Siang ini..

Hanya kami berdua, berjalan-jalan di tengah hari yang panas bersama Yoseob, kekasihku. Entah kemana perginya member lain. Aku tidak terlalu ingin peduli pada saat ini. Kami terus berjalan melewati beberapa toko pakaian yang tidak menarik. Sebenarnya aku benar-benar malas keluar pada cuaca ekstrim seperti ini. Tapi aku tetap mengiyakan ketika Yoseob memintaku keluar bersamanya. Siapa yang mampu menolak pesona anak laki-laki ini dengan kekuatan puppy eyes-nya. Huuuuft,,Bagaimana bisa dia selalu nampak manis bagiku.

Aku masih dengan pikiranku sendiri sampai tersadar ketika Yoseob merengek padaku dengan suara setengah berteriak.

“Yah ! Doojoon~ah ! Kau tidak mendengarkanku?! Aku ingin itu” Dia menunjuk Toko Es Krim di seberang jalan dan menyeretku.

“Neh..Mianhe Seob..Yah ! Jangan memaksaku untuk mengeluarkan banyak tenaga seperti ini. Aku lelah Seob. Hanya berjalan jangan berlari” Aku protes sementara Yoseob tak mempedulikan ocehanku.

Tanpa banyak waktu,,Kami sudah berada di depan Toko Es Krim yang di maksud. Aku melihat pada Yoseob. Ia nampak kelaparan dan berbinar-binar bahagia. Aku menelan ludah,,Tenggorokanku terasa kering. Ide yang cukup bagus.

Yoseob lebih dulu menghampiri pelayan dan secepat kilat memesan 2 mangkuk Es Krim porsi besar. Tak lama kemudian,,2 Mangkuk Es krim tersebut sudah berada di meja kami,,Satu rasa coklat dan satu lagi memiliki rasa Kacang Hijau.

“Kau aneh sekali. Kenapa kau selalu memesan Es Krim Kacang Hijau seperti itu,,Doo~?” Yoseob menanyaiku sementara ia memasukan sesendok besar Es Krim Coklat ke dalam mulutnya.

Tentu saja itu membuat mulutnya belepotan. Lucu sekali,,Seperti seorang bocah. Aku tidak bermaksud tidak menjawab pertanyaan Yoseob tapi aku tak sanggup mengalihkan pandangan dari makhluk menggemaskan di hadapanku. Aku menyeka bibirnya yang berlumuran Es Krim dengan tanganku dan menjilatinya penuh kesenangan.

“Yah ! Itu kotor Doo~..” Yoseob nampak kaget sekaligus malu. “Orang-orang melihat kita” sambungnya.

Aku tak peduli dan aku mulai memakan Es Krim ku sambil diam-diam terus menatap Yoseob yang tampak lahap.

10 menit kemudian..

“Yah ! Doojoon~ah ! Apa yang kau lakukan. Es Krim mu mencair. Sayang sekali,,Itu salahmu mengapa tidak memakannya cepat-cepat !” Yoseob mengagetkanku.

“Aish,,Mengapa kau terus meneriaki ku sepanjang hari ini,,Seob..?” Aku menjawab sedih. Aku hanya merasa lelah. Seperti..Tidak enak badan atau semacamnya.

Mwo? Mi..Mianhe Doo~..Kau sering tidak mendengarkan perkataanku makanya aku jadi sedikit kesal” Yoseob kemudian berkata.

“Eh,,Apa kau sakit? Wajahmu nampak pucat Doo~..?” Yoseob tiba-tiba memegang dahiku. Ia nampak khawatir.

“Ah? Annioo~..Aku tidak apa-apa?” Jawabku cepat.

Tapi kemudian aku merasa mataku berkunang-kunang dan tubuhku lemas. Aku tidak mengerti apa yang terjadi setelahnya. Yang aku tahu,,Saat aku membuka mata Yoseob berada disisi tubuhku dengan pandangan cemas.

“Apa yang terjadi? Dimana aku?” Aku bertanya bingung.

“Aish,,Andwee..Ini Dorm kita. Kau tidak boleh bangun dulu. Kau masih perlu istirahat Doo~..” Yoseob berkata seraya menyuruhku untuk tetap berbaring. “Kau jahat Doo~..” Yoseob melanjutkan.

“Waeyo?” Kataku

“Hanya mengatakan padaku bahwa kau lelah. Jangan memaksa untuk pergi bersamaku kalau kau merasa tidak sehat..Maafkan aku..” Yoseob mulai menangis.

“Annioo~..Apa maksudmu,,Seob? Ssst..Ssstt..Aku tidak apa-apa. Mengapa kau menangis?” Aku semakin bingung sekarang.

Yoseob mendekat. Membenamkan wajahnya di dadaku sementara aku mengelus rambutnya,,Menenangkan.

“Paboo Dobong~..Paboo Dobong~ah..” Yoseob masih saja mengoceh. Aku tersenyum,,Ia masih khawatir.

*******

Itu adalah kejadian lima tahun berlalu sejak kami menjadi anggota BEAST.

Kini aku masih bersama Yoseob disampingku. Kami menyusuri pantai yang indah ini. Berpegangan tangan menunggu Sunset datang.

Aku mencari posisi yang bagus untuk duduk bersama Yoseob. Ada yang ingin ku katakan padanya hari ini.

Aku sengaja melepaskan pegangan tanganku dan menarik nafas dalam-dalam sebelum berbicara.

“Yoseob~ah..Aku ingin mengatakan sesuatu padamu..” Aku mengatakannya agak terbata-bata.

“Neh,,Doodoo~ah..Aku mendengarkan” Yoseob menjawab sambil menatapku erat.

“Tapi sebelumnya aku ingin membuat pengakuan padamu..Kau berjanji,,Kau tak akan marah?” Tanyaku gugup.

Ekpresi Yoseob agak berubah. Mungkin sedikit bingung.

“Aku tahu kau suka Es Krim,,Seob..Tapi sejujurnya aku tidak pernah suka Es krim kecuali dengan rasa Kacang Hijau..” Aku mengatakan hal itu dengan hati-hati.

“Mwo? Waeyo?” Yoseob mengerutkan keningnya.

“Kau ingin tahu kenapa..Karena aku tidak suka jika perasaanku nanti juga akan berubah seperti Es Krim itu. Memberikan perasaan bahagia di saat kita merasa gerah namun kemudian meleleh habis dan hilang jika di diamkan.” Aku mengatakannya setulus yang aku bisa.

Pipi Yoseob itu nampak memerah. Entah malu atau apa. Tapi ia nampak selalu manis.

“Jika kau setuju dengan perkataanku,,Sekarang tolong kau lihat batu besar di dekat tebing yang nampak kuat itu. Apa kau ingin aku mencintaimu sekuat batu itu?” Aku bertanya,,Mencoba menjebak Yoseob.

“Ehm,,Neh..Aku ingin..Aku kau mencintaiku seperti kuatnya batu itu Doo~..Agar cintamu takkan meleleh dan habis seperti Es Krim itu” Yoseob menjawab cepat. Ia terjebak,,Pikirku.

“Oh jinjae? Tapi aku tidak ingin mencintaimu dengan cara seperti itu..” Kataku kemudian,,Membuat anak lelaki di depanku memunculkan mimik aneh.

“Kau tahu kenapa? Karena batu itu terlalu keras dan egois bagiku. Aku tidak ingin kau merasa terkekang. Kau ingat saat B2UTY ramai membicarakan tentang OTP BEAST. Pertama hanya muncul Ori3 seperti DooSeob,,JunSeung dan KiWoon kita. Lalu tidak lama muncul JunSeob,,DooSeung hingga 2Jun. Aku berpikir keras saat itu,,Bagaimana mungkin muncul Pairing lain. Tapi kemudian aku sadar mungkin itu karena kau terlalu banyak melakukan Fan Service dengan Junnie,,Begitu juga aku dengan Seungie. Aku ingin sekali mengatakan padamu bahwa aku merasa sangat cemburu tapi aku tidak ingin mengatakannya.” Aku menjelaskan panjang lebar.

“WHAAT ??! Jadi kau cemburu Doo~ ?! Mengapa kau tidak mengatakannya padaku..Lalu,,Apa kau marah padaku?....” Yoseob berkata setengah berteriak.

“Neh..Aku marah..Marah sekali,,Seob.” Aku mengatakannya sambil menunduk.

