A Kiss

Untouchable

 

Part 3

A Kiss

Kim Junmyeon POV

Matahari pagi menyeruak dari Jendela kamarku menembus melalui celah-celah gorden putihku, membangunkanku dari tidur yang terlampau singkat. Aku harus begadang mengerjakan tugas Sains ku semalam, berkutat dengan rumus-rumus kimia hingga hanya menyisakan sepertiga malam untukku beristirahat.

Selesai menyegarkan tubuhku dengan air super dingin yang mengalir dari shower, segera aku turun untuk menyiapkan sarapan dan usai mengisi perutku dengan dua potong sandwich tuna kesukaanku dan segelas orange juice, aku kembali ke kamarku di lantai 2, menarik sebuah coat musim semi berwarna hijau tosca, dan segera mengenakannya, 

saat keluar kulirik kamar ayahku yang sedikit terbuka. Saat masuk bisa kucium bau alkohol bercampur muntahan yang cukup kuat menusuk hidungku, memaksaku mengerutkan hidung karena baunya benar-benar tak karuan.

“Aaah Junmyeon-ah... kau akan pergi sekolah?”

“heumm..., aku sudah menyiapkan sandwich di dapur!, ayah makanlah!” ujarku

Ayahku mengangguk pelan sambil mengerjapkan matanya dan kemudian tersenyum padaku, dan tanpa sengaja mataku menemukan bekas luka goresan di tangannya.

“Ayah terluka??!!” tanyaku khawatir

Ayahku memandang luka di tangannya, bekas goresan benda tajam, darah kering terlihat di sekitar lukanya.

“seorang pelanggan klub, mengamuk semalam. Dia mabuk sangat parah, aku berusaha menenangkannya dan dia malah memberiku bekas luka ini dan juga muntahan di bajuku!” ujarnya lemah, yang kemudian diikuti helaan nafas panjang

Aku mentapnya penuh khawatir, aku ingin mengobatinya, tapi aku takut menyentuhnya!, dan sekarang aku hanya bisa menatapnya dengan rasa iba dan khawatir.

Ayahku tersenyum padaku, seolah mengerti apa yang aku pikirkan.

“Tidak apa-apa!, aku akan segera membersihkannya!, kau pergilah sekolah!, jangan khawatirkan ayah, ayah bisa menjaga diri ayah sendiri!” ujarnya lembut mencoba menenangkannku.

Aku hanya bisa menangguk, mendengarnya.

Kematian ibuku, adalah sebuah titik tolak kehidupanku dan ayahku, semuanya berputar dari kehidupanku yang bahagia, menjadi hidupku yang seperti ini, ayah tak lagi bekerja di perusahaan karena dipecat dan ia pun bekerja di sebuah klub sebagai bartender karena bantuan temannya. 

Dan aku selalu sendiri di rumah menunggunya hingga lewat tengah malam, meski terkadang aku lebih dulu tertidur sebelum ia datang. 

Ketika pagi aku berangkat sekolah dan ayah akan tertidur karena kelelahan, dan saat aku kembali ke rumah, dia sudah pergi bekerja.

Aku benar-benar kesepian, dan menyedihkan!, jika dulu Baekhyun sering menumpang tidur di rumahku dan menemaniku terjaga hingga larut malam, sambil berbincang mengenai banyak hal. 

Dia sangat suka bicara dan aku sangat senang mendengarnya. 

Sepanjang malam ia akan bercerita bagaimana adiknya merusak dvd film kesukaannya, dan bagaimana ayahnya memberikan tanda bekas gores yang panjang pada bemper mobil baru mereka. Hari-hari yang menyenangkan saat aku, Baekhyun dan Kyungsoo bersama, namun sekarang ia telah bersama dengan para Queenka dan Kingka, menikmati hidupnya yang penuh dengan kemewahan, kepopuleran, segudang pria dan para gadis yang siap ia ajak berkencan di prom night.

“Butuh tumpangan ke sekolah, beauty?!” ujar seseorang yang kini berdiri di depanku yang tengah duduk di halte menunggu bis.

Aku mendongak untuk melihat wajah pemilik suara yang cukup berat itu. Cukup membuat leherku sakit karena ia benar-benar tinggi.

“K...Kris??”

Kris tersenyum manis melihatku yang masih menatapnya bingung.

“Butuh tumpangan?” ujarnya kembali sambil menggerakkan kepalanya menunjukkan porche putihnya yang terparkir manis di tepi jalan

“ee....eh??!, a...aku...!”

