Prologue

FRIEND

Pagi yang luar biasa dengan sambutan hangat dari sang hujan yang berbaik hati memberikan limpahan airnya ke permukaan bumi sehingga membuat kebanyakan orang malas untuk bangun dan lebih memilih bersembunyi di balik selimutnya, terlebih di hari Minggu. Namun di antara sekian banyak orang yang terlena akan suara sang hujan, seorang pemuda tampak bersiap dengan coat coklatnya serta payung di tangan kanannya.

Gerakan pemuda itu tampak bersemangat, di bibirnya terlukis sebuah kurva yang melengkung indah membentuk senyum. Sesekali pemuda itu mengecek jam di pergelangan tangannya seakan takut melewatkan sesuatu.

"Taehyung, jangan lupa bawa payung!" ucap seorang wanita paruh baya membuat pemuda itu menoleh dan mengangguk, "Iya, Ibu."
"Nanti menyetirnya pelan-pelan saja, mengerti?! Ibu tidak mau kejadian 3 bulan yang lalu terulang!" pesan sang ibu lagi. Kali ini pemuda yang dipanggil taehyung itu tampak mem-pout bibirnya, sedikit tersinggung akan ucapan Ibunya itu.

"Iya..iya... aku mengerti. Ibu ini bawel sekali! Lagipula kan hari ini aku akan membawa orang yang spesial, mana mungkin aku ngebut! Sudah ya, aku pergi."
"Eh...Tae-"

Terlambat, sebelum sempat meneruskan ucapannya pemuda itu sudah pergi meninggalkan ibunya yang kini tampak memasang wajah kesal.

Kim Taehyung (pemuda yang sejak tadi kita bicarakan) sangat bersemangat hari ini, tidak! setiap hari dia memang selalu bersemangat. Namun hari ini lain, ada suatu hal yang membuatnya lebih bersemangat. Dia bahkan bersiul seraya menyetir.

20 menit kemudian ia telah tiba di depan sebuah Bandara. begitu selesai memarkir mobilnya, ia langsung melangkah masuk seraya memegang sebuah banner dengan tulisan tangannya sendiri (sejujurnya ia malu membawa itu). Sebenarnya hari ini ia akan menjemput seseorang makanya dia membawa banner untuk memudahkan orang itu saat mencari Taehyung nanti.

Di luar dugaan, ternyata Bandara tidak seramai yang Taehyung duga sehingga ia tak perlu berdesakan seraya mengangkat bannernya tinggi-tinggi. Taehyung kembali melirik jam di pergelangan tangannya lalu melirik gerbang kedatangan berharap orang yang ia tunggu segera menunjukkan dirinya. Dan, kedua mata itu tampak berbinar begitu melihat seorang pemuda dengan beanie dan rambut coklatnya tengah melangkah ke arahnya. Kedua pasang netra itu akhirnya saling bertemu untuk pertama kalinya setelah sekian tahun. Keduanya saling melempar senyum, senyum yang penuh dengan ungkapan emosi. Rindu dan bahagia yang bercampur menjadi satu membuat Taehyung tanpa sadar telah menitikkan airmatanya namun ia segera menyekanya sembari berlari ke arah orang itu dan tanpa aba-aba langsung memeluknya erat sekali.

"H-Hey!! Kim Taehyung!"
"Jimin-a!!!! aku rindu sekali padamu!!! Heuuu...."

Pemuda yang dipanggil Jimin itu tersenyum begitu mendengar ucapan Taehyung, dia yang awalnya memberontak dalam rengkuhan tubuh Taehyung yang jauh lebih besar darinya itu akhirnya pasrah dan balas memeluk Taehyung.

"Aku juga rindu...." gumamnya.

 

Note:

Haiiii.....welcome to my first story. akhirnya setelah sekian lama aku memberanikan diri untuk mempublish ceritaku ke sini. Maafkan kalau masih kagok dan banyak salahnya. cerita ini akan terfokus sama cerita persahabatan antara Jimin dan Taehyung dan sepertinya alurnya akan maju mundur. terus di chapter-chapter selanjutnya tentu bakal ada member BTS yang lain walaupun screentimenya tidak sebanyak Vmin hehe...

Happy reading!

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet