Y.O.U

KeyBer Sequel Oneshot Stories

Title : Y.O.U
Author : Altariaa
Length : One Shot
Genre : * I don’t know*
Cast : KeyBer <3
Note : ini bukan Year Of Us-nya SHINee ya. Ini cuma akronim.. :D gomawo for read.. :D altariaa

~Y.O.U~

“Berapa jam lagi aku harus menunggu laki-laki itu?”

 

Amber melirik jam tangannya yang berwarna biru muda. Ia kembali melihat jarum pendek yang tepat berada di angka 4. Sudah hampir satu jam ia menunggu laki-laki itu, namun batang hidungnya tak muncul jua. Ia mulai gerah. Ia berdiri dan meninggalkan cafe yang ia tempati sedari tadi. Lalu ia segera menyingkir. Sebelum ia tahu bahwa seseorang menghalangi jalan dan pandangannya.

 

“Hei, maumu apa? Aku tak ada urusan denganmu.”

 

Laki-laki yang mengenakan jubah hitam itu tersenyum. Ia menegadahkan wajahnya. Dengan jelas, Amber melihat siapa sosok yang menghalanginya tadi. Saudara kembar terpendam Amber, Jonghyun.

 

“Apa yang kau lakukan Amber? Untuk apa kau disini?” Tanya Jonghyun. Amber masih memonyongkan bibirnya kesal.

 

“Hei! Aku berbicara padamu.”

 

“Iya, aku mendengarmu kakak laki-lakiku. Sungguh, sudah hampir satu jam aku menunggu anak itu disini. Namun tak pernah sekalipun kulihat batang hidungnya muncul tepat dihadapanku.”

 

“Maksudmu-” Jonghyun menghentikan kata-katanya. Lalu ia menarik nafas dan melanjutkannya kembali. “Key kan? Si Kunci itu? Dia terlalu berlagak seperti diva. Aku ingin menghapus ingatannya-”

 

“Jangan!” Amber setengah berteriak. Membuat beberapa orang memalingkan wajah mereka ke sumber suara yang mereka dengar kurang dari satu setengah menit yang lalu.

 

“Kenapa? Kenapa Amber? Kau belum mengerti juga? Key itu menyakitimu! Aku berbohong. Aku melihat dia bersama Nicole tadi. Baru saja. Lima menit yang lalu!! Itukah laki-laki yang kau sebut Boo itu? Bersama Nicole?!” Jonghyun menahan nafasnya. Ia melihat mata Amber yang semakin lama semakin merah. Tangis.

 

“Sudahlah. Mungkin, Key belum ditakdirkan bersamamu, adikku. Suatu hari nanti, pasti ada.”

 

“Aku harap. Dan aku harap akan ada laki-laki yang mau menerima keadaanku. Keadaan kita.”

 

————————

 

“Kau sudah bangun? Lelahkah?”

 

Amber segera bangun dan duduk di tepi tempat tidur ketika ia mendengar suara sang kakak dari ruang tamu. Di apartement inilah Amber dan Jonghyun tinggal. Apartement kecil yang biasa saja.

 

“Cukup lelah. Kau sedang apa?” Tanya Amber pada Jonghyun. Dilihatnya Jonghyun yang hanya mengenakan celana pendek. Amber tahu mengapa. Karena saat ia melihat keatas, Jonghyun sedang membersihkan sesuatu berwarna hitam yang melekat pada kedua punggungnya. Sayap.

 

“Kau lihat kan aku sedang apa? Sudah, kau makan sana. Kau masih harus sekolah. Ingat, waktu kita tak banyak di dunia ini. Kau dan aku akan kembali lagi. Kembali ke dunia dimana kita berasal dan kita seharusnya tinggal.” Ucap Jonghyun tanpa mengalihkan pandangannya terhadap Amber.

 

“Iya, aku mengerti. Tunggulah. Aku akan segera kembali. Dan satu lagi. Aku ingin terbang hari ini. Aku lelah jika kita harus terbang saat malam menjelang. Uum, bukan. Saat pagi menjelang. Itu mengapa aku mengambil kelas sore. Aku lelah jjong.” Amber menempatkan dirinya senyaman mungkin di sofa. Lalu meraih snack terdekat dari tangannya dan mulai menikmatinya.

 

“Cepatlah. Saat aku selesai membersihkan sayap ini, kau harus sudah siap. Kau tahu kau hanya bisa terbang denganku.” Jonghyun memberikan sebuah Evil Smirk pada Amber. Amber segera membalasnya.

 

“Kau ini!” Amber memukul sayap Jonghyun. Mencoba menghindar namun sia-sia. Pukulan Amber mengenai sayap Jonghyun sebelah kanan, dimana terdapat luka di titik itu.

 

“Sakit Amber! Kau sudah gila.”

 

“Kau yang mulai. Aku bisa terbang dengan siapa saja. Aku mandi dan siap-siap dulu. Tunggu aku ya, Kim Jonghyun.”

 

“Tentu saja, Liu Eunyoung.”

 

————————

 

“Kau yakin padanya, Key?”

 

Key, laki-laki diva yang terduduk di salah satu meja kantin mengangguk perlahan. Merasakan adanya penyesalan yang luar biasa saat ia terpaksa menemani Nicole pergi ke Gwangju dan meninggalkan Amber, kekasihnya. Ia melihat lawan bicaranya sebentar, lalu menyeruput juice mangga yang ia pesan sepuluh menit yang lalu.

 

“Key. Mengapa kau tidak pernah bisa melihat aku disini?” Nicole mencoba mengalihkan pandangan Key yang mengarah pada perempuan berparas laki-laki yang duduk berdua dengan sahabatnya yang Key kenal dengan baik. Itu Amber dan Jonghyun.

 

“Aku menyadari dirimu berdiri disampingku sebagai sahabat. Tidak lebih. Aku menyadari kejanggalan dalam hidupku saat ini. Tanpa dia, aku tidak bisa melakukan apa-apa. Aku mohon kau mengerti, Nicole.” Nicole terkejut melihat pipi Key yang sudah basah. Tangis. Walau tak ada mata yang merah, basahnya pipi itu sudah cukup menjadi satu tanda.

 

“Raihlah bintangmu, Key. Maafkan aku.”

 

Nicole pergi meninggalkan Key dengan hati yang tak bisa tergambarkan karena telah hancur bersama cinta yang mengikuti Key selalu. Walau pergi, cinta itu selalu menyertai Key dimanapun ia berada. Hanya Nicole yang tahu mengapa Key menolaknya. Itu dahulu, saat Nicole mencampakkan Key begitu saja saat ia belum menjadi seseorang.

 

————————

 

“Apa kau yakin ini akan berhasil? Aku kurang yakin Jonghyun.” Amber sedari tadi berpura-pura menikmati waktu-waktu tanpa seorang diva disampingnya.

 

“Kau lihat, Nicole pergi. Pergilah, bicara padanya. Kau akan pergi, dan tak akan kembali.”

 

“Tapi aku mau kembali lagi Jonghyun. Aku mau kembali lagi!” Ucap Amber ditengah keramaian kantin sekolah.

 

“Sudahlah.” Jonghyun mennyentakkan telapak tangan sebelah kirinya. Sedangkan yang lain masih menggenggam sendok makannya.

 

“Sudah apa? Aku sudah bilang-”

 

“Cukup. Jika kau tak mau, aku yang akan-”

 

“Tidak. Baiknya.. Aku.” Amber mengalah. Ia segera menemui Key yang terlihat dari jauh air mata yang telah membasahi pipi hingga baju yang ia kenakan. Amber segera meraihnya, dan mengelus pipinya, menghapus air mata yang ia tahu bukan karena Nicole.

 

“Key. Key, kau dengar aku. Key, ada sesuatu yang harus kubicarakan denganmu.”

 

“Bicaralah.” Ucap Key dengan tatapan kekosongan sedari tadi, ke arah meja yang kini ditempati Jonghyun seorang. “Aku akan mendengarkanmu.”

 

“Key, aku akan pergi untuk waktu yang sangat lama. Atau mungkin, tidak kembali. Aku ingin-”

 

“Tidak. Biarkan seperti ini apa adanya. Aku dan kau. Aku minta maaf atas hal yang terjadi kemarin, dua hari yang lalu dan sebelum-sebelumnya. Maaf. Hanya satu kata yang dapat aku ucapkan.”

 

Amber tak kuasa menahan air matanya. Untuk kedua kalinya dalam satu minggu, air mata Amber turun dan jatuh terus menerus. Sama dengan Key, air matanya kian deras. Key menyadari air mata Amber yang jatuh. Ia segera menghapus jarak yang ada diantara mereka. Key tak akan sanggup menahan rasa rindu yang akan datang nanti. Ia berjanji, tak akan ada yang dapat memilikinya, kecuali Amber.

 

“Berjanjilah kau akan kembali. Demi aku.”

 

“Dan berjanjilah Key.” Ucap Amber ditengah isakannya. “Kau akan menungguku, demi aku.”

 

“Aku berjanji, baby.”

 

————————

 

Lima tahun berlalu. Semua terasa berbeda. Hal yang ia ingat dari Amber hanya satu. Saat ia tahu semuanya. Saat ia melihat Amber terangkat ke atas dengan sepasang sayap hitam yang melekat pada punggungnya. Lalu semuanya gelap. Dan sekarang, lima tahun telah terlewati tanpa Amber. Key menjadi pemurung, Key yang bukan Key. Seakan separuh dari jiwanya ikut hilang dan terangkat ke udara, saat itu.

 

“Permisi.” Sebuah suara terdengar didepan pintu kamar Key. Key dengan malas membuka pintu itu, namun tidak ada siapa-siapa. Ia segera masuk kembali.

 

Ketika ia merebahkan dirinya diatas tempat tidur, semua tentang Amber seakan dihisap dengan ganas. Semuanya seakan habis tak berbekas. Namun kembali datang dan menetap di salah satu sisi otak besarnya. Tak lama setelah itu, semua lampu tiba-tiba mati. Kegelapan mulai terasa dari kamar Key yang hanya terdapat cahaya matahari dari jendela kamarnya. Sesosok bayangan tiba-tiba muncul di depan jendela kamar Key. Semakin lama semakin dekat dan menembus jendela kamar Key. Semakin lama, sampai akhirnya bayangan itu meraih dirinya dan membuat dirinya hangat.

 

“Aku tahu, kau masih menungguku Key. Aku menepati janjiku karena kembali.”

 

“Aku tahu. It’s for you. It’s because of you. You’re my Y.O.U. Y for You are my love, even. O for Our love is forbidden, and. U for U are my everything, Amber.”

 

Sebuah ciuman lembut Key tanamkan kedalam bibir mungil Amber. Amber yang ia rindukan selalu selama lima tahun. Namun entah kenapa, ia melihat sayap hitam Amber menghilang dan terjatuh sebagian. Key melepaskan ciumannya. Berdiri agak menjauh dan melihat kenyataan yang terjadi.

 

“Kau!”

 

“Key. Jangan takut. Aku berjanji akan menjadi manusia, mendampingimu.”

 

“Tapi, bagaimana dengan Jonghyun? Orang tuaku?” Key terlihat sangat panik. Senyumnya terhapus dan digantikan oleh rasa panik.

 

“Lihatlah nanti.” Ucap Amber percaya. Lalu, semua lampu menyala. Key dapat melihat wajah yang ia tunggu-tunggu setelah lulus universitas. Amber Josephine.

 

“Key! Segera turun!” Teriakan ibu Key membuat Key segera memutar knop pintu kamarnya. Tak lupa, ia membawa Amber bersamanya.

 

“Key! Ayo, sepupumu sudah datang! Jangan berduaan di kamar dengan Amber terus! Kalian baru akan menikah satu bulan lagi.” Teriak sang ibu. Key tertegun bingung. Ia melihat Amber yang hanya mengangkat kedua bahunya.

 

“Iya ibu, aku segera turun!”

 

Key menyusuri tangga bersama Amber. Ketika ia sampai dibawah, toyoran sang ayah menyambut dengan bahagia.

 

“Kau ini. Jangan berduaan terus di kamar. Tidak baik.” Ucap sang ayah. Key hanya mengangguk.

 

“Kim Kibum, kenalkan. Ini saudara jauhmu. Kau mungkin belum pernah bertemu dengan dia. Jonghyun, ini Key, sepupumu.”

 

Laki-laki itu memutar tubuh dan kepalanya. Mata Key membesar melihat seseorang yang dahulu menjadi kakak dari ‘calon istri’nya kini berdiri sebagai kakak sepupunya.

 

“Apa kabar Key? Kau jaga Amber dengan baik, bukan?”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
monwook9 #1
Chapter 1: Keren ><
Amber nya punya sayap O_O