Chapter 1 : This is where everything begins...

The Tale of The Five Kingdom (Indonesian)

 

1 Agustus 2013, Sebuah pulau terpencil, Indonesia

        Suara gemericik api dapat terdengar di obor-obor orang-orang itu. Terlihat 5 bayangan yang dihasilkan cahaya oranye itu menelusuri kegelapan, jauh dari sinar matahari yang sedang bersinar terang di Ekuator.

        Sinar api menerangi sekeliling tempat itu, memperlihatkan bebatuan yang menembus dari langit langit berkisar ratusan jumlahnya. Bagian tajam batuan itu mampu menembus kepala orang yang berjalan itu kalau jatuh, namun mereka berjalan terus tanpa menghiraukan hal tersebut.

        Tempat itu luas namun hanya ada kegelapan di depan mereka. Cahaya yang mereka miliki hanya mampu menembus kegelapan dengan radius 5 meter disekeliling mereka, memperlihatkan bebatuan, kelelawar, maupun air yang menetes dari langit langit.

        Sesekali, terdengar suara kelelawar yang terganggu dari tidurnya dan terbang ke arah pintu masuk gua. Namun orang orang ini tidak goyah sedikitpun dan terus berjalan kedepan.

        Setelah berjalan selama beberapa menit mereka berhenti. Sebuah pintu besi yang seharusnya tidak ada didalam sebuah gua gelap terpampang di depan mereka. Di tengah tengah pintu itu tergambar sebuah logo berbentuk lingkaran yang ada tulisan ATLBS di dalamnya.

       Tidak heran akan kejadian aneh itu, salah satu mereka mengintip ke sebuah lubang yang terdapat di belahan kanan pintu itu. Tiba tiba terdengar suara mesin yang dilanjutkan dengan tampilan cahaya hijau dibawah lubang itu yang menampilkan tulisan LOADING... selama seper sekian detik.

        Lalu, pintu itu berdesis dan bergerak ke atas menampilkan interiornya yang dapat membuat orang yang baru melihatnya ternganga. Sebuah superkomputer terletak ditengah tengah ruangan itu, beserta puluhan komputer yang berjajar di depannya. Terhilah banyak orang berjalan kesana kemari melakukan pekerjaan mereka masing masing.

        Ruangan itu, singkatnya canggih. Dindingnya berlapiskan krom yang berkilat indah, penerangannya dengan menggunakan LED yang dimasukkan ke dalam tabung lampu. Lantainya juga terbuat dari krom dan dapat terlihat bayangan lima orang yang sedang berdiri di depan pintu dan melihat ke dalam interior ruangan itu. 

        "Sampai kapan kalian akan berdiri di situ!"

        Seorang pria berusia sekira 30 tahunan berjalan ke arah mereka berlima. Mukanya bersinar - sinar dengan cahaya kegembiraan meski diselubungi oleh kelelahan yang mengerumuni tubuhnya. Walaupun sudah berusia kepala tiga namun dia tetap sigap dan bersemangat. Dia memakai sebuah jas putih diatas pakaiannya.

        "Maaf, hanya sekali lagi mengagumi tempat kerja kami." kata salah satu dari mereka.

        "Terserahlah... Namun cepat ke pos kalian masing - masing. Beta test terakhir kita akan segera dimulai."

        "Oh! Berarti sudah 99% selesai?"

       "Ya! Selama kalian berlima keluar, kita telah siap mengedit dan menyelesaikan bagian bagian terakhirnya. Semua kesalahan dan error pun telah diperbaiki. Selama tidak ada kesalahan yang fatal dalam beta test kali ini. Kita akan bisa merilisnya ke publik bulan depan. Kalian cepat membantu proses penyatuannya dulu!"

        "Wah! Mari kita cepat selesaikan projek ini!"

        Mereka segera menuju ke komputer mereka masing - masing dan suara ketikan keyboard mulai terdengar dari komputer mereka.

        Pria itu tersenyum dan berjalan ke arah superkomputer di ruangan itu.

        Tiga buah layar raksasa. Itu kesan pertama yang melihat superkomputer itu. Layar itu terletak di sebuah bufet panjang yang berdesain melengkung dengan cat utama silver dan beberapa kombinasi warna warna lain.

        Di belakang layar itu, ratusan kotak kotak processor dikumpul dalam sebuah benda yang seperti 'rak'. Rak rak itu jumlahnya kira kira sepuluh dan cahaya tampak berpendar dari lubang lubang yang ada di 'pintu' rak itu.

        Kabel kabel tidak terlihat berserakan, kabel kabel dari masing masing rak disatukan dalam satu kabel besar sebelum disatukan dengan sebuah kabel yang bercabang tiga yang terhubung ke masing masing layar raksasa itu.

        Sebuah keyboard hologram yang berpendar sinar merah terletak di depan layar tengah tersebut.

        "Ah... Setelah jerih payah selama 3 tahun ini, akhrnya saya akan menyaksikan buah manis yang dihasilkannya."

        Pria itu tersenyum dan secara tidak sadar jantungnya berdebar serta keringat bercucuran dari pori pori tubuhnya. Dengan gemetar, dia mengambil sapu tangan dari kantung celananya dan mengelap keringat dari dahi dan wajahnya. Bahkan dengan puluhan air conditioner yang mnyala di ruangan itu, bulir bulir keringat terus terbentuk dari tubuhnya.

        "Pak! Beta test version 1308.01.2345 telah bisa dimulai!"

        Orang yang melapor itu tidak dapat menyembunyikan kegirangan dari suaranya ataupun dari wajahnya yang memiliki sebuah senyum yang menyilaukan. Pria 30 tahunan itu lalu tersenyum singkat dan mengacungkan jempolnya diikuti anggukan kepalanya.

       Pria itu lalu berbalik menghadap superkomputer itu. Sebuah gambar epic yang dibuat tim designer terlihat menajubkan di layar raksasa tersebut. Sebuah tulisan "The Tale of The Five Kingdom" terpampang besar dan jelas usaha besar telah dibuat untuk menghasilkan tulisan dengan kombinasi warna dan desain tulisan yang begitu indah.

        Sebuah tanda press OK to Start terpampang kecil di bagian terbawah cover projek itu.

        "The Tale of The Five Kingdom! - Beta Version 1308.01.2345! Dengan ini Dimulai!"

        Suara lantang yang menyemangatkan hati mengiringi usahanya menekan tombol Enter dengan jari telunjuknya.

        "Beta Test Start! Compiling All resources! Countdown Starts!"

        Suara mesin yang keluar dari superkomputer itu hampir tertutupi suara yel yel kegirangan dari para hadirin ruangan itu.

        "10..09...08...07...06..."

        Pria itu mengangkat tangannya dan melambai ke bawah dengan pergelangan tangannya. In tensitas yel yel pun turun dengan gerakan itu seperti volume televisi yang dikecilkan.

        Penerangan ruangan itu juga digelapkan. 

        "03...02...01... Project Starts!"

        Sebuah sinar terang menembus keluar dari layar raksasa itu.

        "The Tale of The Five Kingdom... By ATBLS Research Center."

        Layar itu pun berganti warna...

        

        

  

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet