Final

Let Me Drown in Cuteness Overload [Bahasa]

 

Warning : Original fic by Sam_Temple. I'm just an ordinary writer who want to share some love to Kim Jongdae aka Chen, our angelic voice of EXO-M.

 

---

 

Sehun tidak biasanya mengakui dirinya mengagumi hal-hal menggemaskan, karena a) seorang laki-laki tak sepantasnya menyukai hal-hal menggemaskan dan b) orang-orang menyebutnya menggemaskan.

 

Sehun benci dipanggil cute.

 

Ia adalah seorang pria—baiklah, seorang remaja, tapi tetap saja, ia sudah terhitung pantas dipanggil sebagai seorang ‘pria’ dan bukan sebagai metroseksual menggemaskan yang dipanggil cute atau adorable. Sehun jelas-jelas bukan yang terakhir itu, bagaimana pun semua orang berharap demikian. Ia suka disebut tampan, menarik, dan bahkan seksi atau hot dalam beberapa kesempatan, apapun yang tidak melibatkan kata cute.

 

Ia benci saat di usia sebelas tahun ketika para gadis menyentuh masa pubertas dan akhirnya ia menyadari bahwa anak laki-laki sama sekali tak menggemaskan, dan Sehun tidak suka memikirkannya lagi sekarang.

 

Kata itu menghancurkan kepercayaan diri. Sungguh mengacaukan harga diri Sehun dan biasanya sering digunakan alasan murahan untuk mengatakan ‘populer tapi diabaikan’. Terkadang kata itu berubah menjadi olok-olok.

 

Kata ‘cute’ merendahkannya, ketika membicarakan seorang pria—yang sangat pria, sementara Sehun sendiri di usia delapan belas tahun tak kalah ‘pria’ dibanding pria sang objek pembicaraan.

 

Benar, ia masih bisa menangis dan bukan pria tergagah di dunia, tapi ia terhitung tetap pria dan ingin diperlakukan selayaknya pria. Karena bagi Sehun, cute berarti anak anjing, anak kucing, alat tulis mungil yang sering diberikan para gadis, atau boneka yang ada di tempat tidurnya. Dan tolong jangan tertawa,karena banyak anak laki-laki memiliki benda tersebut namun terlalu malu mengakuinya di depan banyak orang.   

 

Sehun bukan salah satu dari daftar di atas, jadi bagaimana bisa orang-orang memanggilnya menggemaskan?

 

Ia tidak cute.

 

Selama bebarapa tahun, Sehun selalu memiliki pemikiran mengenai kata itu, tentang maknanya dan bagaimana sempitnya penggunaan dan penggambaran yang didapat.

 

Cute’ adalah kata yang dicoret dalam kamus Sehun. Ia tidak menyukainya, tidak menggunakannya. Dan ia sangat enggan memikirkannya.

 

Bagaimanapun, hal tersebut menjadi pengecualian kala bertemu Kim Jongdae.

 

Sehun tidak pernah berpikir sama sekali bahwa seorang pria dapat menjadi menggemaskan sampai ia bertemu dan mengenal sang vokalis utama.

 

Dari luar, Jongdae berperawakan langsing dan menarik. Layaknya model, dengan rahang kokoh, dan tulang pipi menonjol. Seperti jelmaan dewa Yunani. Jauh dari kata cute, atau minimal setengahnya.

 

Jongdae bahkan memiliki kharisma yang menarik perhatian Sehun dan lainnya. Suka olahraga, tidak suka benda-benda manis, menggunakan cologne. Apa pun di dirinya sangat berselera pria.

 

Sehun dan Jongdae bahkan memiliki sentimen yang sama soal kata ‘cute’ dan merasakan perasaan yang sama seperti yang Sehun rasakan.

 

Tetap saja, semakin Sehun mengenal Jongdae, ia tak bisa menahan diri untuk berpikiran bahwa Jongdae itu cute.

 

Cukup gila, karena untuk hal menggemaskan, Chen tak memiliki kriteria itu. Sebaliknya, Sehun malah berpikir tentang Luhan dengan tampilan ‘doll-like’-nya, Xiumin dengan pipi tembam dan muka Sohee-nya, atau Tao yang mungkin terlihat bengal namun ternyata justru kebalikannya. Jongdae tak memiliki semua tersebut, namun, Sehun tak bisa berhenti untuk memanggil Jongdae cute.

 

Bukan tampilannya, namun kepribadian dan bagaimana Jongdae bersikap saat ia tak sedang bernyanyi dengan suara yang membuat Sehun meleleh atau tertawa dengan suara yang adorable yang membuat Sehun semakin mengagumi Jongdae lebh dari yang seharusnya.

 

Bahkan Luhan, yang sangat sesuai dengan predikat cute namun tak pantas dipanggil cute.

 

Luhan mungkin memiliki tampilan yang kemayu, tapi ia terhitung sangat pria. Menyukai olahraga, tak peduli berkeringat, kadang-kadang sangat vulgar, dan makan terlalu lahap hingga Sehun berpikir apakah Luhan kelaparan selama hidupnya.

 

Luhan menyelipkan unsur pria dalam semua hal yang dilakukannya, Luhan sama sekali tidak cute.

 

Lain halnya Jongdae, apa pun yang dilakukannya, membuat Sehun mengagumi dan mengidolakannya, lagi dan lagi.

 

Bila Jongdae tidak cute, maka Sehun bukan maknae.

 

Bila Jongdae tidak cute, maka Sehun tak mungkin kecanduan hal-hal berikut : caranya merengek, caranya membuat telinga domba dari handuk (lalu mengajarkan yang lain bagaimana caranya), caranya menggoyangkan pinggang saat yang lain tidak melihat, caranya terkikik (ya Tuhan, Sehun selalu tak bisa menahan diri atau tersipu di detik terakhir), caranya mengekspresikan kegembiraan saat yang lain memanggilnya ‘dancing machine’, dan Sehun juga tak bisa melupakan cara Jongdae mengerucutkan bibirnya saat sesuatu tak berjalan sesuai keinginannya.

 

Jongdae melakukan banyak hal menggemaskan, yang hampir tak Sehun sadari, yang membuatnya malah semakin tertarik. 

 

Sehun memujanya—bukan menyukai Jongdae dan ia tak tahu mengapa—baiklah, mungkin saja begitu, tapi Sehun tak bisa menjelaskan alasannya.

 

Banyak alasan mengapa ia tak menyukai drama Korea, dan itu karena alasan tokoh utama pria mencintai tokoh utama wanita adalah karena ‘kecantikan’-nya. Bukan cantik yang diamini semua orang melainkan cara mereka muncul di depan karakter utama setelah saling mengenal, setelah saling jatuh cinta. Itu merupakan sesuatu yang sederhana, nyatanya, Sehun benci hal tersebut.

 

Jongdae tak memiliki satu alasan pun untuk Sehun sukai, nyatanya, ada banyak hal yang bisa disebut. Bila tidak, mengapa Sehun bisa menyimpulkannya dalam satu kata sederhana. Sehun tak menyukainya, tak ingin melakukannya, tapi di saat yang sama, Sehun tak bisa menahan diri untuk berpikir demikian.

 

Semua yang Jongdae lakukan, apa pun yang Sehun lihat, membuatnya terlihat menggemaskan. Bagi yang lain mungkin tidak, tapi di mata Sehun, Jongdae sangat adorable.

 

Sehun benar-benar menyukai Jongdae dan ketika Jongdae melakukan hal-hal seperti terkikik atas leluconnya sendiri atau merengut, Sehun merasa berdebar-debar.

 

Sehun pikir ia bisa menahan diri, namun setelah beberapa bulan tak bersua dengan Jongdae dan anggota M lainnya, Sehun hilang kendali. Di even SM Art, Sehun menggebu-gebu ingin berinteraksi lebih dari sekedar berpegangan tangan atau bermain-main bersama Jongdae. Saat tiba waktu istirahat nanti, Sehun berencana menyeret Jongdae pergi dan menciumnya.

 

Apalagi saat melihat Jongdae merengut akibat keinginan berfoto berdua dengan Sehun tak kesampaian. 

 

SME tak memiliki satu pun gambar Sehun bersama Jongdae, meski selalu bersisian selama acara. Mereka terpisah hanya pada saat Kyuhyun atau Changmin, yang bersemangat soal ‘Starcraft Cult’ menariknya pergi. Dan jangan tanya berapa kali Sehun dan sisa anggota EXO, Super Junior, dan TVXQ, harus bersabar dengan tingkah polah trio Kyuhyun, Changmin, dan Jongdae.

 

Mereka bertiga itu benar-benar tak bisa diam, dan meski pun Jongdae bukan maknae, ia dapat disebut cute dan konyol untuk bergabung dalam kumpulan itu.

 

Sepanjang malam, Sehun memeras habis kesabaran untuk tak memeluk Jongdae dan menciumnya. Perlu usaha ekstra lagi saat acara telah berakhir dan mereka sedang berada di kursi belakang van dan yang ingin Sehun lakukan adalah menarik Jongdae ke pangkuan dan bercumbu dengannya. Sejenak Sehun ingin melupakan bagaimana mudahnya Jongdae tersipu atas hal-hal tersebut saat ia tak berada di panggung.

 

Tapi Sehun berhasil menahan diri selama perjalanan dan berniat menyimpan semua hasratnya itu setibanya mereka di rumah. 

 

Tak lama setelah mereka mencapai pintu dorm, yang Sehun ingat hanyalah membisikkan ‘ayo, naik ke atas’ ke telinga Jongdae dan menariknya hingga mereka tiba di atap. Angin malam terasa hangat menerpa kulit, sebelum Sehun medekap Jongdae di lengannya, membaui keringat dan sampo kelapa, sambil membisikkan kata maaf atas kejadian sebelumnya dan berjanji akan mengabadikan kebersamaan mereka di kesempatan selanjutnya.

 

Jongdae mengangguk perlahan, memeluk balik seperti koala dan menenggelamkan kepalanya di leher Sehun, sebelum berbisik ‘Oh, Sehun-ah, aku sangat merindukanmu’.

 

Mengeratkan pelukan, Sehun bertahan di posisinya selama beberapa menit, membiarkan dirinya menikmati keberadaan Jongdae.

 

Setelah beberapa saat, Sehun akhirnya menarik diri hingga bisa meraih dagu Jongdae dan menatapnya dari mata ke mata. Melihat ke dalam sana, Sehun hanya bisa mengagumi dan melihat cinta. Merasa pipinya memanas, Sehun mempertemukan bibirnya ke bibir Jongdae dan menciumnya.

 

Seperti biasa, Jongdae akan bungkam atas tindakan Sehun, berpegangan pada Sehun agar tetap berdiri tegak sebelum mengecup bibir bawah sang maknae, meminta ijin untuk membalas dengan benar.   

 

Sehun membiarkan Jongdae memimpin sampai ia kehilangan kesabaran, merenggut rambut Jongdae dan mencium balik sebelum secara sensual membiarkan lidahnya beradu dengan milik Jongdae dan terus sampai mereka berdua kehabisan napas.

 

Merasakan napas berat Jongdae di wajahnya, Sehun menarikan jemarinya di sisi tubuh Jongdae hingga membuatnya kegelian. Tubuh Jongdae terlalu sensitif terhadap sentuhan.

 

Terlalu gampang geli dan mengundang.

 

Menghembuskan napas panjang, Sehun berbisik di telinga Jongdae, “Aku merindukan tawamu yang cute itu”

 

Jongdae tersipu, sebelum memukul Sehun, “Apa yang kukatakan padamu soal memanggilku cute

 

Sehun tertawa tanpa bisa ditahan.

 

Itu benar dan Sehun tak akan pernah menarik kembali kata-katanya.

 

Usai mencium pipi Jongdae, Sehun kembali mengelitiki sisi tubuh sang hyung hingga Jongdae mencengkeram kuat kaus Sehun, tertawa, dan tersenyum hingga puas.

 

Cute” Sehun menggumam, mengelak dari tamparan Jongdae, sebelum tawa lagi-lagi menguasai dirinya, membuat Jongdae akhirnya ikut bergabung menyambung tawa tak lama kemudian.

 

Tak ada kata lain untuk Jongdae, dan meskipun Sehun membenci kata tersebut, selama Jongdae bersikap demikian, Sehun rasa ia bisa menoleransi.

 

Karena, ia baru tahu bahwa hanya soal urusan waktu saja saat Jongdae membalaskan dendam dan memangilnya cute pula.

 

 

---

komen, boleh, tapi di luar jalan ceritanya yaa..

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
seideer #1
Chapter 1: Cuteeeee bgt.... wokelahhhh jongdae emg cute...hehehhe
chizu_ya #2
Chapter 1: Bias gw chenchen emang cute abiiiiissssssss... ^o^ ( sori baru komen skrg,pdhl udah brpa x baca,hehehhehe )
exofriend_INA #3
Chapter 1: huhuhuhu aku kyk sehun, nyerah sama ke-cute-an jongdae yg kadang beda tipis antara pengen cubit atw nampar *dijitak* btw thank's for translate, fighting^^9
Clown-luv-wolf
#4
Can u post the original English fic please cuz' I can't find the original link which u post up there
I'm sorry cuz' my poor English and no Bahasa T~T
eechaayy
#5
Chapter 1: *cengo*
chen nya cute banget, lebih cute dari sehunie hihihi..
Viluphie
#6
Chapter 1: Mian gaje, gx tau mau komen apa lagi selain C.U.T.E!!! ._. #digamparChenHun
Bikin pair lain dong~ yayaya? *angkat2alis*

4kasuna Fu-Chan
amusuk
#7
Chapter 1: Cute~
somehow, jadi lebih manis dari aslinya loh~
Good job!
Ada beberapa typo dan ada sedikit kalimat yg rada rancu artinya, tp amu ga bs ngepinpoint klo via hape begini... Haha, overall, maniiis~ (berarti ga ngilangin kesan asli ffnya kan) ^w^
amusuk
#8
Fighting~~~
now that you've said it, i'd actually planned something about chen n suho, haha, chen is cute even with his straight face ^w^