Chapter 2

The Great Jung Yunho - Indonesian
Please Subscribe to read the full chapter

Tittle      :  The Great Jung Yunho

Author  :  yoojiyool

Pairing  :  yunjae

Length  :  2 / 3

Genre   :  drama, romance

Rating   :   PG13

 

 

            Jaejoong berjalan melintasi pertokoan yang ada di pinggiran jalan raya. Ini hari Minggu dan Jaejoong tiba-tiba ingin menghabiskan harinya dengan jalan-jalan. Walaupun hanya membawa beberapa won dalam dompetnya, Jaejoong tidak peduli. Dia ingin menghirup udara segar. Karena akhir-akhir ini dia merasa teralihkan. Ya, Jaejoong merasa tidak tenang karena seseorang. Dan orang itu adalah Jung Yunho.

            Beberapa malam ini, mereka berdua saling menelepon dan mengenal lebih dekat. Tapi ada satu hal lagi yang membuat Jaejoong merasa tidak nyaman. Yaitu status mereka. Yunho seorang pengusaha sukses dan juga memiliki segalanya. Lulusan dari universitas luar negeri dan berotak cerdas. Sedangkan Jaejoong, dia merasa tidak pantas berhubungan dengan Yunho. For God’s sake, Jaejoong adalah seorang buruh pabrik! Tidak sekolah sampai perguruan tinggi, tinggal di rumah kecil dengan kedelapan kakaknya, selalu berpakaian seadanya, dan yang paling menonjol adalah Jaejoong tidak punya uang!

            Walau Jaejoong percaya bahwa Yunho tidak akan berpikiran sepicik itu, tapi bagaimana dengan lingkungan mereka? Bagaimana mereka akan memandang hubungan pertemanan antara pemilik perusahaan dan buruh pabrik?! Jaejoong menggeleng-gelengkan kepalanya seakan tidak ingin memikirkan itu lagi.

            Langkah kakinya berhenti di sebuah toko yang menjual baju, jam tangan dan semua perlengkapan laki-laki yang berasal dari luar negeri. Jaejoong memandangi etalase toko itu. Dan matanya tertuju pada sebuah jam tangan yang sangat maskulin. Jaejoong punya jam tangan yang dia beli dari teman rekan kerjanya di pabrik. Jam tangan itu dijual pada Jaejoong untuk membeli obat anaknya yang sakit demam. Jaejoong langsung menyetujui untuk membeli jam itu. Walaupun jam itu murahan tapi yang penting bisa untuk melihat waktu. Ya karena itu kan kita butuh jam?

            Jaejoong terus memandangi jam itu. Sampai matanya tertuju pada objek lain yang menjadi penyebab ketidaktenangan harinya akhir-akhir ini. Jung Yunho.

            Yunho terlihat sedang berdiri ditemani seorang laki-laki lain yang tinggi badannya melebihi Yunho sedikit. Mereka terlihat sedang memilih baju kasual dan seorang penjaga toko wanita yang membawa tumpukan baju yang sudah mereka berdua pilih.

Jaejoong pov

            Berapa jumlah uang yang harus mereka bayar untuk semua itu? Orang kaya memang beda ya. Eh, untuk apa aku melihat mereka berbelanja dari sini? Aku merasa seperti stalker saja. Lebih baik aku teruskan jalan-jalanku.

End of pov

            Terlambat. Yunho melihat Jaejoong yang berdiri di luar toko dan langsung menghampirinya. Jaejoong yang saat itu sudah akan meninggalkan toko sangat terperanjat saat Yunho memanggilnya.

“Sedang apa di sini?” Tanya Yunho sambil tersenyum pada Jaejoong dan membuat wajahnya memerah lagi.

“Ehm… jalan-jalan dan tidak sengaja melihatmu di sini.” Jawab Jaejoong dengan pelan. Akhir-akhir ini hubungan mereka tambah dekat dan Jaejoong lebih merasa nyaman berbicara dengan Yunho.

“Ayo masuk!” Yunho menarik tangan Jaejoong dan sebelum Jaejoong memberi komentar, dia menemukan dirinya sudah ada di dalam toko itu bersama Yunho.

“Changmin ah!” Panggil Yunho. Changmin langsung mendatangi Yunho dan orang yang ada di sebelahnya.

Changmin pov

            Wow, cantiknya! Yunho hyung pintar mencari sasaran ternyata. Hmm…

End of pov

“Kenalkan, Jaejoong, ini Changmin dan Changmin, ini Jaejoong.” Jaejoong membungkukkan badannya di depan Changmin. Sedangkan Changmin hanya menaikkan alisnya jarena terkejut melihat Kim Jaejoong yang selalu menjadi bahan pembicaraan akhir-akhir ini.

“Jadi ini Kim Jaejoong yang selalu kamu ceritakan, hyung?” Changmin memandang Jaejoong dari ujung rambut sampai kaki dan membuat Jaejoong tidak nyaman. Yunho mengetahui situasi canggung itu dan langsung mengajukan pertanyaan pada keduanya.

“Kalau begitu ayo kita pergi bersama. Jae, kamu bisa membantuku memilih baju kan?”

 

~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*

 

Jaejoong pov

            Apa ini masuk akal? Apakah seorang pemimpin sebuah perusahaan besar bersabahat dengan seorang buruh pabrik itu masuk akal? Ini tidak masuk akal. Aku tidak ingin dicap tidak tahu malu karena berteman dengan Yunho sshi. Dia lebih tua empat tahun dan jelas lebih segalanya dibandingkan aku. Saat tadi ku lihat Changmin sshi memandangku dari atas sampai bawah, aku tahu apa yang dia lihat. Penampilanku. Aku tidak pantas bergaul dengan mereka. Aish! Tapi kenapa kedengarannya aku malah mengasihani diri sendiri sih? Emang apa salahku kalau aku miskin?!

            Oh Tuhan, kenapa aku harus bersarkasme seperti ini sih? Jung Yunho orang yang baik. Dia tidak pernah menyinggung tentang status kami selama beberapa hari ini kami berteman. Bahkan dia sangat baik sekali padaku. Selalu mengajak makan siang jika ada kesempatan di sela-sela jadwalnya yang padat. Dan dia juga cukup baik untuk membuatku selalu menantikan waktu untuk bertemu dengannya. Aku menemukan diriku selalu exited saat bertemu dengannya. Senyumnya yang ramah itu tidak pernah gagal membuatku trenyuh dan meleleh. Perasaan apa ini? Apakah mungkin aku menyukainya? Tapi dia Jung Yunho! Aku hanya Kim Jaejoong.

End of pov

            Yunho mengajak Jaejoong berkeliling banyak tempat hari itu. Dan tentu saja ke tempat-tempat dimana tidak akan pernah Jaejoong datangi jika dia sendirian. Siapa orang dengan akal sehat akan membeli sebuah jam dengan harga sama dengan gaji dua tahun?! Jaejoong meringis karenanya.

“Jaejoong ah, kamu tidak apa-apa? Wajahmu sedikit pucat.” Ucap Yunho saat mereka ada di sebuah optik dengan merk luar negeri.

“Huh? Aku tidak apa-apa. Hanya sedikit capek.” Jawab Jaejoong sambil tersenyum kecil.

“Hyung, menurutmu ini bagus tidak? Aku butuh kacamata baru karena yang lama pecah. Apakah modelnya keren?” Tanya Changmin sambil menunjukkan sebuah kacamata minus yang berbingkai warna coklat muda.

“Hmm, modelnya bagus tapi coba cari warna yang lebih gelap untuk bingkainya. Lebih cocok dengan kulitmu.” Saran Yunho sambil meminum kopi yang disajikan oleh pegawai optik (Jaejoong melongo saat kopi itu disajikan. Ini cuma beli kacamata kan? Bukan di café kan?).

“Jaejoong, setelah ini kamu bisa ikut aku?”

“Kemana?”

“Aku ingin membeli sebuah hadiah untuk seseorang dan aku butuh pendapatmu.”

“Huh?” Pertama kali saat mendengarnya Jaejoong terlihat tidak focus tapi dia akhirnya menganggukkan kepalanya.

“Terima kasih.” Yunho melempar senyumnya lagi dan Jaejoong meleleh lagi.

 

~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*

 

            Yunho membawa Jaejoong ke sebuah toko perhiasan yang terlihat mahal dari beberapa perhiasan yang dipajang di etalase dan yang ada di dalam. Kali ini hanya mereka berdua karena Changmin ada urusan lain dan tidak bisa ikut menemani.

“Ah, Jung Yunho sshi! Apa yang bisa saya bantu?” Seorang penjaga toko laki-laki menghampiri Yunho dan Jaejoong dengan wajahnya yang sumringah. Terlihat sekali Yunho sangat familiar di toko perhiasan itu. Dan ternyata laki-laki yang menyapa Yunho itu adalah manager toko. Dan Jaejoong sadar hanya orang-orang seperti Yunho lah yang akan mendapati dirinya dilayani langsung oleh manager toko.

“Aku ingin membeli cincin untuk orang yang special.” Ucap Yunho sambil memandang ke seluruh ruangan.

Jaejoong pov

            Hmm, orang special? Pasti kekasihnya.

End of pov

“Silakan Anda ikut saya. Akan saya tunjukkan koleksi kami.” Sahut manager sshi pada Yunho dan memberi perintah pada pegawainya untuk membuatkan minuman (minum lagi?!).

            Di depan Yunho sekarang ada banyak sekali pilihan cincin yang bagi Jaejoong pasti harganya semua mahal dan hanya di dalam mimpi dia bisa membelinya.

“Boleh saya Tanya untuk siapa?” Tanya manager sshi lagi.

“Hahahahaha. Untuk orang yang sangat ku suka tentunya. Aku ingin cincin yang sederhana tanpa banyak hiasan. Mungkin yang ini.” Ucap Yunho dan setelah itu menunjuk satu cincin berwarna putih yang bertaburan berlian kecil-kecil di sepanjang lingkarannya.

“Wah, Anda sangat jeli. Cincin ini terbuat dari titanium dan berlian yang ada di sepanjang lingkarannya ini sangat indah dan membuatnya sederhana namun penuh kemewahan.”

“Bagaimana menurutmu, Jae?”

“Huh? Ehm… ya, bagus. Cantik sekali.” Jaejoong agak tidak konsen saat Yunho menanyainya. Dan entah darimana datangnya perasaan tidak nyaman itu semakin memuncak. Jaejoong bodoh jika harus berbohong pada dirinya sendiri kalau dirinya cembur

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
wuzimeii #1
Chapter 4: happy ending
^^
anara17 #2
Chapter 4: yeah, Kim Hero Jaejoong is Your's Jung U-Know Yunho.
Hideki
#3
Chapter 3: Sweeeet...!!
doyce228 #4
Chapter 4: aww so sweeeeeeettttttttttt!!!!!!!!!! >//////<
still, there are words that I can't understand. what are the meaning of--
a) mesum
b) kulkas
c) kakek
d) galak
e) kencan

hehe, maaf ya kerana tidak bisa faham maksud-2 tersebut. jika bisa, tolong terangkan. mungkin lebih mudah jika those words (ONLY) are to be translated to English ^~^

maaf menyusahkan kamu, author /(T^T)\
ReitaSama
#5
Chapter 4: eng ver n ind ver
dua.duax daebak >.<

4 my thumbs up to u author-sshi
yunjaemania
#6
Chapter 4: Waaaaahhhh romantis banget!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Walau ga ada changmin, I love this epilogue :)

Waaaaaaa...



Mau baca yg inggrisnya juga ahhhh....

Makasih ya author dah bikin cerita ini!
yunjaemania
#7
Chapter 3: Wah!!! WAH!!! WAH!!! Yunjae mau ngapain tuh???!!!


Aih... Changmin lucu banget!!! Aku suka semua prolognya changmin. Lutunaaaaa

Udah lama bgt ga baca gic yunjae yg alurnya aman kyk gini tp bikin senyum2 sendiri :)
yunjaemania
#8
Chapter 2: Kulkasmu surgaku!!! Oh channgminn ku suka gadis cantik dan berdada besar. Jijaaaayyy, wkkk...


Aduh, ini proses pdkt yunjae imut bgt yak!!!
yunjaemania
#9
Chapter 1: Awwww...what a good story!!! Kyaaa.. Belum pernah baca fic pake bhs indonesia yg penulisannya sebagus ini.

Aku bakal baca sampe tamat. Umm, scene jj ngajak yh mkn siang cute abiiiiiiis!
tokiyo
#10
Chapter 4: hi hi hi aku juga udah baca lama banget.....tapi tetep suka.....he he he ada kemungkinan untuk dilanjutkan???? sequel please..... :)