Our story begin

Gwaenchana

CHAPTER 1

*Author’s POV*

Oppa, apa kau ada janji nanti sore?” tanya seorang yeoja

Anni, waeyo? Kau pasti ingin aku temani ke toko buku lagi kan?” jawab namja yang berseragam sama seperti sang yeoja sambil mengacak rambut yeoja didepannya *ribetbahasanya*

Ne, kau tau saja, hihi^^”

Arraseo, aku akan menjemputmu seperti biasanya, arachi?”

Ne oppa! Gomawo” kata yeoja itu sedikit membungkukkan badannya lalu berjalan meninggalkan namja di depannya

Yeoja itu, bernama Han Seulmi. Dan namja yang diajaknya bicara tadi adalah Lay. Mereka satu sekolah, di Seoul International High School. Kalian berpikir mereka adalah sepasang kekasih? Atau kakak dan adik? Salah. Hubungan mereka adalah antara Sunbae-Hoobae. Tapi mereka begitu sangat dekat seperti kakak dan adik. Sama seperti cerita lainnya, salah satu dari mereka ada yang menyimpan perasaan lebih. Seulmi sudah lama menyimpan perasaan lebih itu pada Lay. Tapi, dia takut kalau Lay akan menjauhinya setelah ia mengatakan perasaannya.

*******************

*Jungyeon’s POV*

“Ya! Agashi! Turunlah! Kau sudah sampai di tujuanmu“ teriak supir taksi

“Jinjja? Ah ye, kamsahamnida” jawabku datar sambil memberikan uang padanya

Aku pun segera turun dan menekan tombol bel.

“Jadi ini rumah ku, lumayan, paling tidak aku bisa hidup seperti tuan putri disini” batinku

Tak lama kemudian ada seorang yeoja yang berseragam, pembantu (?) keluar dan langsung membawakan tas besarku. Aku memaksakan terseyum, agar terlihat ramah dan baik hati.

“Nah, inilah kamar Anda nona!” kata pelayan itu setelah kami mengitari rumah ini cukup lama, karena rumah ini memang sangat besar

“Ye, kamsahamnida sudah mengantarku. Geunde, dimana orang-orang yang tinggal disini? Kenapa mereka tidak ada untuk menyambutku?” tanyaku heran

“Ah, saya baru ingat untuk mengatakannya pada Anda. Mereka semua sedang ada urusan. Tapi biasanya pada jamuan makan malam, tamu yang datang akan disambut dan diperkenalkan ke semua anggota keluarga” jelasnya panjang lebar

“Kalau begitu, silakan beristirahat, bila ada apa-apa Anda bisa mencari tombol di dekat tempat tidur dan tekan nama saya, Song Hwejin” tambahnya

Aku masih mencerna kata-katanya. Lalu aku segera menuju ke samping tempat tidur, dan benar saja, ada banyak tombol nama pelayan disini. Aku takjub.

“ini benar-benar kehidupan yang aku inginkan” gumamku sambil tersenyum puas

*********************

*Seulmi’s POV*

“Oppa! Kau sudah menungguku lama?”

“Tidak juga, sekitar 1 jam” jawabnya sambil menatapku kesal

“Jinjja? Mianhae oppa, aku tadi masih mengerjakan tugasku bersama Chany” jawabku sambil melakukan puppy eyes (?)

“Ne, ne! Aku selalu tidak tahan dengan puppy eyesmu!” katanya mengacak pelan rambutku

“Kajja!” ia memberikan helm padaku

Aku pun segera menaiki motor sport (?) miliknya. Tak perlu waktu lama bagi kami untuk sampai ke toko buku. Karena memang jaraknya cukup dekat dari tempat kami semula.

“Oppa, kau tunggu saja disini. Aku sudah tau akan membeli buku apa, jadi tidak akan lama”

“Arraseo, jangan lama-lama ne!”

Aku mengangguk dan segera masuk ke gedung ini. Setelah aku menaiki tangga sampai 4 lantai, aku sampai juga di toko buku langgananku.

“Ah, ini dia bukunya! Untung masih ada satu. Aku pikir buku ini sudah tidak ada karena memang terbitan beberapa tahun lalu. Buku ini sangat penting, tak ada seorang pun yang harus tau” batinku

Setelah menemukan buku penting ini, aku segera membayar dan menuruni tangga lagi.

********************

*Lay’s POV*

“Aisshhh, jinjja! Dasar yeoja! Katanya tidak lama! Tapi sampai sekarang belum keluar juga! hujan sudah mulai turun dan sebentar lagi pasti akan deras. Lengkap sudah alasan untuk menyebut hari ini bad day ever” aku mengacak rambutku frustasi lalu beralih memandang jalanan yang basah karena air hujan.

Mataku terpaku pada seorang yeoja dengan rambutnya yang diikat ke atas, dia bersepeda di tengah hujan dengan santai. Aku terus memandangnya, dia sudah jauh dari pandanganku, sampai kusadari sesuatu, mendadak aku terdiam seperti batu, otakku seakan berhenti berpikir dan jantungku berdegup kencang.

“Jungyeon-ah!” teriakku

Tanpa memperdulikan orang-orang yang memandangku aneh, aku segera memakai helmku dan melajukan motorku cepat mengikutinya yang sudah cukup jauh.

“Oppa! Oppa!” samar-samar kudengar ada yang memanggilku

“Siapa yang memanggilku? Yang kupikirkan detik ini hanya Jungyeon! Aku harus bicara dengannya” batinku lalu menambah kecepatan laju motorku

 

*Seulmi’s POV*

Aku sedang menuruni tangga dengan cepat dan melirik ke kaca gedung ini, hujan. Aku pun segera berlari kembali ke atas untuk membeli jas hujan di supermarket. Lift disini sedang rusak, jadinya aku memakai tangga ini. Semoga saja mallnya belum tutup karena ini hampir larut malam.

“Gomawoyo”ucapku setelah membayar jas hujan yang kubeli untukku dan oppa

Dengan cepat aku menuruni tangga, setelah sampai di pintu keluar aku lihat hujan sudah makin deras. Aku tidak langsung memakai jas hujanku, aku ingin oppa memakainya dulu karena aku tidak ingin dia sakit, makanya aku segera menghampiri dia. Tapi saat jarakku dengan motornya sudah cukup dekat dia malah melajukan motornya cepat. Aku kaget setengah mati *lebay*

“Oppa! Oppa!” teriakku berlari mengejarnya

Tak kuhiraukan kendaraan yang lalu lalang dan hujan yang mengguyurku.

“Oppa akan sakit kalau tidak segera memakai jas hujan” batinku khawatir dan berlari sekencang mungkin

“Oppa!”

 

TTIINNNN.............

 

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet