Talk To U, Talk To Me

Talk To U, Talk To Me

"Kiwon meneleponku semalam," Seulyoung berujar setelah ia dan Jungkook keluar dari apartemennnya. Mereka akan makan siang di luar karena Seulyoung terlalu malas untuk masak.

Jungkook menghentikan langkahnya dan menatap Seulyoung penuh selidik. "Dia bilang apa?" tanyanya. Nadanya seperti orang yang cemburu.

Maklum saja, Lee Kiwon itu adalah pria yang 'sepertinya' menyukai Seulyoung. Well, itu hanya menurut pandangan Jungkook, tapi jika kalian melihat tatapan Kiwon pada Seulyoung saat mereka bertemu, mungkin saja kalian akan berpendapat sama seperti Jungkook.

"Tidak bilang apa-apa," jawab Seulyoung acuh.

"Seulyoung~!" Jungkook merengek. Dia tidak suka jika Seulyoung menutup-nutupi sesuatu darinya.

"Dia benar-benar tidak bilang apapun, Jungkook. Maksudku, kami hanya mengobrol biasa. Tidak ada yang penting," jelas Seulyoung dengan santai. Dia sudah biasa menghadapi Jungkook yang seperti ini.

Jungkook seperti tidak mempedulikan penjelasan Seulyoung. Dia justru menekan-nekan tombol lift dengan kesal dan berkata, "Jangan berbicara padanya kalau itu tidak penting!"

"Ah, ya. Dia mengundangku untuk datang melihatnya menyanyi di kafe."

"Dan kau akan datang?"

"Kalau aku memang ada waktu, kenapa tidak?"

"Aku tidak akan mengizinkanmu! Aku serius!" ucap Jungkook. Matanya menatap tajam Seulyoung namun gadis itu hanya tertawa geli.

Jungkook yang sedang cemburu adalah favoritnya.

"Aku bisa pergi diam-diam..."

Jungkook menutup mulut Seulyoung dengan tangannya sebelum gadis itu selesai berbicara.  "Jangan harap!" katanya. Matanya yang melotot justru membuat Seulyoung ingin tertawa.

"Aku bercanda," ucap Seulyoung.

Setelah itu Jungkook tak lagi menimpali ucapan Seulyoung. Dia hanya menatap lurus ke depan dengan wajah kesalnya dan membiarkan Seulyoung menggandeng tangannya menuju restoran ayam yang ada di dekat sini.

"Kau marah?" Seulyoung bertanya ketika mereka sampai di depan restoran, lengkap dengan suara yang sengaja dibuat imut dan tatapan mata mirip anak anjing tersesat.

Jungkook meliriknya sekilas. Hanya sekilas karena setelah itu dia langsung memalingkan wajah dan meninggalkan Seulyoung untuk duduk di meja yanh kosong di pojok restoran.

"Apa kau hanya akan berdiri di situ dan melihatku makan?" tanya Jungkook saat melihat Seulyoung yang masih berdiri di samping meja sedangkan dirinya sudah duduk.

"Aku tidak mau duduk kalau kau masih marah."

"Aku tidak marah, Seulyoung," balas Jungkook dengan cepat.

Seulyoung pun akhirnya menarik kursinya dan duduk manis di sana. "Baiklah. Aku percaya padamu," katanya.

Tak lama kemudian seoran pelayan datang membawa buku menu dan sebuah note. Seulyoung tersenyum sekilas pada pelayan tersebut lalu segera membuka lembar demi lembar buku menu, lain dengan Jungkook yang justru memberikan reaksi kaget ketika melihat sang pelayan.

"Jeon Jungkook?"

Jungkook tersenyum kaku ketika pelayan tersebut memanggilnya. "Hai," balasnya.

Perhatian Seulyoung ikut teralihkan. Dia menatap sang pelayan yang kini memandang Jungkook dengan wajah berbinar lalu beralih pada Jungkook yang tersenyum sangat tipis pada pelayan itu. 

"Astaga! Sudah berapa lama kita tidak bertemu?" ucap pelayan itu. Dari nadanya Seulyoung tahu kalau gadis itu senang bertemu dengan Jungkook.

Jungkook melirik Seulyoung sekilas, namun Seulyoung justru terlihat menopang dagunya dengan santai dan memberinya sebuah senyuman. Membuat Jungkook merasa tidak enak.

"Eum... ya. Kau bekerja di sini sekarang?" Jungkook bertanya dengan ragu. Berbicara dengan gadis lain di depan Seulyoung bukanlah rencana Jungkook hari ini.

"Ya. Baru beberapa bulan," jawab gadis itu dengan semangat sebelum melihat ke arah Seulyoung dan bertanya, "ini kekasihmu?"

"Aku temannya," tanpa disangka Seulyoung menjawab pertanyaan itu dengan cepat, dia tersenyum lebar pada pelayan itu.

Jungkook melebarkan matanya kaget mendengar jawaban Seulyoung itu. Dia sudah membuka mulutnya untuk membantah namun Seulyoung justru mengeluarkan suaranya lagi.

"Bolehkah aku pesan sekarang? Aku lapar sekali."

Sang pelayan kemudian sadar bahwa dia sedang bekerja. Terlalu senang karena bertemu cinta lama sepertinya.

Seulyoung tahu, gadis ini adalah mantan kekasih Jungkook. Mereka tidak pernah bertemu sebelumnya, tapi Seulyoung pernah melihat fotonya di SNS Jungkook.

"Seulyoung, aku..." Jungkook mulai membuka suara ketika mantan kekasihnya sudah selesai mencatat pesanan mereka dan beranjak dari sana.

"Aku tahu, Jungkook. Aku tahu," sela Seulyoung dengan cepat. Wajahnya serius tapi diam-diam dia tertawa di dalam hati.

Jungkook sedang merasa tidak enak dan Seulyoung tahu itu, tapi biarkan saja seperti ini. Anggap saja ini hiburan untuk Seulyoung.

"Jangan salah paham," kata Jungkook.

"Dia mantan kekasihmu, 'kan?" tanya Seulyoung.

"Kau tahu?" Jungkook bertanya balik.

"Fotonya masih ada di SNS-mu," jawab Seulyoung.

Jungkook kemudian diam, mengingat-ingat apa benar foto mantan kekasihnya itu masih ia simpan di SNS.

"Kalau tidak bisa ingat, cek saja," celetuk Seulyoung. Gemas karena Jungkook memakan waktu lama untuk hanya untuk memikirkan hal itu.

Jungkook menggelengkan kepalanya lalu berkata, "Aku akan menghapusnya nanti."

"Kenapa? Kalau memang tidak ingin ya tidak usah, Jungkook. Tidak ada yang menyuruhmu untuk menghapusnya."

"Kau bisa salah paham kalau aku masih menyimpan fotonya," ucap Jungkook dengan serius tapi Seulyoung justru tertawa.

"Bagaimana kalau aku meng-upload fotoku dengan Kiwon agar kita impas? Kau tidak perlu menghapus fotonya."

Jungkook membulatkan matanya kaget lalu memekik, "Kau gila, ya?"

Seulyoung hanya tertawa lalu menjulurkan lidahnya untuk mengejek Jungkook.

Pesanan mereka datang. Mantan kekasih Jungkook yang mengantarkan.

"Aku ingin sekali mengobrol denganmu, tapi jam kerjaku masih lama," gadis itu mengeluh, "mungkin lain kali, ya?"

Jungkook hanya menanggapinya dengan anggukan dan senyum seadanya. "Aku makan dulu," ucapnya.

Seulyoung hampir saja tertawa karena ucapan Jungkook terdengar seperti sedang mengusir gadis itu secara halus.

"Ya. Makanlah yang banyak dan sampai bertemu lagi, Jungkook."

Setelah gadis itu menjauh dari meja mereka, Seulyoung berkata dengan nada berbisik, "Wah, dia ingin bertemu lagi denganmu."

"Diamlah, Seulyoung!" Seulyoung hanya tertawa lalu menyusul Jungkook yang sudah mulai memakan satu potong ayam.

"Ngomong-ngomong, apa dia tinggal di sekitar sini?" tanya Seulyoung.

Jungkook terlihat mengingat-ingat lagi, namun kali ini Seulyoung membiarkannya.

"Aku tidak pernah mengantarkan dia pulang, tapi sepertinya memang di sekitar sini," jawab Jungkook. Dia sendiri tidak yakin dengan jawabannya.

"Bagaimana bisa kau tidak pernah mengantarnya?"

"Kami berkencan saat masih berada di tingkat akhir sekolah menengah pertama, Seulyoung. Kau tahu? Hanya sekedar main-main," jawab Jungkook, mulai risih dengan pertanyaan-pertanyaan Seulyoung yang menurutnya tidak penting.

"Tapi sepertinya dia masih menyukaimu," ucap Seulyoung. Ini adalah kesimpulan dari apa yang dia lihat dari sikap gadis itu tadi.

Jungkook mengangkat bahunya seolah menjawab bahwa dia tidak peduli.

"Tunggu, kau melihat fotonya di SNS-ku? Apa kau diam-diam menjadi seorang stalker?" Jungkook mencoba membalikkan situasi. Siapa tahu bisa menggoda Seulyoung karena gadis itu diam-diam mencari tahu tentang dirinya.

"Iya, memang," jawab Seulyoung acuh tak acuh. Toh memang benar apa yang di ucapkan Jungkook.

"Wah, kau diam-diam..."

"Itu dulu, saat kau baru mendekatiku. Aku hanya ingin tahu kau orang yang seperti apa, jadi ya aku cari tahu lewat SNS. Dan karena kau adalah orang yang malas untuk sekedar meng-upload sebuah foto, maka aku bisa menemukan semua foto yang ada di sana dengan mudah. Termasuk fotomu dengan gadis itu," jelas Seulyoung dengan apa adanya. Dia tidak suka menutup-nutupi suatu hal meskipun hanya hal kecil seperti ini.

Jungkook hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Kalau Seulyoung sudah menjelaskan semuanya secara detail seperti ini, maka tidak ada celah untuk menggodanya lagi.

"Setelah ini kemana?" Jungkook mengalihkan pembicaraan. 

"Ke bioskop?" Seulyoung menyarankan.

"Baiklah."

Setelah selesai menghabiskan makanan mereka, Jungkook bangkit terlebih dahulu dari bangkunya dan langsung berdiri di samping bangku yang Seulyoung duduki.

Seulyoung menatapnya heran. "Apa kau sedang menungguku?" tanyanya.

"Tentu saja, sayang. Ayo pergi sekarang."

Mulut Seulyoung terbuka tak percaya. Kenapa Jungkook jadi seperti ini? Tidak biasanya.

Sebelum melewati meja kasir Jungkook dengan sengaja melingkarkan tangannya di pinggang Seulyoung. Seulyoung mendongak lalu melihat Jungkook sedang tersenyum lebar dan aneh. Sedetik kemudian Seulyoung tahu alasannya.

"Kau menjijikkan," bisik Seulyoung pada Jungkook ketika mereka sudah melewati pintu restoran itu.

"Biarkan saja. Aku tidak mau memberinya harapan."

"Tapi kau sudah membuatnya sedih," kata Seulyoung. Dia bisa melihat dengan jelas bagaimana wajah mantan kekasih Jungkook yang tadi berdiri di belakang temannya yang berjaga meja kasir.

"Daripada kau yang sedih?"

Seulyoung akhirnya hanya tersenyum karena tidak bisa menemukan kata yang tepat untuk membalas ucapan Jungkook.

(Fin) 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet