he not my mine

simple love with super junior

Anyeong,, aku nayla, panggil saja aku nayla.. pasti kau bertanya megapa namaku nayla ? bukan han, atau kim atau marga yang lain.. memang .. aku bukan berasal dari korea.. aku gadis asal indonesia,, aku ke korea hanya untuk bekerja.. dan pekerjaanku itulah yang membuatku terpuruk dalam keadaan ini...

Benar kau tahu.. karena pekerjaan itu sekarang aku kehilangan orang yang aku cintai.. pekerjaan yang awalnya menyenangkan berubah menjadi tragis seperti ini..

Flashback

“selamat bekerja di kantor kami” ucap pak manager padaku.. aku mengangguk tersenyum. Kantor yang selama ini ku dambakan akhirnya bisa ku raih .. aku tersenyum lega akhirnya aku terdaftar sebagai sekretaris 2 manager di kantor ini .. untunglah akhirnya aku bisa membahagiakan orang tuaku di sana.. appa, amma aku berhasil.. ucapku menatap langit luas.. yah orang tuaku telah meninggal 1 tahun yang lalu, aku ke korea hanya untuk menemani nenekku..

“anyeong, pegawai baru?” ucap seorang namja yang baru turun dari mobilnya.. namja manis berlesung pipit dan tinggi itu menyapaku

“ne”

“berusahalah dengan keras di kantor appaku ya, anyeong” ucapnya berjalan mendahuluiku

End flashback

Yah itu pertama kali aku bertemu dengannya, anak di rektur utama kantor perusahaan yang menjadi tempat naunganku bekerja.. aku jadi merindukannya.. sedang apa dia sekarang di sana.. apakah dia masih memikirkanku.. kuharap tidak aku ingin dia bersama orang lain.. kudengar dari berita dia sedang dekat dengan member GB di sana.. semoga saja dia bisa mencuri hatinya seperti ia mencuri hatiku dulu

Flashback

“nayla, kau senang hari ini?” tanyanya padaku.. kami sedang berada di pulau jeju untuk menghadiri rapat dengan direktur perusahaan lain..aku tersenyum menatapnya

“ne oppa, choi siwon” ucapku lengkap menyebutkan namanya.. ia hanya tersenyum.. aku memandangi laut lepas itu tanpa berkedip sekalipun

“nay , apa boleh aku mengatakan sesuatu padamu?” ucapnya menatapku.. aku bingung tak biasanya seoarang choi siwon berbicara padaku dengan meminta izin..

Aku masih menatap laut, yang biru itu yang sekarang sudah dihias oleh pantulan bintang.. memang duduk di dermaga seperti ini bisa mengingatkanku akan pulau dewata dulu pulau yang melahirkan aku.. pulau di mana aku di besarkan.. sampai aku seperti ini.. aku menatapnya

“memang oppa mau berkata apa?” tanyaku padanya .. dia diam lagi.. sudah sebulan yang lalu kami dekat sekali.. berhari-hari bekerja dengannya membuatku tau kalau dia memang orang yang menyenangkan.. walauun dia tak sering masuk kerja karena kesibukannya sebagai artis..

“saranghe nay” ucapnya, aku kaget setengah mati.. lamunanku buyar menatap laut.. aku menatapnya sekarang.. menatap ke dua matanya.. tapi dia melengos ke arah lain

“kau tidak usah menjawabnya sekarang.. jawab nanti saja jika kau sudah siap” ucapnya. Lagi.. aku melihatnya tanpa berkedip.. memang kuakui aku menyukainya.. dan aku sangat menyukainya.. dan aku tahu adalah larangan seoarang sekretaris berpacaran dengan bosnya.. yah itu adalah larangan besar di perusahaan kami..

“oppa tapi.. tapi...” ucapku...a ku segera beranjak pergi dari dermaga.. dengan perasaan linglung.. aku dengar dia meneriakkan namaku beberapa kali.. tapi aku tetap meninggalkannya..

Seminggu setelah kejadian itu aku selalu menghindarinya jika kita berpapasan aku akan terus menunduk dan tak mengucapkan satu katapun.. hingga akhirnya ke jadian naas itu tejadi..

Sewaktu aku pulang dari kantor kulihatnya berjalan tak tentu arah melewati jalan .. dia mengacak rambutnya.. aku hanya berpikir dia stress ..hingga akhirnya seperti itu.. tapi bukan itu yang menjadi perhatianku saat ini.. dia berjalan saat tepat di ujung sana sebuah truk melaju cepat dengan cekatan aku memanggilnya .. berlari menghampirinya.. dia terlihat sumringah saat aku memanggilnya..

“OPPA AWAS!!” teriakku dengan menghantam tubuhnya hingga ia terkapar di badan jalan sedangkan aku.. aku tak ingat apa-apa setelah itu

...

2 bulan di rumah sakit dan menerima keadaan bahwa aku tak dapat berjalan lagi adalah hal yang sulit untukku,.. yah aku lumpuh total.. dan ini sangat membuatku tertekan..

 Setiap hari ia datang untuk meminta maav tapi aku usir .. sudah beberapa bunga darinya  kubuang di tempat sampah  tapi dia masih kukuh dengan keinginannya.. hingga akhirnya aku memutuskan untuk pergi dari seoul.. tujuanku, aku hanya ingin melupakannya .. alasanku tak bertemu dengannya bukan karena aku memberncinya.. karena aku malu.. itu saja malu.. dengan kondisiku...

Tanpa sepengetahuannya aku pergi ke incheon di dampingi nenekku dan abangku satu-satunya.. aku berharap ini adalah keputusan yang terbaik

“kau yakin akan kembali ke indo nay?” tanya abangku

“abang, untuk apa sekarang aku ada di sini.. aku memang tak main-main” ucapku yakin.. aku tersenyum untuk terakhir kalinya pada mereka dan bergeas masuk ke ruang boarding.. namun.. sosok itu menghadangku sosok itu.. choi siwon di depanku dia menghadangku..

“jangan pergi” ucapnya dingin dengan menatapku

“apa urusanmu aku hanya ingin pergi minggir” ucapku.. tapi ia menghentikan laju kursi rodaku..

“aku bilang jangan pergi!, kenapa kau menghindariku nay? Katakan padaku? Aku berusaha meminta maav padamu tapi kau selalu mengacuhkanku.. aku hanya ingin mencari penjelasan denganmu..nay jawab?!” serunya di hadapanku..  aku menatapnya tapi kali ini dengan mata yang berkaca-kaca.. mata yang tak bisa ku katakan seperti apa sekarang..

“ aku hanya ingin kau bahagia , PUAS! Sekarang mingir!” aku mengatakan itu dengan nada getir sangat terlihat jelas jika aku masih dan masih mencintainya..

“aku tak bisa bahagia jika kau pergi!” aku menghentikan laju kursi rodaku. Dia menghampiriku berjongkok di hadapanku dan mengatakan hal itu lagi

“saranghe nayla” ucapnya menatapku..

“oppa” aku bingung mengatakan apa padanya

“oppa nadoo oppa” ucapku kemudian ia memelukku sesaat tapi aku melepaskannya

“aku harus pergi oppa,aku tidak bisa ada di sini” ucapku

“kenapa, kau mencintaiku bukan?”

“aku memang mencintaimu itulah yang membuatku harus pergi darimu, anyeong” ucapku mempercepat laju kursi rodaku.. dan sampailah aku di ruang boarding aku masih mendengar teriakannya .. tapi aku mencoba untuk tak tersentuh sekalipun

End flashback

Dan disinilah aku sekarang di bali di rumahku yang dulu.. aku sendiri tinggal di sini.. aku mencoba untuk melupakan choi siwon.. aku memang bodoh hanya karena peraturan konyol itu aku melakukan hal ini dan membuatku mendapatkan masalah yang lebih fatal.. coba saja dulu aku mengucapkannya pasti hal ini takkan terjadi.. mengapa aku terlalu taat pada peraturan .. ahh selalu penyesalan datang belakangan

Ku dudukkan tubuhku di depan tv kunyalakan.. berita gossip yang slalu menemaniku di hari hari belakang ini

“choi siwon member super junior mengungkapkan fakta bahwa ia dan yoona tidak ada hubungan apa-apa kita lihat berita selengkapnya”

“aku dan yoona memang hanya berteman” ucapnya

“adakah seseorang yang mengisi hatimu saat ini?” tanya salah seoarang reporter

“tentu saja ada, hanya saja ku tak tahu sekarang ia dimana yang jelas aku masih mencintainya.”

“choi siwon choi siwon”

PITT

Aku mematikan televisi, Aku menangis tak henti, dia masih mengingatku oh tuhan .. dia mengingatku dan dia masih mencintaiku..

Apakah aku salah jika harus meninggalkannya seperti ini bukankah cinta tak dapat selalu dimiliki?

END

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet