"Jadi siapa yang harus aku temani hari ini?" Seungri masuk ke sebuah kantor atau lebih tepatnya sebuah toko yang ditata menjadi kantor. Dia duduk di sofa panjang sambil memainkan ponselnya.

"Jiyong, Kwon Jiyong" jawab seorang pria yang duduk di depan laptop.

"Jiyong? Apa dia orang Korea?" Seungri mengernyitkan dahi menatap pada pria yang menjawabnya tersebut.

"Ya" Jawab pria itu singkat tanpa mengalihkan mata dari laptopnya.

"Tapi hyung kita tidak menerima orang Korea"

Seungri melihat pria itu terlalu sibuk dengan laptopnya hingga tak memperhatikan apa yang dia katakan.

"Hyung.. Daesung hyung!" Seungri berdiri menutup laptop pria tersebut.

"Yaak.. Seungri.. Aish.." Pria itu akhirnya menatap Seungri yang berdiri di depan mejanya.

"Kenapa kau menerima orang Korea? Bukankah kita punya peraturan hanya menjadi guide untuk turis asing?" Seungri menatapnya meminta penjelasan.

"Ya dia memang orang Korea, tapi dia baru saja pindah ke Korea, dia bukan orang lokal" Jelas Daesung.

"Darimana kau tahu dia bukan orang lokal?" Seungri masih tak puas dengan jawaban Daesung.

"Tadi aku meneleponnya untuk menjelaskan bahwa kita tidak menerima orang Korea lokal, tapi dia memberitahuku bahwa dia baru saja pindah ke Korea dan tidak memiliki teman atau saudara untuk dijadikan guide"

"Dan kau percaya?" Seungri menaikkan alis tak percaya.

"Ya, bahasa Koreanya sangat kacau Seungri, jadi ku rasa dia memang baru saja pindah kemari, lagipula aku heran pada peraturan yang kau buat, mengapa kita tidak menerima orang lokal? Kau tahu sendiri sudah berapa banyak orang lokal yang kita tolak" Daesung menatap tajam pada Seungri seolah menyalahkannya karena kehilangan kesempatan menambah pundi penghasilannya.

"Kenapa kita harus memandu orang lokal, mereka tinggal di Korea, bisa bahasa Korea, mengetahui budaya Korea, lalu untuk apa mereka membutuhkan guide" Seungri memutar matanya.

"Tentu saja untuk merasakan bagaimana rasanya berkencan denganmu" Gumam Daesung dan Seungri tidak bisa mendengarnya.

"Apa?" Tanya Seungri.

"Tidak ada, yang jelas aku tidak bisa membatalkannya, aku sudah mengatakan ya pada pria itu. lagipula dia pria Seungri, dia tidak akan seperti kebanyakan wanita Korea yang hendak memesan jasa kita hanya agar bisa merasa seperti berkencan denganmu, Mino, Yoon atau june" Daesung tampak tak sabar lagi.

"Segera bersiap, kau akan menemuinya jam 4 sore di dal.komm coffee gangnam. dan jangan ganggu aku lagi, aku harus menyerahkan tugas kuliah dari Mr. Park yang menyebalkan itu sore ini" Daesung kembali sibuk dengan laptopnya.
.
.

"Jadi seperti apa dia?" Seungri menelepon Daesung menanyakan ciri pria yang akan ditemuinya tersebut.

"Dia bilang memakai sweater abu dengan coat hitam, duduk di pojok dekat kaca" Jawab Daesung.

"Baiklah, jika nanti ternyata dia hanya orang lokal yang berpura pura menyewa jasa kita, aku akan membunuhmu"

Seungri menutup telepon tanpa Daesung sempat menjawab. Seungri mendirikan usaha tour guide bersama sahabatnya Daesung karena melihat peluang besar di bidang ini. Hallyu wave yang melanda dunia membuat banyak sekali turis asing datang ke Korea. Banyak dari mereka ingin merasakan bergaul atau berkeliling Korea dengan orang Korea asli dan Seungri menggunakan peluang ini untuk membangun usaha sekaligus menunaikan impiannya saat kecil yaitu menjadi seorang tur guide.

Namun tak jarang dia menerima kritik kebencian dari orang korea lokal yang di akun sosial media bisnisnya"Your oppa-Korean guide". Mereka menilai Seungri dan teman temannya menjual diri kepada turis asing. Padahal Seungri memiliki peraturan bahwa tak boleh ada kontak fisik selama memandu tur walaupun terkadang para kliennya ada yang suka menggandeng tangannya atau merangkulnya ketika meminta berfoto bersama dan demi keramahan-tamahan akhirnya Seungri tak bisa menolaknya.

Tak jarang pula banyak wanita korea lokal yang ingin memakai jasanya, mereka hanya tergoda pada ketampanan Seungri, yoon, mino dan June yang saat ini tergabung dalam bisnisnya sebagai tour guide. Mereka ingin ditemani berkeliling Seoul agar merasa mereka seperti sedang berkencan dengan Seungri atau yang lainnya. Dan itulah alasan mengapa Seungri membuat peraturan untuk tidak menerima orang lokal, karena dia tidak ingin melenceng dari usaha yang dibangunnya sebagai tour guide.

Seungri masuk ke dalam cafe yang cukup ramai itu, matanya berkeliaran mencari sosok dengan ciri yang Daesung sebutkan tadi. Akhirnya dia menemukan seorang pria yang duduk di sudut ruangan memakai sweater abu sedang menunduk menatap layar ponselnya.

"Annyeonghaseo, Kwon Jiyong?" Sapa Seungri.

"Ah ya" Pria itu mengangkat wajahnya untuk melihat ke arah suara yang menyapanya.

"Apakah anda Kwon Jiyong? Saya Seungri yang akan menjadi pemandu anda" Seungri memperkenalkan diri.

"Ah ya, saya Jiyong. Silahkan duduk Seungri-ssi" Jiyong mempersilahkan Seungri untuk duduk di depannya dengan sopan.

Ada kecanggungan antara mereka berdua, Seungri tak tahu harus berbuat apa, ini pertama kalinya dia memandu seorang pria, hanya seorang pria.

Dia terbiasa memandu seorang gadis atau jika itu pria, pasti mereka berada dalam kelompok. namun kali ini dia hanya sendirian dan s