Hello Baby

Description

“MWOO! Yak appa dia bukan anakku, tanyakan saja padanya, ayo jae bilang kalau dia bukan anakku”/“b..benar ajhussi ini bukan anak kami” YUNJAE FANFIC.

 

Foreword

Cast : Kim Jaejoong , Jung Yunho,dll

Warning : Typos bertebaran dimana-mana, ceritanya gaje abis, (BL) yang gak suka sebaiknya jangan baca entar bisa muntah.

Rate : T

—YUNJAE—

—JUNG YURA—

 

“Cihh, untuk apa aku perduli dengan playboy sepertimu”

“Yak jae aku bukan playboy dan asal kau tau aku tidak pernah selingkuh”

“Hahaha hey bodoh. Orang bodoh sekalipun tau kalau kau berselingkuh, kalau tidak berselingkuh terus apa mencium orang sembarangan itu apa namanya hah”

“Aku tidak pernah menciumnya asal kau tau jae”

“Untungnya aku tidak perduli, JUNG YUNHO”

Tiga orang yang menyaksikan pertengkaran itu hanya memutar mata bosan. Mereka menganggap biasa pertengkaran antara dua manusia yang sama-sama keras kepala tersebut. Karena mereka berteman sejak SMA dan pertengkaran itu pun dimulai sejak mereka di kelas 2 SMA dan sekarang mereka sudah kuliah semester 2 di universitas MIROTIC. Satu yang membuat mereka heran adalah pasangan yang selalu bertengkar itu tidak pernah terpisah.

Dari rumah mereka yang bersebelahan, jurusan yang diambil juga sama. Dan setiap mereka bersama selalu saja ada pertengkaran yang terjadi. Awalnya orang-orang dikampus sempat dipusingkan dengan ulah mereka tapi lama kelamaan mereka tak ambil pusing lagi. Bahkan akan terasa aneh kalau mereka tidak bertengkar.

Mereka adalah sepasang kekasih yang putus karena sebuah kesalah pahaman. Saat itu Jaejoong tidak sengaja melihat Yunho mencium yeoja yang menjadi rivalnya mendapatkan yunho. Sebenarnya kalau dilihat dengan baik yunho tidak mencium yeoja itu. itu hanya sebuah jebakan dari yeoja tersebut untuk memisahkan pasangan yunjae . Tapi keras kepalanya jaejoong membuat ia tidak pernah sekalipun mendengar penjelasan dari Yunho. ia selalu menganggap yunho sesorang playboy.

“Jae hyung kapan kau akan berbaikan dengan yunho hyung”Tanya junsu saat mereka sedang bersantai di taman kampus.

“Hah dalam mimpimu saja su, aku tidak akan pernah memaafkan playboy itu” ucap jaejoong sinis. Kalau sudah begitu junsu hanya menghela nafasnya, karena mulutnya sudah berbuih untuk menyuruh mereka baikan.

Ditempat lain masih dilingkungan kampus tiga orang namja yang populer di kampus sedang istrirahat sehabis latihan basket. Yunho,Changmin dan yoochun kini sedang duduk dibangku penonton sambil menegak minum sehabis latihan yang cukup melelahkan.

“Yun, apa kau tak ada pikiran untuk berbaikan dengan jaejoong”Tanya yoochun

“Hah”terdengar yunho menghela nafasnya mendengar pertanyaan yoochun. “Kau tau sendirikan keras kepalanya jaejoong, tak pernah mau mendengar penjelasanku. Aku kesal selalu dikatakan playboy olehnya, dan saat berhadapan dengannya emosiku selalu memuncak”

“Aku yakin jae hyung itu masih mencintaimu”kata changmin

“entahlah”jawab yunho pasrah

—YUNJAE—

—JUNG YURA—

 

Hari ini jaejoong merasa sangat lelah karena organisasinya sedang mengadakan event untuk acara bakti social. Saat ia hendak melangkah masuk ia mendengar suara tangis bayi di depan rumahnya. Karena rasa penasaran ia mendatangi asal suara bayi tersebut. ia terkejut karena ada seorang bayi sedang menangis ia mencari orang yang meletak bayi itu sembarangan didepan rumahnya. Tapi ia tak menemukan siapa-siapa.

“aku harus bagaimana, apa aku tinggalkan saja bayi ini disini”gumam jaejoong. Tapi sisi manusianya tidak tega melihat bayi tak berdosa itu kedinginan diluar. Ia memikirkan sesuatu sampai akhirnya ia tersenyum karena menemukan ide bagus.

Disinilah ia berada sekarang didepan rumah yunho, ia mengendap-endap bermaksud meletak bayi itu didepan rumahnya, saat hendak meletakkan bayi itu seseorang mengagetkannya.

“Jae sedang apa?siapa bayi itu”Tanya Mr jung saat berada dibelakang jaejoong. Jaejoong terdiam  ‘aduh bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan’batin jaejoong

“ini ajhussi a..nuu”

“kau ingin meletakan bayi itu di depan rumah kami jae”

“bukan an..u, yunho aish” jaejoong bingung memberikan alasan yang tepat untuk mr jung.

“itu anak kalian” jaejoong langsung membulatkan matanya “dan yunho tidak mau bertanggung jawab begitu”

“bukan ajhussi bukan begitu”

“sekarang masuk, dan jelaskan didalam”mr jung tampak sangat marah, jaejoong tidak berani menolak karena melihat Mr jung sedang dalam kondisi kurang baik. Ia pun mengikuti mr jung masuk. Mr jung berteriak memanggil yunho, tak berapa lama yunho datang menemui mr jung.

“Ada apa appa kenapa berteriak seperti itu”Tanya yunho, tapi saat melihat jaejoong ia kaget “Hey sedang apa kau disini” seru yunho

“Diam kau yun” Bentak mr jung yunho terdiam ia memilih duduk disofa dekat jaejoong. “Yun appa tidak pernah melarangmu berhubungan tapi appa tidak pernah mengajarkanmu untuk tidak bertanggung jawab”

“Mwo!! Apa maksud appa bertanggung jawab apa aku tidak mengerti”

“Dia anak kalian kan”Tunjuk mr jung pada jaejoong dan bayi digendongannya

“MWOO! Yak appa dia bukan anakku, tanyakan saja padanya, ayo jae bilang kalau dia bukan anakku”

“b..benar ajhussi ini bukan anak kami” ucap jaejoong sambil menundukan kepalanya.

“Yunho pasti mengancammu kan” seru mr jung

“tidak ajhussi, ini memang bukan anaknya yunho” jaejoong pun menceritakan bayi itu ditemukan didepan rumahnya.

—YUNJAE—

—JUNG YURA—

 

 “Yak aku tidak mau mengurus bayi itu” tolak yunho saat mereka sedang berada diteras belakang rumah yunho.

“kau pikir aku mau mengurusnya Hah”

“aku tidak perduli, toh bayi itu ditemukan didepan rumahmu jadi kau yang harus mengurusnya”

“Mwo, tidak bisa kau yang harus mengurusnya, aku tidak suka dengan anak-anak kau tahu”

“kau pikir aku suka, apa kata orang kalau aku kemana-mana membawa bayi, aku masih ingin menikmati masa mudaku, aku masih ingin bermain basket, berkumpul bersama teman-temanku dan…”

“Yak kau pikir Cuma kau yang mau seperti itu,aku juga mau aku masih mau shopping, terus pergi kesalon, meni pedi” potong jaejoong

“kau itu yeoja apa namja sich”

PLAAKk

“Aww.. yak kenapa kau memukul ku eoh”

“karena aku ini namja Pabbo”

“mana ada namja yang seperti itu, kesalon shopping seperti perempuan saja”

“Yak apa maksudmu”

“sudahlah yang penting aku tidak mau mengurus anak itu”

“benar kau tidak ingin mengurunya”

“tentu saja untuk apa aku mengurusnya anakku saja bukan”

“OK kalau begitu, aku akan menghubungi mr jung menyuruhnya menarik semua fasilitasmu” jaejoong mengeluarkan ponselnya bermaksud menelpon mr jung, yunho panic bagaimanapun ia tidak mau semua fasilitasnya ditarik oleh appanya.

“Jae jangan dong , OK aku akan mengurusnya” Dengan sangat terpaksa yunho menyetujuinya.

“Benarkah”

“Ne”

“Nah begitu dunk dari tadi”

“Cihh” Cibir yunho. Jaejoong tersenyum penuh kemenangan.

—YUNJAE—

—JUNG YURA—

 

 “Yun aku pilih yang mana, aku tidak tahu susu yang mana yang harus ku ambil” Tanya jaejoong frustasi karena ini kali pertamanya ia berbelanja untuk seorang bayi. Yunho yang tengah menggendong bayi itu menoleh kearah jaejoong.

“Kau kan sering shopping masa tidak tahu”

“Aku tidak pernah shopping untuk bayi, kalau kau menanyakan brandad keluaran terbaru baru aku tahu” Ucap jaejoong sambil tersenyum manis membayangkan tas keluaran baru bulan ini. Yunho terdiam sudah lama ia tidak pernah melihat senyum jaejoong setelah pertengkaran  mereka dulu.

“Kau kan bisa melihat usia berapa yang sesuai untuk bayi ini”

“Ya mana aku tahu, usianya saja aku tidak tahu” Jaejoong kemudian mengambil susu untuk bayi berusia satu tahun setelah beberapa saat memikirkannya. Kini ia beralih ke toko baju untuk bayi dan peralatan bayi.

“Jae kita beli kereta bayi ini saja”

“Benar juga OK” Setelah mendapatkan apa yang mereka inginkan kini mereka pergi ke kasir membayar belanjaan tersebut.

“Semuanya 2 juta ” Ucap kasir itu

“MWO 2 juta” seru yunjae kompak kasir itu mengangguk

“Kau yang bayar” putus jaejoong

“Yak kau yang bayar kenapa harus aku, lagian belanjaan itu kan lebih banyak punyamu”

“Tidak mau pokoknya kau yang harus bayar” kasir itu hanya diam menyaksikan perdebatan dua orang didepannya.

“Maaf jadi siapa yang membayar semua ini” Sontak Jaejoong menunjuk yunho begitupun sebaliknya penjaga kasir tersebut hanya bisa mengeleng-gelengkan kepala melihat tingkah unik Yunho dan Jaejoong.

“Kau yang bayar”

“Tidak kau”

“Apa kau sudah tidak punya uang eoh”Cibir jaejoong

“Tentu saja aku punya tapi tidak untuk membayar orang sepertimu”

“OK baiklah, aku tinggal menelpon mr jung dan bilang kalau kau tidak mau bertanggung jawab”

“Ne—Ne  aku akan membayarnya, cih bisanya Cuma mengancam”

“Anak pintar” Kata Jaejoong sambil menepuk pundak Yunho. Yunho pun mendengus kesal kearah Jaejoong.

 

—YUNJAE—

—JUNG YURA—

 

Kini mereka sedang berada dirumah Jaejoong, mereka bingung bagaimana cara mengurus bayi karena mereka sama sekali tidak tahu caranya.

“Huuuaaaaa” bayi tersebut menangis membuat pasangan yunjae panik, karena bayi itu tidak bisa diam.

“Jae buatkan susu mungkin ia lapar” perintah Yunho

“Kau saja yang membuatnya kenapa harus aku” tolak Jaejoong

“Kau tidak lihat aku sedang sibuk sekarang” Jaejoong melirik sekilas ke arah Yunho yang sedang mengendong bayi mungil itu. Ia berdiri sambil menghentak-hentakan kakinya Yunho melihat jaejoong keluar dengan wajah cemberut yang menurut Yunho sangat imut.

“Hah Jae aku merindukanmu, kenapa kau keras kepala sekali” Gumam yunho. kini ia masih berusaha menenangkan bayi mungil itu karena masih saja menangis .

“Ini susunya” kata Jaejoong sambil menyerahkan susu ditangannya pada Yunho.

“Kau saja yang memberikannya, aku capek”

“Yak kau aisshh” kini jaejoong sedang meminumkan susu yang ia buat untuk bayi mungil itu. Yunho yang kini sedang berbaring melihat kearah Jaejoong yang sedang mengerucutkan bibirnya sambil bergumam tidak jelas.

Karena saking lelahnya mengurus bayi itu, mereka berdua tertidur dengan posisi Jaejoong disamping kanan yunho disamping kiri sedangkan bayi mungil itu berada ditengah-tengah mereka berdua. Seperti keluarga bahagia.


—YUNJAE—

—JUNG YURA—

Pagi ini tidak seperti biasanya di kediaman keluarga Kim, pagi yang selalu tenang kini berubah menjadi tempat adu mulut. Mereka mendebatkan siapa yang menjaga bayi itu karena mereka harus masuk kuliah pagi. Meninggalkan di rumah siapa yang menjaganya keluarga Kim tidak memiliki maid karena Jaejoong tidak suka banyak orang dirumahnya.

“Kau yang membawanya, aku tidak ingin di ejek karena harus membawa bayi” Kata Jaejoong sambil memakaikan baju pada bayi itu.

“Sirreoo, kau pikir aku tidak malu membawa bayi itu ke kampus apa lagi hari ini aku ada latihan basket” Tolak Yunho.

“Apa kau tega melihat dia sendirian dirumah kalau terjadi apa-apa padanya bagaimana, aku tidak mau masuk penjara hanya gara-gara seorang bayi”

“Kalau begitu kau saja yang membawanya” Jawab Yunho santai.

“Kau gila aku tidak mau”

“Baik begini saja, bagaimana kalau kita undi siapa yang harus membawanya hari ini” setelah memikirkannya sejenak Jaejoong menyetujuinya. Mereka mengundi dengan sebuah koin dan sialnya.

—YUNJAE—

—JUNG YURA—

“Jung Yunho menyebalkan” Teriak Jaejoong frustasi karena yunho memenangkan undiannya. Ia menatap bayi yang ada di sampingnya.

“Ottokae apa yang harus aku lakukan padamu eoh” Tanya Jaejoong pada bayi disampingnya yang tentu saja tidak bisa menjawab pertanyaan Jaejoong.

“Apa nanti kata teman-temanku kalau aku membawamu kedalam”

Jaejoong masuk kedalam Universitas MIROTIC sambil mengendap-endap takut ada yang melihatnya, sesekali ia menoleh ke kanan dan ke kiri memastikan tidak ada orang. Namun sebuah suara lengkingan berhasil mengejutkannya.

“JAEEE HHYUUUUUUUUUUNG” Teriakan Junsu berhasil membuat Jaejoong menutup telinganya.

“Yak bisakah kau tidak berteriak eoh, kau pikir aku tuli”

“Hee mian hyung habisnya kau terlihat aneh hari ini, Eh bayi siapa ini hyung” Tanya Junsu saat melihat bayi mungil yang sedang tertidur dalam kereta bayinya. Jaejoong bingung harus mengatakan apa pada Junsu.

“Eee Ann—uu itu anak sepupuku, Ya anak sepupu” Jawab Jaejoong sambil gugup.

“Oh aku kira ini anak baru saja kau culik”

“Kau pikir aku penculik anak”

“Hee tidak juga sih, kau kan pasti memiliki banyak uang”

“Cih dasar kau ini, jja kita ke kelas saja” mereka berjalan menyusuri koridor kampus dengan di iringi tatapan heran dari orang-orang yang melewati mereka. Jaejoong hanya menunduk karena merasa malu. Sedangkan junsu ia terlihat cuek dan berjalan sambil mengiringi jaejoong di samping. Namun tiba-tiba junsu berhenti membuat jaejoong menatapnya heran.

“Wae Su” Tanya Jaejoong heran.

“Emm jae kau duluan saja Ne, aku ada yang ingin aku kerjakan”

“Memangnya ada apa”

“Nanti aku ceritakan, jja kau masuk saja duluan” Junsu pun berlari meninggalkan Jaejoong yang menatapnya heran.

Saat Jaejoong hendak masuk ke dalam kelas seorang yeoja terlihat menghalangi jalannya. Yeoja tersebut tersenyum sinis kearah Jaejoong.

“Ternyata kau sudah punya anak jae” Kata ahra sinis sambil menyunggingkan senyum yang membuat jaejoong ingin segera mencekeknya.

“Memang apa urusanmu kalau aku punya anak atau tidak Ahra sshi” Balas Jaejoong tidak kalah sinisnya.

“Tentu saja ada, karena dengan begitu aku akan dengan mudah mendapatkan yunho oppa” Jaejoong langsung tertawa meremehkan ucapan ahra yang membuatnya kesal.

“Kau” Tunjuk Jaejoong di depan wajah Ahra “Tidak akan pernah bisa mendapatkan hati seorang Jung Yunho” lanjut Jaejoong.

“Hahaha Wae, kau pikir Yunho oppa masih mencintaimu jangan mimpi Kim Jaejoong”

“Oh Of Course!!” Seru Jaejoong “Karena selamanya hati Yunnie hanya akan menjadi milik seorang Kim Jaejoong” Tanpa mereka sadari seseorang yang tidak sengaja mendengar perdebatan dua orang manusia berbeda gender tersebut tersenyum penuh arti.

“Hahah apa kau gila, bagaimana mungkin hati yunho oppa masih milikmu sedangkan kalian saja tidak pernah akur” Kata Ahra tidak mau kalah walaupun sebenarnya hatinya sudah panas mendengar perkataan Jaejoong. “Dan kalian sudah PUTUS” Lanjut ahra penuh penekanan membuat jaejoong terkekeh.

“Hey Ahra sshi, apa kau pernah mendengar kata Putus dari mulutku untuk Yunho”

“MWOO!!” Seru Ahra kaget begitu pun seseorang yang sendari tadi menguping pembicaraan mereka.

“Kauu” Kata Ahra marah

“Percuma berbicara denganmu, minggir” Kata Jaejoong dingin ia langsung masuk kedalam kelas meninggalkan Ahra yang sedang berada dalam emosi tingkat tinggi yang siap untuk meledak.

Seseorang yang sejak tadi berdiri dibalik tiang yang besar di depan ruangan desaign art tersebut kembali memutar memorinya ke tiga tahun yang lalu.

“Kau jahat yun, aku membencimu”

“Jae kau salah paham itu tidak seperti yang kau lihat, aku tidak pernah mencium yeoja lain”

“Tapi apa yang kulihat tidak pernah berbohong yun Aku benci denganmu jangan pernah mendekatiku lagi”

“Huh Pabo kau Jung Yunho, waktu itukan jaejoong tidak pernah bilang kata putus” seseorang yang tak lain adalah Yunho itu meruntuki kebodohannya tapi tidak lama senyum tersungging di bibir hatinya “Itu berarti kau masih milikku jae,kenapa kau begitu gengsi mengatakannya jae” Gumamnya pelan.

—YUNJAE—

—JUNG YURA—

Jaejoong Nampak kerepotan mendiamkan bayi mungil yang sekarang sedang menangis tersebut. Banyak mata menatapnya karena merasa terganggu dengan suara tangis bayi itu.

“Kim Jaejoong, bisakah anda tidak membuat ribut di kelas saya, jangan membawa bayi ke dalam kelas sekarang cepat keluar dan urus bayi itu, aku tidak ingin yang lain terganggu” Perintah Songsaengnim yang kini sedang menatap tajam kearah Jaejoong.

“Nde, mianhae songsangnim” kata Jaejoong sambil membungkukan badanya meminta maaf. Ia pun membawa bayi itu keluar dari kelas.

“Aish, bisa kah kau diam aku jadi tidak bisa mengikuti pelajaran kalau begini” Omel jaejoong pada bayi mungil itu. Saat tengah asyik mengomel tidak sengaja pandangan matanya tertuju pada seorang namja yang sedang istrahat latihan basket. Langsung saja ia mendorong kereta bayi itu kearah namja tersebut.

“Eh Jae” Kata Yunho terkejut dengan kedatangan Jaejoong yang kini sedang tersenyum manis, membuat Yunho terpesona dengan senyum bak malaikat itu namun perasaanya tiba-tiba terasa tidak enak karena sangat jarang jaejoong menampilkan senyum seperti itu kalau tidak ada maunya.

“Yunnie titip anak ini ya, aku masih ada mata kuliah, Byeee” Kata Jaejoong dengan sekali tarikan nafas kemudian berlari meninggalkan Yunho yang masih mencerna perkataan Jaejoong.

1 detik

2 detik

3 detik

“MWOO!!!!” teriaknya setelah berhasil mencerna ucapan Jaejoong “YAK, Jae aku tidak mau mengurusnya” teriak Yunho

“Sekali ini saja yunnie-ah” balas Jaejoong berteriak.

“Aishh” kata Yunho frustasi

“Kalian sudah baikan” Tegur Yoochun yang dari tadi hanya menjadi penonton “ dan bayi siapa ini” Tanyanya

“In..i anak sepupuku” Jawab yunho beralasan.

“Oh begitu, kenapa jadi jaejoong yang membawanya tadi” Tanya changmin “Atau jangan-jangan ini anak kalian?”

“Oh itu an—uu sepupuku mengenal jaejoong jadi ia minta tolong pada kami” jawab yunho sambil tergagap.

“Ohh” Kata changmin namun detik berikutnya otaknya yang jenius kembali bekerja “Tapi bukan kah sepupu mu belum menikah?” Yunho semakin gugup ditambah tatapan mata changmin dan yoochun.

‘Oh God aku harus jawab apa siapa saja tolong aku’ gumam yunho dalam hati

TBC

Keep or Delete?

 

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet