This kind of Marriage part 4

This kind of Marriage

Hyejin pov

Sung mi: sekarang kau tidak perlu menutupi apapun dariku, ceritakan semuanya padaku.

Hyejin: aku tidak memiliki seorang ayah, aku bahkan tidak tahu apa makna seorang ayah dan seperti apa sosok itu. aku hanya hidup dengan oemmaku tanpa siapapun. Kami berdua menjalani hari-hari bersama, aku tidak pernah merasa sedih atau kesepian, karena oemmaku sangat menyayangiku, dia tahu segala hal tentang diriku. Aku benar-benar tidak butuh siapapun, hanya dia. Suatu hari saat aku duduk di tahun akhir bangku SMA, oemmaku jatuh pingsan di tempat kerjanya, saat aku membawanya ke rumah sakit, oemma terkena penyakit di paru-parunya, aku bahkan tidak mengerti penyakit semacam apa itu. oemma menjalani hari-harinya di rumah sakit, semakin hari dia semakin kurus. Tepat di hari kelulusanku, oemmaku koma, dia tidak sadarkan diri selama berhari-hari. Aku hanya bisa mengetahui bahwa dia masih hidup dari mesin penghitung detak jantung yang terpasang di tubuhnya. Setiap hari aku mengamati benda itu, aku khawatir sewaktu-waktu benda itu akan memperlihatkan hal yang menakutkan. Suatu saat sebuah keajaiban datang, oemmaku tersadar dari komanya, ia memanggil namaku dan katakan dia sangat mencintaiku. Dia berpesan agar aku hidup dengan baik dan tidak menyusulnya.  Saat mendengarkan ucapan itu, aku takut dan benar-benar takut akan sebuah kemungkinan buruk yang bisa terjadi. aku berusaha meyakinkan diriku dan oemma jika dia baik-baik saja dan akan segera sembuh, tapi semua Itu hanya harapan hampa, oemmaku meninggal, dia pergi meninggalkanku.

Oemmaku memiliki seorang sahabat yang telah bersama dengannya sejak SMA, mereka sangat dekat, wanita itu bahkan hampir setiap hari datang ke rumah sakit untuk melihat oemmaku. Saat oemma meninggal, dia menyampai sebuah pesan yang oemma katakan padanya, mereka menjodohkanku dengan putra ahjuma itu. aku heran kenapa oemmaku sampai membuat keputusan semacam itu dan aku lebih heran dengan ahjumma itu yang dengan senang hati menyerahkan putranya untuk di jodohkan denganku. aku tidak punya pilihan, aku tidak mungkin menolak keinginan terakhir oemmaku.

Aku tidak menyangka jika ternyata putra ahjuma itu adalah seorang SHINee onew, awalnya aku fikir dia akan menolak, tapi di luar dugaan dia menerimanya dan kami membuat kesepakatan untuk menikah diam-diam.

Sung mi: apa member SHINee yang lain tahu kalian menikah?

Hyejin: tentu saja, mereka bahkan menganggapku salah satu dari bagian keluarga mereka.

Sung mi: joengmal?

Hyejin: saat aku mulai berfikir jika dia mencintaiku, aku mendapatkan sebuah fakta menyakitkan. aku melihatnya berciuman dengan yeoja lain.

Sung mi: MWO? NUGU?  jung ah ?

Hyejin: benar. Seharusnya aku tidak datang dalam hidupnya. semua ini salahku.

Sung mi: hyejina…

Hyejin: sekarang keadaanya sangat rumit, aku tidak bisa menyelesaikan masalah keluargaku. Aku harus menjaga jarak dengannya agar tak ada yang mengetahui keberadaanku. Aku harap, semoga dengan jalan ini dia juga bisa melupakanku secara perlahan.

Sung mi: maksudmu kau tidak akan kembali ke sana?

Hyejin: aku tidak ingin merusak hidup yang sudah ia gapai dengan bersusah payah.

Sung mi: tapi kalian sudah menikah.

Hyejin: aku tidak mengerti pernikahan semacam apa yang tengah aku jalani. Biarkan saja semuanya seperti ini.

Sung mi: aku juga tidak berhak mencampuri hubungan rumah tanggamu. Aku yakin kau sudah memikirkan keputusanmu dengan baik.  Mulai saat ini kau tinggal di sini saja bersamaku.

Hyejin: tidak usah, aku bisa merepotkanmu, lagi pula aku harus mencari kerja.

Sung mi: anyio… aku tinggal di sini sendirian, orang tuaku di bussan. Kau bisa bekerja bersamaku, immoku memiliki sebuah butik, dia memintaku membantunya memasangkan bunga atau manic-manik di pakaian yang ia rancang. Biasanya aku mendapat bayaran dari setiap pakaian yang selesai aku kerjakan, aku memakai uang itu untuk membeli tiket konser dan kebutuhan shawolku, tidak mungkin aku meminta uang kepada orang  tuaku untuk hal semacam itu. kau juga bisa bekerja, aku akan sampaikan pada immoku. Ottae?

Hyejin: sungmia… aku tidak tahu caranya membalas jasamu.

Sung mi: aish… tidak usah bicarakan masalah itu, aku sangat senang bisa berteman denganmu, aku tidak akan sendirian lagi, itu sudah lebih dari harapanku.

                                                            ***************************

Jinki pov

Aku melajukan mobilku cepat menuju rumah, baru saja oemma menelfon dan dia bilang hyejin tidak ada di rumah,  dia belum pulang padahal sekarang sudah hampir tengah malam. Aku benar-benar kesal dengan hyejin, kenapa dia begitu kekanak-kanakkan? Seharusnya dia mendengarkan dulu penjelasanku bukannya membalasku dengan cara pergi bersama namja lain. Apa Jangan-jangan dia pergi bersama namja itu? aish… aku sudah cukup stress dengan pekerjaanku, presdir marah-marah padaku, menejer sibuk mengomeliku, semua yang aku lakukan dianggap salah, sampai semua member ikut terkena imbasnya. Aku harus menghindar dari serbuan wartawan, harus berbohong mati-matian untuk menutupi semuanya. Kenapa hyejin harus membuat masalah di saat seperti ini?

Aku berlari menuju kamar hyejin yang juga kamarku, kulihat oemma sedang duduk di ranjangku dengan wajah menunduk.

Jinki: sudah berapa lama dia tidak pulang?

Jinki oemma: dia tidak pernah pulang selarut ini, dia sangat patuh dan dia begitu baik.

Aku berinisiatif membuka lemari hyejin, tidak ada kopernya di sana dan semua pakaiannya juga tidak ada. Apa dia pergi? ke mana dia pergi?

Jinki oemma: jinkiya…

Kudengar suara oemma memanggilku, aku berbalik menatapnya kemudian menghampirinya.

Jinki oemma: oemma menemukan ini.

Oemma menyerahkan sebuah kertas yang aku yakini surat untukkku. aku meraih kertas itu dan membacanya.

Jinkishi… mianhaeyo… aku sudah hadir dalam hidupmu, seharusnya aku tidak pernah datang. Maaf aku telah mengacaukan segalanya. Aku tidak bermaksud melakukan semua itu, aku juga minta maaf atas nama oemmaku yang telah memaksamu untuk menikah denganku, mungkin oemmaku tidak tahu jika kau adalah seorang idol. Semoga kau bisa memperbaiki lagi karirmu dan menemukan yeoja yang lebih baik. Aku akan pergi, aku akan menjalani hidupku sendiri, aku tidak akan pernah lagi menyusahkanmu, oemonim atau siapapun. Terimakasih untuk semuanya, aku tidak akan melupakan setiap hal yang pernah kita lalui.

Song Hyejin

Jinki oemma: namja yang waktu itu mengantarkan hyejin pulang adalah saudaranya. Kau tahu? Tuan kim yang bekerja sebagai composer di SM itu adalah appa hyejin dan dong ho adalah putranya. Sangat rumit memang, tapi itu adalah kenyataanya. Jinkiya… hyejin sangat menyayangimu…

Tanganku gemetar hingga surat hyejin terjatuh dari tanganku. Oh tuhan, betapa kejamnya aku, aku telah menuduh istriku melakukan hal yang selama ini justru aku lakukan, aku bersalah karena tidak percaya padanya. tubuhku merosot ke lantai, garis-garis lantai yang lurus terlihat buram karena air mataku yang menggenang. Aku menangis, untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku menangis karena yeoja. Semua perasaan berkecamuk di hatiku, rasa bersalah, menyesal, dan rasa rindu, aku merindukannya, aku merindukan senyumnya yang manis, kepribadiannya yang sederhana, tatapannya yang indah dan semua hal tentang dia. Tapi yang aku lakukan justru membuatnya jauh dariku, aku membuatnya membenciku dan sekarang dia meninggalkanku.

Kurasakan tangan oemma mengelus lembut punggungku.

Jinki: oemma, kita harus menemukannya.

Jinki oemma: kita akan berusaha.

                                                            ***************

Jinki pov

Aku merebahkan tubuhku di ranjang milikku yang dulunya juga milik hyejin. Mataku tertuju pada sebuah foto besar yang terpajang di dinding kamar ini, foto pernikahanku.

Jinki: apa aku sudah mencintainya?

Kali ini aku membernakan sebuah persepsi yang mengatakan rasa cinta dan sayang baru akan kita sadari saat orang itu telah pergi, dan akhirnya yang ada hanyalah penyesalan. Bagaimana kabarnya sekarang? apa dia baik-baik saja? Dia pasti merasa sangat kesepian. Hyejin, yeoja itu aku sangat ingin melihatnya lagi, tapi kondisiku tidak memungkinkan diriku untuk pergi menemuinya. Pagi ini menejer memberitahuku tentang skandal yang akan dia ciptakan tentang aku dan jung ah noona, meskipun kami tidak ada hubungan apapun, berita itu akan tetap menyebar dan orang-orang akan berfikir aku dan jung ah noona memang ada hubungan special. Satu hal yang pasti, hyejin juga akan mendengar berita itu dan dia akan semakin membenciku. Aku tidak bisa menemuinya untuk bicara dan menjelaskan semuanya, dan aku sangat membutuhkannya untuk di sisiku di saat seperti ini.

Jinki: yeobo… odiesso?

                                                *****************************

Hyejin pov

Aku dan sung mi duduk di tempat kami biasa menghabiskan waktu, dia sengaja membawaku ke sini karena dia bilang aku sudah seperti zombie, aku tidak tahu atas alasan apa dia menggapku seperti itu.

Sung mi: hyejina… sudah seminggu lebih aku tidak melihatmu tersenyum, kau bilang kau baik-baik saja tapi kenyataanya kau tidak baik-baik saja.

Aku menatap sungmi dan berusaha tersenyum padanya.

Sung mi: kau tidak bisa membohongiku.

Aku hanya menatapnya.

Sung mi: sudahlah, aku harus kuliah. Sebaiknya kau jalan-jalan dulu sebelum pulang, aku rasa kau butuh sedikit refreshing.

Dia tersenyum kemudian berlalu meninggalkan aku di sini sendirian. Aku hanya duduk menatap orang-orang yang sibuk hilir mudik, orang-orang dengan hidup yang  beragam.

Tak lama kemudian duduk seseorang di sebelahku, namja yang waktu itu.

Dong ho: sepertinya kau sedang tidak stabil.

Hyejin: aku baik-baik saja.

Dong ho: hidup memang sulit…

Hyejin: bagaimana kau bisa menemukanku? Bukankah dulu kita tidak dekat?

Dong ho: kau tahu? Saat di hari kelulusan kita, oemma dan appaku bercerai. Aku sangat membenci appaku, dia meninggalkan oemmaku demi mencari seseorang yang dulu juga dia tinggalkan.

Hyejin: sekarang di mana oemmamu?

Dong ho: dia sudah meninggal. Bukankah nasib kita tidak jauh berbeda?

dia tersenyum sambil mengucapkan perkataan itu, tapi tersirat sebuah kepiluan di sana.

dong ho: saat oemmaku di rawat di rumah sakit, dia menceritakan semuanya padaku. dulu, saat appa dan oemmaku masih kuliah, appa memiliki seorang yeoja chingu yang masih duduk di bangku SMA,  hubungan mereka sangat baik sampai akhirnya appa mengenal oemmaku di saat dia mengalami masalah dengan yeoja chingunya. Setelah beberapa waktu berlalu, appa meminta oemmaku untuk meninggalkannya karena dia benar-benar mencintai yeoja chinggunya, tapi semua itu tidak mudah. Saat itu oemma tengah mengandung diriku dan itu semua karena appa, oemma meminta pertanggung jawaban dari appa sehingga mereka menikah. Selama masa pernikahan, appa benar-benar menjadi suami yang baik, bahkan lebih dari kata baik. Tapi kemudian ia meminta oemmaku meninggalkannya lagi karena menurutnya aku sudah cukup dewasa untuk mengerti semuanya, dia bilang dia ingin mencari cintanya lagi. saat itu oemmaku tengah sakit, mendapati berita semacam itu dari suaminya, kondisi oemma semakin menurun. Oemma memintaku mencari yeoja yang di cari appa tersebut. aku menemukan sebuah foto di laci kerja appa, foto seorang yeoja, dan di balik foto tersebut tertulis “february,1993 ;song jihyo; SMA **********” . aku mencari yeoja bernama jihyo itu dan berhasil mendapatkan alamatnya, dan ternyata song jihyo yang dimaksud di sana adalah oemma dari teman sekelasku song hyejin yang selama ini diejek karena tidak memiliki ayah. Aku kemudian menyelidiki semuanya, ternyata oemmamu dalam keadaan hamil sama seperti oemmaku saat oemmaku menikah.

Hyejin: lalu kenapa kau mencariku?

Dong ho: aku hanya ingin tahu bagaimana keadaan saudaraku yang telah berkorban demi diriku. Mianhae, seharusnya dulu aku menolongmu ketika murid-murid itu membullymu.

Hyejin: sudahlah, semuanya sudah berlalu, lagi pula dia tidak akan pernah menemukan oemmaku, dan mungkin saja tidak mengetahui diriku.

Dong ho: dia mengetahuimu dari oemma suamimu, kau tahu sendiri oemma jinki hyung dan oemmamu bersahabat, dan appa juga tahu hal itu.

Hyejin: lalu apa yang kau inginkan?

Dong ho: aku ingin kau menerimanya sebagai appamu, karena itu pesan terakhir oemmaku.

Hyejin: apa kau tahu? Terkadang kita tidak bisa mewujudkan setiap pesan terakhir yang seseorang sampaikan saat maut akan menjemputnya. Pesan itu hanyalah pesan yang bisa terjadi dan bisa dilupakan. Aku tidak akan kembali padanya, aku tidak memiliki seorang appa semenjak aku lahir sampai maut menjemputku. Jika kau bertemu dengannya, katakan dia tidak perlu mencariku karena hanya akan sia-sia saja.

Aku berdiri dan meninggalkan namja bernama dong ho itu. aku sudah menemukan jawaban dari pertanyaan yang selama ini ingin aku temukan. Aku tahu kenapa oemma tidak pernah menceritakan apapun tentang namja itu, oemma pasti terluka karena dikhianati oleh namja itu. namja brengsek, seenaknya dia berselingkuh di saat dia masih bersama oemmaku, apa namja itu tidak pernah memikirkan perasaan oemmaku dan yeoja itu? aku tidak akan pernah memaafkannya, tidak akan. Dia yang sudah menghancurkan hidup oemma dan menjeratku dalam kehidupan yang mengerikan ini.

