Leaf Fall ( Baeksoo Fanfiction )

Description

kugantungkan tatapanku ke arah daun yang menguning termakan musim, bersamaan dengan kurangkai beberapa kisah dalam sebuah fanfiction

 

Title : Leaf Fall

Rating : NC 17

Genre : Romance, Sad

Warning : , Mr.Typo

Author : Setyo Hermawan

Cast : Baekhyun, kyungsoo, Kai, Exo K_M, and random cast

 

author kini mencoba sesuatu yang baru, NO BASH, NO SILENT READER, kritik dan saran diterima dengan tangan terbuka, WARNIG – lets check it

sore ini di sebuah halte . . . .

 

Seorang namja dengan mata indah terlihat fokus menanti sebuah bus yang akan membawanya pulang seusai aktifitas sekolahnya, sesekali namja berkulit putih itu mengecek jam di pergelangan tangannya yang kecil dan terlihat imut, do kyungsoo namanya terpampang jelas di seragam putihnya,

 

“setengah jam aku menunggu, kemana bus-bus itu, huuh” keluh kyungsoo yang kembali mengayunkan kakinya, memainkannya tak ada kegiatan lain untuk mengisi kekosongan dalam rentang menunggunya

 

Tak terasa langkah kaki itu semakin cepat, menuju seorang namja yang asik mengayunkan kakinya sambil duduk di halte yang terlihat sepi,

 

“sepertinya ada yang menungguku” gumam namja dengan mata sipit itu, dan berdiri disamping kyungsoo

 

“Ohh” kyungsoo menoleh ke arah namja di sebelahnya yang ternyata sahabatnya, baekhyun, byun baekhyun, “aigoo, nega? Aku menunggumu?” kyungsoo mengerutkan keningnya

 

“tentu saja” baekhyun duduk di samping kyungsoo, melingkarkan tangannya ke pundak kyungsoo, “siapa lagi yang kau tunggu selain tetangga dekatmu, teman sepermainanmu, dan…” ucapan baekhyun terputus karena sebuah mobil hitam berhenti di depan mereka.

 

Seseorang membuka kaca jendela, seseorang yang tampak duduk dibelakang, “anyeonghaseo” namja berkulit coklat itu menggangguk sopan kearah baekhyun

 

“anyeong kai, ini kali kedua kita bertemu” ujar baekhyun sambil tersenyum

 

Kai, nama namja itu kemudian melirik ke arah kyungsoo, kai teman yang akhir-akhir ini dekat dengan kyungsoo karena mereka dipertemukan pada sebuah perkumpulan pelajar antar sekolah kemudian membuka pintu mobilnya, “kyungsoo-na, kajja aku antar kalian”

 

“jinjja” kyungsoo berdiri, “HAAh sepertinya aku terlalu lama disini” ujar kyungsoo sambil menarik lengan baekhyun, “kajja” senyumnya memaksa baekhyun berdiri

 

“ahh” baekhyun mengangkat telunjuknya seperti teringat sesuatu, “aku ada les vokal sore ini, kalian duluan saja” ujarnya dengan seyum memaksa ke arah kyungsoo dan kai

 

“bukankah kemarin sudah, sepertinya kau tak ada jadwal vokal hari rabu?” ujar kyungsoo sambil menatap mata baekhyun tajam

 

Bekhyun memalingkan pandangan kyugsoo, “ahh, tentu saja, ya di tempat lain ada” baekhyun tersenyum hambar, “aku pergi dulu, anyeong kai” baekhyun segera meninggalkan mereka berdua dengan melambikan tangan dan berlalu

 

“dasar anak itu, ada saja alasannya” ujar kyungsoo yang kemudian masuk ke dalam mobil kai

 

Mobil terus membelah jalanan sore, matahari masih tampak berjalan diantara awan-awan yang bergerombol

 

“bagaimana untuk acara festifal kampusnya kai”

 

“emm, besok mau di rapatkan lagi, kau datang kan?” ujar kai dengan wajah berharap

 

“besok” kyungsoo berfikir sejanak, “ahh, besok aku ada latihan vokal dengan baekhyun, seminggu lagi kita ada kompetisi” ujar kyungsoo sambil tersenyum kearah kai

 

Wajah kai berubah masam, “baiklah, aku juga tak datang” kai melipat kedua tangannya dan memalingkan pandangannya ke luar jendela mobil

 

“ayolah” bujuk kyungsoo, “aku akan sempatkan datang jika latihan selesai lebih cepat, arasoo” ujar kyungsoo mencoba meyakinkan kai

 

“yaksok?” kai mengangkat kelingkingnya

 

“emm” kyungsoo melingkarkan kelingkingnya ke kelingking kai, mobil berhenti disebuah gang, “thanks kai, khamsahamnida ahjussi” kyungsoo membungkuk kerarah ahjussi yang tak lain dan adalah sopir kai

 

Di sebuah halte

 

Baekhyun kembali ke halte setelah dirasa mobil yang membawa kyungsoo menghilang, nafasnya berat seperti menahan sesuatu yang begitu meyiksanya,

 

“Pabo, kenapa kau begitu bodoh baekhyun” ujar baekhyun sambil memukul dadanya yang terasa sakit, batinya terasa sakit

 

“kau bodoh baekhyun, kenapa kau tak menahannya?” baekhyun tak bisa membendung lagi air matanya,

 

*****

Ruang Vokal

 

“Akhh” luhan meregangkan otot-otot tangan dan kepalanya yang terlihat kaku beberapa menit setelah latihan usai,

 

“YAYYY” chen berlari membuka pintu tanpa kode mengejutkan baekhyun, luhan dan tentunya kyungsoo yang sedang bersiap-siap untuk pulang

 

“waeyoo” sungut luhan

 

“kata songsengnim” ujar chen sambil mengatur nafasnya, “kita diajak makan malam bersama, sebagai penyemangat kita, kajjaaa,” chen mengangkat tasnya

 

“kajaaaaaaa!!!” baekhyun berdiri dan menarik lengan kyungsoo yang masih merapikan kertas-kertasnya

 

“YA!!!” kyungsoo menekuk mukanya, kertas-kertasnya berjatuhan akibat ulah baekhyun

 

“araseo!!” ujar baekhyun dengan senyum kudanya dan membantu merapikan kertas-kertas itu

 

“kami pergi dulu ya, kalian menyusul kan?” ujar luhan

 

“course, ya kan kyungsoo” ujar baekhyun bersemangat

 

“emm, kami akan menyusul” ujar kyungsoo tersenyum kearah luhan dan chen,

 

“waeyoo?” baekhyun mengejar kyungsoo, jalannya begitu cepat,

 

“kajaa!!” kyungsoo menarik baekhyun, “bukankah mereka sudah menunggu kita?”

 

Kedua sahabat itu berjalan beriringan, sekolah tampak sepi hanya mereka berdua yang berjalan sambil sesekali bercanda, baekhyun begitu gembira jika sedang bersama kyungsoo, begitupun kyungsoo.

 

“kyungsoo-na” ujar kai berdiri di pintu gerbang sekolah

 

Baekhyun melepaskan genggaman tangan kyungsoo, “anyeong kai” ujar baekhyun mengangkat telapak tangannya

 

“kau tak menerima massage ku?” ujar kyungsoo kepada kai “kenapa masih menungguku?”

 

“justru karena massage mu aku kemari, pasti kau belum makan kan?” ujar kai tersenyum, “aku mengajakmu makan malam kyungsoo”

 

“tapi…” ucapan kyungsoo terputus

 

“pergi saja, nanti aku yang sampaikan ke songsengnim dan teman yang lain” ujar baekhyun mendorong maju tubuh kyungsoo kearah kai,

 

Kyungsoo menatap tajam kearah baekhyun,

 

“gwenchanayo, ahh, mereka pasti sudah menunggu, aku pergi” ujar baekhyun tersenyum kearah kai dan kyungsoo dan melangkahkan kakinya meninggalkan mereka berdua

 

Langkah kaki nya dipercepat, entah apa yang menyayatnya lagi dan lagi, udara malam yang dingin, baekhyun memasukkan tangannya ke saku jaket tebalnya, sambil sesekali menarik nafas berat dalam jengkal langkahnya

 

Kyungsoo melaju bersama mobil kai, matanya tertuju kearah seseorang yang berjalan di tepi, kyungsoo terus menatapnya lewat kaca depan mobil kai

 

“pak berhanti sebantar” ujar kyungsoo, mobil menepi kearah baekhyun, kyungsoo membuka pintu dan berlari kearah baekhyun

 

“waeyo?” ujar baekhyun melihat kyungsoo menghentikan langkahnya

 

Kyungsoo melepas syal di lehernya, melingkarkannya di leher baekhyun, baekhyun hanya menatapya dan menuruti apa yang kyungsoo lakukan. “jangan terlalu larut” ujar kyungsoo yang kemudian masuk kembali ke dalam mobil kai

 

Mobil kembali melaju, mata baekhyun hanya menatap sampai mobil itu terlihat kecil dan tak terlihat lagi. sesak

*****

“YAYY!!!” ujar chen lagi-lagi masuk tanpa kode,

 

“YAA!!” semprot chanyeol yang terkejut melihat kedatangan chen

 

“ada acara penembakan yang sangat manis” ujar chen berlari kearah jendela kelasnya yang berada di lantai dua

 

Seketika itu semua anak di kelasnya termasuk chanyeol menepi ke arah jendela

 

Terlihat sebuah banner denga tulisan “Kyungsoo Saranghae” yang dibawa oleh 2 anak dan dibelakangnya seorang namja membawa bunga berjalan menuju aula depan.

 

“nugunya” ujar luhan

 

“molla, aku rasa itu murid sekolah sebelah” ujar xiaumin mencoba menebak

 

“dimana kyungsoo?” ujar baekhyu kemudian

 

“tentu saja tadi dia lari menghampiri pria itu, pasti sebentar lagi sampai” ujar chen yang tadi melihat kyungsoo berlari, “nah benar kan?” ujar chen kemudian setelah melihat kyungsoo menghampiri kai

 

Baekhyun hanya melihat mereka bedua dari lantai kelasnya, meliahatnya saja membuatnya sakit, melihat orang yang ia cintai sekarang akan menjadi milik orang lain, siapa yang harus disalahkan?

 

Baekhyun memilih untuk tidak melihatnya lebih jauh, langkah kakinya berjalan meninggalkan kerumunan yang begitu bersorak untuk kai dan kyungsoo, harusnya dia senang untuk sahabatnya sendiri.

 

Di ruang vokal

 

“paboo, kau bodoh baekhyun” ujar baekhyun ambruk di depan cermin tempat mereka biasa latihan,

 

“begitu mudahkah kau melepaskannya?” ujar baekhyun ke arah bayangannya di cermin, “hanya mengungkapkan perasaanmu saja kau tak bisa, kenapa kau begitu bodoh baekhyun?”

 

“ARGGGHHHH” teriak baekhyun,

 

Sepersekian menit hanya sepi dan detak jarum jam yang menemani baekhyun di ruang vokal, beberapa anak terlihat melangkah menuju ruangan itu, langkahnya terdengar jelas di telinga baekhyun, sesegera mungkin ia hapus air mantanya,

 

‘sepertinya hari ini ada kelas vokal’ ujar baekhyun.

 

‘kemana lagi aku harus pergi? Kemana aku harus menyembunyikan sakit ini?’ ujarnya sambil meninggalkan ruang vokal, kerumunan itu segera datang menuju ruang vokal

 

“kira-kira kenapa ya kyungsoo bisa menolak kai yang tampan itu?” ujar salah seorang murid yang sedang bergosip sambil berjalan

 

“mollayo, ah padahal kai begitu sweet” ucap yang lain

 

Baekhyun segera menyadarinya, ‘kyungsoo tidak menerima kai?’ ujarnya, tak membuang waktu, baekhyun segera berlari menuruni tangga. Entah seperti semangatnya kembali, entah apa yang terfikir di benaknya, hanya ingin segera menemukan kyungsoo dan……

 

Pikirannya terhenti ketika seseorang yang sedang ia pikirkan berada di depannya.

 

“aku bilang padanya, sudah ada yang mengisi hatiku sejak lama, sangat lama” ujar kyungsoo menatap kearah baekhyun

 

“kyungsoo-na” baekhyun menghambur memeluk kyungsoo, “tsk-tsk-tsk” tangisnya.

 

“mianhae” ujar kyungsoo

 

“anio, aku yang bodoh, aku yang tidak bisa merasakannya,” baekhyun melepaskan lingkaran tangan kyungsoo, menatap matanya tajam, “aku mencintaimu kyungsoo” ujar baekhyun

 

“pabo” ujar kyungsoo menyungingkan bibirnya manis, “nado saranghae” ucapnya sambil menarik wajah baekhyun, dan mengecup bibirnya

 

Baekhyun membalasnya, semuanya begitu indah sekarang, rasa sakit itu, rasa sesak kemain seakan sirna, sekarang orang yang sangat ia cintai berada hangat dalam kecupannya,

 

“aku tak akan menyesalinya lagi, hanya mengungkapkan apa isi hatimu itu lebih baik daripada harus terus kau pendam”

 

_END_

 

tinggalkan jejak :. :. :.

Foreword

kugantungkan tatapanku ke arah daun yang menguning termakan musim, bersamaan dengan kurangkai beberapa kisah dalam sebuah fanfiction

 

Title : Leaf Fall

Rating : NC 17

Genre : Romance, Sad

Warning : , Mr.Typo

Author : Setyo Hermawan

Cast : Baekhyun, kyungsoo, Kai, Exo K_M, and random cast

 

author kini mencoba sesuatu yang baru, NO BASH, NO SILENT READER, kritik dan saran diterima dengan tangan terbuka, WARNIG – lets check it

sore ini di sebuah halte . . . .

 

Seorang namja dengan mata indah terlihat fokus menanti sebuah bus yang akan membawanya pulang seusai aktifitas sekolahnya, sesekali namja berkulit putih itu mengecek jam di pergelangan tangannya yang kecil dan terlihat imut, do kyungsoo namanya terpampang jelas di seragam putihnya,

 

“setengah jam aku menunggu, kemana bus-bus itu, huuh” keluh kyungsoo yang kembali mengayunkan kakinya, memainkannya tak ada kegiatan lain untuk mengisi kekosongan dalam rentang menunggunya

 

Tak terasa langkah kaki itu semakin cepat, menuju seorang namja yang asik mengayunkan kakinya sambil duduk di halte yang terlihat sepi,

 

“sepertinya ada yang menungguku” gumam namja dengan mata sipit itu, dan berdiri disamping kyungsoo

 

“Ohh” kyungsoo menoleh ke arah namja di sebelahnya yang ternyata sahabatnya, baekhyun, byun baekhyun, “aigoo, nega? Aku menunggumu?” kyungsoo mengerutkan keningnya

 

“tentu saja” baekhyun duduk di samping kyungsoo, melingkarkan tangannya ke pundak kyungsoo, “siapa lagi yang kau tunggu selain tetangga dekatmu, teman sepermainanmu, dan…” ucapan baekhyun terputus karena sebuah mobil hitam berhenti di depan mereka.

 

Seseorang membuka kaca jendela, seseorang yang tampak duduk dibelakang, “anyeonghaseo” namja berkulit coklat itu menggangguk sopan kearah baekhyun

 

“anyeong kai, ini kali kedua kita bertemu” ujar baekhyun sambil tersenyum

 

Kai, nama namja itu kemudian melirik ke arah kyungsoo, kai teman yang akhir-akhir ini dekat dengan kyungsoo karena mereka dipertemukan pada sebuah perkumpulan pelajar antar sekolah kemudian membuka pintu mobilnya, “kyungsoo-na, kajja aku antar kalian”

 

“jinjja” kyungsoo berdiri, “HAAh sepertinya aku terlalu lama disini” ujar kyungsoo sambil menarik lengan baekhyun, “kajja” senyumnya memaksa baekhyun berdiri

 

“ahh” baekhyun mengangkat telunjuknya seperti teringat sesuatu, “aku ada les vokal sore ini, kalian duluan saja” ujarnya dengan seyum memaksa ke arah kyungsoo dan kai

 

“bukankah kemarin sudah, sepertinya kau tak ada jadwal vokal hari rabu?” ujar kyungsoo sambil menatap mata baekhyun tajam

 

Bekhyun memalingkan pandangan kyugsoo, “ahh, tentu saja, ya di tempat lain ada” baekhyun tersenyum hambar, “aku pergi dulu, anyeong kai” baekhyun segera meninggalkan mereka berdua dengan melambikan tangan dan berlalu

 

“dasar anak itu, ada saja alasannya” ujar kyungsoo yang kemudian masuk ke dalam mobil kai

 

Mobil terus membelah jalanan sore, matahari masih tampak berjalan diantara awan-awan yang bergerombol

 

“bagaimana untuk acara festifal kampusnya kai”

 

“emm, besok mau di rapatkan lagi, kau datang kan?” ujar kai dengan wajah berharap

 

“besok” kyungsoo berfikir sejanak, “ahh, besok aku ada latihan vokal dengan baekhyun, seminggu lagi kita ada kompetisi” ujar kyungsoo sambil tersenyum kearah kai

 

Wajah kai berubah masam, “baiklah, aku juga tak datang” kai melipat kedua tangannya dan memalingkan pandangannya ke luar jendela mobil

 

“ayolah” bujuk kyungsoo, “aku akan sempatkan datang jika latihan selesai lebih cepat, arasoo” ujar kyungsoo mencoba meyakinkan kai

 

“yaksok?” kai mengangkat kelingkingnya

 

“emm” kyungsoo melingkarkan kelingkingnya ke kelingking kai, mobil berhenti disebuah gang, “thanks kai, khamsahamnida ahjussi” kyungsoo membungkuk kerarah ahjussi yang tak lain dan adalah sopir kai

 

Di sebuah halte

 

Baekhyun kembali ke halte setelah dirasa mobil yang membawa kyungsoo menghilang, nafasnya berat seperti menahan sesuatu yang begitu meyiksanya,

 

“Pabo, kenapa kau begitu bodoh baekhyun” ujar baekhyun sambil memukul dadanya yang terasa sakit, batinya terasa sakit

 

“kau bodoh baekhyun, kenapa kau tak menahannya?” baekhyun tak bisa membendung lagi air matanya,

 

*****

Ruang Vokal

 

“Akhh” luhan meregangkan otot-otot tangan dan kepalanya yang terlihat kaku beberapa menit setelah latihan usai,

 

“YAYYY” chen berlari membuka pintu tanpa kode mengejutkan baekhyun, luhan dan tentunya kyungsoo yang sedang bersiap-siap untuk pulang

 

“waeyoo” sungut luhan

 

“kata songsengnim” ujar chen sambil mengatur nafasnya, “kita diajak makan malam bersama, sebagai penyemangat kita, kajjaaa,” chen mengangkat tasnya

 

“kajaaaaaaa!!!” baekhyun berdiri dan menarik lengan kyungsoo yang masih merapikan kertas-kertasnya

 

“YA!!!” kyungsoo menekuk mukanya, kertas-kertasnya berjatuhan akibat ulah baekhyun

 

“araseo!!” ujar baekhyun dengan senyum kudanya dan membantu merapikan kertas-kertas itu

 

“kami pergi dulu ya, kalian menyusul kan?” ujar luhan

 

“course, ya kan kyungsoo” ujar baekhyun bersemangat

 

“emm, kami akan menyusul” ujar kyungsoo tersenyum kearah luhan dan chen,

 

“waeyoo?” baekhyun mengejar kyungsoo, jalannya begitu cepat,

 

“kajaa!!” kyungsoo menarik baekhyun, “bukankah mereka sudah menunggu kita?”

 

Kedua sahabat itu berjalan beriringan, sekolah tampak sepi hanya mereka berdua yang berjalan sambil sesekali bercanda, baekhyun begitu gembira jika sedang bersama kyungsoo, begitupun kyungsoo.

 

“kyungsoo-na” ujar kai berdiri di pintu gerbang sekolah

 

Baekhyun melepaskan genggaman tangan kyungsoo, “anyeong kai” ujar baekhyun mengangkat telapak tangannya

 

“kau tak menerima massage ku?” ujar kyungsoo kepada kai “kenapa masih menungguku?”

 

“justru karena massage mu aku kemari, pasti kau belum makan kan?” ujar kai tersenyum, “aku mengajakmu makan malam kyungsoo”

 

“tapi…” ucapan kyungsoo terputus

 

“pergi saja, nanti aku yang sampaikan ke songsengnim dan teman yang lain” ujar baekhyun mendorong maju tubuh kyungsoo kearah kai,

 

Kyungsoo menatap tajam kearah baekhyun,

 

“gwenchanayo, ahh, mereka pasti sudah menunggu, aku pergi” ujar baekhyun tersenyum kearah kai dan kyungsoo dan melangkahkan kakinya meninggalkan mereka berdua

 

Langkah kaki nya dipercepat, entah apa yang menyayatnya lagi dan lagi, udara malam yang dingin, baekhyun memasukkan tangannya ke saku jaket tebalnya, sambil sesekali menarik nafas berat dalam jengkal langkahnya

 

Kyungsoo melaju bersama mobil kai, matanya tertuju kearah seseorang yang berjalan di tepi, kyungsoo terus menatapnya lewat kaca depan mobil kai

 

“pak berhanti sebantar” ujar kyungsoo, mobil menepi kearah baekhyun, kyungsoo membuka pintu dan berlari kearah baekhyun

 

“waeyo?” ujar baekhyun melihat kyungsoo menghentikan langkahnya

 

Kyungsoo melepas syal di lehernya, melingkarkannya di leher baekhyun, baekhyun hanya menatapya dan menuruti apa yang kyungsoo lakukan. “jangan terlalu larut” ujar kyungsoo yang kemudian masuk kembali ke dalam mobil kai

 

Mobil kembali melaju, mata baekhyun hanya menatap sampai mobil itu terlihat kecil dan tak terlihat lagi. sesak

*****

“YAYY!!!” ujar chen lagi-lagi masuk tanpa kode,

 

“YAA!!” semprot chanyeol yang terkejut melihat kedatangan chen

 

“ada acara penembakan yang sangat manis” ujar chen berlari kearah jendela kelasnya yang berada di lantai dua

 

Seketika itu semua anak di kelasnya termasuk chanyeol menepi ke arah jendela

 

Terlihat sebuah banner denga tulisan “Kyungsoo Saranghae” yang dibawa oleh 2 anak dan dibelakangnya seorang namja membawa bunga berjalan menuju aula depan.

 

“nugunya” ujar luhan

 

“molla, aku rasa itu murid sekolah sebelah” ujar xiaumin mencoba menebak

 

“dimana kyungsoo?” ujar baekhyu kemudian

 

“tentu saja tadi dia lari menghampiri pria itu, pasti sebentar lagi sampai” ujar chen yang tadi melihat kyungsoo berlari, “nah benar kan?” ujar chen kemudian setelah melihat kyungsoo menghampiri kai

 

Baekhyun hanya melihat mereka bedua dari lantai kelasnya, meliahatnya saja membuatnya sakit, melihat orang yang ia cintai sekarang akan menjadi milik orang lain, siapa yang harus disalahkan?

 

Baekhyun memilih untuk tidak melihatnya lebih jauh, langkah kakinya berjalan meninggalkan kerumunan yang begitu bersorak untuk kai dan kyungsoo, harusnya dia senang untuk sahabatnya sendiri.

 

Di ruang vokal

 

“paboo, kau bodoh baekhyun” ujar baekhyun ambruk di depan cermin tempat mereka biasa latihan,

 

“begitu mudahkah kau melepaskannya?” ujar baekhyun ke arah bayangannya di cermin, “hanya mengungkapkan perasaanmu saja kau tak bisa, kenapa kau begitu bodoh baekhyun?”

 

“ARGGGHHHH” teriak baekhyun,

 

Sepersekian menit hanya sepi dan detak jarum jam yang menemani baekhyun di ruang vokal, beberapa anak terlihat melangkah menuju ruangan itu, langkahnya terdengar jelas di telinga baekhyun, sesegera mungkin ia hapus air mantanya,

 

‘sepertinya hari ini ada kelas vokal’ ujar baekhyun.

 

‘kemana lagi aku harus pergi? Kemana aku harus menyembunyikan sakit ini?’ ujarnya sambil meninggalkan ruang vokal, kerumunan itu segera datang menuju ruang vokal

 

“kira-kira kenapa ya kyungsoo bisa menolak kai yang tampan itu?” ujar salah seorang murid yang sedang bergosip sambil berjalan

 

“mollayo, ah padahal kai begitu sweet” ucap yang lain

 

Baekhyun segera menyadarinya, ‘kyungsoo tidak menerima kai?’ ujarnya, tak membuang waktu, baekhyun segera berlari menuruni tangga. Entah seperti semangatnya kembali, entah apa yang terfikir di benaknya, hanya ingin segera menemukan kyungsoo dan……

 

Pikirannya terhenti ketika seseorang yang sedang ia pikirkan berada di depannya.

 

“aku bilang padanya, sudah ada yang mengisi hatiku sejak lama, sangat lama” ujar kyungsoo menatap kearah baekhyun

 

“kyungsoo-na” baekhyun menghambur memeluk kyungsoo, “tsk-tsk-tsk” tangisnya.

 

“mianhae” ujar kyungsoo

 

“anio, aku yang bodoh, aku yang tidak bisa merasakannya,” baekhyun melepaskan lingkaran tangan kyungsoo, menatap matanya tajam, “aku mencintaimu kyungsoo” ujar baekhyun

 

“pabo” ujar kyungsoo menyungingkan bibirnya manis, “nado saranghae” ucapnya sambil menarik wajah baekhyun, dan mengecup bibirnya

 

Baekhyun membalasnya, semuanya begitu indah sekarang, rasa sakit itu, rasa sesak kemain seakan sirna, sekarang orang yang sangat ia cintai berada hangat dalam kecupannya,

 

“aku tak akan menyesalinya lagi, hanya mengungkapkan apa isi hatimu itu lebih baik daripada harus terus kau pendam”

 

_END_

 

tinggalkan jejak :. :. :.

Comments

You must be logged in to comment
Viluphie
#1
Annyeong~ Ada ff BaekSoo bahasa Indonesia d AFF! Yay! Tapi... Kayaknya prnah baca d Wordpress deh... O_O

Kiss and Hug
Fu-Chan