“sudahlah!, ayo!” ujarnya sambil mengulurkan tangannya

Aku tak menjawab hanya menatapnya yang masih tersenyum, dan tanpa mempedulikan uluran tangannya, aku mengangguk pertanda setuju.

Dia sedikit bingung namun sejurus kemudian tersenyum dan membukakan pintu mobil mewahnya untukku.

5 menit berjalan, hening... tidak ada sepatah katapun keluar dari bibir kami, dan yang terdengar hanya suara deru mobil yang bahkan terlalu halus di telinga.

“So...soal kemarin...” ujar kami bersamaan

“ma...maaf” ujar kami bersamaan kembali

Kami saling pandang dan kemudian tertawa, aku menggaruk tengkuk ku, tersenyum kaku padanya, dan kemudian tertunduk, aku yakin wajahku sekarang pasti sudah sama merahnya dengan udang rebus yang dijual di restoran tepi pantai langganan ayah.

“baiklah kita sudah sampai!!” ujar Kris sambil memakirkan mobilnya di basemen gedung sekolah.

Ia berjalan keluar membukakan pintu mobilnya untukku, dan bertingkah seolah ia adalah pelayanku dan aku adalah seorang putri, dengan membungkuk ia mempersilahkanku keluar dari kereta besi mewahnya.

“te....”

“Yaaa!! Kris!!”

Belum sempat aku mengucapkan terimakasih, seseorang memanggil Kris, kami berdua menoleh ke arah sumber suara, dan... Ya!, para Kingka terlihat melambaikan tangannya pada Kris, dan Kris pun membalas nya

“Kau mau ikut bersama kami Junmyeon ?” tawar Kris padaku

Aku hanya menggelengkan kepalaku pelan

“terimakasih” ujarku

“heum...”

Kris berlari meninggalkanku di basement sendiri, dan melihat punggungnya yang semakin menjauh entah mengapa membuatku sedih, kami memang tak banyak bicara, namun melihat senyumnya dan sikapnya padaku... dia terlalu baik untuk menjadi seorang Kingka!!!

“waaah lihat siapa yang ada di sini...?!!”

Aku menoleh dan kutemukan segerombolan Queenka yang menatapku seolah aku adalah hidangan penutup sarapan mereka yang siap untuk di lahap. Dan Baekhyun ada di sana!!

“Apa yang di lakukan seorang Nerd di basemen?, kau menguntit?!!” Ujar Jiyeon sang leader Queenka sambil memberikan smirk memuakkan.

“Apa yang kau maksud penguntit?!, aku ke sini karena seseorang memberi ku tumpangan!!” ujarku melawan,

“tunggu..... kulihat kau baru keluar dari mobil ini.... dan ini....”

“mobil Kris!!” jawab salah seorang dari mereka

Mengetahui bahwa aku baru saja berangkat sekolah menumpang mobil Kris, tak kusangka mampu membangunkan amarah Jiyeon. 

Kulihat ia sekarang menatapku penuh benci, tangannya mengepal penuh amarah dan dengan sekali hentakan ia berhasil mendorongku membuat punggungku membentur mobil porche Kris yang terparkir tepat di sampingku.

Sakit!, 

 

tapi berusaha tidak kutunjukkan kesakitanku, dan kembali menatap Jiyeon berani. 

Kulirik Baekhyun yang berdiri di belakang sambil menundukkan kepalanya tak berani menatapku. Tapi sejurus kemudian Pandanganku beralih kembali ke mata Jiyeon karena dia menarik daguku dengan paksa dan itu berhasil membuatku mengerang kesakitan, karena leherku serasa diplintir.

“Lihat aku saat aku bicara!!!!”

“a.....a...apa.... yang.... kau inginkan??” ujarku sambil menahan tangis,

aku sekarang benar-benar takut, karena seperti yang sudah ku jelaskan, Jiyeon Menyentuhku, dia menyentuh dagu ku, yang itu artinya dia baru saja menyentuh kulitku!!, dan itu membuatku ketakutan.

“Ji.....Jiyeon ah!!”

Baekhyun tiba-tiba menginterupsi, dengan masih menundukkan wajahnya dan tangan yang saling beradu di sekitar  kemejanya nya.

“Se....sebaiknya....”

“APA??” ujar Jiyeon gusar

“sebaiknya kita kurung saja dia!!” ujar Baekhyun sambil menatap Jiyeon, berusaha meyakinkan Jiyeon, bahwa itu ide yang bagus.

Dan bisa kulihat smirk memuakkan kembali terpampang di wajah Jiyeon yang menatapku dengan glare membunuh. Namun aku tak peduli, karena yang kuinginkan, ia segera melepaskan tangannya dari wajahku, yang kurasa kini berubah menjadi pucat.

Para Queenka mendorongku ke dalam kamar mandi dan membuatku terjerembab di Closet, dengan kepala terbentur dinding kamar mandi, aku menggosok kepalaku dengan gusar dan meringis kesakitan, dan bisa kulihat mereka menikmati kesakitanku. Namun tidak cukup sampai di situ penderitaanku. 

Beberapa anggota Queenka mendudukkanku dengan paksa di kloset, aku berusaha berontak, namun mereka terlalu kuat dan mereka banyak!!. Mareka mengikatku dan menutup mulutku dengan lakban. Aku menggeliat berusaha berontak namun yang ada seluruh tubuhku terasa kebas karena ikatannya benar-benar kencang!. 

Mereka tertawa puas melihatku yang sedari tadi menggeliat seperti ulat. Mereka menutup pintu kamar mandi, dan tak lupa menyiramku dengan air dari atas pintu kamar mandi membuat seluruh tubuhku basah!, aku hanya bisa menangis menerima perlakuan mereka dan berharap dapat segera keluar dari dalam sini dengan selamat.

Kris POV

Aku tak melihat Junmyeon di kelas seharian, tak juga di Cafetaria sekolah ataupun perpustakaan!, dia bahkan tak terlihat di kelas Sains hari ini. Aku khawatir padanya, entah pergi kemana ia seharian ini, apa dia sakit?, atau sesuatu yang buruk terjadi padanya?, Aaaaarrrggghh bodohnya aku!, kenapa aku tak meminta nomor ponselnya dari awal!!.

Hari sudah gelap namun aku masih tak ingin beranjak dari gerbang sekolah, entah mengapa aku masih ingin di sini menunggunya berharap ia baik-baik saja.

Aku terus mengacak rambutku frustasi. Pikiran-pikiran buruk bermunculan di kepala ku dan itu membuatku tersiksa!.

“Ma....maaf!”

Kulihat seorang pemuda berwajah mungil berjalan mendekatiku, aku tidak mengenalnya, apa dia dari kelas lain?, tapi untuk apa dia di sini selarut ini?

“Ya?”

“Ah syukurlah kau masih ada di sini....”

“ada apa?” tanyaku penasaran

“ aku ingin memberitahumu tentang...... Junmyeon!!”

Baik aku mendengarkan!!

 

Aku berlari memasuki gedung sekolah, menaiki puluhan anak tangga hingga lantai 4, dengan nafas terengah-engah aku berjalan mendekati ruang toilet wanita, dengan sedikit ragu aku memasuki ruangan itu. Ini sungguh di luar kebiasaanku, aku belum pernah masuk ke toilet wanita sebelumnya, dan ini benar-benar terasa aneh!, tapi pemuda itu bilang Junmyeon ada di sini, namun.....

tak ada siapapun di sini!, 

kosong, 

tak ada suara!, 

apa dia baru saja menipuku?.

“Junmyeon-ah.... apa kau di sini?”

Masih tak ada jawaban.

Mataku tertuju pada sebuah bilik kamar mandi dengan tulisan hangeul menempel di pintunya, kupicingkan mataku untuk mengeja tiap kata yang tertulis di sana.

Hanya 2 kata yang berhasil kuterjemahkan

“Menjauh dan......mati?” (*yang tertulis adalah ‘ Jauhi bilik ini atau kau akan mati!! P.S Queenka

Apa maksudnya?.

Ah!, aku tak peduli segera kudobrak pintu itu!. Bodohnya aku karena ternyata pintu terkunci dari luar.

Mataku terbelalak melihat Junmyeon yang tergolek lemas di atas kloset, tubuhnya gemetar dan basah kuyup!, dengan keadaan terikat dan mulut tersumbat lakban.

“Astaga!! Apa yang terjadi!!, Junmyeon-ah!!”

Segera kubuka semua ikatan di tubuhnya,membuka lakban yang entah sejak kapan menyumbat mulutnya. Tak ada suara dari bibir Junmyeon dia hanya menatapku sayu dan sedetik kemudian jatuh di pelukanku. Dia.... Pingsan!!.

Aku meletakkan tubuh mungil itu dengan hati-hati ke atas Sofa, ku teliti wajah pucatnya, dan entah mengapa setetes air mata menyeruak dari sudut mataku, mengalir melewati pipiku dan jatuh di wajah Junmyeon yang masih belum juga membuka matanya.

Tanganku menyentuh lembut pipinya, Halus......dan dingin!, kutelangkupkan kedua tanganku pada wajah damainya, berharap dapat memberinya sedikit kehangatan. Aku tak peduli dengan ucapan pemuda itu, yang melarangku untuk menyentuhnya!, yang ingin ku lakukan hanya membuatnya hangat, nyaman dan  berharap dapat melindunginya.

Karena...... aku jatuh cinta padanya, ya! Aku jatuh cinta pada pemuda bermata sayu ini!, aku jatuh cinta pada pemuda unik yang kini memakai mantel musim semi di musim panas, aku jatuh cinta pada pemuda yang selalu mengacuhkanku ini. Aku... Jatuh cinta pada.... Kim Junmyeon!!

Ku lekatkan wajahku padanya, bisa kurasakan nafas lembut yang terasa lemah berhembus di wajahku yang kini hanya berjarak beberapa milimeter dari wajahnya, kupandang lekat-lekat bibir mungilnya dan memberinya sebuah kecupan lembut yang panjang.

“Aku mencintaimu Kim Junmyeon” ujarku begitu melepaskan bibirku dari bibir mungil beraroma cherry yang manis itu.

Handphone ku bergetar di meja, tertera di sana nama Kim Jongin aka Kai, segera kuangkat telefon itu. Kudengarkan setiap perkataan dari nya. Tanganku mengepal penuh amarah dan segera kubanting handphone ku ke lantai tanpa menutup telefonnya, menciptakan suara yang cukup keras dan mebuat batrei hendphoneku terlepas dari case nya. Aku tak peduli karena aku benar-benar marah pada Kai, perkataannya benar-benar membuatku jengah!. Kulirik Junmyeon yang sepertinya masih terlelap di sofa tanpa terganggu oleh suara bantingan tadi.

“Aku berjanji akan melindungimu Junmyeon-ah!!”

 

 

Buat para readerdeul.... aku minta maaf ya kalau banyak typo.. huhuhu 

makasih buat yang mau baca dan.... keep your comment ukay ^^

love you all.....

ehm.... masih mau di lanjutin kan? hehe

 

 

Ampuuuun ini udah aq update dan tiga kali aq edit T.T masiiih aja kurang teliti huhuhu harap maklum ya...

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
choieunyeon #1
Aaaa... Krishoo :* :*,, aku krisho shipper :D,
FFnya baguuss :)
amaliayisa #2
Chapter 3: aduh kok kris manis banget sih :)
mau dong jadi suho oppa kekeke dan buat jiyeon tunggu pembalasanku hahaha *evilaugh bareng kyuhyun,sehun+changmin oppa :D
Chanyeolsjagiya #3
Chapter 6: kris sweet banget ihh..
keren thor lanjut yo
Chanyeolsjagiya #4
Chapter 1: hahaha kasian suho kepanasan..
duh keren thor hahaha
vikachuu #5
Chapter 6: hiks T.T
pengen di peluk juga.
but, author nim, suho itu cewek apa cowok? di beberapa chapter kenapa ada kata kata cewek, di dalamnya. itu kadang sedikit memecah imajinasiku... :D but, kece lah ...
Evakrisuho
#6
author,takut akan sentuhan itu ada istilahnya,yaitu Haphephobia. lagipula biasanya nama2 fobia itu dlm bhs latin.
sunshining
#7
Chapter 6: aduh kaget udah end aja...seneng banget akhirnya happy ending
makasih banget eonni updatean nyaa
selamat menjalani wamil kuliah kembali!!! hwaiting!!!
Thiacy #8
Chapter 6: Beneran end??
Padhal penasaran bgt knp suho bisa dpt phobia kya gitu.trus alsan knpa kai hmpr kaya 'gitu' sama suho..
Tp yg pnting krisho udh bahagia,dan phobianya suho ilang..

Trmksih buat athornya yg udh bkin ini ff,trus bkin ff krisho yg lain lgi yaa..Fighting!!!
Evakrisuho
#9
Chapter 6: itu junmyun dlu prnh diperkosa sm siapa?kok g diceritain sih?