part 1

BESTFRIEND

PARK CHAEYOUNG (18 tahun) , seorang murid baru di sekolah seni YG, yang baru saja pindah dari Melbourne.

 

Chaeyoung dan mama-nya datang kembali ke Seoul,Korea.. setelah kedua orang tua nya bercerai, sebenarnya Chaeyoung dan keluarga nya adalah orang Korea tetapi sebelum Chaeyoung lahir kedua orang tua nya pindah ke Melbourne karena pekerjaan papa-nya, dan sekarang mama-nya berencana kembali tinggal di Korea karena ia ingin tinggal jauh dari ayah Chaeyoung.

 

“Chae, bangun.. ini hari pertama mu sekolah, jangan sampai terlambat!” teriak mama nya dari dapur

“ya eomma, aku sudah bangun” jawab Chaeyoung yang sedang menuruni tangga menuju dapur

“pagi Chae, bagaimana perasaan mu akan sekolah di sekolah seni YG? Kau senang?”

“pagi eomma, tentu saja aku senang, sekolah seni itu sangat terkenal dan aku bisa menggapai impian ku disana” jawab Chaeyoung sambil mencium pipi mama nya

“ya sudah, sekarang makan sarapan mu dan segera lah berangkat” ucap mama Chae sambil meletakkan sarapan Chae dan mencium pipi anak-nya

“araseo-yo eomma”

Chaeyoung pun menghabiskan makanan nya dan bergegas untuk berangkat sekolah

 

Butuh 15 menit untuk sampai di sekolah nya, sesampai nya Chae di sekolah ia begitu terpana melihat kemegahan sekolah seni YG,

“wuaahh, benar-benar sekolah yang megah dan bagus” ucap Chae yang memperlahan langkah nya sambil melihat lihat sekolah baru nya.

“oh ! Karena melamun dan terpana aku lupa harus mencari kelas ku” Chaeyoung pun segera bergegas mencari kelas nya sebelum 10 menit lagi kelas dimulai.

 

Sesampai nya di kelas, terlihat kelas sudah mulai ramai, tidak banyak bangku yang tersisa di kelas sehingga Chaeyoung memutuskan untuk duduk di bangku belakang dekat jendela. 5 menit kemudian kelas pun dimulai.

 

15 menit pelajaran sudah dimulai tiba-tiba terdengar ketukan dan masuklah seorang murid berambut pendek (sepundak) dan berwarna blonde yang sangat tergesa-gesa masuk kelas.

“Pagi bu, maaf saya telat” ucap sang murid

“Pagi, kenapa kamu baru datang? Sudah 15 menit kamu terlambat” sang guru pun mulai menaikkan suara nya

“m-maaf bu, tadi saya terjebak macet karena ada kecelakaan bu” jawab sang murid menundukkan kepala nya.

“alasan saja kamu Lis, ya sudah karena ini hari pertama msuk sekolah kau saya maafkan, cepat sana duduk, jangan ulangi lagi!”

 

 Murid itu pun segera berjalan munuju bangku kosong sebelah Chae, Chae yang sedang melamun kearah jendela pun tidak sadar bahwa ada seseorang yang duduk disebelahnya.

“hai” sapa murid tersebut

Chae yang sedang melamun pun tidak menjawab nya

“hello, haaii” sapa murid itu kembali sambil sedikit menepuk pundak Chae.

Chaeyoung pun tersentak karena tepukan itu dan langsung melihat siapa yang menepuk nya

“h-hai” jawab Chae gugup karena melihat muka murid tersebut yang sangat cool.

 

“OMG, keren sekali cewe ini, matanya yang bulat, bibir nya yang y,, ditambah lagi rambut nya yang berwarna blonde itu” ucap Chae dalam hatinya

 

“kamu murid baru ya? Kenalin nama ku LALISA MANOBAN, tapi kamu bisa panggil aku Lisa, salam kenal ya” lisa pun  memberikan senyum manis nya.

“i-iya aku baru pindah dari Melbourne, nama ku Park Chaeyoung” jawab chae yang masih gugup

“wow, aku juga murid pindahan, aku dari Thailand. Setahun yang lalu aku datang ke korea bersama papa ku” Lisa pun merasa senang karena ada murid pindahan seperti dirinya.

 

“Lisa! Jangan berisik, sudah telat malah ngobrol” guru pun memarahi lisa.

Seketika teman-teman sekelas nya pun langsung tertawa karena Lisa selalu saja dimarahi guru karena mulut nya yang tidak bisa diam.

Mereka pun kembali menyimak pelajaran hingga bell istirahat pun berbunyi.

 

“hei chaeng, mau ke kantin bareng aku gak?”

“chaeng?” chae pun menaikkan alis nya dan dengan wajah yang bingung

“ah, maaf,  boleh aku panggil kamu chaeng? Aku hanya membuat panggilan saja, aku ingin memanggil mu dengan panggilan yang beda dengan orang lain.” Ucap lisa sambil mengelus belakang leher nya dan tersenyum awkward.

“hahaha, tidak usah merasa awkward seperti itu lis, aku cuma sedikit kaget saja karena jarang ada yang memberi ku panggilan seperti itu” senyum chaeng

“oke, jadi kamu mau ikut aku ke kantin gak? Aku lapar chaeng” lisa memanyunkan bibir nya dan mengelus perut nya.

“hahaha oke lis, mau kok, sebentar aku masukkan buku ku dulu” rose pun membereskan buku nya dan mereka pun berjalan ke kantin

 

Selama perjalanan ke kantin lisa terus memandang wajah chaeng, dan tanpa sadar ia tersenyum ketika melihat chaeng yang terus saja berbicara.

“chaeng, kamu manis sekali, mata mu sangat indah, pipi nya ingin sekali aku mencubit nya, dan yang pasti bibir nya itu, aku yakin bibir nya sangat lembut, aku ingin sekali mencium nya”

Tanpa sadar lisa menggigit bibir bawah nya

 

“lisa? Hey, jangan memandang ku seperti itu, aku merasa malu” pipi chaeng pun mulai memerah.

“ah ya? Kenapa chaeng? Maaf, kamu sangat manis chaeng” lisa mengalihkan pandangan nya dan berjalan sedikit cepat sehingga chaeng tidak melihat pipi nya yang memerah juga.

 

“OMG, tidak seharus nya aku berpikir seperti itu, apalagi sampai ingin mencium chaeng, itu sangat tidak mungkin. Tapi tidak bisa dipungkiri, chaeng memang sangat manis dan cantik” lisa menggelengkan kepala nya berusaha melupakan apa yang ia pikirkan.

 

~

~

 

Lisa dan chaeng pun semakin akrab, kemana chaeng pergi pasti dia selalu bersama lisa, begitu juga dengan lisa. Karena mereka sudah dekat, chaeng dan lisa bercerita akan masalah keluarga yang mereka alami, dan ternyata lisa sama seperti chaeng, kedua orang tua nya sudah bercerai namun lisa tinggal bersama papa nya.

 

Tidak jarang pula lisa dan chaeng saling menginap dirumah salah satu dari mereka, setiap pulang sekolah lisa pasti selalu mengantar chaeng pulang, karena memang jalan mereka pulang itu satu arah. Lisa pun tidak memungkiri kalau ia mempunyai perasaan lebih kepada chaeng, perasaan yang seharusnya tidak ia rasakan kepada sahabat nya sendiri.

Jantung lisa selalu saja berdebar sangat kencang ketika chaeng memeluk atau bahkan hanya bergelayut manja ditangan nya.

Namun lisa tidak ingin chaeng membenci nya atau bahkan menjauh dari nya, karena itu lisa memutuskan tidak mengutarakan perasaan nya kepada chaeng.

 

“cukup ku pendam perasaan sayang dan cinta ku ini, aku terlalu takut jika aku bilang pada chaeng, ia akan pergi menjauhi-ku.”

 

Disisi lain, chaeng sebenar nya merasakan hal yang sama dengan lisa namun ia sedikit tidak yakin dengan perasaan nya sendiri, karena menurut nya dirinya masih menyukai pria. Dan tentu saja chaeng tidak mau persahabatan nya hancur.

 

“kenapa aku merasa sangat nyaman didekat lisa? Kenapa jantung ku berdebar ketika lisa memandang ku? Apa aku sayang dan cinta dia? Tapi aku tidak mau persahabatan ini hancur, karena aku takut, takut kalau kita berpacaran dan akhir nya tidak berjalan mulus maka kita akan saling menjauh. Aku tidak mau lisa pergi dari ku.”

 

~

~

~

 

Sudah setahun mereka ber-sahabat dan sudah setahun pula mereka saling memendam perasaan nya.

Mereka pun memasuki sekolah tahun kedua,

 

“pagi chaeng” sapa lisa sambil mencium pipi chaeng

“pagi lisa, semangat sekali kamu hari ini, ada apa?” jawab chaeng dan mencium pipi lisa

“hehe, kamu tidak tahu? Hari ini ada murid baru chaeng” lisa duduk disebelah chaeng

“lalu? Kenapa kamu senang sekali?”

“tidak, entah kenapa aku jadi ingat saat kita pertama bertemu, saat kamu baru pindah dan masuk sekolah ini”  

 

Tak lama dari mereka berbicara, bell pun berbunyi dan guru pun masuk dengan seorang murid baru, murid baru itu adalah laki-laki yang berbadan tinggi, dan sudah pasti wajah nya yang tampan dan mempesona.

“murid-murid, kita ditahun kedua ini ada murid baru, silahkan kamu perkenalkan dirimu”

Sang murid pun menunduk kan kepala nya dan mulai memperkenalkan dirinya

 

“salam kenal teman-teman, nama saya koo junhoe, kalian bisa memanggil ku ju-ne semoga kita bisa berteman dengan baik” ju-ne memberikan senyuman kepada teman-teman nya

Seketika semua murid perempuan dikelas itu tersipu dan ada beberapa dari mereka yang membicarakan ketampanan ju-ne, ya semua murid perempuan, kecuali lisa.

 

“kenapa kamu merah seperti itu chaeng?” tanya lisa yang sedari tadi memerhatikan wajah chaeng

“g-gak kok, aku biasa saja, apa sih lis..?” rose memukul pundak lisa pelan.

“gak usah bohong, dari tadi aku lihat kamu menatap murid baru itu dan muka mu merah, sambil senyum-senyum begitu” lisa merasa sedikit kesal melihat chaeng yang masih saja memperhatikan murid baru itu.

“tapi lis, murid baru itu ganteng banget, muka nya yang tampan, ditambah badan nya yang atletis dan tinggi itu, senyum nya juga ber-karisma sekali lis..” chaeng yang kini melihat lisa dengan muka yang sangat berseri-seri.

 

Lisa yang memang sedari tadi tidak suka melihat murid baru itu sekarang tambah kesal karena ia merasa chaeng suka dengan murid itu.

 

“apanya yang tampan? Muka playboy seperti itu, aku yakin dia pasti suka gonta-ganti perempuan chaeng..” lisa pun mengalihkan pandangan nya untuk tidak melihat chaeng.

“ih lisa, jangan berfikir seperti itu, kamu gak boleh men-judge orang dari tampang nya”

 

“lisa,lisa, dia duduk didepan kita.. ya ampun, kenapa aku deg-deg an ya? Aduduh lisa..” chaeng yang gugup menarik-narik lengan baju lisa.

 

“apa sih chaeng, biasa ajh dong, ya kan emang bangku yang kosong didepan kita doang, calm down chaeng” lisa menepis tangan chaeng tanpa melihat muka nya

“lisa, kamu kenapa sih? Kok tiba-tiba serius baca buku?” chaeng yang baru menyadari kalau lisa sedari tadi tidak melihat wajah nya pun merasa bingung.

 

~

 

Bell istirahat pun berbunyi.

Tiba-tiba ju-ne membalikkan badan nya dan langsung menyapa chaeng.

 

“hai” sapa murid baru itu sambil tersenyum kepada chaeng

“h-hai juga” seketika chaeng pun langsung menatap orang yang baru saja duduk di depan nya.

“salam kenal ya, aku koo jun-hoe, panggil aku ju-ne saja” ju-ne memperkenalkan diri nya kembali sembari menyodorkan tangan nya untuk bersalaman dengan chaeng..

Chaeng pun dengan muka yang gugup menjabat tangan nya..

 

“a-aku park chaeyoung, kamu bisa panggil aku c-chae saja..” jawab chaeng tidak lupa memberikan senyum nya yang manis.

“chaeyoung, nama yang manis dan cantik, sama seperti orang nya..” ju-ne memberikan senyum kepada chaeng dan melihat mata chaeng dengan tatapan lurus kemata-nya.

Mereka pun saling bertatapan.

 

Lisa yang merasa cemburu pun mulai merasa panas didalam hatinya, dan langsung menepuk pundak chaeng membuyarkan pandangan mereka berdua.

 

“Chaeng, ayo ke kantin” tanpa basa-basi lisa menarik tangan chaeng.

“o-oh iya, bye ju-ne” chaeng membalikkan badan nya dan melambaikan tangan nya kepada ju-ne.

 

“wow, tidak sangka akan ada cewe cantik dan manis seperti itu di sekolah ini, memang tidak salah aku memilih masuk sekolah seni ini” bisik ju-ne smirking..

 

Sementara lisa berjalan sedikit cepat dan masih menarik tangan chaeng

“li-lisa” chaeng menahan rasa sakit di pergelangan tangan nya

Lisa yang masih merasa cemburu pun tidak mendengar panggilan chaeng, bahkan ia sedikit mengencangkan genggaman nya.

“aw, lisa, berhenti, kamu menyakiti tangan ku!” chaeng pun sedikit teriak sehingga lisa tersadar dan langsung melepaskan genggaman tangan nya.

“m-maaf chaeng, kamu gak apa-apa? Maaf..” lisa menatap chaeng dengan tatapan khawatir dan bersalah, ia langsung menarik tangan chaeng yang sedikit merah dan mengelus nya.

“kamu kenapa sih lis?” tanya chaeng yang heran dengan sikap sahabat nya itu.

“gak kok, gpp, maaf ya chaeng aku tadi lagi melamun” lisa menatap chaeng dan menggenggam tangan chaeng dengan lembut.

 

“melamun sih melamun, tapi jangan remes pergelangan tangan orang dong, sakit tau” chaeng memanyun kan bibir nya.

“maaf ya my chipmunk chaeng, mianhae, jjinja mianhae chaeng” lisa pun mengecup pipi chaeng dan meminta maaf dengan aegyeo nya.

“oke fine, fine, hentikan aegyeo mu itu, tidak cocok tau”

 

Mereka pun segera mencari bangku yang kosong dan memesan makanan.

Selama menunggu makanan chaeng terus-terusan tersenyum, seperti tersipu-sipu dan sedikit melamun.

Lisa melambaikan tangan nya di depan wajah chaeng agar chaeng tersadar dari lamunan-nya, namun chaeng tetap senyam-senyum sendiri, lisa pun menepuk pundak chaeng

“chaeng”

 

“ah iya lis, ada apa?”

 

“apa sih? Kok jadi kamu yang gantian melamun? Mikirin apa sih? Sambil senyam-senyum seperti itu, jangan-jangan... kamu lamunin cowo? anak baru itu?” lisa menaikkan alis nya, bertanya dengan muka yang sedikit tidak percaya.

“g-gak.. gak kok lis” chaeng menundukan muka nya, menyembunyikan pipi nya yang mulai memerah.

“gak usah bohong kamu chaeng, aku tahu” ucap lisa cetus dan menatap chaeng dengan tatapan serius.

Chaeng menghelakan nafas dan dengan perlahan menaikkan muka nya untuk melihat wajah lisa

“iya iya lis, aku mikirin ju-ne, sepertinya aku suka sama dia lis” chaeng yang tidak bisa menahan senyum nya pun menutup muka nya dengan kedua telapak tangan nya.

“what?!! Are you crazy chaeng?!! Dia itu murid baru, kamu juga baru pertama kali kenal dan lihat dia chaeng.. kalian belum saling kenal..!” lisa sedikit menggebrak meja sehingga murid-murid yang lain langsung menoleh kearah mereka.

“ssssttt!!! Lisa, gak usah gebrak meja seperti itu, malu tau.. kita diliatin sama yang lain” chaeng menekan bahu lisa untuk duduk sambil menunduk malu.

 

Lisa langsung melihat sekeliling dan meneriaki mereka semua untuk tidak melihat ke mereka berdua.

 

“memang kita baru bertemu tadi, tapi sepertinya aku jatuh cinta pada pandangan pertama lis, saat aku lihat wajah nya jantung ku langsung berdebar tidak karuan lis, tanpa aku sadari pipi ku sudah memanas dan memerah” chaeng melanjutkan pembicaraan mereka.

“gak! Aku gak setuju! Dari awal aku melihat senyuman atau tatapan nya saat melihat siswa perempuan yang lain aku sudah tidak suka! Dia itu muka nya muka playboy chaeng!” lisa sedikit menekan kan suara nya.

“aku sudah bilang jangan menilai orang dari muka nya lisa! Muka mu pun seperti playgirl, tetapi kamu tidak seperti itu kan?” chaeng pun mulai sedikit kesal.

“i-iya sih, ya udah maaf, tapi aku tetap tidak setuju kamu suka dengan nya”

 

Tiba-tiba bell berbunyi dan mereka kembali ke kelas.

Saat ju-ne ingin duduk, ia melempar senyuman nya ke chaeng dan chaeng pun membalas senyum ke ju-ne.

Lisa hanya bisa menghela nafas dengan kesal dan membiarkan mereka.

 

Ditengah pelajaran lisa pun seperti biasa tidur dan tidak mendengar kan guru

Ju-ne yang melirik dan melihat lisa sedang tidur, dengan diam-diam dia memberikan secarcik kertas kepada chaeng.

 

Ju-ne: “chae, kamu pulang sekolah naik apa? Apakah sendiri?”

 

Chaeng pun membalas surat ju-ne dan tidak bisa menahan senyuman nya

 

Chaeng: “ aku pulang sekolah selalu bersama lisa ju-ne, ada apa?”

Ju-ne: “ aku mau mengantar mu pulang chae, apakah kamu mau?”

 

chaeng pun kaget membaca tulisan ju-ne yang ingin mengantar nya pulang.

 

“ astagaa, ju-ne mau nganter aku pulang? OMG, Cuma begini ajh jantung ku sudah berdebar, tapi.. alasan apa yang harus aku katakan pada lisa?” chaeng langsung melihat lisa yang sedang tertidur.

disatu sisi ia tidak ingin lisa pulang sendiri dan ia juga ingin tetap pulang bareng bersama nya, namun disisi lain chaeng juga ingin pulang bersama ju-ne, dia sangat suka dengan ju-ne.  

 

Lisa yang merasa ada yang menatapi dirinya, sedikit membuka matanya dan langsung menengok ke arah chaeng

“kenapa? Kenapa lihat aku seperti itu? Awas jatuh cinta sama aku kalau kamu lihat aku seperti itu” lisa langsung memberikan tatapan dan senyuman menggoda kearah chaeng.

 

Jantung chaeng yang tadi sudah kembali tenang pun kembali berdebar, hingga ia merasakan wajahnya memanas

Chaeng pun langsung memukul pundak lisa pelan

 

“apa sih lisa, gak usah menggoda ku seperti itu” chaeng memalingkan muka nya kearah papan tulis dan berusaha menenangkan jantung nya.

“hahaha, my chipmunk why you so cute? Oh iya.. kenapa tadi kamu liatin aku? “ lisa masih menatap chaeng sambil memainkan pulpen nya dengan jemari lentik nya.

“uummm lisa” tiba-tiba chaeng kembali menatap lisa dengan tatapan serius tetapi sedikit takut karena takut lisa marah dengan nya

“kenapa chaeng?” lisa menggenggam tangan chaeng

“untuk hari ini aku pulang sendiri ya lis”

“loh, kenapa? Kok tumben?” lisa menaikkan alis nya sebelah dengan tatapan bingung

“a-ada tugas yang belum aku selesaiin dan belum aku kumpul lis” chaeng pun merasa bersalah karena berbohong dengan lisa

 

“ya sudah, aku tungguin kamu ajah seperti biasa chaeng..”

 

“g-gak usah lis, nanti kamu kesorean, aku pulang sendiri ajah ya, gpp kok lis, aku bisa sendiri” chaeng berusaha meyakinkan lisa

“ya sudah kalau begitu” lisa melepas genggaman nya dan menatap keluar jendela.

Lisa merasa ada yang aneh dengan chaeng, tidak biasa nya bahkan tidak pernah chaeng mau pulang sendiri, bahkan kalau dia harus menyelesaikan tugas nya dengan kelompok lain pasti chaeng meminta lisa untuk menunggu nya.

 

~

~

 

Saat pulang sekolah, lisa kembali meyakinkan chaeng.

“yakin nih, kamu gak mau aku tungguin?” tanya lisa sembari mengambil tas nya dan memakai nya.

“iya lis, yakin, udah kamu pulang duluan saja” chaeng berdiri dan langsung mendorong lisa untuk keluar dari kelas

“wow.wow.wow,, gak usah dorong dong chaeng, kok kesannya kayak kamu ngusir atau pengen aku pulang cepet? Bikin aku curiga” lisa berusaha menahan dorongan chaeng..

“yaa! Gak mungkin lah aku ngusir kamu, gak usah berpikiran seperti itu lis, a-aku Cuma pengen cepet-cepet ke perpus saja kok supaya bisa kumpulin tugas ku..”

chaeng yang tak bisa menatap mata lisa terus-terus an melirik ke-sekeliling nya.

“oke-oke, aku pulang.. kamu hati-hati ya, kalau ada apa-apa harus langsung telpon aku, MUST! Oke?” lisa memegang pipi chaeng dengan kedua tangan nya sehingga chaeng melihat lisa.

“nee,, araseo lis, aku pasti hati-hati dan kalau ada apa-apa sudah pasti aku langung menghubungi mu” chaeng memberikan senyum pada lisa agar lisa percaya

 

~

~

 

Lisa pun segera menuju parkiran motor, dan segera menuju gerbang sekolah nya, namun lisa memutuskan untuk menuju gang sebelah sekolah nya untuk memarkirkan motor nya dan lisa berjalan menuju sekolah kembali,

Lisa segera bersembunyi sehingga chaeng tidak melihatnya, entah kenapa hati nya berkata kalau chaeng berbohong akan tugas nya,

 

10 menit lisa menunggu dan bersembunyi akhir nya lisa melihat ju-ne mengarah keluar menaiki motor nya dan bersama seorang perempuan, lisa pun mencoba fokus melihat siapa perempuan yang diboncengi ju-ne, karena hati nya merasa tidak nyaman ketika melihat ju-ne.

Setelah cukup dekat, lisa menyadari siapa yang diboncengi ju-ne..

Lisa sangat terkejut, dan merasakan hati nya yang sangat sakit melihat sahabat nya sendiri, orang yang ia sayangi, berbohong padanya dan pulang dengan orang lain..

 

“oh, jadi kamu menyuruh ku pulang duluan, sampai berbohong dengan ku,, hanya untuk pulang dengan nya chaeng?” ucap lisa lirih.. lisa meletakkan tangan nya di dada nya, ia merasa sangat sakit hati.. ia pun segera kembali ke gang dan meng-gas motor nya dengan cepat, ia sangat marah dan kecewa dengan chaeng.

 

~

~

 

Chaeng dan ju-ne pun menghabiskan hari dengan berjalan-jalan..

Karena sudah malam, ju-ne mengantar chaeng pulang ke rumah nya.

Sesampainya mereka didepan rumah chaeng, tiba-tiba ju-ne menarik pergelangan tangan chaeng dan menatap nya dengan serius.

 

“chae” ju-ne menatap lurus mata chaeng

“a-apa ju-ne?” merasakan hawa sekeliling nya berubah menjadi canggung dan serius membuat jantung chaeng kembali berdebar, entah sudah berapa kali jantung chaeng berdetak tidak karuan dalam satu hari ini.

Chaeng pun menatap mata ju-ne namun karena gugup ia menunduk melihat jemari nya yang sekarang sudah di genggam oleh ju-ne.

 

“chae, mungkin kita baru kenal, ini hari pertama aku pindah ke sekolah ini, namun saat melihat dirimu yang begitu manis dan cantik, hati ku berdebar chae, aku rasa aku suka dengan mu..

Mau kah kau menjadi pacar ku chae?” ju-ne mengutarakan perasaan nya dengan memberikan chaeng senyuman.

 

Mendengar pernyataan ju-ne mata chaeng pun melebar karena tidak percaya.

“a-apa? Kamu gak bercanda kan? A-aku gak salah dengar?” chaeng masih tidak percaya dengan apa yang telah ia dengar.

“tidak chae, aku serius, aku sayang sama kamu, sekali lagi aku tanya ke kamu,

Maukah kau menjadi pacar ku chae?”

“i-iya ju-ne, aku mau, se-jujurnya aku juga sudah suka sama kamu dari awal kita saling bertatapan dan melihat senyumu itu” chaeng pun menunduk malu

 

Mendengar chaeng menyetujui pernyataan nya ju-ne langsung memeluk chaeng,

Ju-ne dengan tidak segan-segan mencium pipi chaeng, seketika chaeng pun terkejut dan hanya bisa diam.

Ju-ne menatap chaeng dengan intens dan dengan perlahan ia mendekati wajah nya ke wajah chaeng sembari melihat bibir merah nya,,

Chaeng yang menyadari bahwa ju-ne akan menciumnya dengan cepat ia memalingkan wajah nya dan sedikit menjauh dari dekapan ju-ne.

 

“maaf ju-ne, a-aku harus masuk, bye” chaeng pun tersenyum lembut agar ju-ne tidak sakit hati karena ia menjauh dari dekapan nya.

“ah, oke, bye babe, love you” sekali lagi ju-ne mencium pipi chaeng.

“love you too” chaeng segera memasuki rumah nya..

 

Saat chaeng ingin memasuki kamar, tiba-tiba hp nya bergetar menandakan ada nya pesan

Dilihatnya sudah ada 35 panggilan tak terjawab dan 20 pesan yang masuk, semua berasal dari lisa. Seketika chaeng merasa sangat bersalah kepada lisa..

Chaeng pun segera membuka pesan terakhir dari lisa dan membaca nya.

 

>lisa: “chaeng! Kemana kamu?! Kenapa tidak mengangkat telpon ku?!”

>lisa: “yaaa!!! Balas chat ku!!!”

>lisa: “chaeng!!”

>lisa: “jangan buat aku khawatir seperti ini!!!”

 

Saat chaeng ingin membalas chat lisa, tiba-tiba hp nya bergetar dan terlihat nama lisa,

Dengan cepat chaeng mengangkat telpon lisa

 

“ha-halo lis” chaeng berusaha untuk tidak gugup

“dari mana saja kamu?” terdengar nada bicara lisa yang sangat dingin

“ma-maaf lisa, tadi hp ku lowbat, dan a-aku menyelesaikan tugas nya sampai sore” chaeng pun kembali berbohong.

“gak usah bohong chaeng, kamu pulang sama ju-ne kan?!” lisa sedikit menaikkan nada nya

“k-kok kamu tahu? Kamu tahu dari mana lisa?” chaeng pun mulai takut mendengar lisa.

“aku lihat tadi kamu pulang dengan dia, tidak lama dari aku pulang kamu juga sudah keluar sekolah kan..” jawab lisa dengan nada datar.

“i-iya... tadi dia ngajak aku pulang bareng dia, dan aku sempat di ajak jalan-jalan dulu, tapi ini aku udah di rumah kok”

“terus?”

“kamu harus tahu lis, tadi ju-ne menyatakan perasaan nya pada-ku, dia bilang dia sayang dan suka sama aku, dan lis.. you know what? Dia minta aku jadi pacar nya dia, OhMyGod! Seketika hati ku sangat berdebar-debar, dan karena aku suka sama dia,, aku terima saja” cerita chaeng dengan sangat senang sambil tersenyum..

 

Mendengar kabar chaeng jadian dengan ju-ne, lisa merasakan hati nya hancur berkeping-keping, dia langsung meletakkan tangan kanan nya ke dada nya, lisa merasakan matanya mulai panas menahan air mata nya.

 

“oh gitu, bagus dong,, congrats chaeng,,” lisa berusaha berbicara dengan nada yang semangat berusaha menutupi kesakitan yang ia rasakan..

“thankyou lis, aku bahagia banget,,”

“welcome, chaeng,, aku tidur duluan yah.. sekali lagi selamat ya, dan semoga langgeng”

Tanpa menunggu jawaban chaeng, lisa langsung mematikan telpon nya.

 

“loh, ini kan baru jam 10 malam, tumben sekali lisa sudah merasa ngantuk, ya sudah lah mungin dia lelah” chaeng yang merasa lelah pun memejamkan matanya.

 

~

 

Setelah mematikan telepon chaeng lisa pun tidak bisa menahan tangisannya, air matanya mengalir jatuh ke pipinya dan lisa pun ter-isak..

“why chaeng?! WHY?!!” teriak lisa ditengah isakan tangis nya..

“a-apa kah kamu tidak menyadari perasaan ku? A-Aku sayang kamu chaeng, aku c-cinta kamu chaeng, lebih dari siapa pun! Dia tidak pantas untukmu!” lisa menekan dada nya, ia merasakan sakit yang sangat menyiksa..

Sudah setengah jam lisa menangis, akhir nya dia memutuskan untuk menenang kan diri nya,,

“li-lisa, cukup, kau sahabat nya, kau harus nya bahagia dengan kabar baik ini, k-kau harus menyemangati nya, remember kau hanya SAHA—BAT, ya kau hanya SAHABAT nya..” mengucapkan kata ‘hanya sahabat’ untuk chaeng, air mata yang sudah mulai berhenti kembali mengalir keluar..

Lisa terus menangis, hingga ia tak sadar sudah tertidur.

 

~

~

 

Keesokan hari nya lisa berangkat sekolah sendiri karena chaeng memberi tahu nya bahwa ju-ne menjemput nya..

lisa memasuki kelas nya dan melihat ju-ne sudah duduk disamping chaeng, ya, dia menduduki bangku lisa..

lisa berusaha semangat dan langsung menghampiri chaeng dengan senyum nya, menyapa chaeng dan ju-ne..

 

“morning chaeng, ju-ne” sapa lisa menutupi kesedihannya

“pagi lisa” jawab chaeng dan ju-ne bersamaan,

“oh iya lis, kamu mau bertukar tempat duduk dengan ku tidak? Apakah kamu merasa keberatan?” pinta ju-ne dengan muka berharap lisa mau bertukar tempat duduk dengan nya.

Lisa hanya bisa tersenyum sambil terus melihat tangan chaeng yang di genggam ju-ne

“oke, boleh kok, toh gak ada beda nya juga hanya maju satu baris” lisa langsung duduk dibangku ju-ne tanpa melihat chaeng

“thankyou lisa” bisik ju-ne

 

Chaeng melihat mata lisa yang sedikit bengkak pun merasa khawatir dan dia sadar, sedari tadi lisa tidak menatap nya.

“ kenapa mata nya bengkak seperti itu? Terus kenapa juga dia gak menatap ku? Biasa nya dia selalu menatap mataku”

 

“chae? Babe? Hei, kok melamun?” ju-ne membuyarkan lamunan chaeng dan mereka kembali bermesraan..

 

~

15 menit sebelum bell istirahat, lisa sedikit membalikkan badan nya dan ingin mengajak chaeng untuk makan bersama..

 

“chaeng, kamu istirahat bareng aku kan?”  bisik lisa

Chaeng langsung menatap lisa kemudian ia menatap ju-ne kembali kepada lisa dan ia menunjukkan rasa tidak enak nya

“ehhmm lis, kayak nya aku istirahat sama ju-ne deh, mianhae lis, tidak apa kan?

Oh begini saja, kamu gabung saja sama kita”

“oke” jawab lisa singkat

 

Saat istirahat tiba, chaeng dan ju-ne bergandengan tangan sehingga lisa berjalan dibelakang mereka, sesekali lisa memandangi chaeng dengan tatapan sedih, lalu kembali melihat chaeng yang merangkul lengan ju-ne, merasa hati nya memanas ia memalingkan pandangan nya ke arah lain...

 

Selama makan chaeng hanya berbicara dan bermesraan dengan ju-ne hingga ia lupa kalau ada lisa di depan nya..

 

“chaeng, aku pergi duluan ya, ada urusan” lisa segera berdiri..

 

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

to be continued ;)

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Cindyblink888
it's finish already :D
i will make the english version of this story,
hope all of you like it and enjoy reading my story

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet