Wasting Time

Brother Is Not Brother

"Gyu Hyung" panggil Woohyun

"Nde Hyun" jawab Sunggyu

"Apakah ini akhir dari semuanya?" Keluh Woohyun

"Kenapa tiba2 berpikir seperti itu Hyun?" tanya Sunggyu bingung

"Lihatlah hyung" Woohyun menunjukan foto 2 orang lelaki yang sedang berpelukan mesra dan foto lain yang sedang berciuman mesra dihandphonenya

"Ya Ampun!!" Teriak Sunggyu kaget sambil menutup mulutnya

"Kamu dapat darimana Hyun?"

"Tadi ada yang mengirimkan lewat email" jawab Woohyun pelan sambil menerawang menatap langit malam yang dingin.

Ya just info, ceritanya mereka berdua sedang duduk ditaman rumah mereka.

"Hyun yang sabar ya" ucap Sunggyu yang cukup mengerti akan kekecewaan Woohyun

Dan memeluk pundak Woohyun mencoba menyalurkan sedikit rasa tenang.

"Ya hyung aku akan mencoba bersabar dan akan menanyakan langsung " ucap Woohyun masih menatap kosong lurus kedepan

"Nde.. Hyung akan selalu mendukung semua keputusanmu.. Sebaiknya sekarang kamu tidur, karena besok pagi kamu harus menjemputnya dibandara" perintah Sunggyu

Dan merangkul Woohyun membimbingnya sampai kedepan pintu kamarnya.

"Jja masuklah.." Sunggyu membuka pintu  kamar Woohyun dan sedikit mendorong untuk masuk.

Ketika melihat Woohyun sudah merebahkan dirinya diatas tempat tidur, Sunggyu langsung menutup pintu kamar Woohyun dan melangkahkan kakinya menuju kamarnya sendiri.

"Hufh.. Kenapa kamu harus merasakan hal ini Hyun?"

"Dan kenapa kamu sangat mencintainya Hyun?"

"Tak bisakah perasaan cintamu berubah Hyun"

Itulah gumaman Sunggyu sebelum ia terlelap ke alam mimpi.

*** Bandara

"Hyunie" teriak seorang laki2 sambil berlari kearah Woohyun

"Myungie" ujar Woohyun ketika melihatnya dan berusaha mendekatinya juga

"Hyunie pogoshiposo" ujar lelaki itu yang bernama Myungsoo sambil berhambur memeluk erat Woohyun

"Nado pogoshiposo Myungie" Woohyun memeluk erat Myungsoo juga

"Hyunie jeongmal pogoshiposo" Myungsoo melepaskan pelukannya dan berusaha mencium bibir Woohyun

Namun Woohyun malah menahan wajah Myungsoo menggagalkan ciuman darinya membuat Myungsoo cemberut.

"Nado jeongmal pogoshiposo" ujar Woohyun dan mencium kening Myungsoo.

Berhasil membuat Myungsoo kembali tersenyum.

"Jja... Sekarang sebaik sapa mereka juga ya" perintah Woohyun sambil menatap 2 orang lain yang daritadi menyaksikan kemesraan mereka.

Dan salah satu diantara mereka hanya dapat tersenyum miris melihatnya.

'Aish.. Akting kalian hebat sekali..  Hyun, aku sakit melihat senyuman palsu itu..' pikir Sunggyu dalam hati

"Hyung pogoshiposo" peluk Myungsoo menyadarkan Sunggyu.

"Nado Myung" balas peluk Sunggyu

Lalu Myungsoo memeluk sang Appa menyalurkan rasa rindunya.

Setelah proses peluk memeluk itu, mereka pun beranjak pergi menuju kediaman keluarga Kim.

*** Rumah keluarga Kim

"Myung.. Dirimulelah ya" ujar Woohyun  ketika melihat sang anae merebahkan tubuhnya di tempat tidur mereka

"Nde.. Hyun.. Aku mengantuk" ujar Myungsoo dengan mata terpejam

'Sepertinya perjalanan jauh German - Korea benar2 membuatnya lelah' gumam Woohyun dalam hati sambil menatap wajah kelelahan Myungsoo

"Baiklah.. Istirahatlah.." ucap Woohyun lembut sambil mengelus pucuk kepala Myungsoo

"Hmm" hanya itu jawaban dari Myungsoo

"Mian.. Aku tidak bisa menemanimu karena ada pekerjaan yang harus ku selesaikan dengan Gyu Hyung" Woohyun sungguh tidak tega meninggalkan Myungsoo

Namun kali ini tak ada jawaban dari Myungsoo

'Ach cepat sekali dia tertidur sepertinya kau benar2 lelah ya Myung' pikir Woohyun

"Jja.. Aku pergi dulu.. Tidur yang nyenyak Chagia.. Saranghae" ujar Woohyun berdiri

Dan mencium lembut kening Myungsoo sebelum melenggang pergi.

'Hyun.. Apa kamu yakin dengan ucapanmu tadi.. Apa kamu masih mencintaiku setelah semua yang kulakukan padamu.. Maafkan aku Hyun..' gumam Myungsoo yang ternyata belum benar2 tidur dan masih bisa mendengar semua yang diucapkan Woohyun.

*** Malam hari

"Baru pulang Hyun, kenapa malam sekali?" peluk Myungsok dari belakang yang dibalas elusan sayang di tangan Myungsoo

"Mian tadi aku harus menyelesaikan sebuah proposal bersama Gyu Hyung" sesal Woohyun yang kini sudah membalikan badannya

"Gwenchana Hyun" Myungsoo mulai membuka dasi Woohyun

"Hhmmm" Woohyun hanya menatap dalam wajah Myungsoo

"Wae kenapa kamu menatap ku seperti itu" Myungsoo mulai risih

Namun tak ada jawaban, Woohyun kini menggenggam erat kedua tangan Myungso, memajukan wajah berniat mencium.

Tapi kali ini Myungsoo yang menghindar.

"Aish Hyun, kamu bau sebaiknya kau cepat mandi sana"  Myungsoo menghindar dan melepas tangannya beralih kepundak Woohyun membimbingnya ke menuju kamar mandi.

'Kenapa menghindar Myung? Tidak tersisakah cinta untukku Myung?' Gumam sedih Woohyun didalam kamar mandi

"Hufh.. aku beruntung berhasil menghindar.. jika tidak.. hihi" Myungsoo membayangkan hal yang tidak2.

"Ach sebaikny aku tidur lebih dulu, sebelum dia selesai mandi" Myungsoo mulai memejamkan matanya setelah memilih merebahkan tubuhnya di tempat tidur

15 menit kemudian, Woohyun selesai mandi, dan melihat pasrah Myungsoo sudah terlelap.

Dan memilih merebahakan di tubuhnya disampin Myungsoo, lalu membelai lembut &  memandangi wajah tenang Myungsoo, 

"Myung, kau memang manis" kecup Woohyun dikening Myungsoo

"Semoga mimpi indah" Woohyun menatap sendu wajah Myungsoo

*** 5 hari kemudian

'Aduh.. Aku cape Hyun'

'Jangan sekarang Hyun kamu pasti lelah kan..'

'Nanti lagi ya, aku baru pulang Hyun'

'Ach.. Kamu bau, sebaikny mandi dulu ya'

'Hmmm.. Aku mengantuk Hyun'

Itulah alasan2 yang Myungsoo berikan jika Woohyun ingin mengajaknya melakukan itu. #adeganNCmaksudny

Membuat Woohyun kini berdiri menghadap jendela diruang kerjanya, menatap kosong pemandangan dihadapannya, karena seluruh isi otaknya terisi oleh Myungsoo Myungsoo.

'Myung, tahukah kau kebahagiaan terbesarku saat kau menerima lamaran ku & dihari pernikahan kita'

'Aku merindukan sorot mata penuh cinta itu Myung'

Gumamann2 Woohyun itu keluar ketika membayangakan saat2 bahagia bersama Myungsoo dan membuat Woohyun tersenyum.

Namun senyum itu hilang menjadi lelehan air mata ketika bayangan2 foto2 mesra Myungsoo dengan lelaki lain lewat dipikirannya.

'Myung, apakah rasa cintamu sudah tak ada lagi untukku?'

'Atau memang dirimu tidak pernah mecintaiku?' 

Gumam Woohyun lagi meratapi nasib percintaannya, sampai dia tidak sadar bahwa ada seseorang lelaki yang sedang memperhatikannya.

'Hyun.. Pantaskah air mata itu untuknya?'

'Sungguh sakit melihat airmata mu Hyun'

Gumam sedih Sunggyu sambil berjalan mendekati Woohyun.

"Woohyun" panggil Sunggyu yang sudah berada tepat disampingnya

Namun Woohyun tak bergeming, hingga Sunggyu harus menepuk pelan bahunya.

"Hmm Gyu Hyung" ujar Woohyun kaget dan menghapus kasar airmatanya.

"Tak perlu di hapus Hyun, biarlah dia mengalir bersama perasaaan mu, keluarkanlah semua yang kau rasakan" cegah Sunggyu menggenggam kedua tangan Woohyun juga menatap dalam Woohyun

Sontak membuat Woohyun memeluk Sunggyu dan menangis tersedu dalam pelukan erat itu.

'Hyun, berhentilah.. Sudah cukup kamu seperti ini' Ujar Sunggyu dalam hati melihat keterpurukan Woohyun dan tak terasa airmata mulai menggenang di mata Sunggyu namun ditahannya.

Setelah dirasa Woohyun sudah lebih tenang, Sunggyu mengajak Woohyun duduk disofa.

"Hhmmm.. Sudah merasa lebih tenang?" Tanya Sunggyu

Dijawab anggukan oleh Woohyun

"Jja ceritakan pada Hyung ada apa eoh?"

Namun Woohyun tetap diam, dan berpikir harus memulai cerita darimana.

"Hyun, ceritakanlah siapa tahu Hyung dapat membantu mu?"

'Haruskah kuceritakan hal ini pada Gyu Hyung? Apa tidak apa2?' Pikir Woohyun

Dan setelah memikirkan semuanya, akhirnya Woohyun mulai bercerita

"Hyung, Myungsoo sepertinya sudah tidak mencintaiku lagi" ujar Woohyun pelan penuh kesedihan

"Wae? Bukankah kalian selama beberapa hari ini terlihat mesra2 saja?" Ragu Sunggyu

"Hhmm.. Tapi..." Woohyun memotong ucapannnya sendiri dan kembali berpikir

"Tapi apa Hyun? Apa kau bengtengkar dengannya?"

"Aniya.." Woohyun menggelengkan kepalanya

"Lalu?"

"Myungsoo selalu menghindar setiap kali aku mendekatinya" ujar Woohyun pelan lalu menghela nafas

Mendengar hal tersebut membuat Sunggyu tidak tahu harus mengatakan apa, dan memilih menggenggam tangan Woohyun memberikan sedikit dukungan.

"Hyung, aku sudah tidak kuat, aku akan segera mengakhirinya" ujar Woohyun yang menunduk sedih menyembunyikan wajahnya

"Nde.. Hyun.. Jika itu memang yang terbaik, lakukanlah" dukung Sunggyu yang masih setia menggenggam tangan Woohyun

"Tapi Hyung mohon selesikannya dengan baik2 ya" pesan Sunggyu

"Iya Hyung, aku pun berpikir begitu, karena jujur aku masih mencintainya"

'Mencintainya?' Mendengar hal itu membuat Sunggyu hanya bisa tersenyum miris

"Baguslah kalau memang begitu, dan kapan kamu akan membicarakannya?"

"Besok Hyung.. Dan aku akan mengajakny ke Jeju"

"Ke Jeju?"

"Hmmm.. Agar hanya ada aku dan dia Hyung, aku tak mau Hyung & Appa ikut terlibat nanti"

"Baiklah.. Lakukanlah.. Hyung akan mendukungmu.. Dan sekarang sebaik cepat cuci mukamu, karena tujuan awal Hyung kesini bukan mendengar curhatan mu" suruh Sunggyu yang dibalas tatapan bingung Woohyun

"Tapi memberitahumu bahwa ada rapat direksi"

"Ach matta, kenapa aku bisa lupa" Woohyun menepuk jidat sendiri

"Makanya cepat sana" tepuk Sunggyu dipundak Woohyun agar dia cepat mencuci mukanya.

'Semoga besok berakhir baik  menjadi titik balik hidupmu Hyun' harap Sunggyu sambil menatap punggung dongsaeng yang dicintainya.

TBC

Niat awalnya bikin one shoot, tetapi tiba2 tangan pegel ngetik dan ide cerita buntu, jadilah gagal buat one shoot.

Tapi sesuai niat awal, cerita ga mw dibuat banyak part.

So.. Makasih buat yang udah nyempetin baca..

- Trieriz -

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Sonia_Lee
#1
Chapter 1: Nexxttttttt jeball
gari_chan #2
Chapter 1: ini cinta segitiga ya???
namu_candy #3
Huhu siapa bottom nya?? Huhu #kepo_lebay ada tag woogyu ada gyuwoo ada myunghyun ada woosoo