Chapter 9

IS THIS LOVE?

Tidak jauh dari rumah sakit, setelah menemukan tempat untuk bersantai Yoona segera membuka bekalnya dan memberikannya kepada Taeyeon. 

"Woah sepertinya enak."

"I hope you like it."

"Aku pasti menyukainya. Tapi ngomong-ngomong, mana bagianmu?"

"I made it just for you."

"Lalu kau sudah makan?"

"Emmm sedikit hehehe." Taeyeon pun menggeser posisinya agar lebih dekat dengan Yoona.

"Kita harus makan bersama-sama."

"Tidak usah, kau makan sendiri saja." 

"Pokoknya kau harus makan, aaaaa!" Taeyeon menyuapinya dan dengan pasrah Yoona menerimanya.

"Nanti perutmu tidak kenyang." Taeyeon tertawa kecil.

"Dari pada memikirkan perutku lebih baik pikirkan dirimu sendiri. Kau cukup kurus dan harus banyak makan. Mulai sekarang itu menjadi perhatianku dan aku akan berusaha merubahmu menjadi gemuk, arraseyo?"

"Ne arraseyo." Taeyeon kembali menyuapinya dan ikut melahap makanannya dengan ekspresi nikmat. Melihat Taeyeon makan dengan lahap membuat Yoona tersenyum puas. Tidak jauh dari mereka, Yoona melihat sepasang kekasih yang sedang bermesraan dan hal itu membuat dirinya merasa iri dengan pasangan tersebut.

"Kau sedang melihat apa?"

"Pasangan yang sedang berkencan." Taeyeon melihat ke arah tatapan Yoona.

"Kau cemburu melihat mereka?"

"Maybe. Sebelumnya aku belum pernah berpacaran jadi aku tidak tau seperti apa rasanya." Mendengar pengakuan Yoona membuat Taeyeon berhenti melahap makanannya.

"Jadi kau ingin mencobanya?" 

"Kalau memang ada kesempatan mengapa tidak. Tapi siapa yang harus aku kencani, aku tidak mempunyai calon sekarang." Taeyeon mendadak tersenyum nakal dan menyentuh tangan Yoona.

"Kau bisa menjadikan aku sebagai calonmu."

"W-what?"

"Kau ingin tau rasanya berpacaran bukan? Aku siap membantumu agar kau tau bagaimana rasanya."

"Tunggu, aku tidak mengerti maksudnya." Taeyeon terkekeh.

"Kita akan berpacaran tapi bukan sungguhan. Aku akan membiarkanmu merasakannya, memiliki gambaran pengalaman agar tidak kaku ketika memiliki pasangan sungguhan nanti. Ini bukan berarti aku ingin mempermainkanmu, aku hanya ingin membantu gadis polos yang belum pernah berpacaran hehehe." Rona merah pun menghiasi wajah cantik Yoona.

"T-tapi, apa itu tidak masalah untukmu?"

"Aku bekerja untukmu dan artinya saat ini aku adalah milikmu nona Lim. Aku akan memenuhi apa saja yang kau butuhkan, termasuk menjadi bonekamu untuk praktek berpacaran hehehe." Yoona mencoba memikirkannya.

"Bagaimana sayang? Mumpung gratis kau tidak boleh menolaknya hahaha."

"Karena ini tawaranmu sendiri ya aku tidak bisa menolak." Taeyeon pun tersenyum puas.

"Itu baru tuanku hehehe. Mulai besok kita akan melakukannya, praktek kencan palsu kita hahaha."

"Aku hanya akan mengikutimu." Keduanya tersenyum idiot dan kembali melahap makanannya sampai habis.

Sementara di sekitar rumah sakit, Hyuna saat ini masih sibuk mencari Taeyeon ke sana kemari hingga dia menyerah karena gagal menemukannya.

"Tch gadis itu... Apa mungkin dia sudah pulang?" Rasa penasaran akhirnya membuat Hyuna pergi untuk menemui Jessica dan kebetulan berpapasan di tengah jalan.

"Jess apa kau melihat Taeyeon? Sehabis berganti pakaian tadi dia masih ada."

"Kau sedang mencarinya?"

"Hmm tapi aku gagal menemukannya."

"Memangnya ada keperluan apa kau mencarinya?"

"Aku ingin meminta nomor ponselnya dan aku punya niat untuk mendekatinya." Jessica tertawa konyol.

"Jangan harap, dia tidak akan memberikan hatinya padamu."

"Memangnya kau tau dia tidak akan memberikannya?"

"Hah up to you."

"Oh iya Jess, besok dia kembali lagi kan?" Jessica sedikit mendesah.

"She's never going back." Hyuna mengangkat alisnya.

"Kidding me?"

"Aku serius. Walau aku berusaha membujuknya dengan baik-baik dia tetap menolak untuk kembali. Keputusannya itu tidak bisa di ubah dan sekarang aku benar-benar harus merelakannya." Ekspresi wajah Hyuna seketika berubah suram.

"Sepertinya aku kehilangan kesempatan lagi. Bahkan setelah kami bertemu aku belum sempat berbicara banyak padanya."

"Hahaha deritamu. Maaf aku harus kembali ke ruanganku, istriku sedang menungguku." Jessica bergegas kembali ke ruangannya.

***

 


08:00AM


Taeyeon menaruh beberapa hidangan yang baru di masaknya di atas meja makan. Hari ini Taeyeon sengaja memasak banyak makanan demi memenuhi kebutuhan tuannya yang menurutnya cukup kurus. Setelah menaruh semua piringnya dia bergegas menuju kamar Yoona.

Tok tok tok

"Yoona kau di dalam?"

"Ne." Taeyeon membuka pintunya.

"Ommo!" Taeyeon langsung berbalik arah karena terkejut melihat Yoona sedang mengganti pakaiannya.

"Mianhae aku tidak sengaja."

"Gwenchana. Ada apa?"

"Aku hanya ingin memberitahumu bahwa aku sudah menyiapkan sarapan untukmu. Aku akan menunggumu di meja makan."

"Ok!" Taeyeon menutup pintunya kembali dan berlari ke dapur dengan wajah yang merona. Sementara di kamar, Yoona bergegas mengenakan pakaian atasnya dan menghampiri Taeyeon di dapur.

"Good morning Taeyeon-ssi!"

"Morning sweetheart. Tara aku memasak banyak makanan untukmu." Yoona melebarkan mulutnya setelah melihat beberapa hidangan di hadapannya.

"Bukan kah semua makanan ini terlalu berat untuk sarapan?" Taeyeon tertawa kecil.

"Kau memang benar tapi aku juga sengaja memasaknya demi kebutuhan tubuhmu. Kau ingat yang aku katakan tadi malam?" Yoona tertawa konyol.

"Yayaya... Tubuhku yang kurus menjadi perhatianmu sekarang."

"Anak pintar. Mari kita makan sekarang." Yoona mengambil sendoknya dan mulai mencicipi hidangannya satu per satu.

"Woah maa!" Yoona memasukan makanan ke mulutnya dengan tidak sabar dan melihatnya seperti itu membuat Taeyeon merasa senang.

"Kau harus menghabiskan semuanya."

"Don't worry semuanya sangat enak dan pasti akan ludes." Taeyeon hanya tertawa dan segera melahap sarapannya.

"Emmh Taeyeon-ssi?"

"Apa sayang?"

"Kencan pertama kita, a-apa yang akan kita lakukan?" Tanyanya dengan malu-malu.

"Saat ini aku ingin berjalan-jalan pagi ke bukit hijau di belakang sana. Kau pasti tau ada rumah pohon di sana dan aku ingin membawamu kesana hehehe."

"Jadi kencan pertama kita di bukit hijau?"

"Jika kau tidak suka aku bisa mencari tempat lain." Yoona terkekeh.

"Berkencan di tengah bukit jauh lebih baik, tidak akan ada orang yang mengganggu." 

"Hahaha aku tidak menyangka kau akan mengatakan itu. Tapi itu memang benar, tidak ada orang yang mengganggu itu jauh lebih menyenangkan hihihi."

"Jadi, jam berapa kita akan kesana?"

"Mungkin setelah sarapan. Oh iya, mulai sekarang panggil aku dengan namaku."

"Taeyeon? Itu terdengar tidak sopan."

"Kau sudah lupa ya? Kita berpacaran sekarang dan panggilan formal tidak akan cocok untukku hehehe." Yoona pun menepuk keningnya.

"A-ahhh benar juga, kita berpacaran."

"Coba panggil namaku sekarang."

"Tae-taeyeon."

"Yang jelas."

"T-taeyeon. Aish lidahku rasanya kaku."

"Santai, coba sekali lagi." 

"Sweetheart!" Taeyeon tersenyum idiot.

"Itu baru sempurna hehehe. Habiskan sarapannya, aku tidak sabar ingin pergi ke sana." Yoona mengangguk setuju dan segera menghabiskan sarapannya. Beberapa menit kemudian, mereka akhirnya bersiap-siap dan mulai berjalan kaki menuju tempat yang mereka tuju.

"Taeyeon-ah, kau pasti belum tau dengan kondisi rumah pohon itu sekarang." Taeyeon mengangkat alisnya.

"Kenapa memang? Apa rumah pohon itu sudah rusak?"

"Dulu memang sempat rusak, tapi mendiang ayahku dan Yuri eonnie memperbaikinya hingga jauh lebih bagus."

"Woah itu bagus, kita bisa sering menghabiskan waktu di sana sembari menikmati pemandangan indah."

"Ne." Yoona tersenyum manis lalu Taeyeon menghentikan langkahnya.

"Aku hampir saja melupakan sesuatu yang sangat penting." Taeyeon langsung menggenggam salah satu tangan Yoona.

"Saat berkencan, hal yang paling aku sukai adalah bergandengan tangan dengan orang yang aku cintai. Dan sekarang aku tidak pernah berpikir bisa bergandengan tanggan dengan gadis cantik seperti dirimu hehehe." Yoona merasa tersipu dan mereka melanjutkan perjalanannya.

Selama bergandengan tangan, Yoona tidak bisa menghilangkan senyuman lebarnya karena baginya saat ini adalah moment yang romantis.

Aku sudah merasakan back hug, dan sekarang holding hands. Kira-kira setelah ini apa lagi? Dari yang aku selalu bayangkan, hanya tersisa ciuman yang membuatku sangat penasaran dengan rasanya.

Yoona pun diam-diam menatap wajah Taeyeon dari samping.

Mengenai ciuman, aku yakin Taeyeon-ssi sudah berpengalaman dan sering melakukannya. Di samping itu semua, apa dia akan mengajarkanku tentang berciuman juga?

Yoona menggigit bibirnya lalu dia tersadar dengan apa yang di pikirkannya.

Mengapa aku jadi mengharapkan sesuatu yang tidak baik, pabo!

Yoona mencoba membuang jauh-jauh pikirannya sampai akhirnya mereka tiba di bawah rumah pohon.

"Woah aku terkejut dengan perubahannya. Rumah pohon ini jauh lebih bagus dan terlihat kuat."

"Ayahku memperbaikinya dengan kayu berkualitas tinggi so, rumah pohon ini akan awet lama walau pun tidak di rawat."

"Arraseyo. Mari kita naik, kau duluan." Yoona mulai memanjat tangganya lalu Taeyeon menyusulnya.

"Rasanya kembali ke masa lalu di mana aku dan Yuri sering menghabiskan waktu di sini."

"Tapi sekarang kau akan menghabiskan waktu denganku." Taeyeon terkekeh dan menyenderkan kepalanya di bahu Yoona.

"Apa ini salah satu dari sekenario?" Taeyeon mengerutkan keningnya.

"Maksudmu menyenderkan kepala di bahumu?"

"Yup." 

"Hahaha nikmati saja apa yang aku lakukan, kau juga bisa mempelajarinya. Lihatlah ke depan, pemandangannya indah bukan?"

"Ne, pemandangannya sangat cocok untuk berkencan dengan tenang." Taeyeon tersenyum lebar dan mengangkat kepalanya.

"Yoona, jika kau menginginkan sesuatu katakan saja tanpa sungkan." 

"Kalau begitu kebetulan sekali aku ingin menanyakan sesuatu. Kau pasti pernah merasakannya, berciuman."

"Yes of course. Wae, kau penasaran?" Yoona mengangguk dengan malu-malu. Taeyeon kemudian mencondongkan tubuhnya sembari memeluk pinggangnya.

"Wa-wait, kau mau apa?"

"Memberimu ciuman." Taeyeon semakin mencondongkan tubuhnya.

"Yayayah bu-bukan kah ini sangat tiba-tiba?" 

"Memang hehehe." Yoona menelan ludahnya lalu Taeyeon menarik pinggang Yoona dan bersiap untuk menciumnya.

"Tunggu dulu!" Taeyeon menghentikan aksinya.

"Wae?"

"Kau membuatku panik bodoh." Taeyeon tidak kuasa menahan tawanya.

"Tidak usah panik, sebuah ciuman tidak akan membunuhmu."

"Y-ya tapi tadi itu aku hanya ingin menanyakan saja bukan mempraktekan." Taeyeon menyipitkan matanya.

"Tapi kau ingin merasakannya juga kan?" Yoona menelan ludahnya.

"Tidak usah sungkan, aku bisa melakukannya untukmu. Percaya padaku, kau pasti menyukainya." Yoona kembali menelan ludahnya sembari menatap bibir Taeyeon yang begitu menggoda di matanya.

"A-apa benar-benar boleh?" Taeyeon langsung menjawabnya dengan mencium bibirnya hingga dia berhasil membuat Yoona menegang hebat.

Oh my god... Jadi seperti ini rasanya berciuman.

Yoona berusaha tenang dan memejamkan matanya sementara Taeyeon perlahan melumati bibir Yoona dengan lembutnya.

Sumpah aku sulit menjelaskannya dan juga rasa bibirnya... Ah ottoke, menikmati rasa bibirnya membuatku tidak ingin berhenti. 

Yoona benar-benar menikmati ciuman yang di berikan Taeyeon, namun tidak lama dia merasa kecewa karena Taeyeon menyudahinya.

"Bagaimana?" Yoona menyentuh bibirnya.

"Sangat sulit menjelaskannya. Ketika kau menciumku aku hanya merasa tidak ingin berhenti." Taeyeon meledakan tawanya.

"Mengapa orang yang polos selalu cenderung jujur aigoo... Kau sangat menggemaskan."

"Memang seperti itu yang aku rasakan. Setelah mencobanya aku sangat menikmatinya dan rasanya tidak mau berhenti."

"Arraseyo. Satu hal yang perlu kau tau, setelah merasakan ciuman pertama kau pasti akan ketagihan lagi dan lagi. Dan semua orang pasti mengalaminya, termasuk aku."

"Jinjayo? Ottokeyo? Aku baru saja merasakannya, lalu bagaimana jika aku terobsesi ingin mencobanya lagi?" Taeyeon mengusap rambutnya.

"Kau boleh menciumku kapan pun kau mau." Yoona pun tersenyum nakal.

"Jinjayo?" Taeyeon meresponnya dengan anggukan.

"Kalau begitu sekarang!"

"What?" Yoona langsung menarik lehernya dan mencium bibirnya dengan semangat hingga membuat Taeyeon mematung dengan pasrah.

 

TBC
 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Snsd138
#1
Chapter 11: 2021 pls update
Yoongie02
#2
Chapter 10: Taeng pembawa sesat nih hahaha
Hayo loh yoona mulai ada perasaan >_<
yy_101
#3
Chapter 9: Yoona polos bgt si hehe lanjut thor
Yoongie02
#4
Chapter 9: OMG OMG OMG!!! Yoontae first kiss kyaaaa.. Kenapa ga beneran aja pacarannya sih, lanjutin thor :D
deer_yoongie_
#5
Chapter 9: awww... aawwwwww....... semoga mereka benar2 perpacaran dalam waktu dekat!!! wkwk thank you for the update author-nim :D
deer_yoongie_
#6
Chapter 8: wooaahhhhh akhirnyaa berlanjut..... dan tidak sabar menunggu chapter berikutnya!! gomawo author-nim. yooontae all the way... yeahhhhh love u thor :-)
yokoparu
#7
Hahaha sorry sorry abis keluar dri goa sy wkwk
deer_yoongie_
#8
Chapter 7: welcome back author!!! terima kasihhhh lanjutan ceritanya... wahhhh yoontae so sweet bgt :D
Yoongie02
#9
Chapter 7: Uuuuhhh taeng sweet banget sih jadi senyum sendiri kan :D tapi d penghujung muncul hyuna, gawat ni bakal jdi saingan yoona :D