"Baiklah, berarti yang tidak ada acara pada tanggal itu adalah Siwon, Sungmin, Kangin serta Shindong. Nah, babykyu kamu boleh ikut camping asalkan dengan satu syarat" ujar Leeteuk sambil tersenyum lembut

"Mwo? Apa itu hyung? Aku janji apapun syaratnya kalau hyung memperbolehkanku ikut camping semuanya pasti aku turuti" ujar Kyuhyun semangat dengan mata yang berbinar-binar

"Begitu? Kalau sudah seperti itu. Babykyu pilih 3 orang dari Siwon, Sungmin, Kangin serta Shindong yang akan babykyu ajak untuk ikut camping nantinya" ujar Leeteuk yang selalu menampakkan senyum lembutnya

"MWOOO?" Hanya teriakan itu yang terdengar yang pastinya disertai wajah kaget dari ke 12 orang lainnya

.

.

“Kenapa harus begitu, hyung? Apa hyung lupa jika aku sudah berumur 17 tahun? Aku bukan anak kecil berumur 5 tahun yang kemana-mana harus di ikuti, hyung.” Ujar Kyuhyun mengerucutkan bibirnya

“Ani, kamu memang bukan anak kecil berumur 5 tahun, baby. Tapi kamu harus ingat dengan kondisi tubuhmu. Bagaimanapun keadaanmu berbeda dengan yang lain. Dan jika ada hyungdeul yang ikut bersamamu mereka pasti dapat menjagamu dengan baik, chagi” ujar Leeteuk pelan

“Aku tahu bagaimana keadaan tubuhku, hyung. Tapi tidak perlu sampai seperti ini. Aku bisa menjaga diriku sendiri dan teman-temanku pasti juga akan ikut menjaga diriku. Lagipula masih ada guru-guru yang akan mengawasi kami nantinya. Jebal, izinkan aku ikut, hyung” ujar Kyuhyun mengeluarkan jurus puppy eyesnya.

“Ani, hyung tidak akan mengizinkanmu, kyu! Dan ingat terakhir kali kamu bilang bisa menjaga dirimu sendiri kamu pulang di gendong oleh Kangin dalam keadaan pingsan!” bentak Heechul yang diikuti oleh anggukan dari beberapa hyung Kyuhyun yang lain. Sedangkan Kyuhyun hanya menundukkan kepalanya.

“Nde hyung, aku juga setuju denganmu. Dan apa maksud Leeteuk hyung mengizinkan kyunnie untuk ikut camping?” ujar Kangin

“Sudahlah, aku mengizinkan kyunnie untuk ikut camping dan karena kyunnie tidak jadi memilih maka aku akan memikirkan cara yang lain.” tegas Leeteuk kepada dongsaeng-dongsaengnya

“Jinjja hyung? Hyung tidak bercanda kan? Aku boleh ikut camping tanpa ada hyungdeul yang ikut? Ujar Kyuhyun dengan mata yang berbinar-binar memandang hyungdeulnya

“Tapi hyung....” Eunhyuk dan Donghae yang akan menyerukan protesannya pun dihentikan oleh pandangan tajam dari Leeteuk.

“Iya, kyu. Hyung tidak bercanda dan hyung tidak berkata bahwa tidak ada hyungdeul yang akan ikut. Dan sekarang masuk ke kamarmu, kerjakan pr atau tugasmu. Hyung tidak akan mengizinkanmu ikut camping jika ada nilaimu yang turun dan nanti hyung akan mengirimkan maid agar mengantarkan makananmu, arra?” Leeteuk pun mengelus puncak rambut Kyuhyun pelan dan tersenyum lembut kepadanya.

“Uhm uhm” Kyuhyun pun menganggukkan kepala dengan semangat dan segera berlari ke kamarnya yang ada dilantai 2.

Setelah Kyuhyun hilang dari ruang makan, Leeteuk pun menngalihkan pandangannya pada dongsaengnya yang menampilkan berbagai macam ekspresi, ada yang menahan emosi, ada yang bingung, dan ada juga yang memandangnya tidak percaya bahwa ia telah mengizinkan adik paling kecil mereka untuk mengikuti camping.

“Aku tahu kalian tidak setuju denganku untuk membiarkan kyunnie ikut camping. Tapi aku akan menjelaskannya setelah ini, makanlah dulu” Leeteuk pun melanjutkan memakan makanannya.

“Ani, hyung. Lebih baik hyung jelaskan pada kami sekarang” ujar Yesung yang telah meletakkan sendok dan garpunya. Ia sudah tidak nafsu makan, dan ia sangat ingin mengetahui apa alasan hyungnya itu.

“Hahh... baiklah. Bum-ah, dimana sekolah kalian akan mengadakan camping itu?” tanya Leeteuk memandang dongsaengnya yang sedari tadi hanya diam saja.

“Di lereng Gunung Yumyeongsan, hyung. Tapi tepatnya dimana aku kurang tahu. Karena katanya agak berbeda dengan yang tahun lalu”

“Tunggu, bukankah itu tempat salah satu penginapan kita?” Hankyung pun mulai menunjukkan wajah bingungnya.

“Ya, jika tidak salah appa pernah berkata bahwa salah satu penginapan keluarga kita sudah selesai dibangun ditempat itu tahun lalu” ujar Sungmin

“Jadi? Apa maksud semua ini Jungsoo!” Heechul yang sedari tadi menahan emosinyapun akhirnya mulai kehilangan kendali