Suara itu

A Step Closer to You Part (Light my Love INA Version)
alone+girls+wallpapers+%282%29.jpg
 
 
A Step Closer to You
By: Rati 최고(Cheigo)
 
Matahari musim panas bersinar sangat cerah hari ini, biasanya cuaca seperti ini akan diikuti oleh hujan pada sore atau malam harinya. Kimmi mengantar langkahnya pada tempat favoritnya. Ia membawa sebuah payung yang diberikan oleh seseorang padanya minggu lalu, sebenarnya Kimmi menolak untuk terjebak dalam asumsinya, namun semakin kuat ia berusaha melupakan hal itu, semakin jauh ia jatuh pada rasa penasaran dan keingin tahuannya. Hal itulah yang lantas membuatnya terus berharap untuk bertemu dengan orang itu sekali lagi.
Hari ini, genap seminggu berlalu semenjak Kimmi selalu menunggu kehadiran orang tersebut di halaman belakang stasiun radio terbesar di Seoul ini. Jantungnya selalu berdebar kencang ketika ia merasa sesuatu bergerak mendekatinya, namun ia selalu berakhir dengan rasa kecewa karena pria yang dinantinya tak jua kunjung tiba.
“Srrkkk.. Srkkk..” Kimmi mendengar langkah kaki mendekat kearahnya. Kimmi memalingkan wajahnya. “Gommaengie?” ujarnya menerka-nerka.
“Miauwww~” terdengar sahutan dari seekor kucing berwarna abu-abu kehitaman. Kucing dengan ras Black Russian itu berjalan mendekat dan berhenti diantara kaki Kimmi.
Kimmi tersenyum senang. “Gommaengi!! Ternyata benar kau!!” pekiknya kegirangan. Ia lantas meraih kucing tersebut dan membawanya kepangkuannya. Gommaengi adalah teman pertamanya dihalaman belakang ini, ia pulalah yang memberi nama cantik pada kucing penurut ini.
“Sudah lama sekali, kemana saja kau? Kupikir kau mau meninggalkanku sendiri!” Kimmi menggaruk kepala Gommaengi. “Oo, tapi____” sesaat Kimmi ragu untuk membagi ceritanya pada Gommaengi, namun pada akhirnya ia memutuskan untuk memberitahu temannya ini. “Beberapa hari lalu ada seorang pria yang datang kemari,”
“Miauww!”
“Eung! Aku juga heran bagaimana mungkin pria itu bisa berakhir disini, tidak ada seorang pun yang suka menghabiskan waktu disini selain kita berdua, bukan begitu?” Kimmi mengangkat Gommaengi tepat kedepan wajahnya, Kimmi terkikik ketika Gommaengi mulai menjilat pipinya.
“Miauwww!”
“Eung? ireum? (namanya)” Kimmi mulai lagi, ia selalu menganggap sahutan dari Gommaengi sebagai alasan untuk melanjutkan curahan hatinya, seolah ia dan Gommaengi benar-benar mengerti satu sama lain. Jika orang lain melihatnya, mereka pasti akan menganggap Kimmi gila, namun bagi Kimmi ini adalah salah satu cara untuk menjaganya agar tetap waras, setelah segala sesuatu yang terjadi padanya, Gommaengi adalah satu-satunya teman terbaik miliknya. Tempat dimana ia bisa berbagi apa saja tanpa merasa malu atau khawatir rahasianya akan terbongkar.
“Namanya__” Kimmi tersenyum lembut, tanpa sadar rona pada wajahnya berubah menjadi kemerahan. “Minjun___ Kim Minjun,”
“Miauw.. Miauww~”
“Benar bukan?!” Kimmi bersemangat mendengar respon cepat dari Gommaengi. “Aku juga berfikir bahwa nama itu sangat bagus. Kim Minjun__” Kimmi kembali mengulang nama Jun.K perlahan-lahan, hampir menyerupai sebuah bisikan. “Aku suka sekali pada suaranya, ia berbicara dalam logat Daegu yang cepat, tapi entah mengapa aku suka sekali mendengarnya.” Kimmi tidak berbohong, ia memang suka sekali mendengar cara berbicara pria itu, mungkin karena pria itu berbicara dengan begitu cepat sehingga membuat Kimmi harus memfokuskan seluruh perhatiannya pada suara Jun.K saja, dan hal itu tanpa sadar membuatnya semakin tenggelam pada suara Jun.K.
Kimmi memejamkan matanya, sekali lagi mencoba menarik suara Jun.K dari ingatannya, ia tersenyum samar namun kemudian menarik nafasnya. Tangannya kembali mengelus Gommaengi yang duduk dengan tenang dipangkuannya. “Aku tidak pernah bertemu dengannya lagi, aku selalu menunggu ia datang, tapi sepertinya pria itu tidak akan pernah datang kembali lagi. Apa dia benar-benar tidak marah padaku?” Kimmi bergumam pada dirinya sendiri, mengingat pertemuan terakhirnya dengan Jun.K ada kemungkinan bahwa pria itu masih salah paham padanya.
“Ahh.. bagaimana jika benar dia masih ma____ Oo? Gommaengi? Kau mau kemana?” pekik Kimmi ketika ia merasa Gommaengi tiba-tiba melompat dari pangkuannya, dalam hitungan detik kucing itu sudah benar-benar menghilang dari pendengaran Kimmi.
Kimmi menarik nafasnya. “Aigoo (ya ampun) bahkan Gommaengi pun memilih untuk pergi secara tiba-tiba~ hahh__” Kimmi tersenyum samar, membiarkan langkah kaki Gommaengi menjauh darinya.
“KYAAAAAA OPPAAA!!!!”
Tiba-tiba saja Kimmi mendengar teriakan fans dari arah depan gedung.
“Oo! Watta (sudah datang)” ujar Kimmi bersemangat.
“2PM, 2PM!!” Kimmi mendengar teriakan lain.
“2PM?” Kimmi bergumam, ini pertama kalinya ia mendengar nama boyband ini.
“KYYAAAAA NICHKHUN OPPA!!”
“Nichkhun!” seperti biasa, Kimmi selalu mengulang nama-nama yang didengarnya.
Ia lantas mendengar teriakan itu semakin histeris. “KHUN OPPAA!!!”
Kimmi tertawa. “Heoll (wah) Nichkhun pasti begitu tampan, gadis-gadis itu terus menerus meneriakkan namanya.”
“CHANSUNG-AH!! JUNHO-YAHHH!!”
“Khun, Chansung, Junho.” Kimmi mulai menghitung dengan jemarinya.
“TAECKYEON OPPA!!! WOOYOUNG OPPA!!”
“Taeckyeon, Wooyoungie? Huwaa nama mereka unik-unik.” Kimmi menambah jejeran jemarinya. Kimmi masih mencoba mendengarkan lagi, ketika satu nama lain muncul.
“JUN.K OPPAAAAA!!!!” teriakan kali ini juga tidak kalah histeris.
“Jun.K?” ulang Kimmi. “Huwa, nama yang ini juga tidak biasa.” Kimmi mendengar lagi, namun tidak ada nama lain yang didengarnya, lambat laun teriakan para fans mulai mereda. Kimmi tersenyum. “Ber-enam!! Mereka pasti sangat hebat.” Kimmi berasumsi dari teriakan histeris fans yang didengarnya.
Setelahnya Kimmi bergegas memasang perangkat headset-nya, ia memasang tuning radionya dan berhasil menemukan siaran radio yang dikehendakinya dalam waktu singkat. Tidak lama kemudian suara ceria Shindong___ penyiar favoritnya mulai terdengar.
“CAHHH!! 2PM Ossooseyo! (selamat datang diacara kami)” Kimmi tertawa mendengar suara semangat Shindong. Pria ini selalu terdengar bersemangat dan mampu membuat acara yang dibawakannya menarik tanpa cela. Shindong lantas memutar satu lagu pembuka sebelum ia mulai mewawancarai bintang tamunya pada siang hari ini.
“Lagu terbaru 2PM, muenteug, check this out!” ujar Shindong yang diikuti oleh alunan piano indah pada awal lagunya.
Johta (lagu ini bagus)” Gumam Kimmi, tanpa sadar memejamkan matanya untuk meresapi suara-suara indah yang didengarnya. Lagu tentang cinta itu dibawakan dengan begitu baik oleh suara-suara merdu member 2PM, tidak hanya melodinya, lirik lagu yang ada didalam lagu tersebut juga begitu indah. Kimmi semakin terlena dalam lagu sendu yang baru pertama kali didengarnya ini. Ia memejamkan matannya erat-erat, imajinasinya mulai bermunculan, menggambarkan lirik-lirik lagu yang didengarnya didalam kepalanya. Lagu tersebut terus berputar dan mencapai reff bagian pertama.
Na wae irohke neon ittji mothae aphaya haneunde___
“DEGH!!” hentakan keras mengejutkan Kimmi, ia serta merta membuka matanya, tangannya meremas ponsel digenggamannya.
I moksori... i moksori... keu bun moksori!! (suara ini.. suara ini adalah... suara pria itu)”
Kimmi tertegun, bahkan hingga lagu mencapai akhir, gadis ini masih saja tertegun, masih tidak percaya dengan suara yang baru saja didengarnya menutup kesuluruhan lagu dengan begitu indah.
“Yahh! Lagu ini bagus sekali!! Aku mendengar Jun.K yang mengarang lagu ini sejak dua tahun lalu, apa benar begitu?” Kimmi akhirnya mampu membawa dirinya kembali pada kesadarannya. Namun hal itu tidak lantas membuang rasa penasarannya akan suara yang baru saja didengarnya. Kimmi menunggu jawaban dari seorang pria yang dipanggil Shindong dengan sebutan Jun.K.
Sementara itu didalam studio, Jun.K tengah tersenyum, ia membawa microfon mendekat padanya dan bersiap untuk menjawab pertanyaan Shindong. “Ne! Matjayo, I nuraereul jaega mandeurossoyo__ (iya itu benar, aku menciptakan lagu ini)”
“DEGH!!” Kimmi berdiri dari duduknya. Jantungnya berdetak begitu kencang. “Suara ini___ tidak salah lagi, suara ini adalah suara Minjun  ssi, Kim Minjun!”
***
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
KimHyejeong #1
Chapter 2: part 3 donk lanjutin lumayan bagus ceritanya di tambahin konflik lebih banyak