Taruhan

Terlalu Dekat

"Yong~"

"Hm..." dia mengabaikan nada usil itu.

Solar, atau Kim Yongsun sedang berada di ruang 'Mamamoo' menunggu giliran penampilan solo dari salah seorang maknae mereka.

Di sekitar mereka hanya ada dua staff lain yanh beredar dan Jung Wheein yang sedang tidur di sofa, satu yang memegang kamera untuk konten Youtube resmi Mamamoo sebelum dia beranjak untuk memfilmkan gundukan selimut loreng-loreng yang adalah Wheein.

Kala itu jam makan siang. Sambil makan tatapan yongsun terpaku pada layar tv yang disambungkan pada rekaman Hwasa di panggung. Sementara itu, Moonbyul terus mengusapkan tangannya d punggung Yongsun sambil terkekeh-kekeh. Sepertinya sedang meracau akan sesuatu.

Yongsun tidak begitu fokus, belakangan ini dia rasanya jenuh. Namun, dirinya selalu tidak merisaukan hal itu. Toh, nyatanya, memang dia suka panggung dan juga berinteraksi dengan para penggemar lobak tim mereka.

Memikirkan itu saja, sudah membuat Yongsun tersenyum.

"Kau selalu memanjakan Kak Byulyi, Kak."

Barusan Jung Wheein berucap, tampaknya dia baru saja bangun karena Moonbyul mengganggunya. Staff kameramen tertawa kecil dari balik maskernya, matanya melengkung karenanya.

Tanpa pikir panjang, Yongsun mengunyah makanannya lalu menelan, dia berkata, "Ya, apa boleh buat. Dia yang suka menempel-nempel padaku."

....

Nada Yongsun datar.

....

Entah mengapa kalimat tersebut menuai keheningan yang tegang.

"Ah, kamu juga menyukainya, Kak. Tidak perlu berpura-pura terganggu," begitu tanggapan Moonbyul sambil kembali mengusik Wheein. Sang junior mengerang sebal karena serangan tusukan jari pada pipinya.

Sedikit sebal, Yongsun meminum segelas air yang ada di dekatnya, kemudian meletakkan gelas kertas itu dengan sedikit keras ke permukaan meja.

"Oh?" Yongsun mengunyah sisa makanan dalam mulutnya. "Aku bertaruh kamu tidak bisa tidak menempel padaku kurang dari satu hari."

Moonbyul menoleh, sama sebalnya karena nada tantangan itu, "Nanti kamu yang kesepian, Kak Yongsun, aku jamin dalam seminggu kamu sudah merindukanku." Nada Moonbyul masih terkesan bercanda, tetapi orang orang bisa melihat bahwa dia sedikit terusik dengan tantangan itu.

"Ah, begitu? Mau lebih dari sebulan pun tidak akan terasa."

"Oh? Kak Yongsun, apa kamu baru saja mengakui kalau kamu merasa senang dengan pelukanku?"

"Aish...." Yongsun tak tahan dengan gaya gombalan Moonbyul itu. "Oke. Taruhan, 2 bulan."

"Tidak seru, 6 Bulan. Mari kita lihat siapa yang akan meronta duluan."

Yongsun menarik alisnya keatas, wajahnya meremehkan, "Hm. Oke. Tidak masalah. Kalau aku menang..."

"Semua tagihan toppokimu sepanjang tahun ini, aku yang tanggung." Dengan enteng, Moonbyul menjawab. Dia pun menyeringai, "Tapi, kalau aku menang...."

"Kalau kamu menang...." Yongsun terdiam. Dia kehabisan kata-kata dan membiarkan Moonbyul yang menjawab.

"He he ... aku akan memberitahumu besok!"

Yongsun berkedip. Dasar bocah, berlagak seolah sudah menang saja!

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
D00bydab
Maunya bikin cerita santai, tapi otak ķrisis-identias dan malah menambah yg lain -.-

Comments

You must be logged in to comment
devyl22
#1
Chapter 1: Menarik nih