Tired

Tired
Please Subscribe to read the full chapter

Setiap insan pasti pernah merasa lelah. Lagipula lelah itu merupakan sebuah hal yang wajar. Ketika seseorang berada di fase muak akan segala yang terjadi dalam hidupnya. Atau mungkin ketika merasa sulit untuk menggapai sesuatu dan mulai kehilangan harapan untuk kembali mengejarnya. Mungkin juga karena kehilangan kebahagiaan di dalamnya. Terakhir, bisa saja karena energinya begitu terkuras hingga merasa tidak butuh apa-apa selain bersandar pada seseorang yang bisa menguatkan.

Begitu pula yang dirasakan oleh seorang pria bernama Kim Minjun. Ia merupakan penyanyi terkenal dari salah satu boygroup asal Korea Selatan. Kalau kalian penasaran, 2PM adalah nama grupnya. Mereka terdiri dari enam orang anggota dan Minjun merupakan anggota tertua. Dalam 2PM, Minjun memegang posisi sebagai seorang main vokal. Tentu saja, ia memiliki suara yang indah ketika bernyanyi.

Pria itu melangkah masuk pada sebuah ruangan yang bertuliskan “2PM Waiting Room”. Kemudian ia segera mendekati sofa empuk di sudut ruangan dan sedikit melempar tubuhnya untuk bisa duduk di sana.

"Ahh, rasanya melelahkan sekali." Ia memilih untuk menutup mata dan mendongakkan kepalanya. Beruntung hanya ada dirinya seorang di ruangan ini. Karena biasanya kalau ramai, pasti sedikit sulit untuk beristirahat.

"Inhale ... exhale, inhale ... exhale." Begitulah yang diucapkannya sembari turut menarik dan menghembuskan napasnya. Guna membuat tubuh dan pikirannya lebih rileks.

Suara pintu yang terbuka segera menyita atensi Minjun. Matanya menemukan pria lain yang melangkah masuk dengan sedikit gontai. Membuat Minjun tanpa sadar tersenyum geli melihatnya. Setelah menyelesaikan acara siaran langsung dalam rangka merayakan 13 tahun bersama 2PM, kemeja mereka tidak sepenuhnya tertutup. Sama halnya dengan pria di hadapannya, bisa-bisa nanti kemejanya sudah terbuka semua. Aih, sempat-sempatnya Minjun berpikiran seperti itu di saat-saat seperti ini.

"Minjun-ah, kau hanya sendiri?"

Si empu nama segera mengangguk sebelum menepuk-nepuk sisi sofa yang masih kosong. Tanda kalau ia mau lawan bicaranya untuk duduk di sana.

"Aku merasa lelah sekali," Minjun kembali tersenyum ketika pria itu memilih untuk tidur telentang dengan paha Minjun sebagai bantalannya.

"Aku mengerti perasaanmu, Taecyeon-ah." ucap Minjun dengan tangan yang mengusap surai hitam legam milik pria bernama Taecyeon itu.

"Bisakah jika aku tidur sejenak di sini?" tanya Taecyeon dengan mata yang menatap lurus ke atas, pada wajah tirus Minjun yang sedang menunduk untuk balas menatapnya.

"Jika kau mau nanti ditinggal sendiri di sini, aku tak masalah." Kemudian Minjun terkekeh geli ketika Taecyeon memajukan bibirnya, pura-pura mengambek.

"Lima menit saja, oke? Atau, bagaimana jika kau menyanyikan sebuah lagu untukku? Aku butuh sesuatu untuk menjernihkan pikiranku."

Minjun terlihat berpikir sejenak. Tapi tak lama setelahnya, ia mengangguk antusias. Taecyeon yang melihatnya segera menampilkan sebuah senyum tampan yang mampu memikat perhatian siapa saja yang melihatnya.

"Kita akan lakukan keduanya. Aku akan menyanyikan sebuah lagu untukmu selama kau tidur sejenak untuk lima menit."

Taecyeon mengangguk pu

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet