If You Don't Know Me By Now

Stay

Cuaca di luar semakin memburuk ketika jam tangan yang terlilit pada lengan seorang gadis bernama Choi Yujin menunjukan pukul 5 sore. Gemuruh semakin terdengar dengan keras dan rintik hujan menambah kapasitas volume air nya menjadi semakin lebat. Yujin yang saat itu baru men-check out buku yang dipinjaminya lalu keluar dari perpustakaan utama universitasnya itu dengan disambut angin besar dan percikan kecil air hujan yang mengenai tubuhnya. Yujin menghela nafas, ia tidak memiliki payung atau apapun yang bisa melindunginya untuk pergi menuju mobilnya di parkiran. Akhirnya Yujin pun memutuskan untuk menunggu di serambi perpustakaan sembari merapatkan cardigan yang dipakainya dengan harapan bahwa hujan akan cepat mereda.

Tak selang beberapa lama, keluar seorang gadis lain dengan tubuhnya yang tinggi. Di tangannya terdapat sebuah payung yang sudah siap-siap ia buka. Yujin yang melihat hal ini pun tanpa fikir panjang mencoba menghampirinya.

"Ehm, hai?" Sapa Yujin kepada gadis itu. Yujin tidak terlalu memerhatikan detailnya, akan tetapi Yujin bersumpah bahwa orang dihadapannya ini adalah gadis tercantik yang pernah ia temui seantero kampus ini. Akan tetapi wanita ini tidak langsung membalas sapaan Yujin, hanya alis kanannya yang terangkat membuat gadis ini semakin terlihat attractive di mata seorang Choi Yujin.

"Kamu pergi menuju parkiran juga? Aku kebetulan tidak bawa payung dan sepertinya hujannya baru akan berhenti dalam waktu lama, bolehkah aku ikut menuju parkiran saja?"

"Maaf, tapi aku tidak menuju sana." Gadis itu kemudian membalik badannya hendak melangkahkan kaki.

"Tunggu, kamu akan kemana memangnya? Apakah akan menaiki kendaraan umum? Aku bisa mengantarmu pulang dengan mobilku." Gadis itu pun kembali berbalik melihat Yujin.

"Kamu bukan orang jahat, kan?" tanya gadis itu skeptis.

"Dengan wajah seimut ini?"

Gadis itu hanya memutar bola matanya mendengar jawaban Yujin. Setelah mempertimbangkannya dalam beberapa jeda gadis itu mengangguk.

"Baiklah."

Yujin tersenyum mendengar jawabannya dan kedua gadis itu berbagi payung bersama sambil berjalan menuju mobil Yujin di parkiran.

***

Setelah gadis yang kini duduk di sebelahnya memberikan alamatnya, Yujin pun memasukkannya ke dalam GPS dan segera melajukan mobilnya. Di luar hujan semakin membesar sehingga jalanan kota Seoul tidak terlalu padat. Yujin memutar lagu untuk menyesuaikan mood di dalam mobil itu.

"Wow, If You Don't Know Me By Now ?"

"Mhmm, Simply Red, one of my favorite"

"Classic"

"I know, but it's amazing" Jawab Yujin sambil tersenyum tipis.

"Kamu juga sepertinya banyak mengenal lagu lama?" tambah Yujin.

"No, it's a hit song that's why I know, dan lagi aku masih muda, selera musikku ga jauh-jauh dari Taylor Swift dan Olivia Rodrigo"

"Jadi maksudmu aku tua gitu?"

"Bukan aku yang bilang." Gadis di sebelahnya menaikkan bahunya dengan santai dengan menyunggingkan senyuman di bibirnya, Yujin yang hanya melihat dari ekor matanya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. What a girl.

"Aku Choi Yujin by the way, anak Manajemen Bisnis semester 6."

"Namaku Shen Xiaoting, anak ekonomi semester 2."

"Still a freshman, I see. Kamu orang China yang kuliah disini? Aku kira kamu orang Korea dilihat dari cara bicara mu sangat fasih." Tambah Yujin lagi untuk sekedar memecah keheningan di antara mereka.

"Aku memang dilahirkan disana, tapi aku sudah disini semenjak usia ku 4 tahun."

"That's a long time, kenapa memangnya?"

"Papaku yang membawaku kesini." Yujin mendengarkan itu sambil menganggukkan kepalanya. Ia sadar Xiaoting tidak ingin berbicara lebih lanjut mengenai hal itu sehingga dia membiarkan keheningan menyelimuti mereka lagi.

Tak terasa mereka sudah sampai di depan sebuah bangunan tempat tinggal Xiaoting. Bangunannya menyerupai kost kecil pada umumnya. Dan Xiaoting menunjukkan bahwa kamar paling atas yang pintunya bisa terlihat oleh Yujin merupakan tempat dimana ia tinggal.

"Kamu tinggal sendiri? Aku kira kamu tinggal bersama ayahmu di apartemen."

Xiaoting tidak menjawab pertanyaan Yujin dan memilih untuk membuka sabuk pengamannya.

"Terima kasih Yujin-ssi atas tumpangannya, menyetirlah dengan hati-hati." Ucap Xiaoting. Namun belum sempat Xiaoting membuka pintu mobil, Yujin menahan tangan Xiaoting.

"Unnie, panggil aku Yujin unnie saja, dan juga sama-sama, aku senang bisa mengenalmu." Yujin memberikan eye-smilenya kepada Xiaoting.

"Baiklah unnie, kalau begitu aku turun dulu." jawab Xiaoting dengan memberikan senyuman kepada gadis di sampingnya.

Entah mengapa ada perasaan senang dan nyaman yang hinggap dalam hati Yujin setelah perkenalannya dengan seseorang bernama Xiaoting. Ia harap dari begitu luas kampusnya itu, ia dapat bertemu Xiaoting kembali.

***

Kelas untuk hari ini telah berakhir bagi Xiaoting. Namun tugas-tugasnya tidak mengizinkannya untuk beristirahat. Ia pun berjalan dengan Mashiro menuju taman utama kampus yang Mashiro pilih sebagai tempat untuk mendiskusikan projek kelompoknya.

"Wah aku jadi penasaran bagaimana rasanya menjadi primadona satu kampus." Ujar Mashiro sambil terus memandangi seseorang yang berjalan mendekat ke arah mereka dari arah yang berlawanan.

"Hm? Siapa emang primadona kampus kita?"

"Astaga Ting, makanya kamu tuh jangan kuliah pulang kuliah pulang dong, makanya ketinggalan info kan."

"Kamu juga ngga jauh beda sama aku Shiro." Ucap Xiaoting sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Tak sempat Mashiro menanggapi perkatanyannya, Xiaoting dibuat terkejut ketika seorang wanita tiba-tiba muncul dalam radar penglihatannya.

"Xiaoting hi, sudah lama kita ga ketemu, terakhir ketemu 2 minggu lalu kan ya? Padahal kita masih satu kampus" Ucap wanita tersebut.

"Oh Yujin unnie hallo, iya aku sehabis kelas biasanya langsung pulang jadi jarang keliatan di kampus, kebetulan aja sekarang ada diskusi kelompok bareng dia." Jawab Xiaoting sambil menunjuk Mashiro.

"Halo Yujin unnie, kenalin namaku Mashiro. Aku banyak dengar cerita kakak loh dari orang-orang." Ucap Mashiro sambil mengulurkan tangannya. Yujin pun dengan sigap menggenggamnya.

"Halo, aku Yujin. Oh ya? Selama itu yang baik-baik gapapa deh aku jadi bahan gossip satu kampus." Jawab Yujin sambil tertawa kecil.

"Aku mau ngobrol-ngobrol bareng kalian tapi kelas ku mulai sebentar lagi, aku duluan ya." lanjut Yujin

"Baik unnie."

"Oh ya, Xiaoting jika kita bertemu lagi untuk ke tiga kalinya aku akan meminta nomor handphone mu okay? Bye." Ucap Yujin sambil mengedipkan mata kirinya sebelum akhirnya berlari kecil dan menghilang dari pandangan mereka. '

"Wah wah wah Xiaoting, aku tidak tahu kamu juga sudah berada dalam radar seorang primadona."

"Jadi Yujin unnie primadona satu kampus itu?"

"Kamu gak tahu aja Ting, perusahaan Choi grup yang sering kita lewatin itu milik keluarga Yujin unnie, belum lagi aku denger dia setiap semester selalu straight A, IP 4.00. Kamu tahu lah tipikal tipikal anak presdir perusahaan, gak jauh dari itu pokoknya. Mana gitu cantik pula duh, beruntung banget jadi Yujin unnie."

"Jangan berlebihan juga deh Shiro."

"Eh aku ngobrolin fakta Ting. Kamu kalau denger gossip Yujin unnie dari orang lain bahkan lebih parah lagi."

"Iya deh, yaudah yuk buruan kita kerjain, aku pengen cepet balik."

"Ada apa deh emangnya di kost kamu?"

"Ada kasur, hehe" Jawab Xiaoting sambil terkekeh. Mereka pun segera mendiskusikan tugas kelompok mereka.

***

"Shiro kita tinggal bagian ini kan? Bagian ini biar aku kerjain aja di kost. Tadi Yurina chat kalau dia mau ketemu aku sekarang" Ucap Xiaoting setelah dia membaca pesan dari Yurina yang mengajaknya untuk bertemu.

"Oke oke. Beda deh yang lagi bucin, apa aja diturutin. Tadi aja katanya mau buru-buru pulang."

Xiaoting yang mendengar itu hanya tersenyum malu. Ia mengakui kepada Mashiro bahwa sudah lama dia menaruh hati dengan sahabatnya  itu. Dan beruntungnya Mashiro mendukung perasaan Xiaoting bahkan tak jarang menyuruhnya untuk langsung menyatakan hal itu kepada Yurina. Namun Xiaoting tidak seberani itu, tidak ada jaminan bahwa perasaannya akan terbalas dan tidak ada jaminan bahwa hubungan mereka akan baik-baik saja jika Xiaoting menyatakannya. Jadi, dia hanya memendamnya dalam-dalam sembari menunggu waktu yang tepat.

"Diem deh, aku ngga se-desperate itu kok."

"You wish you are"

"Bener ih. Yurina kebetulan aja ada buku yang harus dibeli, dan dia minta sahabatnya sendiri buat nemenin dia, nothing wrong with that."

"Iyain deh, biar cepet Ting."

Xiaoting hanya mendengus mendengar perkataan Mashiro, karena diam-diam dia mengakui bahwa dia memang se-desperate itu jika berkaitan dengan Yurina. Setelah membereskan buku dan laptopnya, tanpa fikir panjang Xiaoting menuju gerbang utama untuk bertemu dengan 'crush' nya itu. Tidak membutuhkan waktu lama untuk berjalan, Xiaoting melihat mobil sahabatnya dan dia pun mempercepat langkah kakinya. Tak lama kedua sejoli itu pun berangkat menuju mall terdekat untuk membeli buku yang diinginkan Yurina.

***

Saat ini Yujin sedang fokus mencari buku pada rak section psychology and management. Selepas kelas berakhir Yujin tidak memiliki kegiatan apa-apa hari ini, sehingga dia memutuskan untuk hunting buku. Yujin dapat dikatakan seorang nerd jika itu menyangkut kepada buku. Dia sangat suka membaca dan bahkan dia sudah mempunyai perpustakaan mini di rumahnya. Dia tidak terikat kepada genre tertentu, katakanlah itu non fiksi, fantasi, novel, biografi, sejarah, semuanya akan dilahap oleh Yujin yang senang membaca.

Ketika Yujin baru memasukkan buku ke tujuhnya ke dalam keranjang, dia menangkap sosok wanita yang tak asing. Sosok yang meskipun jarang menjadi fokus utama dalam fikirannya, namun Yujin tetap bertanya-tanya kapan dia akan bertemu dengan wanita itu lagi. Xiaoting terlihat asyik berdiskusi mengenai buku dengan teman wanitanya sehingga tidak menyadari kehadiran Yujin. Yujin memperhatikan Xiaoting diam-diam, bagaimana sinar matanya memancar ketika melihat temannya, bagaimana dia secara natural mengeluarkan tawa untuk hal-hal remeh yang dikatakan temannya, bagaimana sikap tubuhnya relaks dan terbuka juga bagaimana indahnya bentuk tubuh Xiaoting dan parasnya yang menawan.

'Astaga Yujin, kamu mikirin apa sih' rutuknya dalam hati setelah menyadari kemana fikirannya berkelana.

Tak ingin berlama-lama terlihat seperti seorang creepy, Yujin memutuskan untuk menghampiri mereka.

"Xiaoting, we meet again today." Ucap Yujin sembari tersenyum ketika telah berada dalam radar mereka.

"Yujin unnie, hai. Lagi cari-cari buku juga?"

"Iyap, baru dapet segini." Jawab Yujin sambil memperlihatkan tas keranjangnya.

"Kesini bareng pacarmu Ting?" Tanya Yujin sambil melirik teman yang disebelah Xiaoting.

"Oh, ah maaf unnie aku lupa kenalin. Yujin unnie kenalin ini Yurina sahabat aku. Yurina kenalin ini Yujin unnie"

"Annyeong haseyo, aku Yurina jurusan fashion desain satu angkatan sama Xiaoting, salam kenal Yujin unnie." ucap Yurina dengan ramah.

"Annyeong aku Yujin, dari jurusan managemen dan bisnis."

"Ini ketiga kalinya kita ketemu Ting, I considerate you as my friend now." Tambah Yujin.

"Berarti siapapun orang asing selama dia ketemu unnie tiga kali, udah dianggap sebagai temen unnie dong?"

Yujin hanya terkekeh.

"Okay fine, ngga ada wacana tiga kali ketemu, I just want to be friend with you."

Xiaoting tersenyum mendengar jawaban dari Yujin. Ia pun dengan segera mengeluarkan handphonenya dan bertukar nomor dengan Yujin. Mereka pun kembali berbincang-bincang mengenai buku yang hendak mereka beli. Kedua orang di hadapan Yujin juga tidak jauh berbeda dengannya, mereka menyukai buku. Akan tetapi Yurina memang berniat hanya membeli buku untuk bahan referensi salah satu mata kuliahnya, sedangkan Xiaoting mengatakan bahwa ada beberapa buku yang ingin ia miliki, namun keadaan finansial nya tidak mendukung sehingga harus menabung terlebih dahulu. Ketiga wanita itu dengan cepat menjadi akrab dengan percakapan mengenai suatu hal yang mereka sukai.

Tidak lama ada seseorang yang menghubungi Yurina dan ia pun berbincang dengan seseorang di telfon terlebih dahulu.

"Xiaoting, sepertinya aku harus pergi sekarang, ada acara keluarga dan kebetulan tempatnya lumayan jauh, kamu gapapa sendiri?" tanya Yurina menyesal.

"Ah it's okay Rin, aku bisa pulang sendiri kok, I'm a big girl."

"Of course you are, yaudah kalau gitu aku tinggal dulu ya, Yujin unnie aku titip Xiaoting ya."

"Aku bilang kan aku udah besar, ga perlu ada acara titip-titipan segala kali Rin." Xiaoting hanya bisa mengerucutkan bibirnya. Yujin yang melihat itu berfikir bahwa orang di hadapannya ini sangat menggemaskan.

"Sure, kamu hati-hati di jalan Rin." Yujin yang tidak keberatan dengan permintaan Yurina pun segera mengiyakan. Setelah Yurina berlalu dari hadapan mereka, ada suasana canggung menyelimuti mereka berdua. Yujin yang tidak tahan dengan kecanggungan itu memutuskan untuk bertindak.

"Xiaoting, come here. Ambil buku yang paling kamu suka, I will buy it for you." Ucap Yujin secara mendadak. Ekspresi bingung yang terlukis di wajahnya menambah keimutan seorang Xiaoting di mata Yujin.

"Hah? It's okay unnie. Aku beli kalau uang ku udah cukup aja, no need to buy it for me."

"Aku yang mau. Aku liat kamu dari tadi lihat buku itu terus. Aku ga keberatan kok buat tambah satu buku."

"Beneran unnie, ga usah. Ntar aku kesini lagi aja next time, bukunya pasti masih ada kok."

"Hmm, anggap aja sebagai tanda pertemanan kita. Atau kamu juga bisa kok kembaliin uangnya waktu kamu udah punya, biar kamu ga merasa punya hutang sama aku." Usul Yujin. Xiaoting pun menimbang-nimbang ucapan Yujin. Yujin tahu Xiaoting sangat menginginkan buku itu, karena selama mereka bertiga berbincang, matanya selalu melirik ke arah buku yang menjadi incarannya. Yujin tidak cukup hati melihat Xiaoting pulang dengan tangan kosong.

"Beneran unnie?" Tanya Xiaoting sekali lagi untuk meyakinkan.

"Bener, beli lebih banyak juga boleh kok."

"Makasih banyak Yujin unnie, beneran makasih. Nanti aku kembaliin ya uangnya." Ucap Xiaoting dengan antusias.

Yujin hanya tersenyum senang melihat Xiaoting dengan segera mengambil buku incarannya dengan mata yang bebinar. Mereka pun segera membawa buku mereka ke kasir.

***

"Dimakan Ting makanannya, ntar keburu dingin aja."

Xiaoting yang merasa dirinya terpanggil hanya bisa menyengir kepada Yujin. Dia pun meletakkan buku 'Beautiful World, Where Are You' yang ia pilih ke dalam tasnya.

"So, about Yurina, udah berapa lama kamu suka sama dia?"

Xiaoting yang sedang menelan sushinya terkejut dengan pertanyaan Yujin sehingga dia tersedak dengan makanannya sendiri.

"Shen Xiaoting, ga perlu kaget juga kali, it's too obvious." Ucap Yujin terkekeh sambil memberinya air putir.

"What? Really?"

"Yes, atleast for me. Myself isn't that straight either, so my radar kind of feel it I think? So how long?"

Xiaoting sebenarnya enggan membicarakan hal-hal pribadi mengenai dirinya. Tapi entah mengapa hanya dengan melihat orang di depannya, dia merasa bisa percaya kepadanya. Xiaoting juga lelah terus menyembunyikan perasaan-perasaannya. Terlebih Mashiro tidak banyak mengenal jauh tentang hal itu, meskipun Mashiro tetap memberikan respect dan support kepada Xiaoting.

Xiaoting pun memutuskan untuk memceritakan mengenai hal itu. Dari mulai pertemuan pertamanya dengan Yurina di kelas 1 SMA, bagaimana dia bisa bersahabat hingga sekarang, pertama kali dia merasakan perasaan lebih terhadap sahabatnya saat mereka berada di tahun terakhir SMA, dan bagaimana mereka memutuskan untuk pergi ke universitas yang sama. Xiaoting tidak berhenti menceritakan itu semua. Ini pertama kalinya dia bisa berbicara bebas mengenai perasaan nya karena dia tidak banyak memiliki teman dekat. Anehnya, dia merasa tidak khawatir kepada Yujin, orang yang baru ia temui dalam waktu yang sangat singkat.

Akhirnya makan malam mereka pun dipenuhi dengan topik Yurina, Xiaoting yang bersemangat menceritakan hal itu dan Yujin yang mendengarkan secara seksama sambil sesekali memberikan reaksinya tanpa menginterupsi Xiaoting.

"Yujin unnie, makasih banyak untuk hari ini. For the book, for the food and for the companion." Ucap Xiaoting dengan tulus sambil tersenyum.

Yujin yang mendengar itu membalas senyumnya seraya menepuk pundak Xiaoting. Selanjutnya mereka pun melanjutkan perjalanan mereka menuju kediaman masing-masing menggunakan mobil Yujin.

.

'You are very welcome Shen Xiaoting, you are welcome to stay in my life too'

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Elsha95 #1
Chapter 3: The story is good, I hope u can update soooonnn
PLAPLE #2
Chapter 3: WOOOWW
This story is getting better and better by every chapter
waiting for the updatee 😁😁
PLAPLE #3
Chapter 1: <span class='smalltext text--lighter'>Comment on <a href='/story/view/1509253/1'>If You Don't Know Me By N...</a></span>
THE STORY IS SO GOOD!!!

I am really in need of more XiaoJin stories!!!

please continue thisss

I loved it