“An..Annnioo~ Doo..” Yoseob memegang wajahku. Seolah memohon untuk dimaafkan.

“Aku hanya ingin membiarkan kau melakukan apa yang kau suka,,Seob..Itu sebabnya aku bersikap seolah tak peduli jika Junseob menjadi Pasangan terpopuler setiap bulannya.” Aku mengatakannya pelan,,Masih menatap pasir dibawahku.

“Andweee~..Jangan begitu Doo~..Aku hanya ingin menggodamu. Membuatmu merasa sedikit cemburu dan semacamnya. Aku minta maaf kau tidak akan marah dan meninggalkanku sekarang karena hal itu kan?” Air mata mulai membasahi pipi Yoseob.

Aku diam beberapa saat. Hanya memandang Yoseob,,Aku bahkan tidak memeluknya untuk meredakan tangisnya. Aku masih mencari kata yang tepat untuk mengatakannya.

“Aku memang marah tapi aku hanya diam,,Seob..Karena aku tahu aku tak berhak untuk marah.” Aku mengatakannya dengan dingin.

“Selain itu aku juga merasa tak perlu khawatir tentang itu. Tak peduli seberapa dekat kau dengan Junnie atau dengan member lain,,Aku masih mencoba meyakinkan diri bahwa kau akan tetap berada di sisiku” Aku melanjutkan.

Tangis Yoseob mereda. Ia menatapku tak percaya,,”Aku akan terus mencintaimu,,Maukah kau menikah denganku?” Aku mengatakannya keras-keras sambil memperlihatkan sepasang cincin berlian yang indah dihadapan Yoseob. Ia mengangguk seketika.

“Kau tahu aku hanya ingin mencintaimu seperti angin. Yang selalu berada disekelilingmu. Yang tidak akan mencair dan menghilang seperti Es Krim dan tidak egois seperti batu. Selalu dapat kau rasakan meskipun tidak selalu dapat disentuh.” Akhirnya aku mengatakannya,,Pikirku.

Yoseob tertegun. Di tengah Sunset itu,,Ia meletakan bibirnya pada bibirku,,Melingkarkan tangannya disekeliling bahuku untuk memperdalam ciuman. Ciuman kami begitu manis dan meleleh seperti Es Krim dan kuat seperti batu,,egois untuk saling mendominasi.

Aku mengambil langkah mundur dan menghentikan ciuman ketika merasa kehabisan napas. Terengah-engah menatap Yoseob yang nampak belum puas.

“Kau jahat Doo~..Kau mempermainkanku dan pasangan JunSeung..!” Yoseob berteriak.

“Annioo~..Aku hanya ingin sedikit bermain-main dengan mereka. Kenapa mereka bercinta dengan cara rahasia seperti itu. Padahal dunia sudah tahu jika meraka berdua adalah jodoh. Kau lihat wajah mereka,,Seob..Benar-benar mirip. Aku tak habis pikir !” Aku menjawab jujur.

“Yah,,Pasangan JunSeung sudah ditakdirkan satu sama lain begitu juga dengan kita,,Doo~..” Yoseob tiba-tiba berkata.

“Oh? Benarkah? DooSeob? Apakah kau yakin pasangan DooSeob ini juga berjodoh? Jadi kau menerima lamaranku?” Aku berpura-pura tidak yakin,,Membuat makhluk indah di depanku cemberut.

Yoseob berpura-pura merajuk. Memukul-mukul dadaku. Aku memakaikan cincin itu dijari manisnya begitu juga sebaliknya. “Aku mencintaimu Doo~..” Katanya

“Aku juga mencintaimu,,Seob..” Jawabku sambil tersenyum.

“Annioo~..Tapi aku lebih mencintaimu Doo~..” Yoseob merengek.

“Aku tahu….” Ujarku

Yoseob menggandeng tanganku. “Tapi aku belum puas dengan ciuman tadi. Aku menuntut lebih..” Yoseob berbisik lagi.

Whuuuusssssssssssssh…

Aku bergidik.

Hembusan angin terasa agak dingin petang ini.

Ternyata jadi angin tak semudah yang ku sangka,,Pikirku.

Sekali lagi aku menatap lelaki berpipi gemuk disampingku,,Ia nampak kelaparan dan agak bernafsu.

*******

-The End