                                                            **********

Aku melangkahkan kakiku melewati kawasan pertokoan bersama sung mi, aku sudah menceritakan tentang pertemuanku dengan dong ho dan pembicaraan kami. Aku heran kenapa dia begitu keras membujukku untuk menerima namja itu lagi.

Tiba-tiba langkah sung mi berhenti tepat di tempat pertama kali kami bertemu, dia menatap layar TV yang sama dengan yang waktu itu kami lihat. Aku tidak tahu acara apa yang sedang berlangsung, tapi di sana di sebutkan

SHINee onew membantah jika dirinya telah menikah dan saat ini tengah menjalani hubungan special dengan jung ah”

Sung mi: hyejina… sebaiknya kita pulang, berita seperti ini pasti hanya kebohongan belaka. Aku yakin itu.

Apa ini skandal yang dimaksud menejer waktu itu? aku rasa ini bukanlah rekayasa seperti yang dia katakannya waktu itu padaku.

                                                ********************

Aku menghempaskan tubuhku di ranjang milikku dan sungmi, aku memandang cincin pernikahan yang masih melingkar di jari manisku. Aku bahkan masih berharap dia akan mencariku dan merubah segalanya, aku rasa harapanku terlalu melankolis. Semua ini bukanlah kisah dongeng, bukanlah cerita picisan dalam drama, dan bukanlah kisah indah di dalam setiap ending . semuanya hanya pemikiranku saja, aku terlalu naïf , terlalu banyak berharap. Aku sudah meninggalkannya, seharusnya aku juga sudah meninggalkan segala kenangan tentang dirinya. Tapi kenapa? Kenapa setiap saat bayangannya tetap muncul? kenapa Setiap saat aku akan teringat padanya,  kenapa setiap saat aku memikirkannya? Rasanya begitu sulit, begitu sulit meyakinkan hati dan perasaanku bahwa aku akan baik-baik saja tanpa dia.

Sung mi: hyejina… kau tidak boleh berburuk sangka dulu, bisa saja skandal itu memang hanya sebuah rekayasa.

Hyejin: aku sungguh berharap itu adalah kenyataan karena memang ada sesuatu diantara mereka bukan? Mereka saling mencintai, mereka bisa saling memiliki, dan mereka bisa mewujudkan itu.

Sung mi: lalu bagaimana denganmu?

Hyejin: aku hanyalah orang yang sejenak hadir di hidupnya. aku tidak akan merusak hidupnya dengan impian bodohku, biarkan saja dia hidup bahagia dengan segala hal yang telah ia raih.

Sung mi: tapi kalian sudah menikah.

Hyejin: baik sudah menikah ataupun belum, tidak ada yang tahu hubungan kami. Lagi pula pernikahan ini hanyalah sebuah coba-coba yang kami lakukan, dan percobaan itu gagal.

Sung mi: aish… bagaimana bisa kau bilang semuanya gagal di saat kalian baru memulainya?

Hyejin: lebih baik mengakhirinya di awal dari pada nanti akan semakin banyak yang terluka dan kesusahan. Sudahlah sung mi, aku baik-baik saja.

Aku merebahkan tubuhku membelakangi sung mi yang mengeluh karena aku tidak mendengarkan pendapatnya. Air mataku mengalir, aku menangis dalam diamku. Oemma benar, hidup tak semudah yang di bayangkan, banyak sekali hal-hal yang tidak kita duga terjadi, dan terkadang hal itu sangatlah menyakitkan.

                                                *********************************

Jinki pov

Aku menatap layar TV dengan tatapan kosong karena fikiranku tengah sibuk dengan hal lain yang sedari tadi berkecamuk di otakku. Hari ini aku bertemu dengan yong guk ahjussi, kata-katanya masih terekam jelas di memoryku.

“aku adalah ayah dari istrimu, aku tahu mungkin terdengar aneh bagimu tapi itulah kenyataanya. Aku tidak menyangka jika ternyata saat itu song jihyo tengah hamil. Aku menyesal telah meninggalkannya. Aku tahu, mungkin hyejin tidak akan mau menemuiku, aku hanya ingin orang lain tidak memperlakukannya buruk seperti selama ini, aku ingin putriku juga di hormati seperti yeoja lain”.

Aku merasa kata-kata itu menyindirku, secara tidak langsung dia mengatakan jika aku tidak memperlakukan putrinya dengan baik, lalu bagaimana denga dia? Dia meninggalkan hyejin dan oemmanya. Aku masih ingat saat hyejin bilang dia tidak tahu sosok seorang appa itu seperti apa dan bagaimana. Kata-kata sederhana yang membuat aku sangat terharu, aku bisa membaca sebuah kerinduan akan sosok seorang ayah dari ucapannya itu. apa aku memang tidak memperlakukan hyejin dengan baik? Aku menyakitinya dan meninggalkannya. Aku membohonginya malam itu demi mendapatkan hal yang seharusnya belum saatnya aku dapatkan, aku belum mencintainya saat itu, sedangkan dia, dia begitu yakin dengan perasaannya padaku.

Minho: hyung, bagaimana kabar hyejin? Apa dia masih belum pulang?

Jinki: aku masih belum mendengar kabar apapun, aku sudah mencarinya ke rumahnya, tapi tidak ada. Aku tidak tahu di mana aku bisa menemukannya.

Key: sabarlah hyung, aku yakin setelah gossip ini mereda dia akan kembali hyung.

Jinki: aku tidak yakin dengan itu, dia bilang dia tidak akan kembali.

Taemin: hyung, bersabarlah, mungkin rumah tanggamu sedang di uji.

Jonghyun: hyung, apa kau benar-benar mencintainya?

Jinki: dulu aku tidak yakin dengan hal itu, tapi setelah dia pergi aku baru menyadarinya.

Key: penyesalan memang selalu datang belakangan hyung. kami akan selalu mendukungmu hyung apapun yang terjadi. kau tidak boleh putus asa, kita pasti akan menemukannya.

Aku beruntung masih memiliki mereka, mereka yang selalu ada di sekelilingku memberikan dukungan setiap saat.

Jinki: gumawo.

                                                ********************

Author pov

Sung mi melangkah dengan yakin, hari ini dia akan datang ke sebuah stasiun TV tempat SHINee akan melakukan schedule. Dia harus menemui onew bagaimanapun caranya. Sung mi sudah tak sanggup lagi membiarkan masalah ini berlarut-larut, jika hyejin tidak mau menyelesaikannya, maka dia akan meminta penjelasan onew dan mungkin bisa menemukan penyelesaian dari masalah mereka.

Sung mi memasuki gedung perusahaan TV tersebut bersama gerombolan fans lainnya, ia tidak langsung memasuki ruangan studio melainkan mencari ruang ganti yang biasa di pakai SHINee. Jika sebelumnya sung mi adalah seorang fans yang sangat patuh dan sopan, maka kali ini ia akan melakukan apapun demi tujuan yang sudah ia rencanakan sejak beberapa hari yang lalu. Sung mi sengaja tidak memakai atribut fans seperti lighstick, hadbanner, karena ia bisa tertangkap dengan mudah.

Saat sampai di lantai 3 tempat SHINee akan shooting, sung mi bertemu dengan seorang staff.

Staff: apa kau bekerja di sini? Mana kartu namamu?

Sung mi: aku tidak bekerja di sini.

Sung mi berusaha menjawab setenang mungkin.

Staff: lalu apa yang kau lakukan di sini?

Sung mi: aku adik sepupu dari Lee jinki, atau SHINee onew.

Staff: benarkah?

Kemudian staff itu terlihat menelfon seseorang meyakinkan tentang sung mi. merasa terancam sungmi berlari menghindari orang itu, alhasil si staff itu mengejarnya. Saat sung mi berhasil menemukan ruangan SHINee, dia membuka ruangan itu dan menemukan semua member SHINee di sana, hanya mereka berlima di sana, sepertinya mereka sedang istirahat menjelang show. Tapi sayang, tepat saat itu juga sang staff berhasil menangkap sungmi, sung mi bersusah payah melepaskan dirinya, sementara sang member SHINee hanya beriskap biasa karena hal seperti ini sering terjadi, fans nakal yang mencoba masuk.

Sung mi: onew oppa, kita harus bicara.

Karena merasa namanya di panggil, onew menatap yeoja itu. dia tidak mengenalnya dan mulai yakin jika itu adalah salah satu dari fans.

Onew: kapan-kapan kita bertemu lagi.

Onew menyapa sung mi seramah mungkin meskipun sungmi dalam keadaan di tarik oleh para staff dan keamanan. Tapi sungmi, bukan jawaban seperti itu yang ia inginkan dari onew.

Sung mi: SONG HYEJIN!!! 04 MEI 1994!

Raut muka onew yang awalnya begitu menawan, sebuah topeng yang selalu ia gunakan kini berubah menunjukan wajah aslinya.

Onew: lepaskan yeoja itu.

Para staff yang awalnya sibuk menarik sung mi akhirnya melepaskan yeoja itu kemudian pergi berlalu dan kembali menutup pintu. Sung mi bersusah payah menelah air ludahnya, bagaimana tidak, dia tengah berada diantara kelima member SHINee yang kini tengah menatapnya.  Kemudian Onew yang awalnya duduk beralih menghampiri sungmi.

Onew: bagaimana kau tahu nama itu?

Sung mi: mungkin hyejin tidak pernah cerita tentang diriku padamu, tapi dia menceritakan semuanya padaku.

Sung mi mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan fotonya bersama hyejin untuk meyakinkan jinki bahwa sebenarnya dia memang mengenal hyejin.

Sung mi: aku tahu masalah kalian begitu rumit, aku bahkan tidak tahu penyelesaian seperti apa yang mungkin bisa kalian lakukan. tapi semua ini tidak akan pernah selesai jika terus begini. Hyejin tidak mau menemuimu, dia bilang dia tidak mau merusak karirmu. Dia selalu bilang dia baik-baik saja dan semuanya akan kembali normal. Tapi parahnya dia tidak baik-baik saja, aku tidak sanggup melihat hyejin terus seperti itu. Dia tidak menyentuh makanannya, selalu bilang dia kenyang padahal ia tidak makan barang secuilpun, dia tidak pernah ke luar kecuali jika aku memaksanya, dia tidak tidur selama berhari-hari, dia sering menangis sendirian, setiap dia melihatmu di TV dia tidak bisa menyembunyikan rasa rindunya. Aku tahu aku tidak berhak ikut campur, tapi aku benar-benar tidak bisa membiarkannya terus seperti itu, dia bisa mati perlahan. Aku mohon, lakukan sesuatu untuk hyejin, aku mohon.

Sung mi berlutut di hadapan jinki yang masih tidak percaya dengan cerita panjang yeoja itu, sung mi bahkan sampai menitikkan air matanya memohon pada jinki.

Jinki: di mana dia sekarang?

Sung mi: dia tinggal bersamaku.

Jinki: bawa aku ke sana.

Taemin: lalu bagaimana dengan Shownya?

Key: biar nanti aku yang urus. Sudah sebaiknya sekarang kalian pergi sebelum menejer hyung tahu.

Sesuai perintah key, kedua orang  itu pergi, sebelumnya jinki menyempatkan diri mengganti pakaiannya dan menyamar seperti biasanya agar tidak terjadi hal buruk.

Sementara itu member SHINee lain sibuk berbohong pada menejer mereka dengan mengatakan jika jinki tiba-tiba diare dan segera pergi ke rumah sakit dengan oemmanya.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet