Tentang dia yang menunggu, dan mereka yang terlupa.

" Waktu terus berjalan ke depan tanpa sedetikpun kembali, seiring dengan ingatan yang terkikis sedikit demi sedikit.

Ia telah melupakan segalanya, tapi ada dalam hatinya yang mengatakan, "Kau pernah berjanji untuk menunggu" dan tanpa keraguan ia menunggu ditempat yang hatinya tunjukkan.

Ia terus menunggu."

Menunggu dalam ketidakpastian dan ketakutan, demi seseorang yang iapun tak dapat mengingatnya.

"Jika kau bertanya mengapa, ia takkan menjawab selain dengan "Aku tak tahu."

Karena yang ia ingat hanyalah namanya dan sebuah janji yang terus ia penuhi, meski ia tak secuilpun mengingat dengan siapa ia berjanji."