Kamulah matahari. Ya, tidak ada yang menganggapnya begitu, sebab namamu adalah bulan dan bintang, namaku Yongsun, suku kata kedua diartikan matahari bila aku ada di sampingmu.

Huh, menyebalkan, ya. Rasanya aku baru dapat pengakuan Matahari ketika ada kamu.

Tetapi, itu ada benarnya. Membenarkan suatu kenyataan bahwa terang rembulan yang adalah kamu, lebih kuat dari cahaya mentari.

Kau pandai berbicara, baik hati, perhatian. Yang menyebalkan darimu adalah senyuman itu. Hidungmu mengkerut lucu, membuatmu menjadi seekor hamster. Lucu, lugu, di saat bersamaan tampan, berkharisma.

Ya, aku begini karena sungguh merindukanmu, jangan salah.

Mana mau aku mengakui itu semua di hadapanmu? Kamu akan menggodaku sampai mati.

Eh, tapi rasanya, kamu mungkin akan terus menggodaku karena sudah mendengar ini.

Aku membawakan lavender hari ini. Aku nyalakan dupa satu saja ya...

Karena kalau dua puluh satu, penjaga makam ini akan menelepon polisi dan menangkapku.

Kamu tidak akan membiarkanku ditangkap polisi, kan?

Tapi ... aigoo ... kalau watakmu itu munngkin saja ...

Hari ini perayaan 15 tahun Mamamoo. Aku akan menunjukkan kepada Moomoo bahwa Bulan dan Bintang di angkasa senantiasa mendaraskan alunan kata sepanjang konser malam ini.

Ha ha...

Sampai jumpa, sayang.

Sampai bertemu di panggung konser nanti!

Mataharimu merindukan Bulan.