IU's POV

Sadar, setelah apa yang aku lalui sejak kecil bersamanya..
Aku mencintainya, dia.. Jang Wooyoung.
Sekarang kami sudah beranjak dewasa, tapi tetap saja status kedekatan kami hanya sebatas Sahabat..
Aku masih belum bisa menyatakan perasaanku padanya, karena aku takut dia tidak memiliki perasaan yang sama denganku.
Dan seperti biasa, setiap hari sabtu keluarga ku dan keluarganya selalu keluar makan bersama di restoran kesukaan Ayah Wooyoung, dan aku di rumah, sendirian tanpa melakukan apapun.
Aku sedang mendengarkan musik dari Ipod ku, tiba tiba handphone ku berbunyi dan aku mendapat pesan teks dari ah! dari Wooyoung!

dari : Wooyoung^^

Ya! IU-ah ke taman tempat kita biasa bermain dulu
aku menunggumu, jadi cepat! :p

Dia menunggu di taman ? untuk apa?

Kepada : Wooyoung^^

Untuk apa? memangnya ada sesuatu yang penting?

aku membalas pesannya..

Dari : Wooyoung^^

Datang saja, ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu
dan ini Penting! jadi cepat, Pabo!

Dia membalas pesanku lagi, tapi aku tidak membalasnya aku langsung pergi ke taman bermain kami dulu
sudah lama sejak kami tidak bermain bersama lagi disana, yang paling aku rindukan adalah saat dia mengatakan bahwa dia Akan melindungiku dan menjagaku...

Flashback IU's POV

"Jangan ambil Lolipop ku, jangan.." kataku sambil menangis saat anak anak nakal mengambil Lolipop ku
tiba tiba,
"Ya! kalian jangan ganggu dia! kembalikan lolipopnya!" suara wooyoung memarahi anak anak nakal tadi, ia pun berlari mencoba mengambil kembali lolipop ku dari anak anak nakal itu.
aku melihatnya mencoba melawan anak anak nakal itu, aku melihatnya dipukuli, aku tidak tega dan langsung menghentikannya.
"Kwenchanna? oppa.. jangan lakukan ini lagi aku tidak ingin melihat oppa dipukuli" kataku sambil menangis memegang tangannya.
"Oppa tidak apa-apa, mianhae IU-ah, oppa tidak bisa mengambil Lolipopmu dan melindungimu" kata Wooyoung meminta maaf padaku
"Tidak apa oppa, yang penting oppa tidak apa-apa" kataku.
"Oppa berjanji IU-ah, oppa akan melindungimu dan menjagamu sampai kapan pun" katanya menenangkanku

End of Flashback, Wooyoung's POV

Aku tidak tau apa yang salah pada diriku, aku hanya merasa ingin bertemu dengan IU, aku merasa aku merindukannya
jadi, aku mengundangnya kemari.
Perasaanku aneh sangat aneh, aku merasa aku menyukai senyumnya, suaranya, segalanya dalam dirinya.
"Oppa?, apa yang ingin kau katakan padaku?"
tiba tiba, suara yang aku suka itu muncul, dan ya itu dia IU ku.
"ohh.. IU-ah, kau datang, err.. yang mau aku katakan?" kataku gugup melihatnya.
"Iya, apa yang ingin kau katakan padaku oppa?" dia menjawabnya.
"errr.. aku..aku.. apa kau selama ini hanya menganggapku sebagai seorang sahabatmu saja?" tanyaku padanya, ah aku harap kau menganggapku lebih dari itu, karena aku merasa perasaan aneh ini adalah Cinta! ya, cinta..
aku mencintainya, sangat mencintainya..
"Kenapa kau bertanya seperti itu oppa?"kenapa dia malah bertanya padaku lagi.
"aku.. tidak menganggapmu sebagai sahabatku ataupun adikku lagi IU-ah"
jawabku

IU's POV

apa maksudnya ia berkata, ia tidak menganggapku sahabat ataupun adiknya lagi?
apa aku melakukan kesalahan yang menyakiti hatinya?
"Wae? apa aku melakukan hal yang salah?" aku akhirnya bertanya.
"karena... aku.. aku.." dia menjawab dengan terbata-bata
"kau kenapa oppa?" aku sudah penasaran
"aku... aku.... menganggapmu lebih dari itu IU-ah... mian.." dia menjawab apa? menganggapku lebih? apa artinya ini?
"menganggapku lebih? apa maksudmu oppa?"
aku bertanya dan semakin penasaran.
"aku.. mungkin.. aku...." dia menjawabnya terbata-bata lagi dan tiba-tiba menciumku, mencium bibirku..
mataku terbuka lebar, tidak percaya dia akan menciumku, aku membalas ciuman itu, itu aadalah ciuman yang sangat dalam.
perlahan aku menutup mataku menikmati ciuman itu.
dia melepaskan ciuman itu dan berkata..
"Saranghae... IU-ah.."
"Nado, Saranghae oppa.."
aku menjawabnya, ternyata perasaanku dan perasaannya menyatu.
sesaat dia akan menciumku lagi..
"IU-ah, Uyoung-ah..."
ibuku memanggil kami berdua, ah aku lupa perjalanan ke restoran tempat mereka makan dekat dari sini.
"Omma, apa yang kalian lakukan disini?" tanyaku bingung
"Kami baru saja ingin mengatakan pada kalian berdua kabar yang menggembirakan"
Ayah wooyoung menjawab.
"Apa itu appa?" tanya wooyoung yang berdiri di sebelahku.
"Kalian berdua akan kami jodohkan Wooyoung-ah!" kata ibu Wooyoung sangat senang dan langsung memeluk wooyoung, bahkan ibuku ikut memelukku.
"Bwo? Jjinja?" tanyaku meyakinkan.
"Ne, Jjinja IU-ah.. dan melihat kalian berdua berciuman tadi, kami semua sudah tidak khawatir lagi kalian akan menolak perjodohan ini" kata ayahku.
"err... itu... " aku kehabisan kata kata setelah ayahku bilang, ia melihat kami berciuman tadi.
"Kami saling mencintai, Abbhuji" kata wooyoung dan langsung merangkul ku dan mencium pipi ku,
"Oh, manis sekali, mereka berdua terlihat serasi bukan?" Ibuku selalu menjadi yang paling heboh.
"Kaja, kita pulang.. sudah terlalu malam sekarang, kita tentukan tanggal dan tempat pernikahannya dirumah.."
kata Ayah wooyoung.

Author'sPOV

Mereka pun pulang bersama, dan sebelum pulang, Wooyoung memegang bahu IU dan berkata "Sekarang aku bisa menepati janjiku Melindungimu dan menjagamu... selamanya.."
Wooyoung pun mencium kening IU, dan mereka langsung pulang ke rumah menyusul ayah dan ibu mereka.
sambil bergandeng tangan.


end~
===============================================================================================
Wow, My First One Shot fanfic I hope you guys like it.
the English translation is in Chapter 2,
I'm sorry for the bad english, I just translated it by GOOGLE.
thankyou...^^

Jeongmal Kamsahamnida
정말 감사합니다 ^^

Loveyaa
Woobiie_