itu Suho berbalik dan menangis di dalam pelukan Jongdae yang mengelus punggungnya pelan sembari membisikkan padanya

 

“jangan menangis, pria seperti itu tak layak kau tangisi, hyung... kau pantas untuk mendapatkan seseorang yang lebih baik darinya”ujar Jongdae lembut.

 

 

--------------------------------------

 

 

Suho thought he would meet someone whose better than kris, but he never thought if that person is jongdae

 

Kyungsoo bisa melihat senyuman di wajah Suho yang telah lama hilang akhirnya bisa kembali dan dia cukup terkejut saat Suho membiarkan Jongin menghabiskan semua sup, serta dengan senang hati memasak kembali untuk nya,

hal itu membuat Kyungsoo juga merasa bahagia melihat Hyung kesayangannya dapat kembali tertawa ceria seperti yang seharusnya.

 

“Yaaah.. Kyung~”pekik Suho, saat Kyungsoo memeluknya erat di taman kampus, dan reaksi yang sama juga ditunjukkan Jongin yang menatap nya tak percaya

“biarkan aku memelukmu hyung... aku merindukanmu”ujar kyungsoo sembari memejamkan matanya dan kedua tangannya tak mau melepaskan tubuh Suho dari pelukannya

“hei.. apa maksudmu?, kita bertemu setiap hari di rumah, di kampus, dan di kafe, kenapa kau ini kyung~?”

“tidak... kemarin-kemarin bukanlah Suho hyung~, tapi hari ini.. hari ini aku melihat suho hyung kembali”

 

Suho tersenyum, mendengar ucapan kyungsoo, dan dengan senang hati ia pun membalas pelukan kyungsoo, dan bisa dilihatnya asap invisible yang keluar dari ubun-ubun Jongin

 

“maafkan aku Kyung~, dan bisakah kau lepaskan aku, sebelum Jongin menerkamku, dan merobek-robekku menjadi potongan kecil?”

Kyungsoo melepaskan pelukannya, namun senyuman tak pernah lepas dari wajahnya, dan ketika melihat kesempatan itu, Jongin pun meraih tubuh Kyungsoo dan memeluknya dari belakang

 

“Ya!, Kim Jongin!”pekik Kyungsoo

 

Suho menatap kedua adik sekaligus sahabatnya itu dengan penuh perhatian dan rasa sayang, sedikit penyesalan muncul dalam benaknya, karena selama ini ia terlalu larut dalam kesedihannya setelah berpisah dengan Kris dan melupakan begitu saja orang-orang yang menyayanginya.

Jongdae benar, ia akan menemukan seseorang yang lebih baik dari Kris, dan sejujurnya..... Suho berharap jika orang itu adalah Jongdae.

 

----------------------------------------

 

 

Suho melirik angka di jam tangannya dan ia tersenyum saat ia tahu bahwa ini adalah waktu untuknya bertemu Jongdae  untuk membantunya dalam proyek lukisan.

Sudah dua minggu ini keduanya menghabiskan waktu bersama di studio dimana Suho menjadi muse untuk lukisan Jongdae, namun selain itu keduanya juga menghabiskan banyak waktu untuk mengobrol, saling begurau, dan tak jarang mereka pergi untuk jalan-jalan atau bersepeda bersama.

 

Entah sejak kapan Suho menjadi mulai akrab dan nyaman bersama dengan Jongdae hingga ia pun tak mengetahui tentang kabar putusnya hubungan Lay dan Kris.

Dan itu cukup mengejutkan Suho saat mendengarnya langsung dari Kris yang lagi-lagi menghentikan langkahnya untuk bertemu Jongdae.

 

 

“Suho-ah... dengarkan aku, aku minta maaf, heung?.. aku tak pernah benar-benar bahagia bersama Lay... hanya kamu yang bisa membuatku bahagia Suho-ah, kumohon kembalilah padaku” pinta Kris penuh harap

 

Suho meringis kesakitan saat kedua tangan Kris mencengkeram kedua bahunya, namun ia berusaha menahannya dan tetap menunjukkan bahwa dirinya kuat.

 

“Suho-ah.. kumohon jawab aku!”

“tidak Kris, aku tidak bisa!, aku.. aku memaafkanmu tapi aku tak bisa menerima mu kembali, aku sudah memutuskan untuk melupakanmu Kris” jawab Suho berusaha setenang mungkin

“Apa ini karena si Troll itu? Huh?”

 

Suho sedikit terlonjak saat Kris menyebut Jongdae sebagai Troll, dan sejujurnya itu membuat amarahnya sedikit membuncah.

Dan sepertinya amarah itu terlihat jelas bagi Kris, hingga sebuah seringai terbentuk di wajahnya.

 

“Jadi benar? Cih... aku tak menyangka pemuda konyol seperti itu bisa membuatmu melupakanku!, apa kau sudah buta?, atau kau mulai tak waras?, apa istimewanya si Troll itu dibandingkan aku huh?! Apa?!”

 

Suho hanya terdiam, ia terlalu sibuk menahan setiap luapan amarah yang muncul tiap kali Kris menjelek-jelekan Jongdae

Dan tanpa di sadari keduanya, seseorang dengan wajah muram dan tertunduk dalam mendengar setiap percakapan mereka dari balik pohon

 

“Yah... Kim Suho, kembali ke akal warasmu dan mulailah semua kembali bersamaku, percayalah... kau akan menyesal jika kau lebih memilih bersama Troll itu dibanding denganku, aku berjanji aku akan membuatmu bahagia”

 

Suho menatap mata Kris tajam, terlihat jelas amarah nya yang tak lagi bisa di tahannya hingga akhirnya sebuah tamparan keras berhasi ia layangkan tepat di wajah tampan Kris, dan suho tersenyum puas untuk tanda merah di wajah Kris.

 

“kau akan membuatku bahagia?, setelah apa yang kau lakukan padaku?, huh?... Nama nya Kim Jongdae dan asal kau tahu, dia sejuta kali lebih baik daripada dirimu, Ya, di mungkin seorang Troll, dia konyol dan dia terlihat bodoh, tapi dia... dia tak pernah menyakiti siapapun, dia orang yang baik, dia... dia yang mampu membuatku melupakanmu, dan membuatku untuk lebih menghargai apa yang kumiliki, sesuatu yang tak pernah kau sadari. Cinta yang tulus dari orang yang kau cintai”

 

Dan setelah mengatakan itu semua Suho berjalan meninggalkan Kris yang masih meringis kesakitan memegangi pipinya yang nampak merah.

 

 

---------------------------------------

 

 

“Jongdae-ah... maaf aku..”

Belum sempat Suho menyelesaikan kalimatnya, ia ternganga melihat studio yang nampak rapi dengan hiasan-hiasan bunga dan balon di sekitarnya, belum selesai dibuat kagum oleh dekorasi ruangan, mata Suho terpana pada sebuah lukisan di tengah ruangan,

lukisan dirinya yang tersenyum penuh kebahagiaan, dengan sebuah ilustrasi dirinya sebagai angel yang turun ke bumi.

 

Suho menyentuh lukisan itu perlahan, jari jemarinya menyapu permukaan lukisandan semua memori selama ia bersama Jongdae pun muncul membuat senyuman tergurat manis di wajahnya, sama seperti senyumnya yang tergambar di lukisan.

Dan betapa terkejutnya Suho ketika ia menemukan lukisan lain, dengan dirinya sebagai objek lukisan, terlihat jelas detail gambarnya, dan ia bahkan mengingat itu semua sebagai dirinya di masa lalu.

Ia hendak menyentuh lukisan-lukisan itu sebelum akhirnya perhatiannya teralihkan oleh suara getar handphonenya

 

“Drrrtttt”

 

Suho berhenti untuk melihat pesan di layar handphonenya, dan segera ia berlari menghambur keluar begitu ia membaca pesannya.

 

 

‘Suho hyung.. terimakasih karena telah membantuku menyelesaikan lukisanku,maaf, karena selama ini telah merepotkanmu Hyung.... setelah ini aku akan berhenti mengganggumu, dan ku harap kau bahagia’

                                                                                                                                                                         -Jongdae-

 

 

-------------------------------------

 

 

Jongdae menghela nafas panjang sebelum akhirnya ia merebahkan tubuhnya di atas rerumputan dan memandang langit senja yang berwarna jingga dengan goresan ungu menghiasinya menciptakan gradasi warna yang cantik.

Sebuah lukisan alam dari sang maestro pencipta alam semesta.

 

“Yah Kim Jongdae!, Himnae!, setidaknya kau bisa melihatnya tertawa ceria setelah ini, dia mendapatkan seseorang yang pantas untuknya, seorang malaikat seharusnya mendapatkan seorang yang setampan pangeran dan bukannya troll sepertimu”Ujar jongdae pada dirinya sendiri

 

 

Langit senja hari itu membawa pikiran Jongdae pada sebuah pesta yang ia datangi malam itu, tentu bukan sebagai tamu karena meski ia mengenal pemuda yang tengah bertunangan itu sebagai teman kampusnya, namun kenyataan jika ia hanya seorang Troll yang tak pernah dianggap sebagai teman siapapun tentu hanya bisa masuk ke pesta ini sebagai seorang pelayan.

Seperti biasa, setelah melayani tamu-tamu undangan ia akan beristirahat sejenak di luar gedung pertemuan, karena sejujurnya Jongdae tak pernah menyukai keramaian karena menurutnya berbagi oksigen bersama dengan banyak orang membuat nafasnya menjadi semakin berat.

 

“Hei kau.... apa kau punya sebotol wine?”

 

Jongdae cukup terkejut saat seorang pemuda mabuk menepuk punggungnya sebelum akhirnya pemuda itu jatuh dan tersungkur di hadapannya.

Dengan susah payah Jongdae mengangkat tubuh pemuda itu, dan mendudukannya bersandar di sisi tangga.

 

“aku tidak memiliki wine, tapi... aku membawa sebotol soju hari ini, kau mau?”tawar Jongdae pada pemuda itu dan pemuda itupun meraihnya

“apa kau tahu siapa aku?” tanya pemuda mabuk itu

 

Jongdae tersenyum dan  menganggukkan kepalanya “Kau Kim Suho kan?, aku selalu melihatmu di kelas musik”

 

“benar... dan kau tahu pemuda yang bertunangan itu? Hah!.. dia... kekasihku, dan yang bersamanya... dengan lesung pipit bodohnya itu... dia sahabatku.. manis bukan? Sahabatku dan kekasihku akhirnya bertunangan”

 

Jongdae tersenyum getir mendengar celotehan Suho yang masih susah payah menenggak Soju yang ia berikan sebelum akhirnya menjatuhkan kepalanya di atas pundak Jongdae dan terlelap di sana.

 

 

 

“Kau tahu hyung... aku benci melihatmu seperti ini, ini lebih menyakitkan daripada saat aku melihatmu bersamanya”gumam Jongdae sembari melirik ke arah Suho yang terlelap dengan suara dengkuran yang lembut

 

“Yah Jongin-ah!, kau cari dia di sana, dia bisa saja melakukan hal-hal konyol!”teriak seseorang dari arah pintu keluar

 

Jongdae segera berlari meninggalkan Suho tergeletak begitu saja di tangga, dan setelah dua orang mengambilnya serta membawanya keluar, Jongdae pun memutuskan kembali ke dalam Ballroom untuk membereskan gedung usai acara, namun langkahnya terhenti saat sudut matanya melihat kilatan cahaya yang ternyata muncul dari gelang dengan hiasan raindrop yang tergeletak di lantai, maka sebelum ia masuk ke dalam gedung Jongdae pun memungutnya dan ia tahu kepada siapa gelang itu akan dikembalikannya.

 

/Flashback end/

 

 

 

“Jongdae-ah!”

 

Jongdae terlonjak saat mendengar suara Suho yang memanggilnya, segera ia membuka matanya dan bagkit dari tidurnya untuk melihat Suho yang tersenyum kepadanya, dan meski terlihat terengah-engah, senyum di wajah Suho tetap terlihat indah seperti biasanya

 

“Hyung... bagaimana bisa kau..”

“lukisanmu”

 

Jongdae tersenyum mendengar perkataan Suho, namun senyuman itu tak bertahan lama dan tergantikan oleh wajah terkejut ketika Suho menghambur ke arah Jongdae dan memeluk tubuh pemuda itu erat-erat.

Bisa tercium aroma vanilla manis yang terkuar dari tubuh Suho, dan Jongdae pun membalas pelukan itu erat.

 

“Kumohon... jangan tinggalkan aku”Ujar Suho terisak

“Hyung.... aku... “

“aku mencintaimu”

“hyung tapi aku.... kau.. bukankah seharusnya kau bersama Kris?, kalian terlihat serasi bersama”JawabJongdae sembari tertunduk

“Bodoh!, apa menurutmu sepasang kekasih bersama hanya untuk terlihat pantas?, aku mencintaimu dengan segala yang kau miliki, kebaikanmu, ketulusanmu, dan semuanya, aku mencintaimu kim Jongdae”

“Hyung.... aku... juga mencintaimu”

 

Suho kembali memeluk erat Jongdae, dan Jongdae pun membalas pelukannya, keduanya saling memandang dan sedetik kemudian Suho bisa merasakan  bibir Jongdae yang bergerak kaku di bibirnya yang basah,

Suho tersenyum di tengah ciuman itu, ia tahu itu bukanlah ciuman terbaik yang pernah ia rasakan tapi itu ciuman yang tulus yang diberikan dari seorang Troll bernama Jongdae untuknya.

 

Dan itu lebih dari cukup untuk membuatnya bahagia.

 

 

 

intermezzo

"apa itu artinya Suho hyung telah menepati janjinya?"Bisik Jongin pada Kyungsoo

"ssshhttt diamlah, atau mereka akan tahu kita di sini!"ujar Kyungsoo setengah berbisik

"Apa itu artinya, Jongdae akan menjadi kekasih Suho?, well itu artinya Angel baru saja terjatuh ke lembah troll..."kekeh Jongin

"dan itu artinya kau berhutang padaku Jongin!"

"eh?"

"ingat taruhan kita di awal?"

"aaiiiissh baiklah-baiklah"

"hehe bagus, anak pintar!"

 

dan setelah hari itu, Kyungsoo, Suho dan Jongdae di buat terpingkal-pingkal saat melihat UCC buatan Kyungsoo dengan Jongin sebagai bintangnya. dimana dalam video itu Jongin mengenakan baju ala girl group dan menyanyi serta menari ala girl group.

"Ya.. puas-puaskan saja kalian tertawa!"gerutu Jongin kesal

"hei... bukankah itu bagus, kau membuat semua orang tertawa"ujar Kyungsoo sembari menghapus air mata di sudut matanya karena terlalu keras tertawa.

"kau suka?"tanya Jongin tanpa melupakan pout di bibirnya

Kyungsoo tak menjawab, ia mendekatkan wajahnya pada wajah Jongin sampai akhirnya bibir keduanya bertemu, membuat Jongin terbelalak kaget, dan melihat Kyungsoo yang menutup mata, Jongin pun menutup matanya.

sementara pasangan lai -Suho dan Jongdae - perlahan berjalan menjauh meninggalkan kedua pasangan Jongin dan Kyungsoo.

 

"Kurasa aku harus belajar dari kyungsoo"Ujar Jongdae tiba-tiba dan kemudian keduanya pun tertawa bersama.

 

Happy End ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
JinPlumplips
i feel sorry toward some readers who knowing me as Krisho or sometimes Kaiho writer but yeah i'm just human who can't resist when suchen with their cuteness

Comments

You must be logged in to comment
hrikaray
#1
Chapter 2: hohohooo... mpos tuh buat Kris makanya jangan jahat kaya gitu :p
sweet and cool ceritanya :3 envy ama Suho deeeh u.u
author lanjutkan karyaaa muuuu~~~
Archiffa #2
Chapter 1: Hohoho
sumpah kris jahat banget disitu..
Two thumbs up buat authornya,aku suka alur dan bahasa penulisannya!
Daebak!
JunMaWu #3
Chapter 1: kiyuuuuutt banget thor, ini ff selain krisho yg aku sukaaaaa,,, god job keep writing ^^9
guylian #4
Chapter 2: Sip authorr'-' mana krishonya-_- ?? Hiatus ye ?? Cepetan hiatusnyeee!! Udah kangen ama ffnya Exo nihhh!!
sparkyurievil #5
Chapter 1: kereeen.... nyampe bingung mau komen apa.
jarang bgt ada ff dg pair suchen.
Melati_Biru #6
waaahhhh.... kraayyyy~~~
fhayfransiska #7
Chapter 1: its funny ^^
fhayfransiska #8
Chapter 1: its funny ^^